Pernahkah Anda mendengar istilah weight faltering? Istilah tersebut digunakan untuk
menggambarkan kondisi anak yang memiliki berat badan di bawah standar.
Dalam banyak kasus, weight faltering terjadi pada anak-anak berusia 4 bulan. Kondisi ini
tidak bisa dibiarkan terjadi berkelanjutan, karena dapat menyebabkan anak gagal tumbuh.
Waspada, kenali penyebab weight faltering beserta gejala dan cara mengatasinya lewat fakta
berikut ini!
Penyebab dan Gejala Weight Faltering
Tidak tercapainya berat badan ideal pada si kecil berkaitan erat dengan kebutuhan nutrisi
yang tidak terpenuhi. Berbagai faktor yang mempengaruhi hal tersebut, di antaranya:
Guna memastikan kondisi, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan si kecil ke dokter
anak.
Untuk bayi yang belum MPASI, dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk memberikan
ASI dengan lebih maksimal lagi.
“Jika penyebabnya karena input, cara mengatasinya adalah dengan meningkatkan kualitas
ASI. Bisa juga dengan menambah frekuensi serta jumlah pemberian ASI,” ucap dr. Theresia.
“Apabila disebabkan output, cara mengatasinya mesti disesuaikan dengan penyebab yang
mendasari. Hal ini bisa diketahui dengan memeriksakan si kecil ke dokter anak,”
sambungnya.
Dalam kasus weight faltering yang parah, di mana pertumbuhan anak terus turun dan sulit
diatasi, penggunaan selang medis untuk memberikan makanan kepada si kecil mungkin
diperlukan.
Saran dari dr. Theresia, untuk mencegah weight faltering pada si kecil, orangtua sebaiknya
melakukan monitoring berat badan anak setiap bulannya. Caranya adalah dengan melakukan
pemeriksaan ke dokter atau bidan secara berkala.
Jika nantinya ditemukan kecurigaan weight faltering, tim medis bisa segera mencari tahu
penyebab dan cara terbaik mengatasinya. Hal ini membuat si kecil terhindar dari dampak
buruk kondisi tersebut.
Kenali tanda-tanda weight faltering pada si buah hati. Jika menemukannya, segera periksakan
lebih lanjut kepada dokter agar penanganan yang tepat bisa segera dilakukan. Dengan
demikian, si kecil bisa terhindar dari risiko stunting.
Weight Faltering (dikenal juga dengan Faltering Growth atau Failure to thrive)
adalah istilah yang digunakan ketika bayi dan anak kecil, berat badannya tidak
bertambah secepat yang diharapkan untuk usia dan jenis kelamin mereka, bahkan
dalam beberapa kasus, berat badannya justru turun.
Kondisi weight faltering paling sering terjadi pada bayi yang masih berada dalam
periode ASI eksklusif. Secara kasat mata, bayi yang mengalami weight
faltering terlihat sama dengan bayi pada umumnya, namun kondisi ini tidak bisa
disepelekan. Jika berlarut, weight faltering dapat meningkatkan risiko stunting
pada anak.
Karena itu Genbest harus mewaspadai gejalanya dan segera berkonsultasi pada
dokter saat kenaikan berat badan si kecil begitu lambat, tidak ada penambahan
berat badan, atau bahkan berat badannya turun.
Penting dicatat, bayi baru lahir memang akan kehilangan berat badannya di hari-5
atau ke-7 setelah ia dilahirkan. Hal ini biasanya berkaitan dengan penyesuaian
cairan tubuh dan sangat normal terjadi. Namun bayi yang sehat akan
mendapatkan kembali berat badannya yang hilang ini pada hari ke-10 sampai hari
ke-14.
Gangguan pencernaan
Dalam beberapa kasus bayi tidak mampu menyerap nutrisi dari makanannya
karena mengalami gangguan pencernaan. Masalah ini dapat menyebabkan diare
kronis, gangguan asam lambung, dan penyakit celiac.
Penyakit bawaan
Bayi yang lahir dengan penyakit bawaan berisiko tinggi mengalami weight
faltering. Beberapa contoh penyakit bawaan tersebut adalah down syndrom,
cerebral palsy, fibrosis kistik, dan penyakit jantung.
Menurut dokter spesialis anak Bamed Bintaro, dr Melisa Lilisari SpA, Weight
Faltering adalah kenaikan berat badan yang di bawah rata-rata dari kenaikan
berat badan minimal yang diharapkan untuk usia dan jenis kelamin anak.
"Bahkan dalam beberapa kasus, berat badan mereka justru turun," kata Melisa
beberapa waktu lalu.
Usia tiga hingga empat bulan merupakan usia krusial pada anak saat terjadi
masalah berat badan yang tak kunjung naik. Terjadinya permasalahan ini
menyebabkan munculnya kondisi eright faltering ini.
Hal ini rentan dialami terutama pada bayi dengan air susu ibu (ASI) eksklusif
maupun non eksklusif.
"Kondisi ini juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan berisiko
stunting. Mengakibatkan terjadinya malanutrisi hingga penurunan kognitif
pada anak," jelasnya.
Secara umum, weight faltering ini disebabkan karena kekurangan gizi yang
memicu kekurangan energi. Menurut situs Jaringan dan Pangan Gizi (JPG)
Indonesia, ada beberapa hal yang menyebabkan kekurangan gizi pada anak, di
antaranya :
Namun menurut dokter Melisa, secara garis besar weight faltering disebabkan
oleh:
Penting bagi orangtua untuk mencegah terjadinya weight faltering pada anak.
Hal pertama yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah mengetahui penyebab
terjadinya masalah ini.
"Jika masalah nutrisi, maka Anda dapat memperbaiki pola makan atau pola
menyusui si kecil," ucap dokter Melisa.