net/publication/367790449
CITATIONS READS
0 3
4 authors, including:
Latifa Fekri
Universitas Haluoleo
5 PUBLICATIONS 3 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Latifa Fekri on 29 September 2023.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji nutrisi yang terdapat pada limbah ikan sidat (Anguilla marmorata) yang dapat
dimanfaatkan ikan lele (Clarias sp.) sebagai pakan tambahan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang
terdiri dari 2 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari. Jumlah ikan yang ditebar
adalah 5 ekor/akuarium. Akuarium yang digunakan berukuran 30x40x50cm. Perlakuan A: pemeliharaan ikan lele dengan
pakan komersil 3% dari biomassa, perlakuan B: pemeliharaan lele dengan pakan komersil 1% dari biomassa ditambahkan
limbah sidat cair 3 liter/3 hari. Hasil pengujian kandungan nutrisi pada limbah sidat cair memiliki nilai protein sebesar 4%
dengan kandungan amoniak sebesar 0,037 mg/L. Nilai SR ikan lele pada masing-masing perlakuan adalah 100%. Laju
pertumbuhan spesifik pada perlakuan A sebesar 2,31%, sedangkan pada perlakuan B sebesar 1,63%. Biomassa ikan lele
pada perlakuan A mengalami peningkatan sebesar 100g sementara perlakuan B biomassa ikan lele meningkat 65g. Namun
berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan (p>0,05) baik itu pada
pengujian sintasan, laju pertumbuhan spesifik maupun konversi pakan. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah ikan
sidat dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ikan lele.
ABSTRACT
The purpose of this research was to examine the nutrients contained in eel (Anguilla marmorata) waste that can be used to
additional feed of catfish (Clarias sp.). This research used the completely randomized design which consist of 2 treatment
with 3 replication. Rearing for 30 days. The number of fish stocked is 5 fish/aquarium. The aquarium used is 30x40x50cm.
Treatment A: rearing catfish which commercial feed 3% of biomass, treatment B: rearing catfish which commercial feed 1%
of biomass added liquid eel waste 3 L/3 days. Result showed that the nutrients of liquid eel waste is 4% protein with 0,037
mg/L ammonia. SR of catfish in each treatment 100%. Spesific growth ratein treatment A is 2,3% while in treatment B is
1,63%. Increase biomass of catfish in treatment A by 100g and 65g increase biomass of catfish in treatment B. However,
based on the results of statistical analysis showed that no significant difference between treatments (p> 0.05) both in the
survival test, specific growth rate and feed conversion.This shows that eel rearing waste can still be used as additional feed
for catfish to increase its growth.
33
ISSN 2503-4324
Media Akuatika : Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 2022. 7(1): 33-39.
34
ISSN 2503-4324
Media Akuatika : Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 2022. 7(1): 33-39.
1% dari biomassa ditambahkan limbah sidat Dimana: KP = Konversi pakan; Wt = Biomassa total
cair 3 liter/3 hari. ikan pada akhir pemeliharaan (g); Wo = Biomassa
total ikan pada awal pemeliharaan (g); Wd =
Prosedur pengamatan dan pengukuran Biomassa total ikan yang mati selama pemeliharaan
Pengamatan pada penelitian ini meliputi: (g); F = Jumlah pakan yang diberikan selama
pemeliharaan (g)
pergerakan/kondisi ikan, dilakukan setiap hari
selama masa pemeliharaan. Pengukuran pada Analisis Data
penelitian ini meliputi: pengukuran bobot tubuh
Data yang diperoleh selama penelitian
seluruh organisme uji. Penimbangan dilakukan
dianalisis menggunakan perangkat lunak
pada awal dan akhir pemeliharan. Pengukuran
Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 26, yang
nutrisi limbah dan ikan lele sebelum dan setelah
meliputi: Analisis ragam (ANOVA) dengan uji
pemeliharaan menggunakan metode kjeldhal
t pada selang kepercayaan 95%. Analisis ini
untuk protein, metode gravimetri untuk kadar
digunakan untuk menentukan apakah perlakuan
air, kadar abu, dan serat kasar, serta metode
berpengaruh nyata terhadap parameter
soxhlet untuk kadar lemak (AOAC,1980).
pertumbuhan dan apabila berpengaruh nyata,
Parameter uji maka dilakukan uji lanjut Tukey pada taraf
nyata 5% (Steel dan Torrie, 1981) untuk
Parameter yang diuji meliputi: survival
menentukan perbedaan antar perlakuan.
rate (SR), laju pertumbuhan spesifik biomassa
Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk
(LPSB), pertumbuhan bobot mutlak (PBM),
menjelaskan pengaruh perlakuan terhadap
konversi pakan (KP), komposisi kimia tubuh
parameter kualitas air selama pemeliharaan.
ikan lele, dan kandungan nutrisi limbah.
Kualitas air yang diuji meliputi: suhu, oksigen HASIL
terlarut, pH, dan amonia.
Survival rate (SR)
Sintasan dihitung dengan rumus Goddard
Hasil penelitian sintasan ikan lele
(1996).
pascapemeliharaan selama 30 hari, baik pada
perlakuan A maupun pada perlakuan B masing-
( )
masing memiliki nilai SR 100%.
Dimana: SR = Survival rate/ sintasan (%); Nt =
Jumlah ikan yang hidup di akhir penelitian (ekor); Laju pertumbuhan spesifik Biomassa
No = Jumlah ikan yang hidup di awal penelitian
(LPSB)
(ekor)
Laju pertumbuhan spesifik selama 30
Laju petumbuhan spesifik biomassa
hari masa pemeliharaan lele dengan pemberian
dihitung dengan rumus Huisman (1987).
pakan dan konsentrasi berbeda menghasilkan
LPSB pada perlakuan A 2,31%. Sedangkan
[√ ] pada perlakuan B 1,63% (Gambar 1).
Pertambahan bobot mutlak
Dimana: LPSB = laju prtumbuhan spesifik biomassa
(%/hari); wt = biomassa ikan sidat akhir (g); wo = Laju pertumbuhan mutlak selama 30 hari
Biomassa ikan sidat awal (g); t = Waktu masa pemeliharaan lele dengan pemberian
pemeliharaan (hari). pakan dan konsentrasi berbeda menghasilkan
peningkatan bobot pada masing-masing
Pertambahan bobot mutlak dihitung perlakuan. Pada perlakuan A peningkatan
dengan menggunakan rumus Effendie (1997). biomassa sebesar 100g. Sedangkan pada
W Wt W0 perlakuan B peningkatan biomassa sebesar 63g
(Gambar 2).
Dimana: ΔW = Pertumbuhan bobot mutlak (gram);
Wt = Rata-rata bobot individu pada hari ke-t (gram); Konversi Pakan
Wo = Rata-rata bobot individu pada hari ke-0 (gram)
Ikan lele yang telah dipelihara selama 30
Konversi pakan (KP) dihitung dengan hari dengan pemberian pakan dan konsentrasi
rumus NRC (2011). berbeda menghasilkan konversi pakan berbeda.
KP = [Wt − (Wo + Wd)] / F Perlakuan A memiliki nilai konversi pakan
tertinggi sebesar 1,11. Sedangkan pada
35
ISSN 2503-4324
Media Akuatika : Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 2022. 7(1): 33-39.
B
Perlakuan
B
Perlakuan
0 20 40 60 80 100 120
Pertambahan bobot mutlak (g)
B
Perlakuan
Tabel 1. Kandungan nutrisi limbah dan tubuh ikan lele sebelum dan setelah pemeliharaan
Nutrisi Limbah sidat Lele awal Perlakuan A Perlakuan B
Protein (%) 4,55 16,22 17,36 16,41
Lemak 15,47 13,11 12,31
Air 65,88 67,42 68,36
Abu 1,57 1,17 1,35
Serat kasar 0,84 0,74 1,48
36
ISSN 2503-4324
Media Akuatika : Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 2022. 7(1): 33-39.
37
ISSN 2503-4324
Media Akuatika : Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 2022. 7(1): 33-39.
38
ISSN 2503-4324
Media Akuatika : Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 2022. 7(1): 33-39.
39