1. Pendahuluan
A. Pengertian Bioflok
Teknologi budidaya ikan sistem bioflok adalah suatu teknik budidaya melalui rekayasa
lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara
Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari
kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan
Teknik ini populer dikalangan peternak lele dan nila karena mampu menggenjot produktivitas
panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi
Oleh sebab itu, bioflok menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat
kan nila merupakan salah satu komoditas lanjutan yang menerapkan sistem bioflok.
Dipilihnya ikan nila karena jenis ikan ini merupakan kelompok herbivora, sehingga
Selain itu, ikan nila juga mampu mencerna flok yang tersusun dari berbagai
lainnya.
Keuntungan lain penerapan sistem bioflok pada budidaya nilai adalah nilai Feed
Convertion Ratio (FCR) mencapai 1,03. Penjelasannya adalah 1,03 kg pakan dapat
Selain itu, peningkatan padat tebar ikan 10 hingga 15 kali lipat dibanding sistem
budidaya biasa. Pada budidaya biasa kepadatan ikan hanya 10 ekor/m3, sedangkan
Hal tersebut tentu meningkatkan produktivitas hingga 25-30 kg/m3 atau sekitar
12-15 kali lipat jika dibandingkan sistem konvensional yang hanya 2 kg/m3. Ikan nila
*
yang dipanen pun memiliki ukuran lebih besar dan gemuk karena pencernaan pakan
yang lebih optimal. Struktur daging nila juga lebih baik dan banyak, serta minim
kadar air.
kandungan oksigen yang larut dalam air. Sebab, selain diperlukan ikan untuk tumbuh,
oksigen juga diperlukan oleh bakteri untuk mengurai kotoran ikan dalam air.
2. Nama Perusahaan
3) Owner :
- Rahmat Ramadhan
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk Budidaya Ikan Nila dengan sistem bioflok
2) Instalasi aerasi di pasang di 2 kolam bulat dengan jumlah batu aerasi masing – masing
kolam sebanyak 6 buah. Posisi batu aerasi disesuaikan sehinggan oksigen bisa merata di
semua kolom air kolam. Aliran oksigen di setting dengan kecepatan 10 L/menit.
3) Bahan untuk membuat media bioflok adalah garam krosok 1 kg/m3, kapur dolomit 50
gram/m3, molase 100 ml/m3, probiotik dengan komposisi baketri Baccilus sp. 10 ml/m3
(menggunakan kombinasi sel multi dan bioflokulan). Masing – masing bahan tersebut secara
4) Kolam didiamkan selama 7-10 hari atau sampai dinding kolam terasa licin jika dipegang.
5) Kualitas air diukur dan dipertahankan minimal kandungan oksigen terlarut 3 mg/L dan pH
6) Benih ikan Nila dimasukkan ke dalam kolam dengan rencana kepadatan 150 ekor/ m3.
7) Ikan diberi makan setelah 2x24 jam dengan dosis 3 % dari berat badan ikan.
mg/L.
*
Volume flok dipertahankan hingga 50 ml/L dan jika flok terlalu padat makan
Pendapatan
= 1500 : 5 = 300 kg
Keuntungan
10.500.00 – (1.200.000 * 3)
= 6.900.000
Asumsi
- Masa Pemeliharaan selama 3-4 bulan
- 1 tahun ada 3-4 kali panen.
- Tingkat kelangsungan hidup ikan 70-90 %
- Ukuran Panen Ikan Apabila Berat Minimal Per Kg Sebanyak 5 Ekor Ikan.
*
Biaya Tetap
Biaya Variabel
REKAPITULASI ANGGARAN
*
TOTAL : Rp 9.635.000,-
Terbilang : Sembilan Juta Enam Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah .