Anda di halaman 1dari 25

}  Nama dr.

Lucky Yogasatria N, SpA


}  Pekerjaan
Dokter spesialis anak di RS TNI Singaraja, Bali
Dokter spesialis anak di RS Balimed Buleleng, Bali
Dokter telekonsultasi
}  Pendidikan
S1 FKUPN (2010)
Spesialis Anak FKUNS-RSDM Surakarta (2019)
Lucky Yogasatria N
}  Kesulitan makan pada anak:
◦ Penyebab
◦ Deteksi dini
◦ Tatalaksana
KELUHAN ORANGTUA:
}  tidak mau makan, ”GTM”, susah makan, tidak nafsu
makan, dilepeh, diemut, ”picky”, cuma mau susu, dsb
ISTILAH UNTUK MENGGAMBARKAN:
}  makan dalam jumlah yang sedikit,
}  sangat selektif, pilih-pilih (food selectivity/ ‘pickiness’)
}  takut mencoba makanan baru (food neophobia),
}  kesulitan dalam menghisap, mengunyah atau menelan
}  sulit untuk beralih menuju tekstur yang lebih kasar
}  terjadinya muntah dan tantrum sewaktu makan
Nafsu Makan = Appetite Rasa = Taste
}  Keinginan makan/ }  Sensasi yang timbul
minum; ditandai akibat stimulasi bahan
dengan lapar/haus kimia pada lidah
}  Berkaitan dengan }  Berkaitan dengan jenis
jumlah yang dimakan makanan yang dimakan

Caroli M. Determinants of Appetite and Taste:


From in-utero to infancy. PIT Medan Feb 2010
Anak yang terlihat sehat secara fisik

50-60% orangtua
mengeluh adanya
kesulitan makanan

Namun hanya 20-30%


yang bermasalah

Kerzner B. Clin Pediatr. 2009;48:960-5.


Manikam R, Perman J. Clin Gastroenterol. Dan 1-2% kasus berat
2000;30:34-46.
dan berkepanjangan
FEEDING DIFFICULTY
PICKY EATER
Anak pilih-pilih makanan,
mau makanan yang itu itu saja (<20 jenis makanan)
Sulit menerima jenis makanan baru
Sulit makan sayur dan buah
Makan yang lama (>30 menit

FEEDING DISORDER
masalah berat & sulit diatasi
Jenis makanan sangat sedikit yang dimau (hanya 3-4 jenis makanan)
Mudah marah, tersedak, muntah bila makan makanan yang baru
Makan yang lama (>30 menit)
Spektrum Masalah Makan

Normal but “Picky eaters” Severe feeding


small or
appetites •  Terdapat eating disorders
•  Mispersepsi masalah perilaku •  Kronik, terdapat
orangtua ringan hingga kondisi medis
•  Normal, sedang atau perilaku
perawakan tertentu
“kecil”,
kebutuhan
metabolic Krugman SD, Dubowitz H. 2003. Am Fam Physician. 68:879-884.
Chatoor I. 2002. Child Adolesc Psychiatr Clin N Am. 11:163-183
rendah
Classification Category Behavioral

Feeding disorder
Baru lahir
of state regulation
Feeding disorder of poor
mother-infant reciprocity 2 sampai 6 bulan

Infantile anorexia 6 bulan sampai 3 thn


Sensory aversions
Bisa kapan saja
Post-traumatic feeding disorder

Chatoor I. Pediatrics. 2004;113:e440-447.


}  Infantile anorexia ≠ anorexia nervosa
}  Awitan: < 3 tahun, kebanyakan usia 9-18 bulan
}  Karakteristik:
◦  Jarang menampakkan tanda lapar
◦  Makan dalam jumlah yang sedikit, tidak pernah
mencapai rasa kenyang
◦  Lebih tertarik pada lingkungan sekitar
◦  Perilaku orangtua: sering mengalihkan, menakut-
nakuti atau membujuk dengan hadiah agar anak
mau makan
Child
Temperament Component of Infantile Anorexia

Parent-child Infantile
interaction Anorexia

Parents’ Relationship
&
Eating history

• Jelaskan karakter “temperament” anak


• Teliti ulang karakter orang tua
• Perbaiki interaksi orang tua - anak
• Memfasilitasi pengalaman anak akan lapar dan kenyang
Chatoor I. 2nd International Summit on Identification and
management of children with feeding difficulties. 2010
}  Karakteristik:
◦  Menolak makanan yang berhubungan dengan rasa,
tekstur, bau, suhu dan/atau tampilan dari makanan
tertentu
◦  Sangat sensitif, cenderung memberi persepsi yang
sama, sehingga menolak semua yang mempunyai
tampilan/bau/tekstur yang sama
◦  Reaksi: grimacing, gagging, dilepehkan atau
dimuntahkan
◦  Tetap mau makan makanan yang disukainya
◦  Sulit untuk mencoba makanan baru
}  Karakteristik:
◦  Sulit untuk beralih ke makanan padat atau minum
menggunakan gelas/botol
◦  Biasa terjadi setelah peristiwa tersedak, gagging,
muntah atau proses pemberian makan secara
dipaksa
–  Traumatic events → distress → fearful reactions →
sometimes lead to gagging, vomiting
◦  Reaksi: menangis, arching, mulut dikunci rapat-rapat
(GTM), dimuntahkan/dilepeh, diemut saja dan
kemudian dilepehkan kemudian
RED FLAGS
}  MULTIFAKTORIAL
}  Dipengaruhi oleh:
◦  cara pemberian makan yang salah à TERBANYAK
◦  masalah interaksi anak dan orangtua/pengasuh
◦  kelainan struktur anatomis
◦  masalah neurologis
◦  perilaku yang mungkin berhubungan dengan kondisi
medis tertentu
}  Berpengaruh terhadap tumbuh kembang,
kognitif dan emosional
◦  Asupan zat gizi suboptimal
◦  Interaksi orangtua-anak terganggu
◦  yang berlanjut mengganggu perilaku (terjadi
stigmatisasi)
◦  Berakibat masalah organik dan organik yang
serius
Kerzner B. 2nd international Summit on Identification and
Management of children with Feeding Difficulty, 2010
Untuk anak dengan tumbuh kembang yang
normal:
}  Perbaiki mispersepsi orangtua
◦  Pantau tumbuh kembang anak à aplikasi PRIMAKU
di android dan iPhone
}  Berikan makan sesuai panduan praktik
pemberian makan sesuai dengan usia
}  Meyakinkan orangtua bahwa anak berada
dalam kisaran tumbuh kembang yang normal
}  Tatalaksana perilaku, biasanya meliputi:
◦  Perbaikan pola dan cara pemberian makan
◦  Pastikan “pembelajaran” rasa lapar terjadi
à jadwal makan, feeding rules
◦  Pastikan langkah demi langkah untuk melakukan
perubahan perilaku makan secara adekuat
–  teratur, sabar serta terarah
ATURAN PEMBERIAN MAKAN

Ibu dan pengasuh bertanggung jawab terhadap:


•  Waktu pemberian makan (KAPAN)
•  Jenis makanan (APA)
•  Tempat makan (DI MANA)

Anak menentukan:
•  Jumlah yang dimakan (BERAPA)
•  Selera makan (MAU atau TIDAK)
PENJADWALAN
• Jadwal makan teratur dan konsisten,
(3 kali makan besar, 2x snack)
selingan hanya yang sudah
direncanakan
• Lama makan hanya 30 menit saja,
–  Tujuan agar anak mengerti konsep lapar
dan proses makan
• Hanya air putih di antara waktu makan
LINGKUNGAN YANG NETRAL
•  Tidak ada paksaan
•  Proses makan sering berantakan, sediakan alas di
bawah kursi sebagai tempat makanan yang jatuh/
tumpah
•  Tidak sambil bermain atau hal lain yang mengganggu
proses makan (TV, games)
•  Tidak menjadikan makanan sebagai hadiah
PROSEDUR & CARA PEMBERIAN
•  Berikan dalam porsi kecil
•  Dahulukan makanan padat, kemudian cair
•  Dorong anak untuk makan sendiri
•  Angkat makanan jika dalam 10-15 menit anak lebih
tertarik untuk bermain
•  Hentikan proses makan jika anak marah
•  Bersihkan mulut dan alat makan jika proses makan
sudah selesai
}  Sebagian besar masalah makan pada anak
bersumber dari praktik pemberian makan
yang salah
}  Masalah makan yang berat dan memerlukan
tata laksana komprehensif à 1-2%
}  Monitor tumbuh kembang anak
◦  Dapat menggunakan aplikasi PRIMAKU di android dan
iPhone
TERIMA KASIH

Question?

Anda mungkin juga menyukai