Anda di halaman 1dari 15

PENATALKSANAAN

STUNTING PADA
ANAK BALITA
MELALUI PROGRAM
Oleh POLA
PERBAIKAN
MAKAN
Susan & Wiwi
MENGENAL
STUNTING
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk
usianya.

Kekurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada
masa awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2
tahun, di mana keadaan gizi ibu dan anak merupakan faktor penting dari
pertumbuhan anak
PENYEBAB

• Faktor Langsung: Asupan


Makanan
• Faktor Tidak Langsung :
Pengetahuan Gizi Ibu
FAKTOR YANGA MEMPEMNGARUHI
Kondisi ibu dan calon ibu

Situasi bayi dan balita

Situasi sosial ekonomi dan lingkungan

Pemberian ASI eksklusif


Konsumsi protein

Konsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin A

Pola makan
DAMPAK

Dampak Jangka Pendek :


• Meningkatkan risiko kesakiatan dan kematian
pada anak;
• Perkembangan serta pertumbuhan tidak terjadi
sevara optimal;
• Menjadikan biaya kesehatan yang tinggi
Dampak Jangka Panjang
• Tinggi (postur) tubuh yang tidak sesuai dengan
umur atau tidak normal;
• Meningkatkan risiko riabetes dan penyakit
kronis lainnya
• Kesehatab reproduksi mengalami penurunan;
• Kurangnya daya dalam belajar
• Menjadikan kerja berlangsung tidak optimal
UPAYA
PENANGGUL
ANGAN
Balita :
• Melakukan pemantauan pertumbuhan urbalita secara
terat;
• Memeberikan makanan tambahan yang kaya kana nutris
yang baik untuk tubuh anak;
• Melaksanankan stimulasi untuk perkembangan anak yang
baik
• Melaksanbakan pelayanan kesehatan secara baik dan
maksimal
KONSEP POLA MAKAN
Pola makan merupakan cara untuk mengatur kuantitas makanan jenis, sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan, psikologi, pencegahan serta proses penyembuhan sakit,
kebiasaan makan yang baik selalu meresprentatifkan pemenuhan gizi yang optimal.
Pola makan balita sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan pada balita, karena
dalam makanan banyak mengandung gizi. Gizi merupakan bagian penting dalam
pertumbuhan
KLASIFIKASI

• Pola makan sehat : Jumlah, Jenis ,


Frekuensi
Contoh
• Pukul 06.30 makan pagi
• Pukul 09.30 makan snack atau
buah
• Pukul 12.30 makan siang
• Pukul 15.30 makan snack atau
buah
• Pukul 18.30 makan malam
• Pukul 21.30 makan snack atau
buah
NEXT.......

Pola makan tidak sehat :


• Melewatkan sarapan
• Terlalu banyak mengkonsumsi
minuman manis
• Terlalu sering mengkonsumsi
gorengan
• Konsumsi junk food
• Kurangnya konsumsi sayur dan
buah
• Makan larut malam
POLA PEMBERIAN MAKAN SESUAI
USIA
Kelompok Umur Jenis dan Jumlah Frekuensi Makan
Makanan
0-6 bulan ASI Eksklusif Sesering mungkin
6-12 bulan Sesering mungkin 2x sehari
2x selingan
1-3 tahun Makanan keluarga: 3x sehari
1-1½ piring nasi pengganti
2-3 potong lauk hewani
1-2 potong lauk nabati
½ mangkuk sayur
2-3 potong buah-buahan
1 gelas susu
4-6 tahun 1-3 piring nasi pengganti 3x sehari
2-3 potong lauk hewani
1-2 potong lauk nabati
1-1½ mangkuk sayur
2-3 potong buah-buahan
1-2 gelas susu
PENATALAKSANAAN STUNTING
DENGAN PERBAIKAN
POLA MAKAN
NEXT………..

Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi
jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan
gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi
anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat
dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu
porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan
sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada
karbohidra
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai