Anda di halaman 1dari 28

MOGOK MAKAN ANAK

Susi Rutmalem
Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang
Temanggung 27 Oktober 2018
Keluhan para ibu-ibu

“Anak saya
mogok makan,
dokter”

”Anak saya
selalu memilih-
milih makanan,
dok”
Mogok Makan

• Mogok makan atau gerakan


tutup mulut, adalah istilah
awam dari gangguan
penghindaran-restriktif asupan
makanan,

• Dalam bahasa inggris disebut


Avoidant-Restrictive Food
Intake Disorder (ARFID)
ARFID
• ARFID: gangguan makan persisten yang ditandai dengan
penghindaran dari makanan atau asupan makanan yang
terbatas (restriktif) yang BUKAN disebabkan karena
kelangkaan makanan, praktek budaya atau keagamaan,
ataupun gangguan psikologis dan medis lainnya.

• ARFID dapat terjadi pada anak sejak usia 6 bulan – 3


tahun, bahkan dapat berlanjut sampai dewasa

• ARFID pada dewasa memperlihatkan bukti bahwa


individu tsb mengalami sulit makan pada masa kanak
ARFID vs Anoreksia?
• ARFID dan anoreksia = membatasi asupan makan

NAMUN

• ARFID BERBEDA dengan anoreksia

• Anoreksia: pembatasan asupan makanan + preokupasi


dan ketakutan bentuk tubuh buruk dan/atau berat badan
naik

• AFRID: pembatasan asupan makanan BUKAN karena


masalah berat badan dan bentuk tubuh.
Penyebab
• Anak ARFID tidak tertarik terhadap
makan dan makanan, atau dapat
menjauhi makanan karena respon
negatif terhadap warna, tekstur, bau,
rasa, serta suhu makanan.

• Anak juga dapat merasa takut


berlebihan terhadap konsekuensi yang
tidak menyenangkan dari aktivitas
makan seperti sesak, tersedak, atau
muntah (disfagia fungsional) atau
eksaserbasi gejala refluks
gastroesofageal
Istilah lain
• Dapat disebut pula sebagai Infantile Anorexia (khusus
anak)

• Infantile anorexia merupakan salah satu jenis gangguan


makan yang timbul pada periode anak belajar sebagai
individu, dan saat anak dan ibu atau pengasuh
berinteraksi dalam hal otonomi dan kebebasan.

• Terjadinya penolakan makan secara mencolok, defisiensi


pertumbuhan, dan kehilangan nafsu makan yang khas.
Dampak pada orangtua

• Orangtua dapat menjadi cemas dan frustasi lebih


memaksakan asupan pada anak.

Namun, Kondisi ini akan semakin membuat anak menolak


makanan.
Epidemiologi
• Masalah makan pada anak sehat diperkirakan
berkisar 25% dan sekitar 80% anak dengan
gangguan perkembangan

• Suatu penelitian pada anak prasekolah usia 4-6


tahun di Jakarta, didapatkan angka kejadian sulit
makan 33,6%

• Penelitian yang dilakukan oleh Esparo dkk (2004)


menunjukkan hasil bahwa prevalensi masalah
makan anak pada usia 3-6 tahun sebanyak 4,8%.
Diagnosis DSM-V
1. Gangguan makan (misal, kurangnya minat makan atau
pada makanan; penghindaran berdasarkan karakteristik
sensoris makanan; kekhawatiran tentang konsekuensi
tidak menyenangkan dari makan) yang ditandai dengan
kegagalan persisten dalam menjumpai kebutuhan nutrisi
dan/atau energi yang tepat dengan satu (atau lebih)
kriteria berikut:
• Penurunan berat badan signifikan (atau gagal mencapai
peningkatan berat badan atau kegagalan pertumbuhan pada anak-
anak)
• Defisiensi nutrisi signifikan
• Ketergantungan pemberian makan secara enteral atau suplemen
nutrisi oral
• Gangguan fungsi psikososial
Diagnosis DSM-V
2. Gangguan bukan akibat dari ketidaktersediaan makanan
atau karena terkait praktik kebudayaan.
3. Gangguan makan tidak terjadi semata-mata saat
anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, dan tidak ada
bukti gangguan pikiran mengenai bentuk tubuh atau berat
badan individu.
4. Gangguan makan tidak disebabkan oleh kondisi medis
yang sedang terjadi atau tidak disebabkan oleh gangguan
mental lainnya. Saat gangguan makan terjadi pada
konteks kondisi lain atau gangguan lain, tingkat
keparahan gangguan makan melebihi yang secara rutin
dikaitkan dengan kondisi atau gangguan dan memerlukan
perhatian klinis tambahan.
Mekanisme ARFID
• DSM 5 mendeskripsikan tiga manifestasi utama ARFID
melibatkan sensisitivitas sensorik, ketidaktertarikan pada
makan atau makanan, dan ketakutan akan konsekuensi
tidak menyenangkan dari makanan

• Penelitian menghipotesiskan bahwa:


• abnormalitas persepsi rasa,
• Kurangnya nafsu makan,
• respon ketakutan mendasari tiga manifestasi utama ARFID
• Model penghindaran/pembatasan asupan makanan
(Thomas dkk., 2017)
Sensitivitas sensorik
• Anak dengan sensitivitas sensorik ARFID sering
menggambarkan makanan yang tidak disukai sebagai
rasa yang tidak enak

• Anak jarang berkenaan dengan makanan yang tidak


disukai

• Oversensitivitas persepsi rasa ketika dihadapkan dengan


makanan
Ketidaktertarikan pada makanan
• Anak tidak merasa lapar saat waktu makan tiba, lupa
makan, dan/atau merasa kenyang lebih cepat daripada
orang lain
• Hipotalamus (pusat kontrol integrasi sinyal nafsu makan)
• Insula anterior (korteks pengecap primer, integrasi sinyal
viseral)

• ↓ aktivasi hipotalamus dan insula anterior

• Gangguan aktivasi pusat nafsu makan di otak


Ketakutan akan pengalaman tidak
menyenangkan saat makan
• Dari individu yang mengalami pengalaman sesak (choking),
tersedak (gagging), muntah, atau nyeri perut ketika makan,
hanya sebagian kecil yang berkembang ke arah ARFID
• Diperkirakan individu ini memiliki kerentanan terhadap fobia

• Hiperaktivasi amigdala, cingulata anterior, korteks prefrontal


ventral

• Kecemasan tipe fobia


• Anak menjadi takut dan malas makan
• Model dimensional mekanisme ARFID (Thomas dkk.,
2017)
Tatalaksana
• Farmakologi
• Belum terdapat terapi farmakologis berbasis bukti dalam
penatalaksanaan ARFID saat ini

• Nonfarmakologi
• Basic feeding rules
• CBT-AR
Basic Feeding Rules
• Adalah pedoman atau aturan dasar praktik pemberian
makan dengan tujuan menyusun jadwal makan yang
terstruktur dan membantu anak untuk dapat melatih
regulasi makan internalnya
• Terdapat 10 rules
1. Pemberian makan anak dilakukan
secara teratur dan sesuai jadwal

• Dengan interval 3-4 jam


• Agar anak dapat memahami rasa lapar

2. Mulai pemberian porsi kecil dan


bertahap
• mencegah anak menjadi bosan ataupun merasa
kenyang dulu akibat melihat porsi makannya
yang besar

3. Anak diajarkan untuk tetap duduk

• Hingga semua orang di meja makan sudah


selesai makan.
4. Tawarkan 3 jenis makanan berbeda setiap
kali makan

• Dan tetap duduk bersama hingga anak selesai makan

5. Waktu makan sebaiknya tidak lebih dari


30 menit
• walaupun jika anak hanya makan sedikit atau tidak
sama sekali.
• Apabila anak lapar, maka anak akan belajar untuk
mengetahui jumlah makanan yang dia inginkan saat
waktu makan selanjutnya.

6. Memberi pujian pada kemampuan anak


untuk belajar makan sendiri
• tetapi tidak berlebihan
• jangan memuji atau mencela jumlah makanan yang
dimakan oleh anak
7. Tidak dibenarkan memberi anak
sesuatu yang dapat mengalihkan
perhatiannya

• selama proses pemberian makan, seperti


mainan, buku, dan televisi.
• Jika perhatian anak teralih, anak tidak akan
memperhatikan rasa lapar ataupun rasa
kenyangnya.

8. Sebaiknya tidak memberi anak makanan


sebagai hadiah, imbalan, penenang,
ataupun bentuk perhatian terhadap anak.

• Makanan manis dan permen dapat diberikan


sebagai makanan penutup jika anak
menginginkannya.
9. Melarang anak jika anak
membuat makanannya sebagai
mainan dan anak mengobrol
selama makan.

• Waktu untuk berbicara dan bermain disediakan diluar


waktu makan.

10. Jika anak beranjak dari kursi


makan, membuang makanan atau
peralatan makan, dan berperilaku
tidak sebagaimana mestinya, dapat
diberikan satu kali peringatan.

• Apabila anak tetap meneruskannya atau tidak mau


menurut, anak diberikan “time out”.
Basic
Feeding
Rules
CBT-AR
• CBT untuk pemulihan ARFID, dapat dilakukan untuk
anak, remaja, dan orang dewasa yang keadaannya stabil
secara medis.

• CBT-AR memiliki 4 tahap, yaitu:


• (1) psikoedukasi dan makan teratur;
• (2) re-nutrisi dan perencanaan terapi;
• (3) menangani mekanisme yang mendasari ARFID; dan
• (4) mencegah relaps.

• Tidak underweight: 20 sesi (1 minggu 1 sesi, total 5


bulan)
• Underweight: 30 sesi (1 minggu 1 sesi, total 8 bulan)
Prognosis
• Outcome jangka panjang pada pasien ARFID belum jelas.

• Meskipun begitu, deteksi dini ARFID diduga dapat


berguna seperti dalam kasus Anoreksia Nervosa dan
Bulimia Nervosa
Kesimpulan
• Gangguan makan bayi dan anak adalah kondisi kegagalan
makan secara adekuat yang persisten, disertai kegagalan
kenaikan berat badan, atau terjadi penurunan berat badan
secara bermakna.

• Salah satunya adalah ARFID yang merupakan gangguan


makan persisten yang ditandai dengan penghindaran dari
makanan atau asupan makanan yang terbatas (restriktif)
ditandai dengan 3 manifestasi utama: sensitivitas sensorik,
ketidaktertarikan pada makanan, dan ketakutan akan
pengalaman tidak menyenangkan saat makan.

• Dapat dicegah dan disembuhkan dengan basic feeding rules


serta CBT-AR.
Referensi
• American Psychiatric Association. Diagnostic criteria from DSM-V. Washington DC: American Psychiatric
Association; 2013.

• Belak LB. 2016. Avoidant-Restrictive Food Intake Disorder. Diakses pada 24 Oktober 2018: <
https://emedicine.medscape.com/article/2500040-overview>.

• Bernard-Bonnin AC. Feeding problems of infants and toddlers. Can Fam Physician 2006;52:1247-51.

• Chatoor I, Ganiban J, Hirsch R, Borman-Spurrell E, Mrazek D. Maternal characteristics and toddler
temperament in infantile anorexia. J Am Academy Child and Adolesc Psychiatry. 2000; 39:743-51.

• Chatoor I. Diagnosis and treatment of feeding disorders, in infant, toddlers, and young children.
Washington DC: Zero to three; 2009.

• Esparo G, Canals J, Jane C, Ballepsi S, Vinas F, dan Domenech E. Feeding problem in nursery children:
prevalence and psychosocial factors. Acta Paediatrica 2004;93:663-8.

• Ismail D. Penyebab dan Dampak Sulit Makan pada Anak dalam Simposium Sulit Makan pada Anak.
Pertemuan dalam rangka HUT IDAI ke-49 dan Hari Anak Nasional, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, 2003.

• Rea N, Senturia Y, Lebailly S, Christoffel K. Infant and toddler feeding patterns and problems: normative
data and a new direction. J Dev Behav Pediatr 1996;17:149– 53.

• Thomas JJ, Lawson AA, Micali N, Misra M, Deckersbach T, Eddy KT. 2017. Avoidant/Restrictive Food
Intake Disorder: a Three-Dimensional Model of Neurobiology with Implications for Etiology and Treatment.
Curr Psychiatry Rep. 19(54): 1-9.

Anda mungkin juga menyukai