Anda di halaman 1dari 17

Disampaikan oleh

Dr. Aryo Hanggono


Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT


KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEBARAN LAHAN GARAM di
INDONESIA NAD: JaBar: JaTeng:
Aceh Timur Cirebon Rembang
10 Provinsi (41 Kabupaten) Aceh Besar Indramayu Pati
Pidie Karawang Jepara
Bireun Demak
Aceh Utara Brebes NTT:
Pidie Jaya Sumba Timur
Gorontalo: 87 ha
Kupang
Pohuwato
TTU
Alor
JaTim: Lembata
Probolinggo Flores Timur
Pasuruan Ende
Sidoarjo Manggarai
Tuban Nagekeo
Lamongan Sabu Raijua
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
NTB:
Kota Pasuruan
SulTeng: Lombok Barat
Kota Surabaya
Palu SulSel: Lombok Tengah
Kepulauan Selayar Lombok Timur
Bali: Sumbawa
Klungkung Jeneponto
Takalar Bima
Karang Asem Kota Bima
Buleleng Pangkep

*) Total 22.592 Ha (update 2018, belum termasuk penambahan lahan di Aceh dan lokasi baru lainnya)
AMANAH UNDANG – UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN
DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDIDAYA IKAN DAN PETAMBAK GARAM

“Pemberdayaan petambak
garam adalah segala upaya
untuk meningkatkan
kemampuan petambak garam
untuk melaksanakan usaha
pergaraman secara lebih baik”
(Pasal 1 (2))

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan


kewenangannya bertanggung jawab atas Pemberdayaan Petambak
Garam (Pasal 44 ).
PUGaR Program bagi petambak garam rakyat untuk meningkatan
Pengembangan produktivitas lahan, kualitas, dan kontinuitas pasokan
Usaha Garam garam berbasis kelembagaan usaha garam rakyat. -> 2
Rakyat
(dua) pendekatan: SDM-Kelembagaan dan Fisik

Bentuk kegiatan penguatan SDM dan Kelembagaan

SDM-
Kelembagaan

Pembentukan dan Penguatan Koperasi Garam, Pembentukan Koperasi Induk, dan Sertifikasi
Kompetensi

Bentuk kegiatan Fisik (Sarana/Prasarana)

FISIK

Dukungan Geomembrane, Integrasi Lahan, Pembangunan Gudang Garam Nasional dan


kegiatan lainnya
CAPAIAN PUGaR
Integrasi lahan garam seluas 2.971 ha (2017-
2019), dengan metode dan teknologi
produksi yang baik

Produksi garam rakyat Tahun 2019: 2,85 juta


ton

Perbaikan sistem penyimpanan, stok dan


suplai dengan dibangunnya 24 GGN kapasitas
2000 ton, dan 3 GGN kapasitas 1000 ton

Berkembangnya SDM-Kelembagaan, dengan


adanya sertifikasi kompetensi petambak dan
terbentuknya koperasi induk nasional
Kondisi Hulu-Hilir Pergaraman Saat Ini

 Penanganan garam masih parsial, sektor hulu tidak terkoneksi sektor


antara maupun hilir. Petambak dituntut memproduksi garam dengan baik,
namun di sisi lain harga impor juga murah 25–42 USD CIF*) (termasuk
cost, insurance dan freight), dengan kualitas yang setara dan/atau lebih
baik;
 Jaringan logistik dan pola distribusi garam kurang menguntungkan
petambak. Disparitas yang besar antara harga di petambak dengan
harga di end konsumen (setelah diolah), jika garam krosok Rp. 300/kg,
garam konsumsi Rp. 8000 – 12.000/kg;

*) Disampaikan oleh Ketua AIPGI melalui paparan berjudul “Optimalisasi Penyerapan Garam Lokal” pada FGD Optimalisasi Pemanfaatan
Garam Lokal Untuk Pemenuhan Kebutuhan Industri, diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di IICC Botani Square
Bogor, 5 Maret 2019.
SENTRA EKONOMI GARAM RAKYAT DAN
LANGKAH KE DEPAN
Sentra Ekonomi Garam Rakyat
merupakan Implementasi
teknis Perpres No. 16 tahun
2017 tentang Kebijakan
Kelautan Indonesia
salah satu pilar kebijakan kelautan
Indonesia adalah ekonomi dan
infrastruktur kelautan dan peningkatan
kesejahteraan, yang dilakukan melalui
“pembangunan kawasan ekonomi
kelautan secara terpadu, dengan
prinsip–prinsip ekonomi biru di wilayah
pesisir, pulau–pulau kecil, pulau–pulau
terluar, dan perairan laut Indonesia
secara realistis”
https://youtu.be/822a4Tx7WYk
SEGAR Provinsi
Pusat

•Regulasi Nasional
Sentra Ekonomi •Pendanaan melalui APBN
Kabupaten •Penguatan Kelembagaan Regional
Garam Rakyat •Unit Pengolahan •Penguatan Kelembagaan inter-
Desa
•Penguatan Kelembagaan •Learning and Business Center Regional dan nasional
Penguatan on farm •Integrasi Lahan •GGN •Regulasi Daerah pemanfaatan garam lokal •Dukungan Pengembangan Jaringan
Pelibatan off farm •Sertifikasi Kompetensi •Koordinasi stok •Dukungan pengembangan Kerjasama inter-Regional dan nasional
•GGR BUMD/Swasta Lokal/Regional

Kabupaten Provinsi Pusat


Kepastian penyerapan Kepastian penjualan
Keterlibatan
Pemerintah
(daerah)

Dikelola oleh
atau dengan
kerjasama
Koperasi
sekunder
Unit Provinsi,
BUMD/Swasta
GGN 2000 Ton Pengolahan
Penguatan peran
Learning and Bussiness
Pengembangan Ekonomi Lokal Koperasi sekunder
Nasional
Centre – LBC

Pengembangan Pasar Pengembangan


Petambak Sertifikasi Lembaga Lab Uji Pasar inter-regional
tergabung dalam Koperasi Keuangan Mutu dan nasional
Mikro Penciptaan nilai tambah
Ilustrasi Konsep Sentra Ekonomi Garam Rakyat (lanjutan)
Adanya kerjasama
bisnis (Joint Venture)
setara petambak dan
Badan Usaha/Swasta

Interkoneksi
onfarm dan Adanya dukungan
off farm teknis dan regulasi
Pemerintah
Umum
Dukungan Dukungan
Khusus Bahan Baku teknis regulasi
Khusus (Lainnya) peningkatan Dukungan
kuantitas, tata kelola
Umum kualitas, (tata niaga)
kelembagaan
Dukungan
penetrasi
pasar
Keterlibatan Stakeholder pada on farm - off farm
Pemerintah Pusat
- Pendanaan Teknis (Integrasi, GGN-GGR, Sertifikasi) On farm
- Regulasi
PemProv
- Teknis (Penyediaan Lahan, sarana penunjang)
- Regulasi Regional
- Penyertaan Modal (Optional lewat BUMD)
- -Dukungan pemasaran BUMD/Swasta
Off farm
Pemkab Pabrik Pengolahan

Kemitraaan
- Pelaksanaan Integrasi

Strategis
Kerjasama Investasi dan/atau
- Pembangunan sarana penunjang Joint venture
- Penyertaan Modal (Optional lewat BUMD) Investasi Biaya Bahan
- Regulasi Lokal dan Dukungan pemasaran Mesin Ops Baku

Swasta Koperasi
- Pembangunan Unit Pengolah
- Pembangunan sarana pendukung lainnya
- Dukungan pemasaran
Pembangunan unit
Lembaga Permodalan pengolah diutamakan
-Penyediaan skema modal usaha dan produksi diluar APBN/APBD
Peran Pemerintah Daerah
01 02 03 04
Penguatan Pengawasan dan
Perlindungan On farm Perlindungan Off Farm Insentif Pajak
Pengendalian
Penerbitan
Penerbitan
Perda Sentra Ekonomi Penerbitan Optimalisasi
Perda Pemasaran dan
Garam Rakyat dan Perda Perpajakan Pengawasan dan
Pemanfaatan produk
Perlindungan produk Daerah Pengendalian
lokal
lokal
• Ketersediaan lahan dan • Pemberian akses Pasar • Pengurangan / • Optimasi peran penegak
petambak Produk Lokal (dalam kasus Pembebasan Pajak hukum
• Fasilitasi prasarana-sarana ini komoditas garam) pembelian bahan baku • Pelibatan Masyarakat
produksi Produk Lokal -ASN
(dalam kasus ini komoditas -Pegawai BUMN/BUMD • Pembebasan pajak
garam) -Industri Lokal pendirian usaha korporasi
• Pemberian prioritas -Pariwisata Lokal (Hotel, petambak dan badan usaha
pemanfaatan produk lokal Restoran, dll)
(dalam kasus ini komoditas • Pembebasan pajak
garam) penghasilan korporasi
petambak dan badan usaha
Anne Booth and Peter McCawley (1986)
Join korporasi Sistem ekonomi yang paling cocok adalah Ekonomi Pancasila, yaitu
mengembangkan koperasi ke arah korporasi dengan memperluas
peran Badan Usaha Milik Negara, industri dalam negeri diberi
perlindungan lebih besar meningkatkan peran regulasi pemerintah
dalam mengatur perekonomian.
Skema Join Korporasi PT Garam dan Koperasi Garam Rakyat
PT Garam Koperasi Garam
8 ton / jam
20 jam / hari
25 hari per bulan
11 bulan
→ kapasitas/tahun 44,000 ton/unit
Joint Venture @ 50M → 44 ribu ton/ tahun → Per unit memastikan pasar untuk hasil
Pabrik Pengolah Garam Target pembangunan 25 unit (nasional) produksi garam di 440 ha
(asumsi per ha 100 ton/musim)
→ 50M x 25 = 1,25 T sehingga total ha lahan garam nasional
→ 44 ribu ton x 25 = 1,1juta ton/ tahun dikali 25 unit pabrik = 11 ribu ha

Dukungan regulasi 1 Dukungan regulasi 2 -ASN


Peg BUMN 1,7 juta jiwa -Konsumsi Kepastian produksi dan
ASN 4 juta jiwa @2.5 kg/tahun
→ max 10 ribu ton/tahun @2.5 kg/tahun pemasaran garam rakyat
→ Max 5 ribu ton/tahun -non Industri Lainnya
Target 5 tahun (2020-2024)
Dukungan regulasi 3 Dukungan regulasi 4 Tambahan Deviden
50% market nasional dari
Perda Perlindungan, Pemasaran Insentif Pajak
garam lokal untuk negara
dan Pemanfaatan Produk Lokal → Pembelian Bahan Baku,
→ Industri, Swalayan, IKM, Keg Pendirian Usaha, dll (diluar CAP, Farmasi dan
Pemda pulp and paper) Pelibatan pelaku
Asumsi dasar: ekonomi lokal
Kebutuhan nasional per tahun ± 5 juta ton
Impor 3 juta ton dan Lokal 2 juta ton
Dampak Ekonomi

Peningkatan mutu peningkatan pendapatan


01 03
garam lokal. negara (dividen pt garam)

peningkatan pendapatan tumbuhnya bisnis turunannya


02 04
petambakyour (logistik, packaging,
Presentations. manufaktur, dll)

tumbuhnya ekonomi
05
lokal di sentra garam

Anda mungkin juga menyukai