Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Keperawatan pada Anak Gagal Tumbuh Oleh Desty Hersiana M, 0906510741

Gagal Tumbuh: tanda pertumbuhan yang tidak adekuat akibat ketidakmampuan memperoleh dan/atau memanfaatkan kalori yang diperlukan tubuh untuk tumbuh. Kategori umum gagal tumbuh: 1. Gagal tumbuh organik (Organic Failure to Thrive OFTT) Timbul akibat penyebab fisik seperti defek jantung kongenital, lesi neurologis, mikrosefali, gagal ginjal kronis, refluks gastroesofageal, sindrom malabsorpsi, difungsi endokrin, kistik fibrosis, atau AIDS. 2. Gagal tumbuh non-organik (Non-organic Failure to Thrive NFTT) Memiliki penyebab definitif yang tidak berhubungan dengan penyakit. NFTT paling sering diakibatkan oleh faktor-faktor psikososial, seperti informasi nutrisi yang tidak adekuat oleh orang tua; defisiensi asuhan maternal atau gangguan kelekatan maternalanak; atau gangguan kemampuan anak untuk berpisah dari orang tua, yang mengakibatkan penolakan makan untuk menarik perhatian. 3. Gagal tumbuh idiopatik Tidak dapat diterangkan dengan etiologi organik atau lingkungan yang biasa, tetapi dapat juga diklasifikasikan sebagai NFTT.

Pengkajian Berat dan tinggi badan awal Berat badan harian Asupan makanan yang diberikan kepada anak Perilaku makan anak Interaksi orang tua-anak selama pemberian makan Aktivitas pemberian asuhan lain Jenis permainan yang diberikan pada anak Pengkajian pada orang tua Beberapa orang tua berisiko tinggi mengalami masalah kelekatan karena: Isolasi dan krisis sosial Sistem pendukung yang tidak adekuat, seperti ibu remaja atau ibu tunggal Model peran orang tua yang buruk saat menjadi anak Kurangnya pendidikan

Masalah kesehatan fisik dan mental seperti penganiayaan fisik & seksual, depresi, atau ketergantungan obat, imaturitas, terutama pada orang tua remaja Kurangnya komitmen untuk berperan sebagai orang tua seperti memprioritaskan pengeluaran lain seperti hiburan atau pekerjaan Orang tua atau keluarga berada di bawah stress dan dalam krisis finansial, sosial, dan emosional kronis

Diagnosa Keperawatan Gagal tumbuh berhubungan dengan kekurangan asupan nutrisi pada anak Tujuan: memperbaiki defisiensi nutrisi dan mencapai berat badan ideal yang sesuai dengan tinggi badan, mengejar pertumbuhan, mengembalikan komposisi tubuh optimal, dan memberi edukasi kepada orang tua atau pemberi asuhan primer mengenai kebutuhan nutrisi anak dan metode pemberian makan yang benar.

Intervesi Keperawatan Intervensi Sediakan perawat inti primer untuk memberi makan anak Berikan suasana yang tenang, tidak merangsang Rasional Perawat yang sama akan mampu mempelajari petunjuk anak dan merespon secara konsisten Beberapa anak mudah terdistraksi, dan perhatian mereka sangat mudah dialihkan walau dengan rangsang minimal Pertahankan temperamen yang tenang, teratur Pemberian secara tergesa-gesa atau cemas sepanjang waktu makan mengakibatkan proses pemberian makanan tidak optimal Berbicara kepada anak dengan memberikan Sebagai contoh, Gigitlah, Lisa adalah arahan mengenai makan kalimat yang tepat dan mengarahkan. Semakin anak mudak didistraksikan, perawat harus semakin mengarahkan mereka untuk fokus kembali pada pemberian makan. Komentar positif mengenai makan diberikan secara aktif. Selalu persisten Ketekunan untuk selalu bersikap tenang 10 15 menit terhadap penolakan makan pada akhirnya akan menghilangkan perilaku negatif. Meskipun pemaksaan pemberian makan harus dihindari, namun dorongan ketat pemberian makan adalah penting. Pertahankan postur wajah yang menatap Kontak mata dengan anak dan tetap bersama langsung ke wajah anak jika mungkin anak membuat anak terbiasa dan tidak merasa takut pada saat diberi makan Perkenalkan makanan baru secara perlahan Pertama-tama anak mendapat susu botol secara eksklusif dan sulit menerima makanan

Ikuti irama makan anak

Kembangkan rutinitas terstruktur

padat. Mulailah dengan makanan halus, dan setelah diterima, tingkatkan ke makanan padat yang teratur. Anak akan mengatur irama makan sendiri jika kondisi sebelumnya terpenuhi. Jika memberi makan tergesa-gesa, anak akan merasa tidak nyaman, begitu juga jika terlalu lamban, anak akan merasa bosan Perawat memberi makan anak dengan cara dan tempat yang sama sesering mungkin. Lamanya pemberian makan juga harus ditetapkan (biasanya 30 menit).

Referensi Hockenberry, M., Wilson, D. (2001). Wongs Essentials of Pediatric Nursing 6th edition. St. Louis: Mosby, Inc

Anda mungkin juga menyukai