Anda di halaman 1dari 6

PEWARISAN MONOHIBRID

Nama : Gita Wulandari


NIM : B1A017008
Kelompok :D
Rombongan :I
Asisten : Indrawati

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
I. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Tabel 1 Perolehan Lalat F2

Tipe lalat Jumlah

Wild type 68

Ebony 0

Total 68

Tabel 2 Hasil Pengamatan Monohibrid Rombongan I Kelompok A

Tipe Lalat E (Harapan) O (Hasil) (O-E)2

Wild type 𝟑 68 289


𝒙 𝟔𝟖 = 𝟓𝟏
𝟒

Ebony 𝟏 0 289
𝒙 𝟔𝟖 = 𝟏𝟕
𝟒

(𝑶−𝑬)𝟐
 X2hitung = ∑ 𝑬
(𝟔𝟖−𝟓𝟏)𝟐 (𝟎−𝟏𝟕)𝟐
= +
𝟓𝟏 𝟓𝟏
𝟐𝟖𝟗 𝟐𝟖𝟗
= +
𝟓𝟏 𝟐𝟏

= 5,67 + 17
= 22,67
 Derajat Bebas = Jumlah fenotipe – 1
= 2 -1
=1
 Tingkat kesalahan 5% = 0,05

 X2tabel = 3,84
 X2hitung>X2tabel
22,67 > 3,84 (ditolak)
Kesimpulan : Jadi, percobaan tersebut tidak sesuai dengan Hukum Mendell.
B. PEMBAHASAN

Persilangan monohibrid yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan


F2, yaitu 1 : 2 : 1 merupakan bukti berlakunya hukum Mendel I yang dikenal dengan
nama Hukum Pemisahan Gen yang satu alel (The Law of Segregation of Allelic
Genes). Persilangan monohibrida adalah persilangan sederhana yang hanya
memperhatikan satu sifat atau tanda beda. Percobaan Mendel menggunakan kacang
ercis. Digunakan kacang ercis karena dia memiliki sifat yang mdah diamati, murah dan
memiliki waktu generasi yang singkat. ukum Mendel I dikenal sebagai hukum
Segregasi. Selama proses meiosis berlangsung, pasangan-pasangan kromosom
homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi. Setiap set kromosom itu
terkandung di dalam satu sel gamet. Proses pemisahan gen secara bebas dikenal
sebagai segregasi bebas. Hukum Mendel I dikaji dari persilangan monohibrid.
(Syamsuri, 2004).
Penyimpangan Semu yang terjadi pada persilangan monohibrid misalnya
kodominansi, semidominansi dan gen letal. Kodominan terjadi ketika dua alel untuk
suatu sifat adalah sama diungkapkan dengan secara bersamaan tidak ada yang dominan
maupun resesif. Contoh kodominansi adalah pada golongan darah manusia,
semidominansi. Semi kodominan muncul ketika suatu gen dominan tidak menutupi
pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu akan muncul sifat
antara (intermediet). Contoh semi dominansi yaitu pada pewarisan bunga pukul empat,
gen yang mengatur warna pada tanaman ini adalah M yang menyebabkan bunga
berwarna merah, dan gen m yang menyebabkan bunga berwarna putih. Gen M tidak
dominan sempurna terhadap gen m sehingga bunga berwarna merah muda. Gen letal
dibagi dua yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif , gen dominan letal adalah gen
yang dapat menyebabkan kematian jika bersifat homozigotik, contohnya gen yang
terdapat pada ayam creeper (ayam redep), tikus kuning dan manusia. Gen resesif letal
adaklah gen yang menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigotik. Gen ini
terdapat pada tanaman jagung yakni gen G sebagai pembentuk klorofil dan gen g yang
menyebabkan tidak terbentuknya klorofil.
Uji chi square digunakan karena dengan uji chi square akan diketahui apakah
data yang di dapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya
yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya sesuai dengan teori. Menurut para
ahli statistic tingkat kepercayaan itu 5% yang masih dianggap normal penyimpangan.
Percobaan genetika sederhana biasanya dilakukan analisis chi – square ( Nio, 1990).
DAFTAR PUSTAKA

Nio, T. K., 1990. Genetika Dasar. Bandung : ITB press.


Syamsuri., 2004. Biology untuk SMA kelas XI semester 2. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai