1. Pembedaan (Differentiating)
Terjadi bila dua orang menetapkan bahwa mungkinhubungan mereka terlalu
membatasi. Sekarang mereka mulai memusatkan perhatianpada perbedaan-perbedaan
daripada kesamaan-kesamaan. Mereka ingin mengerjakanurusan mereka sendiri-
sendiri, dan mulai menekankan individualitas. Fase ini ditandaidengan makin
seringnya terjadi perselisihan di antara mereka.
Contoh:"Aku tidak suka menghadiri keramaian-keramaian besar.""Kadang-kadang
aku tidak memahamimu. Ini satu perbedaan di antara kita."
2. Pembatasan (Circumscribing)
Adalah suatu tahap yang menunjukkan bahwapasangan mulai mengurangi
frekuensi dan keintiman komunikasi mereka. Topik-topiktertentu yang cenderung
menimbulkan suasana panas berusaha dihindari. Sikapmereka menjadi lebih
formal seolah-olah mereka tidak mengenal satu sama lain secarabaik.
Contoh:"Apakah tidak apa-apa kalau aku berjalan-jalan sekarang?""Aku tak peduli.
Lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan."
3. Stagnasi (Stagnating)
Menunjukkan kemerosotan hubungan yang semakin jauhsehingga mereka
mencoba untuk bertahan dengan alasan-alasan keagamaan ataukeuangan, atau
demi kebaikan anak-anak, atau faktor lain yang tidak berhubungandengan daya tarik
terhadap pasangannya. Komunikasi verbal dan nonverbal semakinmenyerupai
komunikasi antara orang-orang asing. Hubungan itu sendiri tak pernahdibicarakan
lagi.
Contoh:"Apa yang akan kita bicarakan?""OK. Aku tahu apa yang akan kau
katakan, dan kau tahu apa yang akan kukatakan."
4. Penghindaran (Avoiding)
Adalah suatu taktik untuk meminimalkan penderitaan ataspengalaman hubungan
yang merosot sama sekali. Perceraian fisik sering terjadi, ataupaling tidak walau pun
mereka masih tinggal bersama/berdekatan mereka mampumenjaga kontak yang
minimum.
Contoh:"Aku sangat sibuk, aku tidak tahu kapan aku bisa bertemu denganmu.""Bila
aku tak bisa menerimamu saat kau mencoba menghubungiku, harap maklum."
5. Pemutusan (Terminating)
Adalah tahap final dalam suatu hubungan. Menurut Knapp,pemutusan hubungan
bisa terjadi setelah suatu percakapan singkat maupun setelahtumbuhnya keintiman
sepanjang hidup. Umumnya, semakin lama dan semakin pentinghubungan itu,
semakin menyakitkan perpisahan yang terjadi.
Contoh:"Aku akan pergi...kau tak perlu mencoba menghubungiku
lagi.""Jangan khawatir...tidak akan pernah."
c. Ketepatan respons
Artinya respons A harus diikuti oleh respons B yang sesuai.Dalam
percakapan misalnya, pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucondengan
tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan.
d. Keserasian suasana emosional
Ketika berlangsungnya komunikasi adalah faktorberikutnya yang
diperlukan dalam memelihara hubungan interpersonal. Walaupunmungkin saja
terjadi dua orang berinteraksi dengan suasana emosional yangberbeda, tetapi
interaksi itu tidak akan stabil, besar kemungkinan salah satu pihakmengakhiri
interaksi atau mengubah suasana emosi.
e. Kompetisi
Salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankanorang lain, misalnya menunjukkan kelebihan dalam bidang
tertentu denganmerendahkan orang lain.
f. Dominasi
Salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orangitu
merasakan hak-haknya dilanggar.
g. Kegagalan
Masing-masing berusaha menyalahkan yang lain ketika
tujuanbersama tidak tercapai.
h. Provokasi
Salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia
ketahuimenyinggung perasaan yang lain.
i. Perbedaan nilai
Kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
E. Faktor-faktor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal dalam
KomunikasiInterpersonal
Pola-pola komunikasi interpersonal mempunyai efek yang berlainan pada
hubunganinterpersonal. Tidak benar anggapan orang bahwa semakin sering orang
melakukankomunikasi interpersonal dengan ornag lain, makin baik hubungan
mereka. Yangmenjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan, tetapi bagaimana
komunikasiitu dilakukan. Berikut akan disebutkan tiga hal yang dapat menumbuhkan
hubunganinterpersonal yang baik.
1. Percaya (trust)
Percaya merupakan faktor utama yang mempengaruhi
komunikasiinterpersonal. Jika dalam hubungan interpersonal kita percaya bahwa
seseorang tidakakan mengkhianati atau merugikan kita, maka kita akan cenderung
lebih membukadiri kepada orang tersebut.
2. Sikap Suportif
Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam
komunikasi.Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur,
dan tidak empatis.Komunikasi defensif dapat terjadi karena faktor-faktor
personal (ketakutan,kecemasan, harga diri yang rendah, pengalaman defensif,
dsb) atau faktor-faktorsituasional seperti perilaku komunikasi orang lain.
Jack R. Gibb menyebutkan secara singkat enam perilaku yang menimbulkan iklim
defensif dan suportif:
a. Iklim Defensif
- Evaluasi
- Kontrol
- Strategi
- Netralitas
- Superioritas
- Kepastian
b. Iklim Suportif
- Deskripsi
- Orientasi Masalah
- Spontanitas
- Empati
- Persamaan
- Provesionalisme
3. Sikap Terbuka
Sikap terbuka (open-mindedness) amat besar pengaruhnya
dalammenumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Sikap open minded
terwujuddalam menilai sesuatu secara objektif, berorientasi pada isi, mencari
informasi dariberbagai sumber, lebih bersifat provesional dan bersedia mengubah
kepercayaannya
Daftar Pustaka