Anda di halaman 1dari 3

Masa Depan Demokrasi di Indonesia 2014-2019

Setelah terbebas dari zaman orde baru yang dipimpin oleh presiden Soeharto, Indonesia mulai
memasuki masa reformasi. Masa yang dulu menjadi harapan rakyat Indonesia untuk memperoleh
kebebasan yang diwujudkan melalui demokrasi reformasi. Namun, saat ini rakyat mungkin
mempertanyakan apa makna sesungguhnya dari demokrasi. Tidak dirasakannya perubahan ke arah
yang lebih baik, rakyat Indonesia terlihat semakin tidak peduli dengan jalannya demokrasi di
Indonesia. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar melihat keadaan pemerintahan dan politik
Indonesia saat ini. Pemimpin-pemimpin Negara yang telah diamanahi oleh rakyatnya ternyata
menyalahgunakan kekuasaan mereka. Berita korupsi banyak ditayangkan media elektronik maupun
media cetak. Kepercayaan rakyat semakin lama diyakini akan semakin turun sehingga jumlah rakyat
yang golput akan semakin meningkat.
Demokrasi yang merupakan pengamalan dari pancasila dan UUD 1945 ini mendapatkan banyak pro
dan kontra terhadap nasibnya di masa mendatang. Apakah Indonesia mampu mempertahankan
demokrasi sebagai bentuk pemerintahannya? Melihat pelanggaran terhadap demokrasi yang banyak
terjadi seperti pada pemilu menjadi sebuah tantangan yang perlu ditangani secara tepat oleh negara
ini.
Lalu, mengapa golput menjadi masalah bagi suatu negara yang menerapkan sistem demokrasi?
Pemilu merupakan bentuk perwujudan bagi penyelenggaraan negara demokrasi. Rakyat berhak
menyampaikan pendapat atau aspirasinya termasuk dalam hal memilih pemimpin negara. Pernyataan
tersebut sesuai dengan pengertian demokrasi menurut Abraham Lincoln dimana demokrasi
merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan dengan banyaknya jumlah
rakyat yang golput di Indonesia dapat mencerminkan bahwa negara ini memiliki masalah dalam
penyelenggaraan demokrasinya.
Pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang, Indonesia akan menggelar pesta demokrasi yaitu pemilu
presiden. Rakyat Indonesia akan menggunakan hak suara mereka untuk memilih pemimpin mereka
dengan masa jabatan lima tahun. Pada pemilu kali ini, terdapat 24 calon presiden berdasarkan situs
capres2014.org. Calon-calon presiden tersebut diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Aburizal Bakrie
Ani Yudhoyono
Anies Baswedan
Chairul Tanjung
Dahlan Iskan
Hatta Rajasa
Hidayat Nurwahid
Joko Suyanto
1

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Joko Widodo
Jusuf Kalla
Mahfud MD
Marzuki Alie
Megawati Soekarnoputri
Prabowo Subianto
Pramono Edi Wibowo
Rhoma Irama
Sri Mulyani
Sri Sultan HB X
Surya Paloh
Wiranto
Gita Wirjawan
Endriartono Sutarto
Djoko Santoso
Puan Maharani

Menurut survey yang dilakukan oleh berbagai lembaga seperti Pusat Data Bersatu dan Indonesia
Research Center, menyatakan berdasarkan elektibilitasnya, Joko Widodo mendapat persentase
terbesar. Elektabilitas adalah kesediaan orang memilihnya untuk jabatan tertentu. Sehingga, survey
tersebut menggambarkan bahwa rakyat Indonesia menaruh simpati dan harapan yang tinggi terhadap
kepemimpinan Joko Widodo.
Dari kesehariannya sebagai walikota Jakarta, Joko Widodo terkenal dengan aktivitas blusukan-nya
dimana beliau sering mendatangi para warganya untuk memantau secara langsung kondisi mereka.
Hal tersebut merupakan salah satu perwujudan negara yang menganut demokrasi dimana para
pemimpinnya secara terbuka mendengarkan pendapat dan pemikiran para rakyat terhadap kondisi
negaranya. Tidak sebatas mendengarkan saja tetapi pendapat tersebut perlu ditindaklanjuti agar
ditemukan solusinya. Beliau merupakan salah satu tokoh yang memberikan kontrubusi terhadap
perbaikan demokrasi di Negara ini.
Sepertinya rakyat Indonesia sangat memerlukan sosok pemimpin yang dapat mengayomi dan turun
langsung untuk menghadapi permasalahan di Negeri ini. Bukan pemimpin yang sulit dijangkau
apalagi yang bermewah-mewahan di atas kesulitan rakyatnya. Terlebih, menurut presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, ada tiga tantangan demokrasi yang dihadapi negara Indonesia, yaitu:
1. Demokrasi dan politik Indonesia baru menuju tingkat kematangan sehingga masih banyak
terjadi konflik dan pertentangan.
2. Keadaan demokrasi multi partai yang rentan terhadap instabilitas karena dengan banyaknya
parpol menyebabkan banyaknya kepentingan dan dinamika.
3. Demokrasi multi budaya karena masyarakat Indonesia yang beragam suku, ras, dan
agamanya.

Menurut beliau, apabila tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik maka Negara Indonesia akan
menjadi negara yang maju, adil, dan sejahtera.
Untuk mempertahankan demokrasi, Indonesia memerlukan pemimpin yang amanah dan dapat
menjalankan demokrasi dengan benar. Membaiknya kondisi negara ini akan menarik simpati rakyat
sehingga pertisipasi mereka pun akan semakin tinggi. Tingkat kepercayaan masyarakat yang
meningkat terhadap pemimpinnya akan mempermudah pembangunan negara ini menjadi negara yang
maju. Oleh karena itu, pada pemilu kali ini rakyat Indonesia perlu memilih pemimpin dengan cerdas
agar masa depan demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan benar. Siapapun calon yang
terpilih sebagai pemimpin Negara ini hendaknya menjadi pemimpin yang amanah dan dapat
membangun Indonesia menjadi Negara demokrasi yang lebih baik. Dan sebagai warga negara yang
baik tentunya perlu terus mendukung program kerja pemerintah agar dapat terealisasikan dengan baik
dan melakukan pemantauan terhadap kinerja pemerintah agar tercipta pemerintahan yang bersih.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/berita/388656/presiden-tegaskan-tiga-

tantangan-demokrasi-di-indonesia
http://capres2014.org/

Anda mungkin juga menyukai