Anda di halaman 1dari 11

"KONSEP TEORI INTERAKSI

SOSIAL"

Dosen Pengampu:
Triave Nuzila Zahri, M.Pd.,Kons.

Kelompok 5:
Mayang Febriani (22006153)
Rachel Bhamakerti Agwie (22006168)
Umi Latifatun Nadiyah (22006184)
KONSEP TEORI
INTERAKSI SOSIAL

1. TEORI PERBANDINGAN SOSIAL


2. TEORI INFERENSI KORESPONDENSI
3. IMPLIKASI TERHADAP LAYANAN BK
TEORI PERBANDINGAN SOSIAL

Teori ini dirumuskan oleh Festinger tahun 1954. Teori ini


berpendapat bahwa proses saling mempengaruhi dan
perilaku saling bersaing dalam interaksi sosial ditimbulkan
oleh adanya kebutuhan untuk menilai diri sendiri (self
evaluation) dan kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan
membandingkan diri dengan orang lain.
Perbandingan sosial (social comparison) adalah suatu
adaptasi sosial-kognitif yang dilakukan seseorang dengan
cara membandingkan dirinya dengan orang lain.
Dimensi Perbandingan Sosial

1. Abilities (Kemampuan)

Setiap orang melakukan perbandingan sosial mengenai


kemampuan diri sendiri dengan orang lain. Hal tersebut
dilakukan agar seseorang dapat meningkatkan
performansi serta self-esteem pada dirinya.

2. Opinion (Pendapat)

Setiap orang memiliki opini atau pendapat yang


berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap orang selalu
melakukan perbandingan sosial mengenai
pendapat atau opini dirinya dengan orang lain. Hal
tersebut bertujuan untuk menilai opini atau
pendapatnya agar lebih diterima di sekitarnya.
TEORI INFERENSI
KORESPONDENSI

Menurut Irwanto(1989) Teori inferensi sosial adalah teori


yang berfokus pada cara orang mengumpulkan informasi
tentang orang lain dan menggunakan informasi tersebut
untuk membuat kesimpulan tentang mereka.
Teori ini menjelaskan bagaimana orang membuat inferensi
atau kesimpulan tentang perilaku orang lain dan bagaimana
mereka menggunakan informasi tersebut untuk membentuk
pemahaman tentang orang tersebut.

Faktor-Faktor yang menentukan


korespondensi
1.Bila suatu tindakan mengakibatkan efek ganda, maka si
pengamat pertama-tama memperkirakan bahwa ada beberapa
efek tertentu yang lebih merupakan tujuan dari pelaku.

2.Aspek lain dari proses inferensi adalah signifikansi dari efek


tindakan yang menjadi tujuan aktor bagi pengamat. Yang penting
di sini adalah keekstreman dan assumed desirability serta
seringnya terjadi efek yang tidak biasa, akan menyebabkan
timbulnya pengaruh positif terhadap penilaian pengamat tentang
tindakan termaksud.
Implikasi terhadap layanan BK

1. Layanan Informasi
2. Layanan Penguasaan Konten
3. Layanan Konseling Perorangan
4. Layanan Konseling Kelompok
5. Layanan Bimbingan Kelompok
TERIMA KASIH
Sesi Penambahan Materi
Sesi Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai