A. Latar Belakang
B. Tujuan
Untuk melihat seberapa besar energi pakan yang dikonsumsi ikan dapat
disimpan dalam tubuh (retensi energi) dan juga mempelajari apakah perbedaan
kualitas pakan juga menghasilkan perbedaan retensi energi.
II. MATERI DAN CARA KERJA
A. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum retensi energi meliputi bak tempat ikan,
timbangan teknikal, oven dan bom kalorimeter.
Bahan yang digunakan pada praktikum retensi energi meliputi ikan lele
(Clarias gariepinus) dan pelet.
B. Cara Kerja
1. Ikan lele kecil dan ikan lele besar diambil dari akuarium dan dimatikan.
2. Ikan ditimbang menggunakan timbangan teknikal sebagai berat basah ikan
(BB) ikan awal dan akhir.
3. Ikan dibungkus dengan alumunium foil kemudian dikeringkan dalam oven
pada suhu 70oC sampai kering.
4. Ikan ditimbang lagi sebagai berat kering ikan (BK) ikan awal dan akhir.
5. Ikan yang sudah ditimbang ditumbuk dengan mortar dan pestle lalu dibentuk
menjadi pelet.
6. Pelet ditimbang (0,5-1 gram) dan diukur menggunakan bomb kalorimeter
agar energi bomb (EB) ikan diketahui.
7. Retensi energi dihitung dengan rumus :
∑Energi ikan akhir = BK ikan akhir x EB ikan akhir (kal)
∑Energi ikan awal = BK ikan awal x EB ikan awal (kal)
∑Pakan yang dikonsumsi = 2,5% x BB ikan awal x lama pemeliharaan
∑Energi pakan = ∑Pakan yang dikonsumsi x EB pakan (kal)
RE = ( ∑ energi ikan akhir - ∑ energi ikan awal )x 100 %
∑ energi pakan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 3.1. Hasil Pengamatan Retensi Energi pada Ikan Lele (Clarias gariepinus)
Diketahui :
Bobot basah awa = 20 gram
Bobot basah akhir = 178 gram
Bobot kering awal = 3,30 gram
Bobot kering akhir = 25,87 gram
Energi bom pakan = 4735,97 kal/gram
Energi bom ikan awal = 6483,4341kal/gram
Energi bom ikan akhir = 8646,9729 kal/gram
Waktu = 60 hari
Kadar pakan (%) = 2,5%
Dit : Retensi energi ikan ?
Perhitungan :
∑ energi ikan awal = bobot kering awal x energi bom ikan awal
= 3,30 x 6483,4341
= 21395,3325 kal/gr
∑ energi ikan akhir = bobot kering akhir x energi bom ikan akhir
= 25,87 x 8646,9729
= 223697,189 kal/gr
∑ pakan yang dikonsumsi = bobot basah awalx kadar pakan (%) x lama
pemeliharaan
= 20 x 2,5 % x 60
= 30 gram
∑ energi pakan = ∑pakan yang dikonsumsi x energi bom pakan
= 30 gram x 4735,97 kal/gram
= 142079,1 kal/gr
223697,189 −21395,3325
= 14279,1
202301,856
= X 100%
142079,1
= 14,1676895603X 100%
= 142, 38 % kal/gr
B. Pembahasan
Cui, Y. H. S. & Zhu, X., 1996. Effect of Ration and Body Size on the Energy
Budget of Juvenile White Sturgeon. Biol J. Fish, 9(1):451-459.
Effendi, M. I., 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor : Yayasan Dewi Sri.
Haidar, M. N., Mischa, P., Leon, T. N. H, Johan, A. J., Verreth. & Johan W. S.,
2016. The Effect of Type of Carbohydrate (Starch Vs. Nonstarch
Polysaccharides) on Nutrients Digestibility, Energy Retention and
Maintenance Requirements In Nile Tilapia. Aquaculture, 463, pp. 241–247.
Khalida, A., Agustono & Widya, P. L., 2017. Penambahan Lisin pada Pakan
Komersial terhadap Retensi Protein dan Retensi Energi Ikan Bawal Air
Tawar (Colossoma Macropomum). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,
9(2), pp. 98-106.
Mujiman, A., 1995. Makanan Ikan. Jakarta : Swadaya.
Murtidjo, A. B., 2001. Pedoman Meramu Ikan. Yogyakarta : Kanisius.
Sukmaningrum, S., Setyaningrum, N. & Pulungsari, A. E., 2014. Retensi Protein dan
Retensi Energi Ikan Cupang Plakat yang Mengalami Pemuasaan. Omni
Akuatika, 10(1), pp. 1-10.
Villee,C & Barnes, R. D., 1988. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga.
Watanabe, T., 1988. Fish Nutrition and Mariculture. Tokyo: JICA Textbook the
general Aquaculture Course.