Anda di halaman 1dari 11

Nama : Sami Hadisti Br Perangin Angin

NIM : 190902109

Prodi : Ilmu Kesejahteraan Sosial

Mata Kuliah : Sosiologi Untuk Kessos

Dosen : Dr.Bengkel Ginting M.Si

Review
TEORI PERTUKARAN PRILAKU

Teori pertukaran sosial melihat antara perilaku dengan lngkungan terdapat hubungan yang
saling mempengaruhi ( reciprocal), karena lingkungan kita umumnya erdiri atas orang-orang
lain, maka kita dan orang –orang lain tersebut dipandang mempnyai perilaku yang saling
mempengaruhi. Hubungan pertukara dengan orag lain akan menghasilkan suatu imbalan
kepada kita

ASUMSI TEORI PERTUKARAN SOSIAL

Asumsi-asumsi dasar teori ini berasal dari sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan.
Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar manusia adalah
sebagai berikut

1. Manusia mencapai penghargaan dan menghindari hukuman.

Pemikiran bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman sesuai dengan
konseptualisasi dari pengurangan dorongan (Roloff, 1981). Pendekatan ini berpendapatan
bahwa perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan internal. Ketika orang
,merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk menguranginya, dan proses
pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan.

2. Manusia adalah makhluk rasional.


Bahwa manusia adalah makhluk rasional merupakan asumsi yang penting bagi teori pertukaran
sosial.

Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi
seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya.

Asumsi ketiga, menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya


keanekaragaman. Tak ada satu standar yang dapat digunakan pada semua orang untuk
menentukan apa pengorbanan dan penghargaan itu.

Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar dari suatu
hubungan :

1. Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan

Dalam suatu hubungan ketika seorang partisipan mengambil suatu tindakan, baik partisipan
yang satu maupun hubungan mereka secara keseluruhan akan terkena akibat.

2. Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses

Pentingnya waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan. Secara khusus waktu
mempengaruhi pertukaran karena penglaman-pengalaman masa lalu menuntun penilaian
mengenai penghargaan dan pengorbanan, dan penilaian ini mempengaruhi pertukaran-
pertukaran selanjutnya..

2.1 Teori Pertukaran Sosial Thibault dan Kelly

Teori Pertukaran Sosial dari Thibault dan Kelley ini menganggap bahwa bentuk dasar dari
hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan
orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Pada perkembangan
selanjutnya, berbagai pendekatan dalam teori pertukaran sosial semakin fokus pada bagaimana
kekuatan hubungan antar pribadi mampu membentuk suatu hubungan interaksi dan
menghasilkan suatu usaha, untuk mencapai keseimbangan dalam hubungan tersebut.
Teori pertukaran sosial ini juga digunakan untuk menjelaskan berbagai penelitian mengenai
sikap dan perilaku dalam ekonomi (Theory of Economic Behavior). Selain itu, teori ini juga
digunakan dalam penelitian komunikasi, misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal,
kelompok dan organisasi. Oleh karena itu, teori pertukaran sosial ini, selain menjelaskan
mengenai sikap dalam ekonomi, juga menjelaskan mengenai hubungan dalam komunikasi.

Thibault dan Kelley menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, “asumsi dasar
yang mendasari seluruh analisis kami adalah setiap individu secara sukarela memasuki dan
tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau
dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan merupakan
empat konsep pokok dalam teori ini (Rahmat, 2002)

Teori Pertukaran sosial berasumsi bahwa kita dapat denga teliti mengantisipasi pemberian
imbalan berbagai interaksi. Pikiran kita seperti komputer dn suatu komputer hanya dapat
menganalisa suatu data yang dimasukan kedalamnya apabila kita memasukan :sampah”, maka
keluarnya pun akan ‘sampah’ pula.

Menurut Thibault dan Kelly, asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa
setip inndividu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama
hubungan tersebut ckup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran biaya. “ganjaran biaya, laba,
dan tingkat perbandingan merupakan empa kosep pkok dalam teori ini.

Teori ini menggunakan metaphora untung rugi (cost-benefits) dalam mempredksi perilaku
seseorang. Hal ini mengasumsikan bahwa seseorang atau kelompok memilih beberapa stratgi
yang didasarkan pada itngkat kerugian dan keuntungan yang dia apatkan/dirasakan. Teori ini
juga mengemukakan bahwa hubunga akan berlanjut bila ia relatif menguntungkan dan
diputuskan bila ia relatif merugikan.

Konsep-konsep didalam teori pertukaran sosial

 Ganjaran ( Rewards)
Setiap akibat yang dinila positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan, berupa unag,
penrimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya.

 Biaya ( Cost)

Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan, berupa waktu,
usaha, konflik, keceasan, dan keruntuhan harga diri dll.

 Hasil atau laba ( Outcomes )

Adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa dalam suatu hubungan
interpersonal bahwa ia tidak memperolah laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lai yang
mendatangkan laba.

 Tingkat Perbandingan ( Comparisons Level)

Menunjukn ukuran baku (standar ) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan
individu pada waktu sekarang.

Tiga Format Kendali

 Kendali Refleksif (Reflexive Control)

Kemampuna untuk memberi penghargaan untuk/pada diri sendiri.

 Kendali Nasib ( fate Control )

Kemampuan untuk mempengaruhi hasil yang lain dengan mengabaikan apa yang ia kerjakan.

 Kendali Perilaku ( Behavior Control )

Kemampuan orang-orang untuk menubah perilaku orang lain melalui variasi mereka sendiri.

2.2 Teori Pertukaran Sosial George C. Homans (1974 )

George C. Homan terkenal dengan teori pertukaran sosial pada peringkat mikro iaitu dalam
konteks psikologi. Beliau percaya bahawa struktur manusia tidak berlaku secara semulajadi
atau di luar jangkaan pemikiran manusia seperti mesin. Sesuatu yang berlaku itu merupakan
perilaku ataupun tindakan manusia itu sendiri dimana ia dipengaruhi tindakan serta pemikiran
seseorang. Didalam struktur sosial yang sedia ada, seseorang itu tidak dapat mengambarkan
sesuatu kejadian itu dapat mempengaruhi perilaku atau tindakan orang lain dari segi tindak
balas dan sebagainya. Jika pernyataan tersebut dikatakan oleh Homan terlalu bersifat struktur,
maka ia dapat mengambarkan ciri-ciri atau sifat bagi seluruh kaum fungsionalisme. Misalnya
Malinowski mengambarkan bahawa sesuatu benda yang berlaku itu bukan hanya
menghubungkan antara satu dengan yang lain, tetapi juga memerlukan hubungan individu
dengan anggota masyarakat tersebut. Selain itu, Homan juga menyatakan bahawa sesuatu
ganjaran itu datangnya daripada linkungan masyarakat yang bersifat fungsionalisme iaitu
masyarakat yang bersikap positif dalam memberi sumbangan samada dalam bentuk
kelestarian, integrasi dan juga teladan yang boleh dijadikan panduan umum masyarakat.
Disamping itu, Homan juga menyatakan bahawa ada suatu hubungan yang positif di antara
ganjaran atau sumbangan yang diperolehi dengan pengekalan struktur masyarakat. Ini kerana
sumbangan dan juga ganjaran merupakan sebahagian daripada keperluan dalam mengekalkan
kesejahteraan masyarakat sejagat dimana ia penting untuk menilai perubahan masyarakat.

Menuru Homans, “semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang, makin sering satu betuk
tindakan tertentu memperoleh imbalan, makin cenderung orang tersebut menampilkan
tindakan tertentu tadi”, Makin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang maka makin
besar pula kemungkinan perbuatan tersebut di ulangnya kembali. Perinsif dasar dalam Social
Exchange adalah “ Distributive Justice” yaitu aturan yang mengatakan bahwa sebuah imbalan
harus sebanding dengan investasi. Seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain
akan mengharapkan imbalan yang diterima oleh setiap pihak sebanding dengan pengorbanan
yang telah dikeluarkannya, makin tinggi pengorbanan , makin tinggi imbalannya, dan
keuntungan yang diterim oleh setip pihak harus sebanding dengan investasinya, makin tinggi
investasi makin tinggi keuntungan.

Letak pembeda utama teori Humans ini ( 1974 ) memiliki tiga ciri:
 Dasar dari perilaku sosial itu pada pokoknya ialah proses pertukaran perilaku. Penekanannya
pada isi, sedangkan prosesnya sendiri merupakan suatu yang komplek terutama bila telah
masuk pada sistem keuangan, orgnisasi dan struktur sosial.

 Perilaku sosial pada dasarnya berjalan secara alami dan spontan muncul pada saat
mengadakan interaksi.

 Perilaku sosial pada dasarnya disebut dyad pada group kecil dan ini merupakan pondamen
dasar dari bangun sosial yang lebih besar.

Teori Humans ini tidak mengakui bahwa yang disebut interaksi itu hanya face to face saja
dan berlangsung secara spontan, tetap yang dipentingkan adanya operant reinforcement serta
dasar yang paling utama dalam nteraksi itu adalah adanya prinsip ekonomis yang selalu melihat
adanya profit dan loss. Justru yang membuat kompleksnya struktur sosial itu dilihat diukur dari
sejauh mana prinsif-prinsip itu tercermin dalam kehidupan

Terminologi utama yang mendasari sejumlah proposisi dari bangun teorinya Humans

A. Descriptive Terms

Maksudnya adalah menunjuk pada perilaku yang dapat diamati.

 Aktivitas, yaitu prilaku aktual yang digambarkan pada tingkat yang sangat kongkrit.

 Perasaan, yaitu prilaku yang diwujudkan melalui simbol atau tanda atau suatu tanda yang
bersifat eksternal untuk menunjukan keadan internal.

 Interaksi, yaitu kegiatan apa saja yang merangsang atau dirangsang oleh kegiatan orang lain.
Individu–individu atau kelompok-kelompok dapa dibandingkan menurut frekuensi interaksi,
menurut siapa yang memulai interaksi dengan siapa, dimana interaksi itu terjadi.

B. Term Defining Variables

Maksudnya adalah menunjuk pada dimensi perilaku,


 Quantity, yaitu frekuensi perilaku yang ditampilkan oleh individu paa satun priode tertentu.
Bertitik tolak dari quantity yang merujuk pada frekuensi aktivitas ini, kalau yang ditampilkan
adalah gerak organismen disebut state, sedangkan kalau dilihat dari reinforcement atau
punished maka disebut rate.

 Value, yaitu tingkatan negatif atau positif dari reinforcement yang diterima oleh individu dari
satuan unit aktivitas tertentu. Semakin positif reinforcement yang diterima, maka akan semakin
tinggi nilai aktivitas itu bagi ndividu, sebaliknya semakin negatif reinforcement yang diterima,
maka semakin kecil ( rendah ) nilai aktivitas tersebut bagi individu.

2.3 Teori Pertukaran Sosial Peter M. Blau

Blau mengatakan tidak semua perilaku manusia dibimbing oleh pertukaran sosial, tetapi dia
berpendapat kebanyakan memang demikian. Social Exchange yang dimaksudkan dalam teori
Blau ialah terbatas pada tindakan-tindakan yang tergantung pada reaksi-reaksi penghargaan
dari orang lain dan berhenti apabila reaksi-reaksi yang diharapkan itu tidak kunjung munncul.

Dengan menggunakan paradigma Menurut ahli sosiologi dari Amerika iaitu Peter Blau.Beliau
menempatkan dirinya pada permasalahan yang bersumberkan proses sosial yang mengatur
struktur komuniti dan struktur sosial yang sangat kompleks, dari proses yang lebih meluas pada
aktiviti seharian hubungan antara individu dan hubungan peribadi antara mereka.Berbeza
dengan Homans,Blau lebih melihat pada peringkat dimensi kekuasaan di dalam pertukaran
sosial.Transaksi dan kekuasaan adalah akibat daripada pertukaran yang membentuk tekanan
sosial sehingga harus dipelajari daripada dimensi pertukaran itu sendiri dan bukan hanya
daripada sudut pandangan nilai dan konteks normatif sehingga dapat membatasi atau menguat
studi tersebut.Ketika seseorang menggunakan kekuasaannya terhadap orang lain,maka segala
bentuk kepuasannya bererti ia telah menekan dan meminta wang daripada individu lain,iaitu
orang yang dibebani oleh kekuasaan tersebut.Hal ini tidak bererti bahawa hubungan sosial tidak
semestinya dalam permainan yang sama.Tetapi mungkin kekuasaaan itu bermaksud setiap
individu-individu dapat memperolehi keuntungan daripada kumpulan mereka
Perhatian utama Blau ditujukan pada perubahan dalam proses-proses sosial yang terjadi
sementara orang bergerak dari struktur sosial yang terjadi sementara orang bergerak dari
struktur sosial yang sederhana menuju strutuktur sosial yang kompleks, dan pada kekuatan-
kekuatan sosial baru yang tumbuh dari yang terakhir. Tidak semua transisi sosial bersifat
simetris dan berdasarkan pertukaran sosial seimbang.

Syarat Perilaku yang mengurus Pertukaran Sosial,

1. perilaku tersebut “ harus berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui
interaksi dengan orang lain”.

2. Perilaku harus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

Empat tipe nilai perantara:

1. Nilai-nilai yang bersifat khusus berfungsi sebagai media bagi kohesi dan solidaritas sosial.

2. Ukuaran-ukuran tentang pencapaian dan bantuan sosial yang bersifat umum melahirkan
sistem stratifikasi sosial.

3. Sebagaimana dapat dilihat, nilai-nilai yang disyahkan itu merupakan medium pelaksanaan
wewenang dan organisasi-organisasi usaha-usaha sosial berskala besar untuk mencapai tujuan-
tujuan kolektif.

4. Gagasan-gagasan oposisi adala media reoorganisasi dan perubahan, oleh karena hal ini dapat
menimbulkan dukungan bagi gerakan oposisi dan memberi legitimasi bagi kepemimpinan.

POLA PERTUKARAN : TEORI PERTUKARAN SOSIAL DALAM PRAKTIK

Thibaut dan Kelly berpendapat bahwa ketika orang berinteraksi, mereka dituntun oleh tujuan.
Hal ini konruen dengan asumsi yang menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang
rasional. Menuruut Thibaut dan Kelly, orang terlibat dalam Urutan Perilaku (Behavior Squence)
atau serangkaian tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan mereka. Ketika orang-orang
terlibat dalam urutan-urutan perilaku mereka tergantung hingga batas tertentu pada pasangan
mereka dalam hubungan tersebut.
Saling ketergantungan ini memunculkan konsep Kekuasaan (Power) atau ketergantungan
seseorang terhadap yang lain untuk mencapai hasil akhir. Ada dua jenis kekuasaan dalam teori
Thibaut dan Kelly. Pertama, Pengendalian nasib (Fate Control) adalah kemampuan untuk
mempengaruhi hasil akhir pasangan. Kedua, pengandalian perilaku (Behavior Control) adalah
kekuatan untuk menyebabkan perubahan perilaku orang lain. Thibaut dan Kelly menyatakan
bahwa orang mengembangkan pola-pola pertukaran untuk menghadapi perbedaan kekuasaan
dan untuk mengatasi pengorbanan yang diasosiakan dengan penggunaan kekuasaan.

Thibaut dan Kelly mendeskripsikan tiga matriks yang berbeda dalam teori pertukaran sosial.
Pertama, matriks terkondisi (Given Matrix), mempresentasikan pilihan-pilihan perilaku dan hasil
akhir yang ditentukan oleh kombinasi faktor-faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal
(keahlian tertentu yang dimiliki oleh masing-masing individu). Orang mungkin dibatasi oleh
matriks terkondisi, tetapi mereka tidak terjebak didalamnya, mereka dapat mengubahnya
menjadi matriks efektif (Effective Matrix). Matriks efektif merupakan matriks yang
mempresentasikan perluasan dari perilaku alternatif dan atau hasil akhir yang akan
menentukan pilihan perilaku dalam pertukaran sosial. Matriks yang terakhir yaitu matriks
disposisional (Dispositional Matrix), mempresentasikan bagaimana dua orang berpendapat
bahwa mereka harus saling bertukar penghargaan.

STRUKTUR PERTUKARAN

Pertukaran terjadi dalam beberapa bentuk dalam matriks, anatara lain, pertukaran langsung,
pertukaran tergeneralisasi dan pertukaran produktif. Dalam pertukaran langsung (Direct
Exchange), timbal balik dibatasi pada kedua aktor yang terlibat. Pertukaran tergeneralisasi
(Generalized Exchange) melibatkan timbale balik yang bersifat tidak langsung. Seseorang
memberikan kepada orang lain, dan penerima merespon tetapi tidak kepada orang
pertama.akhirnya, pertukaran dapat bersifat produktif, yaitu kedua aktor harus saling
berkontribusi agar keduanya memperoleh keuntungan.

Dalam pertukaran langsung dan tergeneralisasi, satu orang diuntungkan oleh nilai yang dimiliki
oleh orang yang lainnya. Satu orang menerima penghargaan, sementara yang satunya
mengalami pengorbanan. Dalam pertukaran produktif (Productive Exchange), kedua orang
mengalami pengorbanandan mendapatkan penghargaan secara simultan.
Sumber

SOSIOLOGI KONTEMPORER
Pengarang : MARGARET M.POLOMA
Penerbit : RAJAWALI PERS

Anda mungkin juga menyukai