Anda di halaman 1dari 15

Nama : Arista Noviyanti

Nim : 18151003
Maple : Teori-teori keperibadian

1. Jelaskan sejarah teori kepribadian The Escape from Freedom Erick Fromm!
Jawab : Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar
psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh
gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut
psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan
mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City. Ia
pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir,
Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang
pertama, The economic philosophical manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Tema dasar
ulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan terisolasi karena ia dipisahkan dri alam
dan orang-orang lain. Kedaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu
adalah situasi khas manusia. Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori
Fromm.

Fromm kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang psikologi dan sosiologi di Universitas


Heidelberg, Frankfurt dan Munich. Setelah mendapat gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922,
ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut Psikoanalisis Berlin yang terkenal. Ia pergi
ke Amerika Serikat pada tahun 1933 sebagai lector di Institut Psikoanalisis Chicago kemudian
ia melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar di sejumlah universitas dan
institute di New York dan Meksiko. Kemudian Fromm tinggal di Swiss. Buku-bukunya
mendapat perhatian luar biasa, tidak hanya oleh ahli-ahli di bidang psikologi, sosiologi, filsafat,
dan agama tetapi juga oleh masyarakat umum.
Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama pada karya-karyanya yang
pertama, The economic and philosophical manuscripts yang ditulis pada tahun 1844. Karya
Karl Marx ini yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh T. B. Bottormore termuat
dalam Marx’s concept of man karangan Fromm (1961). DalamBeyond the chain of
illusion (1962), Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-
kontradiksinya dan mencoba melakukan sintesis. Meskipun Fromm dapat disebut sebagai
seorang teoritikus kepribadian Marxian, namun ia sendiri lebih suka disebut “humanis
dialektik’. Tema dasar dari semua tulisan Fromm adalah mengenai orang-orang yang merasa
kesepian dan terasing karena dipisahkan dari alam dan manusia lainnya. Setelah bertahun-tahun
Fromm mengabdikan dirinya untuk psikoanalisa dan psikologi sosial, akhirnya Erch Fromm
memilih untuk tinggal dan beristirahat di Locarno, Switzerland pada tahun 1976. Lalu pada
tanggal 18 Maret 1980, Fromm meninggal akibat serangan jantung di Muraito, Switzerland.

2. Jelaskan sifat dasar teori kepribadian The Escape from Freedom Erick Fromm!
Jawab : Asumsi Fromm yang paling mendasar adalah bahwa kepribadian individu dapat
dipahami hanya dalam sejarah manusia. Diskusi tentang situasi manusia mengenai kepribadian
dan psikologi harus didasarkan pada konsep filosofi antropologi eksistensi (keberadaan)
manusia (Fromm, 1947, MS 45). Lebih daripada teori kepribadian lainnya, Erich Fromm juga
menekankan pada perbedaan antara manusia dan binatang lain. Manusia bersandar pada
pengalaman unik di alam kehidupannya serta dapat tunduk pada semua hukum dan secara
bersamaan melampaui alam’ (Fromm, 1992, ms. 24). Dia percaya bahwa manusia sadar diri
akan keberadaan mereka.
Fromm mengambil sikap yang tengah mengenai sadar versus motivasi bawah sadar, lebih
menekankan sedikit kepada motivasi sadar dan bersaing karena salah satu ciri-ciri unik manusia
adalah kesadaran diri. Manusia itu bukan hewan karena dapat beralasan, membayangkan masa
depan, dan sadar berusaha untuk menuju tujuan hidup. Fromm menegaskan, bagaimanapun,
bahwa kesadaran diri adalah berkat campuran dari banyaknya orang yang menindas mereka
demi karakter dasar untuk menghindari kecemasan. Pada masalah sosial, Fromm berpendapat
bahwa manusia lebih banyak memperoleh dampak dari sejarah, budaya, dan masyarakat
daripada biologi. Meskipun dia bersikeras bahwa sifat manusia sangat ditentukan oleh sejarah
dan budaya , tetapi ia tetap tidak mengabaikan faktor biologis, karena bagaimanapun manusia
adalah makhluk yang berasal dari alam semesta. Dia percaya bahwa meskipun sejarah dan
budaya menimpa berat pada kepribadian manusia, namun manusia tetap dapat mempertahankan
beberapa derajat keunikannya. Manusia satu spesies berbagi banyak kebutuhan dengan manusia
yang lain, tetapi pengalaman diri sendiri dalam seluruh kehidupan manusialah yang dapat
memberi mereka beberapa ukuran keunikan yang berbeda-beda.
Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir
karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam
semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom
(1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad,
maka mereka juga makin merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan
yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama
adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan
masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada
penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Dalam buku-buku Fromm berikutnya (1947, 1955, 1964), dikatakan bahwa setiap masyarakat
yang telah diciptakan manusia, entah itu berupa feodalisme, kapitalisme, fasisme, sosialisme,
dan komunisme, semuanya menunjukkan usaha manusia untuk memecahkan kontradiksi dasar
manusia. Kontradiksi yang dimaksud adalah seorang pribadi merupakan bagian tetapi sekaligus
terpisah dari alam, merupakan binatang sekaligus manusia. Sebagai binatang, orang memiliki
kebutuhan-kebutuhan fisik tertentu yang harus dipuaskan. Sebagai manusia, orang memiliki
kesadaran diri, pikiran dan daya khayal. Pengalaman-pengalaman khas manusia meliputi
perasaan lemah lembut, cinta, perasaan kasihan, sikap-sikap perhatian, tanggung jawab,
identitas, intergritas, bisa terluka, transendensi, dan kebebasan, nilai-nilai serta norma-norma.
Kemudian teori Erich Fromm mengenai watak masyarakat mengakui asumsi transmisi
kebudayaan dalam hal membentuk kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif. Namun
Fromm juga mencoba menjelaskan fungsi-fungsi sosio-historik dari tipe kepribadian tersebut
yang menghubungkan kebudayaan tipikal dari suatu kebudayaan obyektif yang dihadapi suatu
masyarakat. Untuk merumuskan hubungan tersebut secara efektif, suatu masyarakat perlu
menerjemahkannya ke dalam unsur-unsur watak (traits) dari individu anggotanya agar mereka
bersedia melaksanakan apa yang harus dilakukan.
Fromm membagi sistem struktur masyarakat menjadi tiga bagian berdasar karakter sosialnya:
1. Sistem A, yaitu masyarakat-masyarakat pecinta kehidupan. Karakter sosial masyarakat ini
penuh cita-cita, menjaga kelangsungan dan perkembangan kehidupan dalam segala bentuknya.
Dalam sistem masyarakat seperti ini, kedestruktifan dan kekejaman sangat jarang terjadi, tidak
didapati hukuman fisik yang merusak. Upaya kerja sama dalam struktur sosial masyarakat
seperti ini banyak dijumpai.
2. Sistem B, yaitu masyarakat non-destruktif-agresif. Masyarakat ini memiliki unsur dasar tidak
destruktif, meski bukan hal yang utama, masyarakat ini memandang keagresifam dan
kedestruktifan adalah hal biasa. Persaingan, hierarki merupakan hal yang lazim ditemui.
Masyarakat ini tidak memiliki kelemah-lembutan, dan saling percaya.
3. Sistem C, yaitu masyarakat destruktif. Karakter sosialnya adalah destruktif, agresif,
kebrutalan, dendam, pengkhianatan dan penuh dengan permusuhan. Biasanya pada masyarakat
seperti ini sangat sering terhadi persaingan, mengutamakan kekayaan, yang jika bukan dalam
bentuk materi berupa mengunggulkan simbol.
Fromm juga menyebutkan dan menjelaskan lima tipe karakter sosial yang ditemukan dalam
masyarakat dewasa ini, yakni:
1.Tipe Reseptif (mengharapkan dukungan dari pihak luar)
2.Tipe Eksploitasi (memaksa orang lain untuk mengikuti keinginannya)
3. Tipe Penimbunan (suka mengumpulkan dan menimbun barang suatu materi)
4. Tipe Pemasaran (suka menawarkan dan menjual barang)
5. Tipe Produktif (karakter yang kreatif dan selalu berusaha untuk menggunakan barang-
barang untuk suatu kemajuan)
6. Tipe Nekrofilus-biofilus (nekrofilus orang yang tertarik dengan kematian, biofilus:orang
yang mencintai kehidupan)
Fromm juga memngemukakan bahwa bila masyarakat berubah secara mendasar, sebagaimana
terjadi ketika feodalisme berubah menjadi kapitalisme atau ketika sistem pabrik menggeser
tenaga tukang, perubahan semacam itu akan mengakibatkan perubahan-perubahan dalam
karakter sosial manusia. Persoalan hubungan seseorang dengan masyarakat merupakan
keprihatinan besar Fromm.
Menurut Fromm ada validitas proposisi-proposisi berikut:
1) Manusia mempunyai kodrat esensial bawaan,
2) Masyarakat diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kodrat esensial ini,
3) Tidak satu pun bentuk masyarakat yang pernah diciptakan berhasil memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar eksistensi manusia, dan
4) Eksistensi manusia adalah mungkin menciptakan masyarakat semacam itu.
Kemudian Fromm mengemukakan tentang masyarakat yang seharusnya yaitu dimana manusia
berhubungan satu sama lain dengan penuh cinta, dimana ia berakar dalam ikatan-ikatan
persaudaraan dan solidaritas, suatu masyarakat yang memberinya kemungkinan untuk
mengatasi kodratnya dengan menciptakannya bukan dengan membinasakannya, dimana setiap
orang mencapai pengertian tentang diri dengan mengalami dirinya sebagai subjek dari
kemampuan-kemampuannya bukan dengan konformitas, dimana terdapat suatu sistem orientasi
dan devosi tanpa orang perlu mengubah kenyataan dan memuja berhala. Bahkan Fromm
mebgusulkan suatu nama untuk masyarakat yang sempurna tersebut yaitu Sosialisme
Komunitarian Humanistik. Dalam masyarakat semacam itu, setiap orang akan memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi mansiawi sepenuhnya.

3.Jelaskan struktur kepribadian The Escape from Freedom Erick Fromm!


Jawab : Menurut Fromm, perkembangan karakter manusia adalah kebutuhan akan subsitusi.
Karakter punya keseimbangan setiap waktu yang memungkinkan manusia hidup di dunia
dengan stimuli tanpa harus konstan dan mempertimbangkan apa yang dilakukan. Menurut
Fromm, karakter itu dibentuk oleh social arrangement yang dipengaruhi oleh manusia.
Dalam formulasi proses perkembangan individu, Fromm memusatkan pada kondisi sosial dan
budaya yang unik yang mempengaruhi perkembangan kepribadian. Menurut Fromm,
kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang tidak sehat adalah yang
berorientasi non produktif.
a. Orientasi Non Produktif
Fromm membagi orientasi non–produktif ke dalam 5 tipe manusia, yaitu:
1. Tipe Karakter Menerima (Receptive Character Type)
Orang yang memiliki sifat yang mengharapkan untuk mendapat apa saja yang mereka inginkan
yaitu dicintai, pengetahuan atau kesenangan. Orang seperti ini sangat tergantung pada orang
lain dan merasa tidak berdaya ketika ditinggal sendiri. Mereka merasa tak mampu melakukan
hal–hal yang kecil tanpa adanya bantuan dari luar dirinya. Adanya suatu kesamaan antara sifat
penerima ini dengan tipe kepribadian mengalah (compliant) yang digagaskan oleh Horney,
orang yang digambarkan seperti yang selalu bergerak menuju ke orang lain. Masyarakat yang
membantu tipe karakter penerima ini adalah masyarakat yang mempraktekkan eksploitasi
(pemaanfaatan) kepada kelompok lainnya.
2. Tipe Karakter Eksploitatif (Exploitative Character Type)
Dalam penyesuaian pemanfaatan, seseorang juga diarahkan kepada orang lain untuk hal–hal
yang diinginkan. Oleh sebab itu, daripada mengharapkan orang lain, orang–orang tipe ini lebih
cenderung untuk mengambil baik dengan cara pemaksaan maupun dengan cara kecerdikan.
Kalau sesuatu diberikan kepada mereka, mereka memandangnya seperti tidak berharga. Bagi
orang yang berkepribadian seperti ini, apa yang dicuri atau yang pantas memiliki nilai yang
lebih besar dibanding dengan sesuatu yang diberikan secara cuma–cuma. Tipe eksploitatif ini
sama dengan yang digagaskan oleh Freud dan tipe yang digagaskan oleh Horney.
3. Tipe Karakter Penimbun (Hoarding Character Type)
Seseorang mengarahkan keamanan dari apa yang ia dapat selamatkan atau dapat ia timbun
(simpan). Perilaku yang kikir ini berlaku tidak hanya untuk uang dan barang–barang material,
tetapi juga emosi dan juga pemikiran. Orang–orang seperti ini membangun dinding di
sekelilingnya dan duduk dikelilingi oleh semua yang telah ia kumpulkan, menjaganya dari
gangguan–gangguan dari luar dan membiarkan sesedikit mungkin yang keluar. Suatu kesamaan
muncul disini dengan kepribadian penyimpangan anal yang digagaskan oleh Freud dan tipe
terpisah (menghindar dari orang) yang digagaskan oleh Horney. Fromm menyarankan bahwa
penyesuaian penimbunan atau penyimpanan ini biasa terjadi pada abad ke–18 dan ke-19 di
negara–negara yang mempunyai stabilitas ekonomi kelas menengah yang dilambangkan oleh
tata susila Protestan untuk praktek-praktek, konservatisme dan bisnis sederhana.
4. Tipe Karakter Pasar (Marketing Character Type)
Fromm mengatakan orientasi ini hanya berkembang pada masyarakat industri. Dalam
masyarakat yang demikian, orang belajar untuk memperlakukan diri mereka sendiri dan orang
lain seperti komoditi atau barang dengan suatu nilai tukar tertentu dalam satu interaksi paralel
dalam ekonomi yang semu.
Akhirnya orang dengan orientasi pasar hanya memiliki sedikit ketertarikan dengan
kesejahteraan orang lain. Orang lain diperlakukan sebagai objek untuk dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan mereka. Sebagai konsekuensinya, hubungan pasar secara umum dicirikan
dengan keseragaman.
b. Orientasi Produktif
Tipe kepribadian yang merupakan orientasi yang ideal dan merupakan tujuan utama dari setiap
individu. Tipe ini juga mengutamakan kehidupan mencintai dan ingin membentuk atau
mempengaruhi orang lain dengan cinta. Meliputi kemampuan mental emosional dan respons
kepada orang lain, kepada diri sendiri dan kepada benda–benda dan kemampuan ini digunakan
untuk mengetahui potensi yang dimiliki, sehingga dapat mengembangkannya. Orang tipe ini
hanya dapat menggunakan kekuatan atau kekuasaan jika mereka bebas dan independen dari
kontrol orang lain. Berikut ini aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif
menurut Fromm, yaitu:
a. Cinta yang produktif
Merupakan suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana partner–partner dapat
mempertahankan individualitas mereka. Cinta yang produktif menyangkut empat sifat yaitu:
perhatian, tanggungjawab, respek dan pengetahuan
b. Pikiran yang produktif
Meliputi kecerdasan, pertimbangan dan objektifitas
c. Kebahagiaan
Merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif
d. Suara Hati
Fromm membedakan suara hati menjadi 2 bagian yaitu :
· Suara hati otoriter adalah nilai penguasa dari luar yang diinternalisasikan yang
memimpin tingkah laku orang tersebut.
· Suara hati humanist adalah suara hati dari diri sendiri, bukan dari suatu perantara dari
luar.
Dalam buku The Heart of Man, Fromm memperkenalkan bentuk orientasi lainnya,
yaitu necrophilous dan biophilous. Tipe karakter necrophilous merupakan suatu karakter yang
berbahaya. Nekrophilia memperlihatkan perilaku destruktif dengan mengekspolitasi dan
merusak orang lain atau benda–benda serta alam lingkungan. Mereka adalah tipe yang tertarik
dan berpenampilan pada segala bentuk kematian. Mereka umumnya rasialis, teroris, penghasut,
pembunuh, dan penyiksa orang berdosa.Nekrophilia juga sangat dekat dan mengagungkan
teknologi. Mereka biasa menggunakan teknologi untuk menciptakan nuklir atau instrumen–
instrumen yang menyebabkan kematian lainnya. Contoh orang yang memiliki tipe karakter ini
adalah Adolf Hitler.
Tipe karakter biophilous memiliki kemiripan dengan orientasi produktif. Orang-orang dengan
tipe ini tertarik untuk bertumbuh, berkarya, dan membangun. Mereka mencoba untuk
mempengaruhi orang lain dengan cinta dan syarat, bukan dengan kekuasaan dan kekuatan.
Mereka peduli dengan perkembangan dirinya dan orang lain, dan pandangan mereka jauh ke
depan.

3. Jelaskan perkembangan teori kepribadian The Escape from Freedom Erick Fromm!
Jawab : Seiring denga perkembanganya, kebebasan yang diterima anak dari orangtuanya akan
meningkat. Namun, semakin anak mendapatkan kebebasan, dia akan semakin merasa tidak
dilindungi. Tiga mekanisme yang merupakan hubungan interpersonal antara orangtua dengan
anaknya yaitu:
a. Simbiotic Relatedness
Mekanisme pada kanak–kanak untuk memperoleh rasa aman dimana anak–anak tetap dekat
dan bergantung pada orangtuanya. Namun anak tidak pernah mendapatkan kebebasannya, tapi
mereka dapat keluar dari rasa kesendiriannya dengan menjadi orang lain yang ditunjukkan
dengan adanya proses “swallowing”atau “swallowed”.
b. With-drawal Destructiveness
Mekanisme pada masa kanak–kanak untuk memperoleh rasa aman dimana anak–anak menjaga
jarak diri mereka dari orangtuanya. Perilaku anak bergantung pada perilaku orangtua yang
terlalu memegang kendali pada anaknya.
c. Love
Merupakan bentuk hubungan yang diharapkan dari anak dan orangtuanya. Suatu bentuk
interaksi orangtua anak dimana orangtua memberi respek serta keseimbangan antara rasa aman
dan tanggungjawab. Kepribadian anak mulai terbentuk pada usia lima tahun tapi kepribadian
ini bukan merupakan kepribadian yang tetap. Pengalaman hidup selanjutnya dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang.

4. Jelaskan penerapan teori kepribadian The Escape from Freedom Erick Fromm!
Jawab : KEBUTUHAN-KEBUTUHAN MANUSIA
Sebagai hewan manusia terdorong oleh kebutuhan-kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, seks,
dan keamanan. Akan tetapi, mereka tidak akan pernah menyelesaikan dilema mereka sebagai
manusia dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hewani ini. Hanya kebutuhan manusia
khusus yang bisa menolong manusia menuju ikatan kembali dengan dunia alam.
Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi keadaannya, yang
meliputi:
1. Keterhubungan versus narcissisme
2. Transenden-creativitas versus penghancuran
3. Kekeluargaan versus non kekelargaan
4. Rasa identitas-individualitas versus konformitas kelompok
5. Kebutuhan pengabdian rasional versus irrasional
Umumnya kata “kebutuhan” diartikan sebagai kebutuhan fisik, yang oleh Fromm dipandang
sebagai kebutuhan aspek kebinatangan dari manusia, yakni kebutuhan makan, minum, seks,
dan bebas dari rasa sakit. Kebutuhan manusia dalam arti kebutuhan sesuai dengan eksistensinya
sebagai manusia, menurut Fromm meliputi dua kelompok kebutuhan; pertama kebutuhan untuk
menjadi bagian dari sesuatu dan menjadi otonom, yang terdiri dari kebutuhan Relatedness,
Rootedness, Transcendence, Unity, dan Identity. Kedua, kebutuhan memahami dunia,
mempunyai tujuan dan memanfaatkan sifat unik manusia, yang terdiri dari kebutuhan Frame of
orientation, frame of devotion, Excitation-stimulation, dan Effectiveness
1. Yang pertama, Kebutuhan Kebebasan dan Keterikatan
a. Keterhubungan (relatedness)
Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari dirinya sendiri.
Kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain yang dicintai,menjadi bagian dari sesuatu.
Keinginan irasional untuk mempertahankan hubungan yang pertama, yakni hubungan dengan
ibu, kemudian diwujudkan ke dalam perasaan solidaritas dengan orang lain. Hubungan paling
memuaskan bisa positif yakni hubungan yang didasarkan pada cinta, perhatian, tanggung
jawab, penghargaan, dan pengertian dari orang lain,bisa negatif yakni hubungan yang
didasarkan pada kepatuhan atau kekuasaan.
b. Keberakaran (rootedness)
Kebutuhan keberakaran adalah kebutuhan untuk memiliki ikatan-ikatan yang membuatnya
merasa nyaman di dunia (merasa seperti di rumahnya). Manusia menjadi asing dengan
dunianya karena dua alasan yaitu:
1) Dia direnggut dari akar-akar hubungannya oleh situasi (ketika manusia dilahirkan, dia
menjadi sendirian dan kehilangan ikatan alaminya)
2) Fikiran dan kebebasan yang dikemangkannya sendiri justru memutus ikatan alami dan
menimbulkan perasaan isolasi/tak berdaya.
Keberakaran adalah kebutuhan untuk mengikat diri dengan kehidupan. Setiap saat orang
dihadapkan dengan dunia baru, dimana dia harus tetap aktif dan kreatif mengembangkan
perasaan menjadi bagian yang integral dari dunia. Dengan demikian dia akan tetap merasa
aman, tidak cemas, berada di tengah-tengah duania yang penuh ancaman. Orang dapat
membuat ikatan fiksasi yang tidak sehat, yakni mengidentifikasikan diri dengan satu situasi,
dan tidak mau bergerak maju untuk membuat ikata baru dengan dunia baru.
c. Menjadi pencipta (transcendency)
Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, mereka kemudian mengenali
betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang membuatnya merasa tak berdaya. Orang
ingin mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian menghadapi kemarahan dan
ketakmenentuan semesta. Orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi
sifat fasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan
menjadi pencipta. Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan
sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu).
d. Kesatuan (unity)
Kebutuhan untuk mengatasi eksistensi keterpisahan antara hakikat binatang dan non binatang
dalam diri seseorang. Keterpisahan, kesepian, dan isolasi semuanya bersumber dari
kemandirian dan kemerdekaan “untuk apa orang mengejar kemandirian dan kemerdekaan kalau
hasilnya justru kesepian dan isolasi?” dari dilema ini muncul kebutuhan unitas. Orang dapat
mencapai unitas, memperoleh kepuasan (tanpa menyakiti orang lain dan diri sendiri) kalau
hakikat kebinatangan dan kemanusiaan itu bisa didamaikan, dan hanya dengan berusaha untuk
menjadi manusia seutuhnya melalui berbagi cinta dan kerjasama dengan orang lain.
e. Identitas (identity)
Kebutuhan untuk menjadi “aku”, kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri sebagai sesuatu
yang terpisah. Manusia harus merasakan dapat mengontrol nasibnya sendiri, harus bisa
membuat keputusan, dan merasa bahwa hidupnya nyata-nyata miliknya sendiri. Misalnya orang
primitif mengidentifikasikan diri dengan sukunya, dan tidak melihat dirinya sendiri sebagai
bagian yang terpisah dari kelompoknya.

2. Yang kedua, Kebutuhan untuk memahami dan beraktivitas


a. Kerangka orientasi (frame of orientation)
Orang membutuhkan peta mengenai dunia sosial dan dunia alaminya; tanpa peta itu dia akan
bingung dan tidak mampu bertingkah laku yang ajeg-mempribadi. Manusia selalu dihadapkan
dengan fenomena alam yang membingungkan dan realitas yang menakutkan, mereka
membutuhkan hidupnya menjadi bermakna. Dia berkeinginan untuk dapat meramalkan
kompleksitas eksistensi. Kerangka orientasi adalah seperangkat keyakinan mengenai eksistensi
hidup, perjalanan hidup-tingkah laku bagaimana yang harus dikerjakannya, yang mutlak
dibutuhkan untuk memperoleh kesehatan jiwa.
b. Kerangka kesetiaan (frame of devotion)
Kebutuhan untuk memiliki tujuan hidup yang mutlak. Orang membutuhkan sesuatu yang dapat
menerima seluruh pengabdian hidupnya, sesuatu yang membuat hidupnya menjadi bermakna.
Kerangka pengabdian adalah peta yang mengarahkan pencarian makna hidup, menjadi dasar
dari nilai-nilai dan titik puncak dari semua perjuangan.
c. Keterangsangan stimulasi (excitation-stimulation)
Kebutuhan untuk melatih sistem syaraf, untuk memanfaatkan kemampuan otak. Manusia
membutuhkan bukan sekedar stimulus sederhana (misalnya: makanan), tetapi stimuli yang
mengaktifkan jiwa (misalnya: puisi atau hukm fisika). Stimuli yang tidak cukup direaksi saat
itu, tetapi harus direspon secara aktif, produktif, dan berkelanjutan.
d. Keefektivan (effectivity)
Kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri melawan perasaan tidak mampu dan melatih
kompetensi/kemampuan.
D. BEBAN KEBEBASAN
Tulisan-tulisan fromm adalahbahwa manusia adalah telah terpisah dari alam, namun
tetapmenjadi bagian dari alam semesta, subjek bagi batasan-batasan fisik sebagai hewan lain.
Sebagai satu-satunya hewan yang memiliki kesadaran diri, imajinasi, dan akal pikiran, manusia
adalah “suatu keganjilan dalam alam semesta” (fromm, 1955, hlm.23). Akal pikiran
bertanggung jawab atas timbulnyaperasaan keterasiangan dan kesendirian, anmun juga
merupakan proses yang membiarkan manusia bersatu.
1. Mekanisme Melarikan Diri
Masyarakat kapitalis kontemporer menempatkan orang sebagai korban dari pekerjaan mereka
sendiri. Konflik antara kecenderungan mandiri dengan ketidakberjayaan dapat merusak
kesehatan mental. Menurut Fromm, ciri orang normal atau yang mentalnya sehat adalah orang
yang mampu bekerja produktif sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya, sekaligus mampu
berpartisipasi dalam kehidupan sosial yang penuh cinta. Menurut Fromm, normalitas adalah
keadaan optimal dari pertumbuhan (kemandirian) dan kebahagiaan (kebersamaan) dari
individu. Pada dasarnya ada dua cara untuk memperoleh makna dan kebersamaan dalam
kehidupan diantaranya:
a. Mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa
mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi. Ini adalah pendekatan optimistik dan
altruistik, yang menghubungkan diri dengan orang lain melalui kerja dan cinta, melalui ekspresi
perasaan dan kemampuan intelektual yang tulus dan terbuka. Oleh Fromm disebut pendekatan
humanistik, yang membuat orang tidak merasa kesepian dan tertekan, karena semua menjadi
saudara dari yang lain.
b. Memperoleh rasa aman denagn meninggalkan kebebasan dan menyerahkan bulat-bulat
individualitas dan intehritas diri kepada sesuatu (bisa orang atau lembaga) yang dapat memberi
rasa aman. Solusi semacam ini dapat menghilangkan kecemasan karena kesendirian dan
ketidakberdayaan, namun menjadi negatif karena tidak mengizinkan orang mengekspresikan
diri, dan mengembangkan diri. Cara memperoleh rasa aman dengan berlindung di bawah
kekuatan lain disebut Fromm mekanisme pelarian. Mekanisme pelarian sepanjang dipakai
sekali waktu, adalah dorongan yang normal pada semua orang, baik individual maupun
kolektif. Ada tiga mekanisme pelarian yang terpenting, yakni otoritarianisme, destruktif, dan
konfomitas.
2. Otoritarianisme (authoritarianism)
Kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian diri dan menggabungkannya dengan
seseorang atau sesuatu di luar dirinya, untuk memperoleh kekuatan yang dirasakan tidak
dimilikinya. Kebutuhan untuk menggabung dengan partner yang memiliki kekuatan bisa
merupakan masokisme dan sadisme. Masokisme merupakan hasil dari perasaan dasar tidak
beraya, lemah, inferior yang dibawa, sehingga kekuatan itu tertuju atau menindas dirinya.
Masokisme merupakan bentuk tersembunyi dari perjuangan memperoleh cinta dan kesetiaan,
tetapi tidak memberi sumbangan positif kekemandirian. Sedangkan sadisme dipakai untuk
meredakan kecemasan dasar melalui penyatuan diri dengan orang lain atau institusi. Sadisme
juga merupakan bentuk neurotik yang lebih parah dan lebih berbahaya (karena mengacam
orang lain) dibanding masokisme.
3. Perusakan (destruktiveness)
Destruktif berakar pada perasaan kesepian, isolasi, dan tak berdaya. Destruktif mencari
kekuatan tidak melalui membangun hubungan dengan pihak luar, tetapi melalui usaha
membalas/merusak kekuatan orang lain, individu, bahkan negara dapat memakai strstegi
destruktif , merusak orang atau obyek, dalam rangka memperoleh perasaan kuat yang hilang.
Authoritarians menanggapi keberadaan yang menyakitkan, dalam arti, menghilangkan diri. Jika
tidak ada saya, bagaimana bisa apa saja menyakitiku? Tetapi yang lain menanggapi rasa
sakitnya dengan menengok dunia luar: Jika saya menghancurkan dunia, bagaimana sakitnya?
Hal ini melarikan diri dari kebebasan yang memberikan banyak resiko jika hidup sembarangan,
dengan kebrutalan, perusakan, penghinaan, pengrusakan, kejahatan dan terorisme.
4. Penyesuaian (conformity)
Bentuk pelarian dari perasaan kesepian dari isolasi berupa penyerahan individualitas dan
menjadi apa saja seperti yang diinginkan kekuatan dari luar. Orang menjadi robot, mereaksi
sesuatu persis seperti yang direncanakan dan mekanis menuruti kemauan orang
lain. Authoritarians melarikan diri dengan bersembunyi di dalam sebuah hirarki otoriter. Tapi
masyarakat kita menekankan kesetaraan. Adanya hirarki yang minimalis bersembunyi.
Ketika kita perlu menyembunyikan, kita bersembunyi dalam budaya massa kami sebagai
gantinya. Ketika saya berpakaian di pagi hari, ada begitu banyak keputusan. Tapi aku hanya
perlu melihat apa yang Anda pakai, dan frustrasi saya jadi menghilang. Atau aku bisa melihat
di televisi, seperti horoskop yang akan memberitahu saya dengan cepat dan efektif apa yang
harus dilakukan. Jika saya tampak seperti berbicara dan berpikir merasa sepertinya semua orang
dalam masyarakat saya, maka saya akan menghilang dari kerumunan, dan aku tidak perlu untuk
mengakui tetapi kebebasan saya bertanggung jawab. Ini adalah mitra horizontal terhadap
otoriterisme.

5. Jelaskan evaluasi teori kepribadian The Escape from Freedom Erick Fromm!
Jawab : Karakter Sosial
disimpan atau akan dibelanjakan, dikatakan orang itu secara “instingtif” otomatis kan
menyimpan/ menghemat.Menurut Fromm karakter berkembang dan dbentuk oleh “ social
arrangement” 9pengaturan Menurut Fromm karakter manusia berkembang berdasarkan
kebutuha menggantiinsting kebinatangan yag hilang ketika mereka berkembang tahap demi
tahap. Binatangtingkat rendah sejak lahir hidup diatur oleh instingnya. Bayi manusia, lahir tak
berdayasekaligus dengan insting minimal; jadi manusia harus belajar bagaimana bertngkah
laku.Karakter, yang tidak berubah lintas waktu, membuat manusia mampu berfungsi di dunia
yangterus menerus memberi stimulus tanpa harus berhenti memikirkan apa yang harus
dikerjakan.Misalnya, orang yang hemat tidak perlu berpikir apakah uangnya akan sosial)
dimana orang itu hidup. Ini mirip dengan Freud, tetapi karaker itu bukan dihasilkanoleh
penyaluran eergi seksual masa anak-anak, tetapi dihasilkan dari tekanan sosial
untuk bertingkah laku dengan cara tertentu.Fromm membedakan 2 karakter sosial dalam
pasangan, yakni productiveness (hidupyang berorientasi positif) dan nonproductiveness (
hidup yang berorientasi negative) .
Masing-masing diuraika menjadi 5 pasangan kategori, dimana antar kategoriitu bisa
saling berkombinasi. Tidak ada orang yang murni/ekstrem produktif atau murni nonproduktif
semua orang berada dalam satu kontinum. Pada table 10 kelihatan, psikoterapis
karakternyadekat dengan accepting, sedang pekerja kantor dekat dengan receptive.
Kombinasiyang banyak terjadi misalnya antara receptive-
hoarding (guru, pekerja kasar), dan antaraexploitative-marketing (politikus).
Karakter dan Masyarakat
Fromm mencoba menjelaskan model masyarakat dengan pendekatan sejarah.Orientasi reseptif
pertama-tama dikembangkan dalam masyarakat kuno dengan kekuatanfeudal, tuan-bruh.
Orientasu eksploitasi dikembangkan pada abad ke 18-19 dalam konteksmentalitas perampok
dan penguasa daerah yang korup. Orientasi hoarding (menimbun0dikembangkan bersama-
sama dengan orientasi ekploitatif pada kelompok menengah yangrajin menabung untuk
keamanan hari tua. Orientasi market adalah produk masyarakat dewasaini yang peluang
interprenernya dikurangi, dan orang harus menyesuaikan diri ke dalamorganisasi yang besar
dan memerankan peran yang dikehendaki organisasi.Masyarakat membentuk karakter pribadi
melalui orang tua dan pendidik yangmembuat anak bersedia bertingkah laku seperti yang
dikehendaki masyarakat. Padamasyarakat kapitalis, anak diajar menabung sehingga cukup
modal untuk mengembangkanekonomi. Di Cina anak diajar menempatkan kebutuhan
kelompok di atas kebutuhan pribadiuntuk mencapai tujuan Negara. Tetapi masyarakat dan
membuat frustasi orang dengantuntutan untuk bertingkah laku yang bertentangan dengan
hakekat manusia.Karakter Sosial,
A. Produktif(Loving, Sharing, Creative, Independent, Reasoning)
a. AcceptingYakin dengan kemampuan dirinya sendiri, independen, aktif,
berpikir positif. Menerima keberadaan diri dan orang lain apa adanya. Contohnya,seorang
psikoterapis ketika merespon dan menerima kliennya.
b. PreservingKreatif mencari dunia baru untuk ditaklukan, memanfaatkan segalasesuatu untuk
terus menerus dapat memberi keuntungan bagi dirinyasendiri dan orang lain. Contohnya,
pengusaha yang terus menerusmendirikan perusahaan baru di ranah yang berbeda.
c. TakingBekerja sama dengan orang lain berdasarkan tujuan bersama, kejujuran,dan sikap
rasional. Contohnya, wiraswasta yang mengembangkanwaralaba-memberi keuntungan pada
orang lain.
.d.ExchangingKepribadian pedagang, yang memperoleh keuntungan tanpa merugikanorang
lain. Memberi kepuasan dari layanan dan dari produk yang dijual.Contohnya, marketing yang
mampu menyesuaikan diri sehingga bisamenjual kepada konsumen yang berbeda-beda
sifat dan kebutuhannya.
e. Biophilous Mencintai kehidupan dan sangat mempedulikan kesejahteraan orang lain.Tidak
mengambil jarak, selalu bersama dengan orang lain. Contohnya, para pekerja sosial pengasuh
anak jalanan.
B. Non Produktif(Narcistic, Selfish, Conforming, Dependent, Unreasoning
)a.ReceptiveKeyakinan
bahwa semua orang yang baik itu datang dari “atas”. Orang yang dependen, pasif tidak
mampu melihat hubungan antara perbuatannya dengan hasilnya dan biasanya senang
“merengek -rengek”. Contohnya, pegawai negeri yang kurang inisiatif, terus menerus
meminta bantuan dansaran.
b. HoardingMenarik diri dari dunia eksternal, menyimpan hasil kerja untuk dirisendiri.
Mementingkan diri sendiri, curiga, kikir dan semaunya sendiri.Contohnya, mengumpulkan
harta dan tidak menginvestasikan dalamekonomi umum
.c.Exploitative Mengambil dari orang lain dengan kekuatan atau tipu muslihat. Merekatidak
menghasilkan sesuatu dengan keringatnya sendiri, tetapimemanfaatkan orang lain. Contohnya,
petambang yang mengambi lmineral tanpa bisa memperbarui sumber alam itu.d.Marketing
Kepribadian jual-beli, menjaga penampilan tetap menarik agar layak jual.Tidak benar-benar
peduli dengan orang lain, yang hanya dipandangsebagai sumber potensial yang memberi
keuntungan. Contohnya, actoryang menjual penampilannya atau kemampuannya pada
penonton. Necrophilous orang yang tertarik dengan kematian, kesakitan, kerusakan
dankehancuran. Menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Contohnya, perampok yang minum
sampai mabuk sebelum melakukan kejahatan.Masyarakat yang disarankan Fromm adalah
humanistic communitarian socialism(sosialisme komunitarian humanistik), masyarakat dimana
orang-orang bergaul dengan cinta,yang berakar dalam hubungan persaudaraan dan solidaritas.
Dalam masyarakat semacam ituorang mencapai perasaan diri dan mampu berbuat kreatif alih-
alih destruktif. Setiap orang
berpartisipasi aktif dalam pemerintahan. Ada “humanistic management” dimana individul
anggota masyarakat berkumpul dalam kelompok kecil membahas isu politik dan sosial
danmenyarankan kebijakan kepada pemerintah (sistem yang mirip dengan temu kota di
NewEngland). Ide Fromm mungki bagus, tetapi banyak yang tidak dapat dilaksanakan.
Investigasi Fromm
Pada tahun 1957, Fromm melakukan penelitian disebuah desa di Meksiko mengenaikarakter
masyarakat. Ada dua kesimpulan penting, pertama ternyata masyarakat memilikitiga jenis
karakter:
1. Productive-hoarding: pemilik tanah yang memegangi nilai tradisonal dalam
praktek pengerjaan pertanian skala kecil-kekuasaan, tanggungjawab dan memertahan
2. Nonproductivereceptive: petani tak punya tanah yang tunduk kepada kekuasaan, taat berag
ama bahkan sampai fatalistik, menerima nasibnya yang tidak berkekuatan.
3. Productie-exploitative: enterprener yang menyesuaikan diri dengan masyarakat
industri baru, nilai pendidikan, teknologi dan mobilitas sosial.Kedua, dari perkembangan
karakter-karakter masyarakat itu dapat disimpulkan bahwakarakter pribadi dan karakter sosial
berhubungan timbal balik. Karakter pribadimempengaruhi dan dipengaruhi oleh struktur
sosial dan perubahan-perubahan Psikoterapi:
Psikoanalisis Humanistik

Fromm mengembangkan sistem terapi sendiri, yang dinamakannya: psikoanalisis


humanistik. Dibanding dengan psikoanalisis Freud,’Fromm lebih peduli dengan aspek
interpersonal dari hubungan teraputik. Menurutnya, tujuan klien dalam terapi adalah
untukmemahami diri sendiri. Tanpa pengetahuan tentang diri sendiri, orang tidak akan tahu
oranglain. Fromm juga yakin bahwa klien mengikuti terapi untuk mencari kepuasan dari
kebutuhandasar kemanusiaannya, yakni keterhubungan, keberakaran, transendensi, perasaan
identitasdan kerangka orientasi. Karena itu terpi harus dibangun melalui hubungan pribadi
antaraterapis dengan kliennya. Komunikasi yang tepat sangat dalam perkembangan teraputik,
danterapis harus menghubungkan dirinya sebagai manusia kepada manusia lain dengan
penuhkonsentrasi dan kasih sayang. Perasaan keterlibatan yang murni akan
mengembalikan perasaan klien sebagai manusia yang independen. Menurut Fromm,
terapistidak seharus nyaterlalu ilmiah dalam memahami kliennya. Hanya dengan sikap
keterhubungan orang laindapat benar-benar dimengerti. Klien hendaknya tidak dilihat sebagai
orang sakit, tetapiditerima sebagai manusia dengan kebutuhan-kebutuhannya yang tidak
berbeda dengankebutuhan terapis.EvaluasiErick Fromm mungkin penulis yang paling brilian
dari semua teoritis kepribadian.Dia menulis esay yang sangat bagus di ranah politik
internasional, masalah keagamaan,masalah psikologi dan hari tua, mengenai Hitler, Freud, dan
Kristus, dan banyak lagi topiklainnya. Inti dari semua tulisannya adalah mengungkap hakekat
manusia.

Kritik terhadap Teori Erich Fromm


Erich Fromm mungkin salah satu penulis essai paling cerdas dari semua teoritikuskepribadian.
Ia menulis essai-esaai yang indah mengenai politik internasional (Fromm,1961); kaitan dengan
kitab nabi-nabi bagi manusia di masa ini (Fromm, 1986); masalh-masalah psikologis akan
penuaan (Fromm, 1981); mengenai Marx, Hitler, Freud, dan Kristus;serta sejumlah besar topik-
topik lainnya. Terlepas dari topik yang dikemukakannya, dalaminti semua tulisan Fromm dapat
ditemukan esensi dari sifat manusia yang belum terungkap.Sebagaimana teoritikus teori
psikodinamika lainnya, Fromm cenderung menggunakan pendekatan global untuk konstruksi
teori, menegakkan bentuk abstrak yang tinggi dan megahyang lebih bersifat filosofis ketimbang
ilmiah. Pemahamannya akan sikap manusia disambut gembira oleh banyak orang, terbukti
dengan popularitas buku-bukunya. Sayangnya, essai-essai dan argumen-argumennya tidak
sepopuler seperti 50 tahun yang lalu. Paul Roazen(1996) menyatakan bahwa, seseorang tidak
dianggap terdidik bila ia tidak membaca tulisanFromm, yaitu Escape from Freedom
yang ditulis secara fasih. Akan tetapi sekarang ini, buku- buku Fromm bukan bacaan wajib di
kampus-kampus perguruan tinggi
Evaluasi
Inti dari semua tulisan Fromm adalah mengungkap hakekat manusia. Pendekatan Fromm pada
kepribadian mempunyai perspektif dan proposisi yang luas. Menyerap informasi dari disiplin
lain. Baginya psikologi bukan saja ilmu yang aplikatif pada semua ranah kemanusiaan, tetapi
sebagai ilmu psikologi juga memasukkan semua fikiran yang berkenaan dengan
kemanusiaan.Data penelitian Meksiko muncul sesudah teori dikembangkan, bukan
sebelumnya. Teori Fromm yang dikembangkan melalui filsafat dualistic akhirnya disikapi
secara dualistic. Tahun 1950-an orang belum dianggap ilmuwan kalau belum membaca Escape
From Freedom. Selama 30 tahun terakhir dalam literature psikologi, hanya ada enam penelitian
yang dimaksudkan menguji asumsi-asumsi dalam teori Fromm.

Anda mungkin juga menyukai