Anda di halaman 1dari 28

FAILURE TO THRIVE

Pendahuluan
• Failure to thrive (FTT) dikenalkan pertama
kali tahun 1897 dengan sebutan cease to thrive
• Prevalensi 5% - 10% terjadi pada bayi di
fasilitas kesehatan tingkat pertama
• Prevalensi FTT pada bayi yang dirawat
sebesar 3% - 5%
• Istilah lain growth faltering, weight faltering
Pendahuluan
• FTT berhubungan dengan malnutrisi anak
yang dapat berakibat terjadi disfungsi imun,
keterlambatan perkembangan, gangguan
penyembuhan luka hingga kematian
• Tatalaksana tepat dan segera diperlukan untuk
mencegah terjadinya malnutrisi yang lebih
berat
Outline
• Apa itu Failure to Thrive (FTT)?
• Apa penyebabnya?
• Bagaimana cara mengetahui FTT?
• Bagaimana tatalaksananya?
Definisi
• Suatu keadaan terjadinya keterlambatan
pertumbuhan fisik pada bayi dan anak
• Terjadi kegagalan penambahan berat badan
yang sesuai dengan grafik pertumbuhan
normal
• Gejala pelbagai penyakit
• Gangguan pertumbuhan
Etiologi
• Asupan nutrisi tidak adekuat untuk
mendukung pertumbuhan
• Peningkatan kebutuhan kalori
• Kehilangan kalori yang tinggi
• Asupan kurang dari kebutuhan
Etiologi
1. Organik
 30%, proses penyakit atau disfungsi organ
2. Non Organik
 70%, pengaruh lingkungan, kondisi sosial
ekonomi, kurangnya asuhan fisik dan
emosional
Organik
• Asupan yang tidak adekuat yang disebabkan
oleh gangguan anatomi  gangguan fisiologi
mengunyah dan menelan, disfagia, aspirasi,
batuk saat makan
• Metabolisme yang meningkat, kebutuhan
energi yang meningkat  penyakit
• Malabsorbsi di gastrointestinal
Non Organik
• Cara pemberian makan oleh orang tua
 4 tipe : responsif, mengontrol,
memanjakan, mengabaikan
• Kebiasaan anak saat makan  kesulitan
makan
• Keadaan emosi anak saat makan  takut
terhadap makanan tertentu
• Faktor psikososial  keluarga prasejahtera
Non Organik FTT
• Responsif  Respons lapar kenyang,
memungkinkan anak lebih banyak
mengonsumsi sayur, buah, produk susu,
mengurangi junk food
• Mengontrol  Memaksa, memberikan
hukuman atau hadiah, anak berisiko
malnutrisi
Non Organik
• Memanjakan  Memberikan sesuai keinginan
anak, makan tidak bervariasi, cenderung tinggi
lemak, risiko berat badan lebih
• Mengabaikan  abai terhadap tanggung
jawab, kondisi emosi , depresi, risiko FTT
Non Organik
• Dapat diketahui dari anamnesis kebiasaan
makan, pengetahuan orang tua tentang tehnik
dan cara pemilihan makanan, pemberian
makan, perkembangan anak
• Pada pemeriksaan fisik tampak interaksi anak
dengan orangtua
• Kunjungan rumah
Assesmen
• FTT merupakan kondisi multifaktorial
• Anamnesis riwayat secara komprehensif antara
lain riwayat makan, riwayat penyakit yang
pernah dialami, riwayat persalinan dan
kehamilan, riwayat keluarga, keadaan sosial
ekonomi
Asessmen
• Anamnesis tentang waktu makan, bagaimana
orang tua membujuk anak untuk makan
• Apa yang dirasakan selama waktu makan,
bagaimana respons orang tua ketika anak tidak
mau makan
Asessmen
• Pemeriksaan fisik meliputi tanda vital, muscle
wasting, fat loss, edema
• Evaluasi perkembangan, interaksi antara
bayi/anak dengan orang tua atau pemeriksa
Asessmen
• Pemeriksan antropometri meliputi berat badan,
tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala
• Hasil pemeriksaan antropometri diplot ke kurva
pertumbuhan
• Perhatikan pola pertumbuhan untuk pemeriksaan
lebih dari 1 kali berturut – turut
• Kurva pertumbuhan untuk anak sampai usia 5
tahun menggunakan kurva pertumbuhan WHO,
usai > 5 tahun kurva CDC
Asessmen
• Berat badan tidak naik dalam minimal 2 kali
pengukuran berturut – turut
• Berat badan turun melewati 2 pita utama
• Berat badan berada di bawah – 3 SD
Kurva BB/U laki – laki usia 0 – 6 bulan
Kurva BB/U perempuan usia 0 – 2 tahun
Kurva
pertumbuhan
CDC
Asessmen
• Selama 3 bulan pertama penambahan BB 25 –
30 gr/hari
• Usia 3 – 6 bulan, penambahan BB 20 gr/hari
• Usia 6 – 12 bulan, penambahan BB 12 gr/hari
• Penambahan BB mencapai 3 kali BB lahir saat
usia 1 tahun
Tatalaksana
Kebutuhan tumbuh kejar
RDA untuk umur x BB/PB ideal
BB saat ini

Kebutuhan protein untuk tumbuh


RDA untuk umur x BB/PB ideal
BB saat ini
Tatalaksana
• ASI sesuai dengan keinginan bayi
• MPASI diberikan sesuai dengan usia
• Frekuensi pemberian MPASI usia > 12 bulan
4–6 kali makan dan snack,
• Minum air putih diantara waktu makan
• Cukup 20–30 menit tiap kali makan
Tatalaksana
• Pemilihan makanan sesuai dengan usia
• Memperkenalkan makanan , rasa dan tekstur
baru secara regular
• Belajar makan sendiri sesuai dengan usia
Tatalaksana
• Organik
 tergantung kondisi medis/penyakit yang
mendasari
 konsultasikan ke ahlinya
 nutrisi oral tidak memadai, dapat
ditambahkan dengan nutrisi enteral dan
parenteral
Tatalaksana
• Non-organic
 ketahui tipe orang tua dalam memberikan
makan
 pedoman pemberian makan yang tepat :
usianya

Anda mungkin juga menyukai