PENGGUNAAN LALAT Drosophila

SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

Nama : Gita Wulandari

NIM : B1A017008
Kelompok :D
Rombongan :1
Asisten : Indrawati

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
 I. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Gambar 1.1. Lalat Betina dan Jantan

Keterangan Gambar :
1. Lalat betina
2. Lalat jantan

1
2

Gambar 1.2. Lalat mutan

Keterangan Gambar :
1. Lalat White eyes
2. Lalat Taxi
3. Lalat ebony
 Gambar 1. 3
Isolasi Betina Virgin
B. PEMBAHASAN

Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu
perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat
dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah
organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik (Campbell, 2002). Alasan
penggunaan lalat Drosophila sebagai organism percobaan adalah karena lalat
Drosophila memiliki berbagai keuntungan, antara lain mudah diperoleh, mudah
dipelihara, mudah diamati, dapat berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan
keturunan dalam jumlah besar pada masa setiap reproduksi serta memiliki ukuran
kromosom yang cukup besar dan jumlahnya yang hanya 4 pasang sehingga lebih
mudah diamati. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Kimball (2001) yaitu
Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan
menggunakan lalat tersebut sebagai bahan . Pilihan ini tepat sekali karena pertama,
lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam
laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu
generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat
menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu.
Lalat Drosophila jantan dan betina memiliki beberapa perbedaan yaitu :
1. Ukuran tubuh lalat jantan lebih kecil dibandingkan lalat betina
2. Abdomen lalat jantan lebih tumpul dibandingkan lalat betina
3. Warna lalat jantan lebih hitam sedangkan lalat betina warnanya coklat
4. Lalat jantan memiliki sex comb, lalat betina tidak memiliki sex comb
5. Lalat jantan tidak memiliki sperma texa sedangkan lalat betina memilikinya
Lalat Drosophila memiliki dua macam tipe yatu tipe liar dan tipe mutan.
Ciri – ciri lalat tipe normal :
1. Drosophila melanongester liar memiliki mata bulat lonjong dengan warna merah
cerah. Warna pigmen mata berasal dari pigmen ptieridin dan ommochrome
(Klugs & Curmings, 1994)
2. Lalat tipe liar memiliki warna tubuh cokelat ke abu – abuan dengan panjang ukur
sayap normal (Campbell, 2002)
3. Indikasi sayap normal adalah panjangnya llebih dari panjang tubuhnya
(Campbell, 2002)
 Tipe lalat mutan Drosophila adalah Tipe ebony dengan ciri – ciri warna
tubuh gelap, terjadi mutasi kromosom 3 dan lokus 70,7. Tipe taxi memiliki ciri sayap
terlentang dan tidak bias menutup, mutasi kromosom nomer 3 dan lokus 9. Tipe yang
berikutnya adalah tipe white eyes yaitu memiliki warna mata berwarna putih, terjadi
mutasi pada kromosom nomer 1 dan lokus 1,5.
Fase pertumbuhan dan perkembangan Drosophila melanogaster dapat
dimulai dari Telur, larva, pupa dan imago (dewasa) dan termasuk metamorfodsis
sempurna :
1. Telur
Telur Drosophila melanogaster memiliki bentuk bulat lonjong dan biasanya
terletak pada permukaan makanan. Telur memiliki fase hidup sebanyak 22-24
jam. Telur Drosophila melanogaster dilindungi oleh dua jenis lapisan, yaitu
selaput vitelin yang mengelilingi sitoplasma dan selaput korion yang sangat keras
dan pada bagian anteriornya terdapat dua tangkai tipis. Selaput korion merupakan
bagian yang paling keras pada telur dan yang paling menjaga homeostasis telur
tersebut. (Gilbert, 2010).
2. Larva
Tahap larva memakan waktu selama lima hari. Larva Drosophila berwarna putih,
bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam
di dekat kepala. Untuk pernapasan terdapat sepasang trakea yang keduanya
berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).
3. Pupa
Setelah makan, larva membuat saluran – saluran didalam medium, dan jika
terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung
baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada
kertas tissue dalam botol. Dan ditempat itu larva akan meletakkan diri pada
tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan
kemudian memebentuk pupa. Saat larva membentuk cangkang pupa, tubuh larva
akan memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen. Secara keseluruhan
tahap pupa berlangsung lima hari (Ashburner, 1985).
4. Dewasa
Drosophila dewasa muncul dari puparium melalui operculum. Operculum
terletak pada bagian dorsal permukaan cangkang pupa. Ketika imago mendorong
operculum, lapisan operculum pecah. Tubuh imago muda berwarna lebih terang
 dan memiliki sayap yang belum terlentang. Dalam beberapa jam tubuh imago
akan membulat dan sayapnya akan merentang (Shorrocks, 1972). Lalat betina
mencapai umur matang kelamin dalam waktu 12 – 18 jam, dan dapat bertahan
hidup lebih kuran 26 hari.
Subkultur dilakukan untuk menghindari atau mencegah adanya kontaminasi
pada media hidup lalat dan biasanya kultur harus diganti dengan medium baru
setelah satu bulan. Isolasi betina virgin merupakan isolasi lalat buah betina yang
bertujuan untuk mendapatkan lalat betina yang belum pernah dibuahi oleh pejantan
yang kemudian akan digunakan untuk persilangan galur murni.
 Daftar Referensi
Ashburner, M. 1985. Drosophila, A Laboratory Handbook. USA : Coldspring
Harbor Laboratory Press.
Campbell, N. A., Recce, J. B., & Mitchell, L. G., 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Gilbert, S. F., 2010. Developmental Biology 9th Edition. New York : Sinauer
Associates.
Kimball, J.W., 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Klug, W. S. & Curming, M. R., 1994. Concepts of Genetics. New Jersey : Prentice
Hall.
Shorrocks, B., 1972. Drosophila. London: Ginn & Company Limited.
Silvia, T., 2003. Pengaruh pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida
Terhadap Perkembangan Lalat Drosophila.Bandung : Jurusan Biologi
Universitas Padjajaran.