Anda di halaman 1dari 14

1

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN I. PENDAHULUAN


PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 1.1 Latar Belakang
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN Pembangunan sektor kelautan dan perikanan memegang
Kampus UPR Tanjung Nyahu Jl. Yos Sudarso
peranan yang cukup penting dalam meningkatkan perekonomian
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya
Kalimantan Tengah Indonesia pada umunya dan di Kalimantan Tengah khususnya.Badan
Pusat Statistik mencatat, subsektor perikanan budidaya punya peluang
besar dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto
RINGKASAN KARYA TULIS ILMIAH
(PDB) Indonesia. Sebagai gambaran tahun 2015 lalu subsektor
perikanan budidaya memberikan kontribusi sebesar 1,41 persen
DESKRIPSI PRODUKSI DAN KOMSUMSI IKAN LELE (Clarias
terhadap PDB Indonesia dengan laju pertumbuhan PDB pada tahun
Sp) DI KOTA PALANGKA RAYA
yang sama sebesar 15,79 di atas laju pertumbuhan PDB sektor
Nama : Alexcandra Sitanggang
perikanan dan PDB Indonesia (KementerianKelautan dan
NIM : CBA 115 003 PerikananRepublik Indonesia, 2018).
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Maleha M.S Salah satu komoditas perikanan yang sangat prospektif untuk
2. Dr. Ir. Suharno M.P dibudidayakan dalam skala industri maupun rumah tangga adalah
:
Moderator Dr. Ir. Maleha M.S ikan lele (Clarias sp.). Ikan berkumis keluarga catfish ini merupakan
Hari/Tanggal : Kamis, 21Februari 2019 salah satu komoditas perikanan unggulan di Indonesia, khususnya
Waktu : 11.00 WIB - selesai budidaya air tawar (freshwater aquaculture). Di Indonesia ikan lele
Tempat : Ruang L-4 mempunyai beberapa nama daerah, antara lain ikan kalang (Padang),
ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan
keling (Makasar), ikan cepi (Bugis). Empat variasi warna ikan lele
2

yang diperjualbelikan, yaitu hitam, putih, merah dan belang.Ikan lele Kahayan dan Sungai Rungan). Kondisi perairan pada danau-danau
konsumsi biasanya berwarna hitam kelabu, sedangkan yang berwarna tersebut, secara umum relatif masih baik (hasil pengujian pada
putih, merah dan belang umumnya diperjualbelikan 6sebagai ikan beberapa paramameter fisik dan kimia. Adapun jenis ikan yang
hias (Rukmana danYudirachman, 2017). umumnya terdapat/hidup dalam danau-danau tersebut adalah seperti
Kalimantan Tengah merupakan daerah yang memiliki prospek Baung, Kapar, Gabus, Karandang, Tahuman, Peang, Papuyu, Biawan,
yang sangat baik untuk pengembangan berbagai macam usaha Lais, Lele (Dinas perikanan dan Peternakan Kota Palangka Raya,
agribisnis.Dilihat dari salah satu sektor agribisnisnya yaitu bidang 2018).
perikanan. Kegiatan agribisnis dibidang perikananan ini dapat Mengacu pada data Dinas Perikanan Kota Palangka Raya
dilakukan dengan cara budidaya di sawah, sungai, waduk maupun pada periode 2017, produksi perikanan budidaya mencapai 13.000 ton
danau. Sistem budidaya yang dapat diterapkan yaitu budidaya lebih.Hasil produksi budidaya perikanan sudah cukup besar tetapi
dikolam, keramba dan Keramba Jaring Apung (KJA).(Dinas Kelautan belum sepenuhnya mampu mencukupi kebutuhan konsumsi ikan
dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah, 2018). masyarakat di Kota Palangka Raya. Akibatnya, untuk memenuhi
Kota Palangka Raya terdapat lebih kurang 104 buah danau, kekurangan produksi perikanan dengan mendatangkan pasokan dari
dengan total luas sekitar 636,10 Ha.Danau-danau ini tersebar di luar Kota Palangka Raya. Perlu upaya lebih untuk mendorong
berbagai wilayah Kota Palangka Raya. Pada Kecamatan Bukit Batu penguatan masyarakat dalam melakukan pembudidayaan ikan. Di sisi
terdapat 45 buah danau (281,5 Ha), Kecamatan Rakumpit 42 buah lain inovasi, kreativitas maupun terobosan mesti dilakukan serta
(167,6 Ha), Kecamatan Sabangau 10 buah (62 Ha), Kecamatan mendorong agar pemerintah kota (Pemko) Palangka Raya dapat
Pahandut 4 buah (90 Ha), dan Kecamatan Jekan Raya 3 buah (35 Ha). memanfaatkan potensi sungai dan danau sebagai objek yang mampu
Masing-masing danau ini memiliki keunikan dan karakteristik sendiri. menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Produksi budidaya
Namun secara umum, danau-danau yang ada di Kota Palangka Raya ikan air tawar di kolam, keramba dan KJA dilihat pada Tabel 1.1.
merupakan danau oxbow, dimana secara hidrologis sumber airnya
atau suplai airnya berasal dari limpasan sungai utama (Sungai
3

Tabel 1.1 Produksi Budidaya Ikan Air Tawar Dikolam, Keramba Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa secara produksi budidaya
DanKeramba Jaring Apung (KJA) Per Kecamatan Kota
ikan air tawar untuk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dimana
Palangka Raya Tahun 2013-2017 (Ton)
Tahun Kecamatan Kolam Keramba KJA Produksi pada tahun 2017 jumlah produksi meningkat atau lebih tinggi dari
(Ton) tahun sebelumnya yaitu jumlah total produksi sebesar 13.000,72 ton
2013 Pahandut 82,94 6.216,95 - 6.299,89
Jekan raya 395,13 85,07 - 480,21 yang terdiri dari budidaya kolam sebesar 5.679,80 ton, keramba
Sebangau 1.252,50 20,41 - 1.272,90
Bukit batu 180,63 54,78 - 235,41 7.317,87 ton dan KJA sebesar 2,70 ton. Dilihat dari data tersebut
Rakumpit 97,73 25,02 - 122,75
Jumlah 2.008,92 6.402,22 - 8.411,15 dapat diketahui bahwa jumlah produksi budidaya air kolam,keramba
2014 Pahandut 181,34 6.367,80 3,13 6.552,89
Jekan raya 332,58 175,59 3,75 511,92
danKJAperkecamatan di kota Palangka Raya setiap tahunnya
Sebangau 1.586,70 118,27 - 1.704,97 semakin meningkat.Peningkatan jumlah produksi setiap tahunnya
Bukit batu 231,24 22,28 - 253,52
Rakumpit 124,98 49,81 6,17 180,96 lebih signifikan terhadap budidaya kolam dan keramba. Maka
Jumlah 2.456,85 6.733,75 13,05 9.203,65
2015 Pahandut 375,84 6.137,66 5,05 6.158,55 perkembangan usaha budidaya di kolam dan keramba lebih
Jekan raya 684,65 180,22 6,45 871,32
Sebangau 1.824,48 115,50 - 1939,98 berkembang dengan baik dibandingkan dengan KJA.
Bukit batu 196,62 20,45 1,67 218,74
Rakumpit 106,28 15,25 0,48 122,01
Jumlah 3.187,87 6.469,08 13,65 9.670,60 1.2 Tujuan Penulisan
2016 Pahandut 731,75 5.832.20 1,06 6.565,01 Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
Jekan raya 1.671,73 172,35 1,54 1,845,62
Sebangau 2.002,52 119,09 - 2.121,61 1. Untuk mengetahui gambaran umum potensi pengembangan ikan
Bukit batu 569,66 9,00 0,10 578,76
Rakumpit 43,90 24,10 - 68,00 lele di Kota Palangka Raya.
Jumlah 5.019,56 6.156,74 2,70 11.179,00
2017 Pahandut 865,75 6.914,15 1,16 7.781,06 2. Untuk mengetahui gambaran umum produksi dan konsumsi ikan
Jekan raya 1.953,18 221,47 1,73 2.176,38
lele di Kota Palangka Raya.
Sebangau 2.169,14 129,48 - 2.298,62
Bukit batu 634,22 13,28 0,16 647,66
Rakumpit 57,51 39,49 - 97,00 1.3 Manfaat Penulisan
Jumlah 5.679,80 7.317,87 3,05 13.000,72
II. Sumber: Dinas Perikanan Kota Palangkaraya,2018 Kegunaan penelitian ini adalah:
4

1. Kalangan akademis, sebagai bahan masukan dan acuan (pustaka) Sub-phyllum : Vertebrata
dalam melakukan penulisan yang lebih mendalam terhadap usaha Class : Pisces
budidaya ikan lele. Sub-Class : Teleostei
2. Bagi pemerintah, sebagai informasi dalam rangka Ordo : Ostariophysi
memformulasikan kebijakan sektor perikanan khususnya untuk Sub-Ordo : Siluroidae
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Famili : Clariidae
Genus : Clarias
II. DESKRIPSI IKAN LELE Species : Clarias Sp
2.1 Mengenal ikan lele Ikan lele adalah marga (genus) ikan yang hidup di air tawar. Ikan
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat ini mempunyai ciri-ciri khas dengan tubuhnya yang licin, agak pipih
digemari oleh masyarakat.ikan lele merupakan komoditas yang dapat memanjang serta mimiliki sejenis kumis yang panjang, mencuat dari
dipelihara dengan padat tebar tinggi dalam lahan terbatas dan sekitar bagian mulutnya. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan
kawasan marginal hemat air. Jenis ikan Clarias sp banyak ditemukan berupa modifikasi dari busur insangnya. Lele termasuk ikan yang
di afrika dan asia tenggara. Jenis ikan lele yang ada diperairan terkenal tahan banting atau mampu bertahan hidup di lingkungan
Indonesia yaitu lele lokal (clarias batracus) dan berdasarkan warna yang ekstrim sekalipun, lele tidak memerlukan persyaratan air khusus
tubuhnya jenis lele lokal ini ada jenis yaitu lele hitam, lele putih, dan untuk bertahan hidup (Darseno, 2010).
lele merah (Mahyuddin, 2008). 2.3 Sejarah Ikan Lele
2.2 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Menurut sejarahnya, ikan lele berasal dari perairan di Afrika,
Klarisifikasi dari ikan lele: ditemukan hampir di semua rawa, sungai dan danau disana.Nama
Kingdom : Animalia ilmiah ikan lele adalah Clarias, berasal dari bahasa yunani chlaros,
Sub-kingdom : Metazoa yang berarti lincah, kuat, merujuk pada kemampuan ikan ini untuk
Phylum : Chordata
5

tetap hidup dan bergerak di luar air.Ikan Lele adalah sejenis ikan yang generasi kedua (F2) sehingga menghasilkan lele sangkuriang. Induk
hidup di air tawar. (Rukmana dan Yudirachman, 2017). betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Besar Pengembangan
Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang berasal dari
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi dari Afrika.
Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di
spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Penyebaran ikan lele BBPBAT Sukabumi.
di Indonesia meliputi perairan Jawa, Sumatera, Bangka Belitung,  Lele Lokal (Clarias batrachus)
Kalimantan dan Sulawesi (Rukmana dan Yudirachman, 2017). Lele lokal merupakan ikan asli perairan Indonesia.Lele ini
2.4 Jenis-Jenis Ikan Lele merupakan lele yang paling banyak digemari masyarakat Indonesia
 Lele Dumbo (Clarias gariepinus) untuk dibudidayakan.
Lele dumbo adalah ikan lele yang diintroduksikan ke Indonesia  Lele Phyton
dari manca negara yaitu Taiwan pada tahun 1986. Menurut Lele python merupakan lele hasil perkawinan antara indukan
keterangan peneliti pada Balai Penelitian Perikanan Air Tawar betina lele Thailand dengan indukan jantan lele dumbo F6. Ciri
(BPPAT) Bogor, sebenarnya lele dumbo yang satu ini adalah hibrida lainnya adalah lele python mempunyai ekor bulat dan sungut lebih
atau hasil kawin silang antara jenis ikan lele asli Taiwan dan jenis lele panjang dibandingkan lele dumbo biasa (Mahyuddin, 2008).
dari Afrika. 2.4 Habitat dan Perilaku Ikan Lele
 Lele Sangkuriang Habitat atau lingkungan hidup lele banyak ditemukan pada
Lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetika lele perairan air tawar di daerah dataran rendah.Lele tidak pernah
dumbo melalui silang balik (backcross). Perkawinan silang balik ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong
yang dilakukan adalah antara induk betina generasi kedua (F2) dengan ke dalam marga dan suku yang berbeda. Habitat ikan lele di sungai
induk jantan generasi keenam (F6). Kemudian menghasilkan jantan dengan arus air yang perlahan, rawa, sungai, telaga, waduk, sawah
dan betina F2-6. Jantan F2-6 selanjutnya dikawinkan dengan betina yang tergenang air, karena ikan lele menyukai air yang tenang, seperti
6

daerah tepian yang dangkal dan terlindungi. Ikan lele memiliki 2. Pembenihan
kebiasaan membuat lubang di tepian sungai atau kolam. (Hernowo Pembenihan adalah usaha untuk menghasilkan benih ikan lele
dan Suyanto, 2008). pada ukuran tertentu. Untuk memisahkan ikan lele dapat
Pakan alami ikan lele adalah binatang-binatang renik yang menggunakan bak semen berukuran 1x2 m dengan tinggi 0,8 m.
hidup didasar lumpur maupun di dalam air, antara lain adalah cacing, Untuk penetasan dapat menggunakan akuaroium berukuran 50 x 100
jentik-jentik nyamuk, larva, serangga, anak-anak siput. Selain itu lele cm dan tinggi 40 cm. Kemudian mengisi akuarium dengan telur atau
juga dapat memakan kotoran atau bahkan apa saja yang ada di dalam larva lele sebanyak 1 buah kakaban (Mahyuddin, 2008).
air. Lele juga dapat bersifat kanibal jika dalam keadaan kekurangan 3. Membuat Kolam Untuk Pembesaran
pakan (Hernowo dan Suyanto, 2010). Kolam untuk pembesaran ikan lele cukup menyiapkan kolam 5×2
meter untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan
2.5 Teknik Budidaya Ikan Lele
lele.Kolam yang digunakan dalam pembesaran ikan lele banyak
Ada beberapa langkah atau teknik dalam pembesaran ikan lele
jenisnya, yaitu kolam terpal, kolam semen dan kolam
antara lain sebagai berikut:
tanah.(Hendriana, 2012).
1. Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele
4. Memilih Benih yang Berkualitas
a. Suhu
Menurut Susanto (1996), Salah satu faktor yang menentukan
Menurut Pudjobasuki (2005), ikan lele dapat hidup pada suhu
adalah tersedianya benih yang memenuhi syarat baik kualitas,
26-32 °C. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu
kuantitas, maupun kontinuitasnya. Benih ikan lele untuk pembesaran
proses pencernaan makanan pada ikan lele.
yang ukurannnya 5-7 cm.
b. Lokasi
5. Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus.Hal yang
Langkah pertama, kolam diisi dengan air bersih dan bebas cemaran
harus diperhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH.Kondisi
limbah apapun. Isilah kolam hingga ketinggian kurang lebih 60 cm.
tempat harus berada dalam kisaran pH 7,5-9(Najiyati, 2007).
Langkah kedua, siapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran
7

kambing atau domba. Masukan pupuk kandang tersebut ke dalam tahan hidup di dalam lingkungan yang kotor dan kekurangan oksigen
karung dengan ukuran 1-1,5 kg/m2 (Hendriana, 2012). akibat proses pembusukan yang terjadi. (Tim Penulis PS, 2013).
6. Cara Menebar Benih Lele Budidaya ikan lele sangat menguntungkan apabila ditinjau dari
Penebaran benih ikan lele baik dilakukan pada saat pagi atau beberapa aspek, aspek tersebut diantaranya adalah :
sore hari supaya terhindar dari terik matahari. Mengapa tidak boleh 1. Aspek Pemanfaatan lahan
ditebar pada siang hari? Karena saat itu, kondisi air sedang sangat 2. Aspek Teknologi
panas sehingga berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan lele 3. Aspek Ekonomi
karena stress (Hendriana, 2012). 4. Aspek Sosial
7. Poin Penting Dalam Pemeliharaan
POTENSI PENGEMBANGAN IKAN LELE DIKOTA
Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk
PALANGKA RAYA
diganti sebelum masa panen dan pemberian pakan, ada banyak jenis
3.1Potensi Teknis Pengembangan Budidaya Ikan Lele Di Kota
pakan yang bisa di berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton,
Palangka Raya
cacing(Hendriana, 2012).
3.1.1 Lahan dan Hidrologi
8. Waktunya Panen Ikan Lele
Kota Palangka Raya memiliki luas lahan yang cukup luas dan
Budidaya pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3
bisa dimanfaatkan dengan optimal untuk perikanan.Berdasarkan data
bulan untuk panen. Saat waktu panen tiba, takaran ikan lele 1 kg
dari Badan Pusat Statistik kota Palangka Raya (2018), luas wilayah
sudah berjumlah 7-8 ekor (Basahudin dan Arie, 2014).
kota Palangka Raya adalah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha) dan memiliki
2.6 Keuntungan Budidaya Ikan Lele potensi lahan kosong sebesar 513,75 Km2atau 51.375 Hayang dapat
Kelebihan dan keunggulan budidaya lele yang dilihat dari dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan budidaya ikan
berbagai aspek diimbangi dengan konsumsi lele pada beberapa tahun lele. Potensi lahan yang tersedia 6000 Ha untuk kolam dan 10.550 Ha
terakhir ini semakin meningkat. Lele memang memiliki sifat yang
8

untuk budidaya perairan umum sedangkan potensi sungai dan danau 3.1.2 Iklim
di kota Palangka Raya mencapai 4.286 Ha. Peningkatan produksi ikan lele kecenderungan produksinya
Kota Palangka Raya juga memiliki sumber daya alam sungai dipengaruhi oleh faktor iklim dan musim. Bahkan ada kecenderungan
yang cukup berpotensial untuk budidaya ikan lele, salah satunya terjadi peningkatan produksi ikan lele yang cukup tajam bila
sungai Kahayan dan sungai Sebangau.Aliran sungai Kahayan dan dibandingkan musim kemarau. Frekuensi dan tingkat curah hujan
sungai Sebangau memiliki kondisi perairan yang cukup untuk dapat yang berfluktuasi mengakibatkan tingkat kemasaman tinggi dan bisa
dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan budidaya ikan lele menyebabkan kematian pada benih ikan lele pada saat pembenihan,
melalui Budidaya dengan menggunakan keramba dan KJA. masa remaja dan juga menyebabkan perubahan warna air yang dapat
Dalam skala kecil usaha budidaya ikan lele juga dapat menyebabakan kematian pada masa remaja ikan lele dan juga pada
dikembangkan di pekarangan rumah dengan menggunakan usaha masa menjelang panen. Menurut Badan Metrologi, Klemoatologi, dan
budidaya kolam. Budidaya ikan lele merupakan salah satu hal mudah Geofisika (BMKG) Kota Palangka Raya (2017), Palangka Raya
karena ikan lele salah satu ikan yang cepat dan mudah untuk memiliki kondisi kelembapan udara yang cukup rendah sehingga
berkembang Pembuatan kolam untuk budidaya ikan lele bukan kondisinya kering dan curah hujan berkurang. Dalam kondisi ini,
termasuk hal yang rumit. Jenis kolam yang dapat digunakan untuk usaha budidaya ikan lele di Kota Palangka Raya dapat dikembangkan.
pengembangan budidaya ikan lele di pekarangan rumah yaitu kolam Suhu merupakan parameter yang sangat penting bagi biota
terpal, kolam tanah dan kolam tembok. perairan. Perubahan suhu yang drastis dapat menimbulkan kematian
Secara hidrologi budidaya ikan lele dapat dikembangkan di kota bagi biota ikan lele. Suhu yang baik untuk kehidupan ikan lele
Palangka Raya karena lele termasuk ikan yang sanggup bertahan didaerah tropis berkisar antara 25-32 0C. Lele dapat hidup di air
hidup dalam keadaan air yang kurang baik dan kota Palangka Raya comberan atau selokan, di sawah yang air dangkalnya 5-10 cm
memiliki sungai dan danau yang perairan yang asam atau air gambut asalkan ada tempat-tempat kolong atau tumpukan batu untuk
namun masih baik berdasarkan hasil pengujian pada beberapa berlindung dan lele dapat dapat hidup tempat penebaran tinggi. Ikan
paramameter fisik dan kimia.
9

lele dapat hidup di air yang memiliki kemasaman tinggi yaitu Palangka Raya mengalami perkembangan dengan rata-rata 21,42%
kemasaman dengan pH 5-8,5. setiap tahunnya.
3.2 Potensi Ekonomi Ikan Lele Di Kota Palangka Raya Adanya perkembangan produksi ikan lele yang terus
Permintaan pasar lokal terhadap ikan lele terus meningkat meningkat dari tahun ke tahun, ini diakibatkan oleh permintaan
setiap tahunnya, sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk masyarakat (konsumen) yang semakin tinggi terhadap ikan lele
membudidakayan ikan lele ini.Dilihat dari produksi ikan lele di Kota sehingga produksi ikan lele terus dikembangkan. Hal ini juga ditandai
Palangka Raya setiap tahunnya mengalami dengan banyaknya warung-warung pecel lele dan rumah makan yang
peningkatan.Perkembangan produksi ikan lele di Kota Palangka Raya menyediakan menu olahan ikan lele maupun rumah makan padang
dapat dilihat dalam Tabel 3.1 yang menyediakan sajian ikan lele sebagai menu. Guna memenuhi
tingginya permintaan masyarakat Palangka Raya akan komsumsi ikan
Tabel 3.1 Produksi Ikan Lele di Kota Palangka Raya Tahun
2013-2017 lele maka produksi budidaya ikan lele terus ditingkatkan. Jumlah
Tahun Produksi (Ton) Perkembangan (%) benih ikan lele yang ditebar juga mempengaruhi produksi ikan
2013 134,10 -
2014 290,94 36,9
lele.Jumlah benih ikan lele yang ditebar di kota Palangka Raya tahun
2015 367,59 11,6 2013-2017 dapat dilihat dalam Tabel 3.2
2016 1.170,76 52,2
2017 1.332,93 6,4 Tabel 3.2Jumlah Benih Ikan Lele Ditebar Di Kolam Kota
Rata-rata 21,42 Palangka Raya Tahun 2013-2017
Sumber: Dinas Perikanan Kota Palangka Raya,2018 Tahun Jumlah (ekor) Perkembangan (%)
2013 763.700 -
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa perkembangan 2014 1.454.200 31,1
2015 1.837.950 11,6
produksi ikan lele di Kota Palangka Raya setiap tahunnya mengalami 2016 5.853.800 52,2
2017 5.853.800 -
peningkatan.Produksi budidaya ikan lele terbesar adalah tahun 2017 Rata-rata 18,98
Sumber: Dinas Perikanan Kota Palangka Raya,2018
dengan produksi sebesar 1.332,93 (ton). Produksi ikan lele di kota
10

Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa jumlah benih ikan Kg/kapita/Tahun.Jumlah konsumsi tersebut merupakan konsumsi
lele yang ditebar di kolam kota Palangka Raya setiap tahunnya yang sangat tinggi, jika dilihat dari jumlah produksi ikan lele pada
meningkat. Penaburan benih terbesar adalah pada tahun 2017 yaitu tahun 2017 hanya mencapai 1.332.93 ton atau 133.293 Kg. Jika
sebesar 5.853.800 ekor. Peningkatan penaburan benih lele mengalami dibandingkan dengan konsumsi akan ikan lele pada tahun 2017 yaitu
perkembangan 18,98% setiap tahunnya. Meningkatnya penebaran sebesar 272.612,736 Kg/kapita/Tahun, jumlah produksi tersebut tidak
benih ikan lele tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya produksi cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan lele.
ikan lele, semakin banyak benih ikan lele yang ditebar maka semakin Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
tinggi pula produksinya. Pemahaman masyarakat terhadap budidaya konsumsi masyarakat terhadap ikan lele.Jika harga ikan lele semakin
ikan lele juga meningkatkan produksi ikan lele di kota Palangka murah maka permintaan masyarakat akan lele juga semakin
Raya. meningkat. Jika produksi ikan lele rendah atau tidak mencukupi
Tingkat konsumsi masyarakat di kota Palangka Raya terhadap permintaan konsumsi ikan lele maka harga ikan lele akan meningkat.
ikan air tawar cukup tinggi, terutama pada jenis ikan lele. Rata-rata Berikut perkembangan harga ikan lele di kota Palangka Raya tahun
Konsumsi Perkapita Seminggu Menurut Komoditi Makanan Dan 2013-2018 dapat dilihat dalam Tabel 3.3
Golongan Pengeluaran Kabupaten/Kota Palangka Raya Tahun 2017
Tabel 3.3 Perkembangan Harga Ikan Lele Di Kota Palangka
adalah sebesar 0,022 kg/kapita/minggu. Konsumsi masyarakat Raya Tahun 2013 -2017.
terhadap lele ini sejalan dengan jumlah penduduk kota Palangka Raya Tahun Harga petani Harga pasar Perkembangan
(Rp) (Rp) (%)
yang mengkonsumsi ikan lele. Jumlah penduduk di kota Palangka
2013 9000 14.000 -
Raya adalah sebesar 258.156 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota 2014 10.500 17.000 21,4
2015 10.500 19.000 11,7
Palangka Raya, 2018). Dapat diuraikan jumlah konsumsi ikan lele di
2016 11.500 20.000 5,2
Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut: 0,022 kg X 258.156 jiwa 2017 13.000 25.000 25
Rata-rata 12,66
X 48 minggu = 272.612,736 Kg/kapita/Tahun. Jumlah konsumsi ikan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, 2018.
lele pada tahun 2017 yaitu sebesar 272.612,736
11

Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa perkembangan harga ikan Kg. Konsumsi ikan lele pada tahun 2017 konsumsi rata-rata
lele setiap tahunnya mengalami kenaikan harga. Harga ikan lele sementara ikan lele sebanyak 0,022 kg/kapita/minggu. Sementara
mengalami perkembangan sebesar 12,66% setiap tahunnya.Hal ini jumlah penduduk di kota Palangka Raya pada tahun 2017 sebesar
diakibatkan permintaan konsumsi masyarakat terhadap ikan lele 258.156 jiwa..Berdasarkan Jumlah penduduk, konsumsi ikan lele
semakin meningkat, dimana jumlah konsumsi masyarakat terhadap di Kota Palangka Raya pada tahun 2018 adalah 272.612,736
ikan lele yang tidak terpenuhi oleh jumlah produksi ikan lele. Kg/kapita/Tahun. Jumlah produksi pada tahun 2017 yaitu 133.293
Kg, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan lele,
PENUTUP oleh karena itu budidaya ikan lele dapat dikembangkan di kota
4.1 Kesimpulan Palangka Raya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara teknis potensi pengembangan usaha budidaya ikan lele di DAFTAR PUSTAKA
kota Palangka Raya dapat dikembangkan. Kota Palangka Raya
memiliki wilayah yang cukup luas yang terdiri dari sungai dan Basahudin. M. S dan Arie. U. 2014.Pembesaran lele secara cepat.
Jakarta. Penebar swadaya.
danau serta perairan umum yang cukup berpotensi untuk usaha
budidaya ikan lele. Secara hidrologi iklim dan kondisi curah hujan, Cahyono, B. 2001.Budidaya Ikan di Perairan

budidaya ikan lele dapat dikembangkan di kota Palangka Raya. Umum.Kanisius.Yogyakarta.

2. Potensi ekonomi ikan lele di Kota Palangka Raya cukup baik. Darseno.2010. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis Lele. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Produksi ikan lele di kota Palangka Raya cukup tinggi dan
permintaan (konsumsi) ikan lele juga cukup tinggi. Perkembangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah.2018.
Laporan Tahunan Statistik Perikanan Budidaya Kalimantan
produksi ikan lele di Kota Palangka Raya setiap tahun mengalami Tengah Tahun 2018.Provinsi Kalimantan Tengah. Palangka
peningkatan. Produksi ikan lele pada tahun 2017 adalah 133.293 Raya.
12

Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Palangka Raya. Najiyati, S. 2007. Memelihara Lele Dumbo di Kolam Taman.
2015. Laporan Tahunan Statistik Perikanan Budidaya Kota Penebar Swadaya. Jakarta.
Palangka Raya Tahun 2014.Provinsi Kalimantan Tengah.
Palangka Raya. Pemerintah Kota Palangka Raya, 2018. Kota Palngka Raya Dalam
Angka 2009.Provinsi Kalimantan Tengah. Palngka Raya.
.
2016. Laporan Tahunan Statistik Perikanan Budidaya Kota Pudjobasuki, E. 2005. Aplikasi Teknologi Budidaya Ikan Lele Secara
Palangka Raya Tahun 2015.Provinsi Kalimantan Tengah. Intensif. Biotech Agro Indonesia.Sidoarjo.
Palangka Raya.
Rukmana H. R dan Yudirachman H. H. 2017. Sukses Budidaya Ikan
. Lele Secara Intensif. Kanisisus.Yogyakarta.
2017. Laporan Tahunan Statistik Perikanan Budidaya Kota
Suyanto, S.R. 1999. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
Palangka Raya Tahun 2016.Provinsi Kalimantan Tengah.
Palangka Raya. Suyanto, S.R. 2007. Budidaya Ikan Lele Edisi Revisi. Penebar
Swadaya. Jakarta.
.2018a. Laporan Tahunan Statistik Perikanan Budidaya
Kota Palangka Raya Tahun 2017.Provinsi Kalimantan Susanto, H. 1996. Teknik Kawin Suntik Ikan Ekonomis. Penerbit
Tengah. Palangka Raya. Penebar Swadaya. Jakarta.

. 2018b. Data Produksi Ikan Lele Kota Palangka Tim Penulis PS. 2013. Belajar Dari Kegagalan Bisnis Lele. Penebar
Raya. Palangka Raya. Swadaya. Jakarta.

Hendriana, A. 2012. Pembesaran Lele Kolam Terpal. Jakarta. Penebar


Swadaya.
Hernowo, A.P dan Suyanto, S.R. 2008. Pembenihan Dan Pembesaran
Lele di Pekarangan, Sawah Dan Longyam. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Hernowo, A.P dan Suyanto, S.R. 2010.Pembenihan dan Pembesaran
Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar
Swadaya. Jakarta.
13
14

Anda mungkin juga menyukai