Anda di halaman 1dari 8

Andini Ramayanti dkk.

Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921

PENGARUH PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP


PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN
MENGGUNAKAN FILTER DASAR
(Effect Of Different Solid Split On The Growth Of Tilapia (Oreochromis Niloticus) Using
Basic Filters)

Andini Ramadayanti, Nasir Ahmad, Zulkhasyni, Dedi Pardiansyah*, Andriyeni


Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
*
Corresponding author, Email: dedi2301@gmail.com

ABSTRACT
This research was conducted from May to July 2020 at the Laboratory of the Faculty of
Agriculture, Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu for 50 days. The purpose of this study was to
determine the stocking density of Tilapia (Oreochromis niloticus) on the growth of Tilapia
cultivated in plastic containers using a basic filter. The design used was a completely randomized
design (CRD), which consisted of 4 experiments and 4 replications in order to obtain 16
experimental units, namely P1 (stocking density 40 fish / m2), P2 (stocking density 50 fish / m2),
P3 (stocking density 60 fish / m2), P4 (stocking density 70 fish / m2) with a size of 8 -12 cm.
The results showed that stocking density had an effect on growth in absolute length and absolute
weight but had no effect on feed conversion, feed efficiency and survival. The best density is in
the stocking density of 60 individuals / m2 with a survival rate of 92.0%. By using a basic filter
during the research, you can maintain water quality where dissolved oxygen in the water at the
beginning of the maintenance of dissolved oxygen is 6.4 (ppm) - 6.8 (ppm) to 6.0 (ppm) - 6.8
(ppm), temperature ranges from 25 oC - 29 oC, and pH ranges from 6.8 – 7.
Keywords: Tilapia, stocking density, basic filter

PENDAHULUAN lahan dan sumber daya air semakin terbatas


meskipun lahan tersedia, itupun dengan harga
Ikan nila (Oreochromis niloticus)
yang tinggi sehingga membutuhkan biaya
termasuk salah satu komodoti perikanan yang
yang cukup besar agar mendapatkan lokasi
berkembang dari waktu ke waktu dan
budidaya yang sesuai syarat hidup ikan nila,
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan
serta pengelolaan pakan yang sesuai dan
nila memiliki sifat cepat tumbuh, mudah
memperhatikan padat tebar merupakan salah
berkembang biak, mempunyai kemampuan
satu faktor yang sangat mempengaruhi
beradaptasi yang tinggi, serta rasa daging yang
pertumbuhan ikan.
enak sehingga meningkatnya permintaan pasar
Padat penebaran tinggi menuntut
(Mulyadi dkk, 2014).
tingginya jumlah pakan yang diberikan kepada
Seiring dengan permintaan pasar yang
ikan sehingga mengakibatkan penumpukan
tinggi, para budidaya mulai kesulitan akan
88
Andini Ramayanti dkk. Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921
bahan organik dalam wadah. Akumulasi bahan resirkulasi melalui filter maka dengan padat
organik akan menyebabkan terjadinya tebar tinggi tidaklah masalah, ikan akan hidup
pembentukan senyawa yang beracun bagi sesuai dengan kebutuhan oksigen tercukupi
ikan, sehingga mempercepat penurunan serta kualitas airnya tetap terjaga sehingga
kualitas air (Alfia dkk, 2013). Pada kondisi dapat meningkatkan produksi ikan nila
jumlah air yang terbatas, penurunan kualitas (Oreochromis niloticus). Tujuan dari
air sangat membahayakan bagi kelangsungan penelitian ini adalah untuk mengetahui padat
hidup ikan. tebar yang berbeda terhadap pertumbuhan
Salah satu cara untuk mempertahankan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan
kualitas air sehingga tetap layak bagi ikan menggunakan filter dasar.
dengan padat tebar yang tinggi dibutuhkan
BAHAN DAN METODE
suatu teknologi seperti system resirkulasi
dalam proses pemeliharaannya. Air buangan Penelitian ini dilaksanakan di
dari proses pemeliharaan akan dapat Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas
digunakan kembali melalui filter. Sidik Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu dari bulan
(1996), menjelaskan bahwa pada sistem Mei sampai dengan bulan Juli 2020. Wadah
resirkulasi peranan filter sangatlah penting yang digunakan wadah plastik ukuran 0,5 m x
untuk mempertahankan kualitas air. Filter 1 m x 0,8 m tinggi air 0,5 m sebanyak 16
yang digunakan terdiri dari filter fisika, kimia buah, ukuran 8-12 cm sebanyak 440 ekor.
dan biologi. Rancangan yang digunakan adalah
Sistem resirkulasi dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu : P1 :
menggunakan filter fisika diharapkan mampu Padat tebar 40 ekor/m2), P2 : Padat tebar 50
menjadi wadah bakteri perombak amoniak dan ekor/m2), P3 : Padat tebar 60 ekor/m2 P4 :
fosfat tumbuh. Filter fisika yang digunakan Padat tebar 70 ekor/m2), untuk mengetahui
memiliki kerapatan tinggi sehingga mampu pengaruh padat tebar yang berbeda terhadap
mengumpulkan partikel bahan organik dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
anorganik lebih banyak (Akbar, 2003). niloticus) dengan menggunakan filter dasar
Sirkulasi air dapat membantu distribusi dilakukan analisis sidik ragam pada taraf 5%
oksigen ke segala arah baik di dalam air dan 1%, sedangkan untuk melihat padat tebar
maupun difusinya atau pertukaran dengan yang terbaik maka dilakukan uji lanjut Beda
udara dan dapat menjaga akumulasi atau Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
mengumpulnya hasil metabolisme beracun Parameter yang diamati selama penelitian
sehingga kadar racun dapat dikurangi adalah pertumbuhan ikan, yang meliputi
(Lesmana, 2004). panjang mutlak, berat mutlak, konversi pakan,
Filter fisika berfungsi menyaring efisiensi pakan, kelangsungan hidup dan
kotoran-kotoran atau partikel yang berukuran kualitas air.
lebih besar dari pori-pori media filter (Satyani, HASIL DAN PEMBAHASAN
2001). Contohnya menggunakan ijuk, karang,
krikil, dan spons. Dengan adanya sistem

89
Andini Ramayanti dkk. Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921
Tabel 1 memperlihatkan bahwa pertumbuhan panjang mutlak dan berat mutlak
pengaruh padat tebar yang berbeda terhadap tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis konversi pakan, efisiensi pakan dan
niloticus) dengan menggunakan filter dasar kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis
berpengaruh sangat nyata terhadap niloticus)

Tabel 1. Rekapitulasi hasil sidik ragam pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan ikan nial
(Oreochromis niloticus) dengan menggunakan filter dasar terhadap parameter panjang
dan berat.
Parameter F. hitung
Panjang mutlak 6,8**
Berat mutlak 6,0**
Konversi pakan 2,78 ns
Efiensi pakan 2,79 ns
Kelangsungan Hidup 1,6 ns
Keterangan: **: berpengaruh sangat nyata
ns : tidak berpegaruh nyata

Berdasarkan uji lanjut BNT 5% (tabel 2.) padat tebar 50 ekor/m2 dan padat tebar 40
rata-rata pertumbuhan panjang mutlak ekor/m2 tidak berbeda nyata tetapi berbeda
menunjukkan bahwa padat tebar 60 ekor/m2, nyata dengan padat tebar tebar 70 ekor/m2.
Tabel 2. Hasil uji lanjut BNT 5% padat tebar yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan nila
dengan menggunakan filter dasar.

Rata-rata parameter

Percobaan Panjang mutlak (cm) Berat (gram)

Padat tebar 70 ekor/m2 3,41a 40,10a

Padat tebar 60 ekor/m2 4,77b 45,68b

Padat tebar 50 ekor/m2 4,79b 48,55b

Padat tebar 40 ekor/m2 4,84b 50,33b

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata(5%)

90
Andini Ramayanti dkk. Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921
Pertumbuhan Panjang Mutlak niloticus) dengan menggunakan filter dasar
Hasil penelitian pengaruh padat tebar selama penelitian mengalami pertummbuhan
terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis yang signifikan setiap pegamatan (Gambar 1).

16
14
Rata-rata panjang (cm)

12
10 P1
8 P2
6 P3
4 P4
2
0
10 20 30 40 50
Hari ke...

Gambar 1. Rata-rata pertumbuhan panjang ikan nila (Oreochromis niloticus)

Gambar 1 memperlihatkan bahwa rata- kesehatan ikan, sehingga dapat menyebabkan


rata pertumbuhan mengalami peningkatan penurunan pertumbuhan ikan (Dewi, 2007).
yang bertahap dari masing-masing perlakuan Menurut Effendie (1997) dalam
dimana pada awal pengamatan sampai hari ke Zulkhasyni dkk, (2017) pertumbuhan panjang
20 sedangkan hari ke 30 sampai hari ke 50 dipengruhi oleh faktor internal dan eksternal.
mengalami peningkatan yang signifikan. Faktor internal sebagian bergantung pada
Hasil penelitian selama 50 hari kondisi ikan tersebut, misalnya kemampuan
didapatkan bahwa pertumbuhan panjang rata- ikan dalam memanfaatkan sisa energi dan
rata pada perlakuan padat tebar 40 ekor/m2 protein setelah metabolisme untuk
sebesar 4,84 cm, padat tebar 50 ekor/m2 pertumbuhanya, sedangkan, faktor eksternal
sebesar 4,79 cm dan padat tebar 60 ekor/m2 seperti faktor lingkungan yang
sebesar 4,77 cm sedangkan padat tebar 70 meliputi kualitas air,suhu, pH, oksigen terlarut
ekor/m2 sebesar 3,41 cm. Pada perlakuan dan faktor pakan yang diberikan sangat
padat tebar 70 ekor/m2 mengalami penurunan berpengaruh untuk pertumbuhan panjang ikan
panjang hal ini diduga padatnya padat tebar Nila (Oreochromis niloticus).
akan mempengaruhi proses fisiologi dan Pertumbuhan Berat Mutlak
tingkah laku ikan terhadap ruang gerak yang Hasil penelitian rata-rata pertumbuhan
pada akhirnya dapat menurunkan kondisi berat mutlak ikan nila (Oreochromis niloticus)
dari masing-masing perlakuan (Gambar 2.)

91
Andini Ramayanti dkk. Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921

70

60
Rata-rata berat mutlak (gr)

50

40 P1
P2
30
P3
20
P4
10

0
10 20 30 40 50
Hari ke....

Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan berat ikan nila (Oreochromis niloticus)


Pertumbuhan berat individu ikan nila Perbedaan pertumbuhan panjang dan
(Oreochromis niloticus) menujukkan bahwa berat ikan pada masing-masing setiap
pada awal pengamatan sampai pada hari ke 20 perlakuan disebabkan karena padat tebar yang
pertumbuhan agak lambat karena masih dalam berbeda, akibatnya ada kompetisi untuk
tahap penyesuai dengan lingkungan sedangkan mendapatkan pakan dan ruang gerak yang
untuk hari ke 30 sampai hari ke 50 terjadi terbatas, perbedaan dalam memanfaatkan
kenaikan yang signifikan (Gambar 2). pakan dan ruang gerak mengakibatkan
Berat mutlak rata-rata pada perlakuan pertumbuhan ikan bervariasi.
padat tebar 40 ekor/m2) sebesar 50,3 gram, Menurut Effendie (1978) dalam Nerzon
(padat tebar 50 ekor/m2 sebesar 48,6 gram dan dkk (2020), pertumbuhan secara sederhana
padat tebar 60 ekor/m2) sebesar 45,7 gram dapat didefinisikan sebagai pertambahan
sedangkan padat tebar 70 ekor/m2) sebesar panjang dan berat dalam jangka waktu tertentu
40,1. hal ini menunjukkan bahwa semakin Dalam usaha budidaya ikan nila (Oreochromis
tinggi padat penebaran maka penambahan niloticus), pertumbuhan merupakan komponen
berat semakin menurun karena adanya ikan utama penentu keberhasilan suatu usaha,
tidak bisa memanfaatkan pakan yang terlebih pertumbuhan di pengaruhi oleh faktor
diberikan untuk pertumbuhan secara maksimal internal dan eksternal. Salah satu faktor
sesuai Arif dkk (2013), penurunan penentu keberhasilan budidaya ikan nila
pertumbuhan diakibatkan adanya pengalihan (Oreochromis niloticus) ialah jumlah padat
energi, secara umum energi dari pakan yang di tebar yang di tebar dalam suatu wadah
konsumsi akan di gunakan untuk energi pemeliharaan ikan.
pemeliharaan dan sisanya digunakan untuk Menurut Effendie (1997) dalam
energi pertumbuhan. Zulkhasyni (2017), pertumbuhan panjang

92
Andini Ramayanti dkk. Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921
dipengruhi oleh faktor internal dan eksternal. faktor pakan yang diberikan sangat
Faktor internal sebagian bergantung pada berpengaruh untuk pertumbuhan panjang ikan
kondisi ikan tersebut, misalnya kemampuan nila (Oreochromis niloticus), pakan dengan
ikan dalam memanfaatkan sisa energi dan kualitas baik dan kuantitas yang tepat akan
protein setelah metabolisme untuk menunjang pertumbuhan panjang organisme
pertumbuhanya, sedangkan, faktor eksternal kedua faktor tersebut akan menyeimbangkan
seperti faktor lingkungan yang meliputi keadaan tubuh ikan selama dalam media
kualitas air,suhu, pH, oksigen terlarut dan pemeliharaan dan menunjang pertumbuhan.
Tabel 3. Rekapitulasi hasil pengamatan selama penelitian
Parameter
Perlakuan
Konversi Pakan Efisiensi Pakan Kelangsungan
(%) Hidup
Padat tebar 40 ekor/m2 1,52 66,4 93,9
Padat tebar 50 ekor/m2 1,51 68,6 91,4
Padat tebar 60 ekor/m2 1,70 59,2 92,0
Padat tebar 70 ekor/m2 1,92 52,3 88,7

Konversi pakan dimana nilai tertinggi tebar 60 ekor/m2 sebesar 1,70 dan padat tebar
terdapat pada padat tebar 70 ekor/m2 dan nilai 70 ekor/m2 sebesar 1,92. Sedangkan efesiensi
terendah terdapat pada padat tebar 50 pakan padat tebar 40 ekor/m2 adalah 66,4%,
ekor/m2. Dan nilai tertinggi terdapat efisiensi padat tebar 50 ekor/m2 adalah 68,6%, padat
pakan terdapat pada padat tebar 50 ekor/m2 tebar 60 ekor/m2 sebesar 59,7% dan padat
dan nilai terendah terdapat pada padat tebar 70 tebar 70 ekor/m2 sebesar 52,3%. Pada
ekor/m2 serta pada kelangsungan hidup nilai penelitian ini terlihat bahwa semakin
tertinggi terdapat pada padat tebar 40 ekor/m2 meningkat padat tebar pada setiap perlakuan
dan nilai terendah terdapat pada padat tebar 70 daya serap pakan semakin menurun hal ini
ekor/m2 (Tabel 3). Kepadatan erat sejalan dengan Prabowo (2005), yang
hubungannya dengan suplai air. Selain itu menyatakan bahwa ruang gerak ikan akan
padat tebar juga ditentukan lama waktu berpengaruh terhadap keefisienan konversi
pemeliharaan. Semakin lama waktu makanan. Penurunan keefisienan konversi
pemeliharaan semakin rendah padat makanan dapat dibuktikan pada konversi
penebarannya, selain itu, dengan pakan yang cenderung menurun sejalan
meningkatkan padat penebaran akan dengan peningkatan padat tebar.
meningkatkan konsumsi pakan. Peningkatan padat tebar sangat
Selama penelitian rata-rata konversi mempengaruhi kelangsungan hidup dan
pakan padat tebar 40 ekor/m2 sebesar 1,52, pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
padat tebar 50 ekor/m2 sebesar 1,51, padat niloticus) akan terhenti, pada penelitian ini

93
Andini Ramayanti dkk. Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921
dengan menggunakan filter dasar yang dapat menjernihkan air selama penelitian (Tabel 4).
Tabel 4. Kisaran kualitas air setiap perlakuan selama penelitian
Suhu Oksigen Terlarut
Perlakuan pH
(OC) (ppm)
Padat tebar 40 ekor/m2 26-28 6,2-6,8 6,8-7,9
Padat tebar 50 ekor/m2 26-28 6,3-6,8 6,8-7,8
Padat tebar 60 ekor/m2 25-29 6,0-6,6 6,8-7,8
Padat tebar 70 ekor/wadah 26-29 5,6-6,8 6,8-8,0

Selama penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan biofilter mampu


suhu berkisar antara 25oC – 29oC, pada serta menghilangkan ammonia sekitar 95-98%, baik
oksigen terlarut selama penelitian berkisar menggunakan material organik dan anorganik.
antara 6,0 ppm – 6,8 ppm dan pH berkisar Sirkulasi air melalui filter dasar mendapatkan
antara 6,8 – 7,9 sesuai dengan Kordi (2013) kualitas air selama penelitian sesuai dengan
yaitu pH air 6-8,5 dan suhu optimal hidup ikan syarat hidup ikan nila yaitu suhu berkisar
nila adalah 25-30 oC serta oksigen terlarut antara 25oC – 29oC, serta oksigen terlarut
sebesar 3-7 ppm (Tabel 4). berkisar antara 6 ppm – 6,8 ppm dan pH
Kualitas air sebagai media hidup bagi berkisar antara 6,8 – 7,9 sesuai dengan syarat
ikan memburuk dapat menurunkan hidup ikan nila (Suyanto, 2010) yaitu suhu
pertumbuhan ikan bahkan dapat menyebabkan yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila
menurunnya kelangsungan hidup antara 25- 30oC, pH 6-8,5 dan oksigen terlarut
ikan/kematian (Karlyssa et al, 2013), untuk 4-7. Pemeliharaan dengan sistem resirkulasi
melakukan pemeliharaan pembudidaya lebih dapat meningkatkan oksigen terlarut dan
akan menggunakan padat tebar 60 ekor/m2. mengurangi karbondioksida, amoniak dan
Filter digunakan untuk menyaring limbah yang dihasikan ikan (Hanjani dan
material yang tidak dikehendaki seperti Hastuti, 2002).
ammonia, residu organik, padatan dan bahan
KESIMPULAN
kimia lain yang tidak diinginkan sehingga Padat tebar yang berbeda terhadap
dapat menekan penurunan kuaitas air dalam pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
wadah penelitian dan menyebabkan ikan niloticus) dengan memakai filter dasar
menjadi stres, nafsu makan yang menurun berpengaruh sangat nyata pada parameter
bahkan mengalami kematian. Diduga filter pajang mutlak dan berat mutlak tetapi tidak
dasar yang berupa karpet serat sebagai berpengaruh terhadap konversi pakan,
penyaring memiliki pori-pori yang halus efisiensi pakan dan kelansung hidup. Padat
sehingga dapat menjebak molekul-molekul tebar yang terbaik untuk pemeliharaan ikan
polutan air dan filter dasar ini berfungsi untuk nila dengan system resirkulasi menggunakan
menjernihkan air sehingga ikan hidup sesuai
filter dasar maksimal dengan padat tebar 60
kebutuhan sejalan dengan Pagans dkk (2005). ekor/m2 dengan kelangsungan hidup sebesar

94
Andini Ramayanti dkk. Jurnal Agroqua
Pengaruh Padat Tebar ..... Volume 19 No. 1 Tahun 2021

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.1921
92,0%. Menggunakan filter dasar selama Mulyadi, Usman Tang, Elda Sri Y. (2014).
penelitian dapat mempertahankan kualitas air Sistem resirkulasi dengan menggunakan
dimana oksigen terlarut di dalam perairan filter yang berbeda terhadap
pertumbuhan benih ikan Nila
dimana awal pemeliharan oksigen terlarut 6,4
(Oreochromis niloticus). Jurnal
(ppm )– 6,8 (ppm) menjadi 6,0(ppm) - 6,8 Akuakultur Rawa Indonesia, 2(2) :117-
(ppm), suhu berkisar antara 25 oC – 29 oC, 124. ISSN : 2303-2960
dan pH berkisar antara 6,8 – 7,9.
Pagans, E., Front, X., and Sanchez, A. (2005).
DAFTAR PUSTAKA Biofiltration for ammonia removal from
Akbar, R. A. (2003). Efisiensi Nitrifikasi composting exhaust gases. Chemical
dalam Sistem Biofilter Submerged Bed, Engineering Journal 113: 105–110.
Trickling Filter dan Fluidized Bed. Satyani, D. (2001 ). Kualitas Air untuk Ikan
Bandung: Institut Teknologi Bandung. Hias Air Tawar. Jakarta: Penebar
Alfia A. Endang A, Tita Elfitasari. (2013). Swadaya
Pengaruh kepadatan yang berbeda Dewi, Y. (2007). Pengaruh Padat Penebaran
terhadap kelulushidupan dan Benih Ikan Bawal(Colossoma
pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis macropomum) Yang Di Pelihara Dalam
Niloticus) pada sistem resirkulasi Sistem Resirkulasi Terhadap
dengan filter Bioball. Journal of Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup.
Aquaculture Management and [Skripsi]. Program Studi Teknologi Dan
Technology 2 (3) Manajemen Akuakultur. Fakultas
Arif, N. Endang, A dan Elfitasari T. (2013). Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut
Pengaruh Kepadatan Yang Berbeda Pertanian Bogor
Terhadap Kelulushidupan Dan
Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Jhonaidi, N., Zulkhasyni, Andriyeni. (2020).
niloticus) Pada Sistem Resirkulasi Filter Pengaruh komposisi pakan berbeda
Arang. Fakultas Perikanan Dan Ilmu terhadap pertumbuhan Ikan Nila
Kelautan. Universitas Diponegoro. (Oreochromis Niloticus). Jurnal
Agroqua. 18 (1).
Handajani H, Hastuti SD. (2002). Budidaya
Perairan. Penerbit: Bayu Media, Zulkhasyni, Andriyeni dan Ratih Utami,
Malang (2017). Pengaruh dosis pakan pelet yang
berbeda terhadap pertumbuhan ikan Nila
Kordi M.G.H. (2013). Budidaya Ikan nila Merah (Oreochromis Sp). Jurnal
Unggul. Jakarta: PT. Agro Media Agroqua 15(2).
Pustaka
Lesmana, D. S. (2004). Kualitas Air Untuk
Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya.
Jakarta. 88 Hal.

95

Anda mungkin juga menyukai