Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 1

Hubungan
Interpersonal

Psikologi Komunikasi
1. Wadya Lutfianti (211141004)
2. Lailaturrohmah (2111411006)

Anggota 3. Shinta Dewi Nurfatika Sandy (211141035)


4. Amira Silvy (211141039)

5. Alfiyas Wahyu Hafifah (211141040)


6. Farizah Adila (211141150)

7. Sofik Yoga Saputra (201141071)


Pembahasan
Pengertian Teori-teori Tahap-tahap Jenis-Jenih
hubungan hubungan hubungan Hubungan
interpersonal interpersonal interpersonal interpersonal

Faktor-faktor yang
mempengaruhi hubungan
interpersonal dalam
komunikasi interpersonal
Pengertian Hubungan
Interpersonal
Menurut Suranto (2011: 27) merupakan karakteristik
kehidupan sosial yang mewajibkan setiap individu untuk
membangun sebuah relasi dengan yang lain, sehingga
akan terjalin sebuah ikatan perasaan yang bersifat timbal
balik dalam suatu pola hubungan tersebut. Dalam arti
luas hubungan interpersonal adalah interaksi yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala
situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga
menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada
kedua belah pihak.
Pengertian Hubungan
Interpersonal
Kesimpulan:
Dengan demikian, hubungan interpersonal didefinisikan
sebagai “taraf relasi timbal-balik antara dua orang atau
lebih yang dilandasi kesadaran akan persamaan sebagai
manusia, ditandai perasaan dan tindakan saling tergantung
dan saling menguntungkan”.
Teori Hubungan Jnterpersonal
Berdasarkan teori dari Coleman dan Hammen, Jalaluddin
Rakhmat (1998) dalam Suranto (2011) terdapat 3 teori, yaitu:
1. Teori Pertukaran Sosial
Menyatakan bahwa suatu hubungan sosial memiliki unsur imbalan,
pengorbanan dan manfaat yang menguntungkan kedua belah pihak.
Asumsi teori ini, setiap individu secara sadar merasa nyaman menjalin
hubungan interpersonal hanya selama hubungan tersebut memuaskan
ditinjau dari segi imbalan dan biaya (reward dan cost).
Sebagai contoh, pada suatu ketika anda merasa bahwa teman sekelas
anda selalu berusaha memperoleh sesuatu dari anda. Pada saat tersebut
anda selalu memberikan apa yang teman anda butuhkan dari anda,
kemudian sebaliknya ketika anda membutuhkan sesuatu dari teman anda,
teman anda akan memberikannya.
2. Teori Peranan
Mengatakan bahwa hubungan interpersonal akan
berjalan harmonis mencapai kadar hubungan yang baik
yang ditandai adanya kebersamaan, apabila setiap
individu bertindak sesuai ekspektasi peranan, tuntutan
peranan, yang terhindar dari konflik peranan.
Teori peranan memandang hubungan interpersonal
sebagai panggung sandiwara. Setiap orang harus
memainkan peranannya sesuai dengan “skenario” yang
dibuat oleh masyarakat. Menurut teori ini, jika kita
mematuhi skenario, maka hidup kita akan harmoni, tetapi
jika menyalahi skenario, maka kita akan dicemooh oleh
penonton dan ditegur oleh sutradara. Sebagai contoh
seseorang yang mengobati orang lain dilakukan karena ia
merupakan seorang dokter sehingga status tersebut
membuat individu merasa harus mengobati pasien.
3. Teori Penetrasi Sosial
Teori penetrasi sosial menggambarkan proses ikatan hubungan
interpersonal dimana individu-individu bergerak dari komunikasi
dangkal (superficial) menuju komunikasi yang lebih intim (kompleks).
Teori ini mengemukakan bahwa manusia tidak dapat menjalin
kedekatan hubungan kepada seseorang secara rentang waktu dekat,
melainkan perlunya beberapa waktu untuk individu saling membuka
diri.
Sebagai contoh, ketika dua individu baru saling mengenal atau pada
tahap awal berinteraksi, topik yang dibahas akan terbatas dan
kemungkinan akan sangat general atau umum, karena hanya fokus
untuk saling mengenal. Lain ketika kedua individu sudah saling kenal
dan merasa cocok satu sama lain topik percakapan akan bertambah
misalnya ke hal-hal yang lebih mendalam.
Tahapan Hubungan Interpersonal
Menurut Joseph A. DeVito (2013)

1. Tahap kontak (contact)

Pada tahapan ini, terdapat beberapa jenis kontak persepsi seperti


apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan lain-lain. Dari
tahapan ini kita membentuk sebuah gambaran mental dan fisik
seperti gender, usia, kepercayaan dan nilai, dan lain-lain. Setelah
terjadi persepsi, kemudian dilanjutkan dengana kontak interaksional
yang superfisial dan relatif impersonal. Pada tahapan inilah biasanya
kita melakukan pertukaran informasi kepada mereka yang terlibat
dalam proses komunukasi. Contohnya: “Hallo perkenalkan nama
saya Yoga”.
2. Tahap keterlibatan (involvement).

Merupakan tahap pengenalan lebih lanjut ketika


seseorang sudah memutuskan untuk lebih mengeal
orang lain. Pada tahapan keterlibatan hubungan,
berkembang rasa kesamaan karena terhubung.
Dalam tahapan keterlibatan terdapat dua fase yaitu
fase menguji dan fase mengintensifkan. Pada fase
menguji, individu ingin melihat apakah penilaian
awal yang kita miliki terbuki beralasan atau tidak.
3. Tahap keakraban (intimacy)

Pada tahapan ini individu berkomitmen pada diri


sendiri untuk tetap mengenal lebih jauh seseorang
dan membentuk sebuah hubungan ketika seseorang
tersebut menjadi seorang teman dekat, atau
pasangan. Selanjutnya, seorang individu akan saling
berbagi jaringan sosial dan lain-lain. Pada tahapan
inilah kepuasan hubungan juga berkembang. Dalam
tahapan ini terdapat dua fase. Pada fase pertama
atau fase komitmen interpersonal dua orang
berkomitmen kepada mereka sendiri kepada dan
orang lain dalam cara yang pribadi. Fase yang kedua
yaitu fase ikatan sosial, pada fase ini komitmen
dibuat umum, misalnya kepada keluarga dan teman.
4. Tahap pemudaran (deterioration)

Tahap ini ditandai oleh adanya ikatan yang semakin melemah


diantara kedua belah pihak. Tahap kemunduran hubungan ditandai
dengan melemahnya ikatan antara teman atau kekasih. Fase
pertama pada tahapan kemunduran hubungan adalah
ketidakpuasan intrapersonal yang mulai dialami saat berinteraksi
dan mulai memandang masa depan yang suram dengan pasangan.
Jika fase ini terus berkembang, maka akan berlanjut ke fase kedua,
yaitu kemunduran interpersonal. Individu mulai menarik diri atau
menghindari untuk berinteraksi, tidak lagi saling berbagi, seringkali
diam ketika bersama-sama, minimnya kontak fisik, dan minimnya
kedekatan secara psikologis. Di sinilah konflik berkembang dan sulit
menemukan solusi yang terbaik.
5. Tahap pemulihan (repair)

Pada tahap ini masing-masing pihak dapat melakukan usaha


pemulihan agar hubungan dapat membaik seperti semula. Pada
fase awal tahapan perbaikan yaitu perbaikan intrapersonal,
individu mencoba untuk menelaah serta menganalisa apa yang
salah dan mulai menemukan titik terang atau cara untuk mengatasi
keretakan hubungan yang terjadi. Kita mengevaluasi sisi positif
maupun negatif andai kata hubungan yang ada diteruskan atau
diakhiri. Untuk memutuskan memperbaiki hubungan, kita harus
memasuki fase perbaikan interpersonal yaitu berkomunikasi
dengan pasangan mengenai apa yang ingin dilihat, apa yang akan
dilakukan, dan apa yang pasangan ingin lakukan. Inilah tahap
negosiasi dimana kita dan pasangan kita mencoba untuk
memperbaiki hubungan.
6. Tahap pemutusan (Dissolution)

Merupakan pemutusan diantara kedua


belah pihak Pada tahapan ini ikatan
antar individu benar-benar putus. Pada
awalnya putusnya hubungan umumnya
berlangsung dalam bentuk perpisahan
interpersonal misalnya pisah rumah. Jika
perpisahan ini diterima dan jika
hubungan sudah tidak bisa diperbaiki,
maka kita memasuki fase perpisahan
social.
Jenis-jenis hubungan interpersonal
1. Berdasarkan jumlah individu yang terlibat:

a. Hubungan Diad
Adalah suatu hubungan antara dua individu, sifat hubungannya disebut
hubungan diadik.
Menurut William Wilmot, ciri khas hubungan diad :
-Setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus.
-Individu dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dalam
setiap hubungan diad.
- -Pada hubungan diad berkembang pola komunikasi yang unik dan khas.
b. Hubungan Triad
Aalah hubungan antara tiga orang. Dibandingkan hubungan diad,
hubungan triad :
-Lebih komplek
-Tingkat keintiman/kedekatan antar individu lebih rendah
-Keputusan diambil sering diambil berdasarkan voting
2. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai : hubungan
tugas dan sosial
Hubungan terbentuk karena tujuan menyelesaikan
sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh individu
sendirian. Hubungan individu seperti ini dinamakan
hubungan tugas.
Contohnya : Hubungan antara dua mahasiswa karena
mendapat tugas yang sama dari dosennya.
Hubungan juga dapat terbentuk secara personal atau
sosial. Hubungan ini dinamakan hubungan sosial.
Contohnya : Hubungan dua orang sahabat
3. Berdasarkan jangka waktu
a. Hubungan jangka pendek : adalah hubungan
yang bersifat sementara dan berlangsung hanya
sebentar. Misalnya hubungan antara petugas apotik
dengan pembeli ketika dibuatkan kuitansi pembelian
obat.
b. Hubungan jangkan panjang : berlangsung lama;
semakin lama suatu hubungan, semakin banyak
investasi yang ditanamkan dalam hubungan tersebut.
Misalnya: Emosi atau perasaan, materi, waktu,
komitmen
4. Berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman
hubungan.
a. Hubungan biasa : hubungan yang sama sekali
tidak dalam atau impersonal atau ritual.
b. Hubungan intim : ditandai dengan penyingkapan
diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan,
makin besar kemungkinan terjadinya penyingkapan
diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi.
Faktor yang mempengaruhi
komunikasi interpersonal
Menurut Rakhmat ( 2007: 97-129) ada 4 faktor, yaitu:

1. Persepsi Interpersonal
Pengaruh persepsi interpersonal pada komunikasi
interpersonal sudah jelas perilaku kita dalam komunikasi
interpersonal amat bergantung pada persepsi interpersonal.
Bila anda diberitahu bahwa dosen anda yang baru itu galak
dan tidak senang dikritik, anda akan berhati-hati dalam
mengajukan pertanyaan.
2. Konsep Diri

Konsep diri merupakan faktor yang sangat


menentukan dalam komunikasi interpersonal,
karena setiap orang bertingkah laku sedapat
mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila
seorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai
orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri
kuliah secara teratur, membuat catatan yang
baik, mempelajari kuliah yang sungguh-sungguh,
sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
3. Atraksi Interpersonal

Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita


tentang orang lain tidak semata-mata berdasarkan
pertimbangan rasional. Kita juga makhluk emosional.
Karena itu, ketiak kita menyenangi seseorang, kita
juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan
dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita
membencinya, kita cenderung melihat
karakteristiknya secara negatif.
4. Hubungan Interpersonal

Pola-pola komunikasi interpersonal mempunyai efek


yang berlainan pada hubungan interpersonal. Tidak
benar anggapan orang bahwa makin sering orang
melakukan komunikasi interpersonal dengan orang
lain, makin baik hubungan mereka. Yang menjadi soal
bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan tetapi
bagaimana komunikasi itu dilakukan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai