Anda di halaman 1dari 31

PANELIS DALAM EVALUASI

SENSORI
YUSMARINI
• Pelaksanaan Uji Organoleptik atau
inderawi membutuhkan 2 pihak yang
saling bekerja sama yakni

– Pelaksana kegiatan (perusahaan/peneliti)


– Panel (panelis)
– Panel : sekelompok orang yang menilai mutu atau
memberikan kesan subjektif berdasarkan
prosedur pengujian sensori tertentu

manusia (instrumen/alat ) yang dipakai


untuk mengukur rangsangan di dalam
penilaian sensori.

Panelis : anggota dari panel


Jumlah panelis pada uji organoleptik = ulangan analisis

Dalam suatu percobaan :


* ulangan perlakuan
* ulangan analisis

Jika menggunakan alat : ulangan analisis cukup 2 – 3 kali

Jika menggunakan panelis jumlah lebih banyak ?????

Menghindari bias (Panelis bersifat subyektif)


• Yang biasa menggunakan uji
organoleptik/inderawi :
– Perusahaan
– Peneliti (mahasiswa, dosen dll)

Perusahaan panelis dapat berasal :

1. Dari dalam perusahaan


2. Dari luar perusahaan (konsumen)
3. Orang/lembaga yang memberikan jasa untuk
melakukan pengujian sensori
PERSYARATAN PANELIS ----------
INSTRUMEN
1. Mempunyai kepekaan yang normal
(organ pembau dan perasa normal).

2. Sehat (orang sakit sebaiknya tidak


diikutkan)
JENIS – JENIS PANELIS

1. Panel Perseorangan (expert)

– mempunyai kepekaan spesifik yang sangat


tinggi, (melebihi kemampuan orang-orang
normal). Kepekaan ini merupakan
pembawaan lahir dan ditingkatkan
kemampuannya dengan latihan yang
memakan waktu lama.

– Dapat menilai mutu dalam waktu yang singkat


(bahkan dapat menilai pengaruh dari proses
atau bahan baku yang digunakan)
• Panel perseorangan menjadi penting pada industri
tertentu (industri teh, kopi dll) sehingga tarifnya
menjadi mahal

• Penilaiannya khusus untuk komoditi tertentu atau


tidak peka terhadap komoditi lain, misalnya hanya
mampu untuk menilai kopi, tetapi tidak untuk teh.

• Panelis perseorangan tidak mudah didapat,


karena merupakan orang-orang istimewa.

• Sangat tergantung pada seseorang (jika


kesehatan terganggu) pengujian akan terhambat
2. Panel Perseorangan Terbatas

• Terdiri dari beberapa panelis (3 - 5 orang)


yang mempunyai tingkat kepekaan tinggi,
berpengalaman, terlatih dan kompeten
untuk menilai beberapa atribut mutu
/beberapa komuditas
• Panel ini dapat mengurangi bias dan
ketergantungan kepada seseorang dalam
mengambil keputusan.
• Terkadang panelis tidak sepakat (ada
dominasi diantara anggota panel)
kelemahannya

• Panel perseorangan terbatas bertanggung


jawab sebagai penguji, mengetahui prosedur
kerja dan membuat kesimpulan dari hal yang
dinilai
3. Panel Terlatih

• Merupakan panelis hasil seleksi dan pelatihan dari


sejumlah panel (15-25 orang).

• Seleksi pada panelis terlatih umumnya mencakup


hal kemampuan untuk membedakan citarasa dan
aroma dasar, ambang pembedaan, kemampuan
membedakan derajat konsentrasi, daya ingat
terhadap citarasa dan aroma.

• Hal ini untuk menciptakan kemampuan atas


kepekaan tertentu di dalam menilai sifat
organoleptik bahan makanan tertentu.
• Anggota panel terlatih :

– personalia laboratorium ataupun orang non


laboratorium.

– Orang-orang laboratorium umumnya mempunyai


tingkat ketelitian yang tinggi dan tekun, tetapi
tingkat kepekaannya tidak terlalu tinggi, oleh
karena itu perlu pelatihan untuk mengasah
tingkat kepekaannya.
• Panelis terlatih umum digunakan untuk
penilaian proses dan pengembangan
produk yang kompleks.

• Tugas dan tanggung jawabnya kurang,


karena hanya dianggap sebagai
instrumen.
4. Panel Tidak Terlatih

• Sekelompok orang-orang berkemampuan


rata-rata yang tidak terlatih secara
formal, tetapi mempunyai kemampuan
untuk membedakan dan
mengkomunikasikan reaksi dari penilaian
organoleptik yang diujikan.

• Jumlah anggota panel tidak terlatih ini


berkisar antara 25-100 orang.
5. Panel Konsumen

• Panel konsumen dapat dikategorikan sebagai


panelis tidak terlatih yang dipilih secara acak
dari total potensi konsumen di suatu daerah
pemasaran.

• Jumlah panel yang diperlukan cukup besar


(sekitar 100 orang) dan juga perlu memenuhi
kriteria seperti usia, jenis kelamin, suku
bangsa dan tingkat pendapatan dari populasi
pada daerah target pemasaran yang dituju.
• Panel konsumen umumnya sudah ditangani
oleh konsultan ahli pemasaran, karena
mereka ini telah mengetahui perilaku
konsumen dan fenomena pasar

5. Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang
menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun.
Biasanya anak-anak digunakan sebagai
panelis dalam penilaian produk-produk
pangan yang disukai anak-anak seperti
permen, es krim dan sebagainya.
• Cara penggunaan panelis anak-anak
harus bertahap, yaitu dengan
pemberitahuan atau dengan bermain
bersama, kemudian dipanggil untuk
diminta responnya terhadap produk yang
dinilai dengan alat bantu gambar seperti
boneka snoopy yang sedang sedih, biasa
atau tertawa.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEKAAN
1. Jenis Kelamin
Pada umumnya wanita lebih peka dibanding pria
(pada saat-saat tertentu wanita tidak konsisten
dalam menilai : menstruasi , hamil)

2. Usia
Kemampuan seseorang dlm
merasa, mencium, mendengar dan melihat
semakin berkurang seiring dengan bertambahnya
usia
(berkurangnya kemampuan sesorang sangat
bervariasi tergantung pada pengalaman dan
latihan yang diikuti)
3. Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis yang dapat mempengaruhi


kepekaan :
• Lapar ataupun kenyang
• Kelelahan
• Sakit
• Obat
• Kebiasaan merokok
4. Faktor Genetis

Dapat mempengaruhi persepsi sensori


seseorang
(khususnya apabila berhubungan dengan
deteksi nilai ambang batas terhadap substansi)

Misal : orang yang peka terhadap


phenylthiocarbamide

Orang tersebut akan sangat peka terhadap


rasa pahit
5. Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis sangat mempengaruhi


penilaian seperti : mood seseorang
(kondisi terlalu senang atau sedih)
SELEKSI PANELIS
Syarat umum panelis :
– Mempunyai perhatian dan minat
– Menyediakan waktu khusus untuk penilaian
– Mempunyai kepekaan yg dibutuhkan

Tidak semua metode pengujian memerlukan


seleksi panelis.
– Uji Hedonik (tidak diperlukan seleksi panelis)
– Pengujian mutu (butuh seleksi panelis)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
seleksi

1. Bahan dan variasi sampel yang


digunakan dalam seleksi adalah bahan
yg sama dengan bahan pengujian
sebenarnya

2. Untuk mendapatkan sekelompok panel


yang baik disarankan jumlah calon yang
diseleksi sebanyak dua kali jumlah
panelis yang diinginkan
Tahapan Seleksi Panelis :

1. Wawancara : untuk mendapatkan informasi


panelis
secara langsung

* biodata
* kegemaran
* kebiasaan sehari-hari
* hal-hal yg tdk disenangi /
disenangi
2. Seleksi dokumen dan isian
untuk mendapatkan kecocokan informasi
hasil
wawancara dengan data yang tertulis

3. Seleksi kemampuan
Calon panelis harus mengikuti even
peragaan pengindraan

untuk menilai bakat / tingkat kepekaan yang


dimiliki
Tahap awal seleksi beberapa bentuk uji
pengenalan
(pengenalan rasa dasar, bau)

Rasa dasar : manis, asin, asam, pahit, dan gurih


(umami)

Larutan dasar yang digunakan :


Manis : 16 g/L sukrosa (gula pasir)
Asin : 3 g / L NaCl (garam dapur)
Asam : 1 g / L asam sitrat
Pahit : 0,02 g /L Quinin Sulfat. HCl
Gurih : MSG (vetsin)
• Pengenalan bau
Calon panelis disajikan beberapa seri botol uji
yang masing-masing mengandung bau-bauan
dalam jumlah kecil

Bahan yang biasa digunakan


* euganol (cengkeh)
* citrus oil (lemon/jeruk)
* asap
* susu

Calon panelis diminta untuk mengidentifikasi


masing-masing bau
• Uji kepekaan calon panelis
Mengetahui kepekaan calon panelis dengan
memberikan beberapa konsentrasi larutan dan
diminta untuk mengurutkan dari konsentrasi
rendah ke tinggi
4. Latihan
Calon panelis yang lolos tahap awal seleksi diberi
pelatihan

simulasi uji sensori yang sebenarnya


Tujuannya :

* Menguji dan meningkatkan kedisiplinan calon panelis

* Menguji dan meningkatkan kemampuan untuk dapat


berkonsentrasi mengerjakan tugas dan mengikuti
instruksi yg diberikan

* Calon panelis mampu menulis hasil sesuai dengan


petunjuk yang ada

Anda mungkin juga menyukai