Yuannita Aida TEKPAN - UPRISMA Pengertian Fermentasi Fermentasi merupakan metode pengawetan pangan tertua
Fermentasi Aktivitas ragi pada
ekstraksi buah – buahan/ biji-bijian
“Fervere” (bahasa latin) Merebus (to boil)
Cairan bergelembung
Suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu substrat
organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme Tujuan Fermentasi
• Menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang
mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik • Disamping itu juga menurunkan zat anti nutrisinya Sejarah Fermentasi Fermentasi merupakan metode pengawetan pangan tertua
Keanekaragaman produk fermentasi terus berkembang
tergantung pada: 1. Ketersediaan bahan pangan 2. Kondisi lingkungan 3. Tingkat kesukaan citarasa dari masyarakat setempat • Artefak dari Egypt dan The Middle East menunjukkan bahwa fermentasi mulai dikenal sejak Ancient Times di berbagai belahan dunia. • Pengetahuan ini tertulis di dalam The Four Vedas (sacred Hindu writings). • Tidak ada bukti tertulis atau perdebatan antara sejarahwan dalam memprediksi kemungkinan tanggal pembuatan Vedas. • Berdasarkan astronomi, periode tersebut berada pada 6000-4000VP (Vikram - kalender Hindu; 2002 AD) • Sejarah perkembangan fermentasi sangat erat kaitannya dengan penemuan mikroskop sejak 1680 dalam menjelaskan tentang keberadaan mikroorganisme. • Louis Pasteur (1857) juga sangat berperan menjelaskan fenomena fermentasi. Pasteur menunjukkan bukti bahwa produksi minuman anggur dan minuman beralkohol lainnya merupakan hasil aktivitas mikroba. Pasteur mendapatkan pula bahwa proses produksi minuman berakohol tersebut dapat rusak karena aktivitas mikroba pencemar. FERMENTASI TRADISIONAL • Fermentasi tradisional menggunakan kultur alami yang ada di lingkungan. • Kultur murni : mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi dengan sifat dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. • Kultur murni : dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. a. Contoh penggunaan kultur murni tunggal : Lactobacillus casei pada fermentasi susu. b. Contoh penggunaan kultur murni campuran : fermentasi kecap, yang menggunakan Aspergillus oryzae pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan bakteri Pediococcus sp dan khamir Saccharomycesrouxii. TIPE FERMENTASI TRADISIONAL
• fermentasi yang m.o. dan substrat • fermentasi yang berlangsung
berada dalam suatu media cair dengan kondisi kandungan dalam jumlah yang besar. airnya terbatas tanpa memiliki • Cth : fermentasi sayuran aliran air yang mengalir bebas. • cth: tempe, kecap, tofu, chi (soybean paste) FERMENTASI MODERN • Adalah fermentasi yang dapat dikontrol dengan menggunakan “kultur murni yang dipilih” • Hasil lebih seragam dan dapat diprediksi. • Teknik fermentasi cair yang dilengkapi dengan pengaduk agar medium tetap homogen, aerasi, pengatur suhu, dan pengatur pH. • Menggunakan fermentor atau bioreaktor. • Cth: industri enzim LFC (Lysin Feed Concentrate)