NIM : 190103040186
Prodi : Psikologi Islam
Mata Kuliah : Teori Teori Kepribadian
Dosen Pengampu : Mubarak, MA
Hari/Tanggal : Kamis, Desember 03, 2020
Adler semula anggota bahkan ketua Masyarakat Psikoanalisis Wina yang menjadi
organisasi pengembang teori Freud, namun kemudian memisahkan diri karena mengembangkan
ide-idenya sendiri. Dia kemudain membentuk kelompoknya sendiri, yakni Individual Psychology.1
Perbedaan prinsip Adler dengan Freud adalah sebagai berikut:
1. Freud memandangan komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan “mencintai dan
berkarya”. Bagi Adler masalah hidup selalu bersifat sosial. Fungsi hidup sehat bukan hanya
mencintai dan berkarya, tetapi juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan
memperdulikan kesejahteraan mereka. Manusia dimotivasi oleh dorongan sosial, bukan
dorongan seksual. Dorongan sosial adalah sesuatu yang dibawa sejka lahir, meskipun
kekhususan hubungan dengan orang dan pranata sosial ditentukan oleh pengalaman
1
Alwisol, Psikologi Kepribadian(Malang: UMM Press, 2009), hal. 63
bergaul dengan masyarakat. Dalam satu segi, Adler sama dengan Freud dan Jung, yakni
kepribadian memiliki sifat biologik, kodrat inheren membentuk kepribadian manusia.
2. Freud memandangan kepribadian sebagai proses biologik-mekanistik, sedang Adler
termasuk pelopor ego kreatif (ego-creative). Ego adalah sistem subyektif yang sangat
dipersonafikasikan, yang menginterpretasi dan membuat pengalaman organisme menjadi
penuh makna. Ego juga aktif mencari dan menciptakan pengalaman baru untuk membantu
pemenuhan gaya hidup pribadi yang unik.
3. Adler menekakan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan konfigurasi unik
dari motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai; setiap perbuatan dilakukan orang secara khas
gaya hidup orang itu.
4. Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan ketidaksadaran.
5. Adler keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak. Dia memilih tidak
berfikir dalam kerangka struktur dan perkembangannya, karena konsep semacam itu
dianggapnya cenderung membuat kongkrit sesuatu yang abstrak.
Bagi Adler, manusia itu lahir dalam keadaan tubuh yang lemah tak berdaya. Kondisi
ketidak berdayaan itu menimbulkan perasaan inferiorita dan ketergantungan kepada orang lain.
Psikologi Individual memandang individu sebagai makhluk yang saling tergantung secara sosial.
Perasaan bersatu dengan orang lain (interes sosial) ada sejak manusia dilahirkan dan menjadi
syarat utama kesehatan jiea. Pokok-pokok teori Adler mencakup enam hal berikut:
2
Alwisol, Psikologi Kepribadian(Malang: UMM Press, 2009), hal. 64
6. Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif (creative power) individu.
Ada tujuh prinsip yang terkandung dari teori Psikologi Individual Adler, yaitu:
3
Sidiq, Zulkifli. Psikologi Individual Alfred Adler. Retreived December, 2012, 5: 2012.
Diri yang kreatif adalah faktor yang sangat penting dalam kepribadian individu, sebab hal
ini dipandang sebagai penggerak utama, sebab pertama bagi semua tingkah laku. Individu
menciptakan struktur pembawaan, menafsirkan kesan yang diterima dari lingkungan
kehidupannya, mencari pengalaman yang baru untuk memenuhi keinginan untuk
superior, dan meramu semua itu sehingga tercipta diri yang berbeda dari orang lain, yang
mempunyai gaya hidup sendiri. namun diri kreatif ini adalah tahapan di luar gaya hidup.
5. Prinsip Diri yang Sadar (Conscious Self Principle)
Kesadaran menurut Adler, adalah inti kepribadian individu. Meskipun tidak secara
eksplisit Adler mengatakan bahwa ia yakin akan kesadaran, namun secara eksplisit
terkandung dalam setiap karyanya. Manusia dengan tipe otak yang dimilikinya dapat
menampilkan banyak proses mental dalam satu waktu. Hal-hal yang tidak tertangkap oleh
kesadarannya pada suatu saat tertentu tak akan diperhatikan dan diingat oleh
individu. Adler tidak menerima konsep ambang sadar dan alam tak sadar Freud. Hal ini
dianggap sebagai mistik.
6. Prinsip Tujuan Semu (Fictional Goals Principle)
Meskipun Adler mangakui bahwa masa lalu adalah penting, namun ia mengganggap
bahwa yang terpenting adalah masa depan. Tujuan semu yang dimaksud oleh Adler ialah
pelaksanaan kekuatan-kekuatan tingkah laku manusia. Melalui diri keratifnya manusia
dapat membuat tujuan semu dari kemampuan yang nyata ada dan pengalaman pribadinya.
7. Prinsip Minat Sosial (Social Interest Principle)
Proses sosialisasi membutuhkan waktu banyak dan usaha yang berkelanjutan. Melalui
empati, individu dapat belajar apa yang dirasakan orang lain sebagai kelemahannya dan
mencoba memberi bantuan kepadanya. Namun individu yakin bahwa masyarakat yang
kuat dan sempurna akan dapat membantunya mencapai pemenuhan perasaan
superior. Gaya hidup dan diri kreatif melebur dalam prinsip minat sosial yang pada
akhirnya terwujud tingkah laku yang ditampilkan secara keseluruhan. 4
PERKEMBANGAN ABNORMAL
4
Sidiq, Zulkifli. Psikologi Individual Alfred Adler. Retreived December, 2012, 5: 2012.
Menurut Adler, minat social yang tidak berkembang menjadi factor yang melatarbelakangi
semua jenis maladjustment, antara lain:
PENGARUH ADLER
Pengaruh Adler di Amerika meluas berkat adanya “The American Society of Individal
Psychology”, sedangkan di Eropa pengikutnya cukup banyak, salah satu di antara mereka adalah
Fritz Kunkel dengan karya utamanya Einfuhrung in die Charakterkunde (Zurich; 1928,1950).
Pendapat Kunkel yang berpegang teguh pada dasar pikiran Adler dikemukakan sebagai berikut:
Seperti Adler, Kunkel berpendapat bahwa kehidupan jiwa adalah dinamis dan perubahan
ini dikarenakan adanya dua dorongan yang saling bertentangan, yaitu:
Saling berhubungan antara dua dorongan pokok dalam diri manusia digambarkan dalam
termometer penilai diri. Hukum psikis yang berlaku pada termometer penilai diri antara lain:
a. Makin besar rasa rendah diri makin besar pula usaha membanggakan diri sendiri, dan
sebaliknya.
b. Makin besar dorongan keakuan makin kecil dorongan kekitaan sehingga daerah gerak
dalam masyarakat semakin sempit, dan sebaliknya. Dalam teori ini terdapat dua sikap
hidup yang ekstrem, yaitu:
5
Adler, Alexandra. Alfred Adler's Individual Psychology. Teori Dasar Psikologi Kepribadian I, 1973, h.
71-72
1) Orang yang hanya berhubungan dengan dirinya sendiri tanpa ada hubungan dengan
orang lain. Contohnya orang sakit jiwa.
2) Orang yang tingkah lakunya hanya mementingkan dorongan kekitaan sehingga
dorongan keakuan menjadi terkikis. Contohnya para pemuka agama.
3. Apersepsi bertendes dan dresat
Apersepsi bertendes yaitu suatu tendens yang menyebabkan orang lain menyimpang dari
kenyataan. Sedangkan dresat adalah kebiasaan memandang sesuatu dari sudut tertentu dan bersifat
memaksa.
4. Umfinalisierung
Maksudnya seseorang sangat terikat akan rasa akunya dan tidak berani menghadapi
kenyataan sehingga menderita rasa rendah diri. Hal ini mendorong seseorang untuk berusaha
menutup kekurangannya atau mencapai kompensasi. Kalau usaha ini gagal maka rasa rendah diri
akan lebih mendalam, usaha ke arah kompensasi makin kuat, rintangan makin besar, dan akibatnya
kesulitan yang dihadapi makin besar sehingga daya penyesuaian diri makin kecil serta ruang hidup
secara psikologis bertambah sempit.
a. Fase pertama adalah fase mendapatkan pengertian yang benar megenai diri sendiri.
b. Fase kedua adalah berani menghadapi kenyataan. 6
Adler berpendapat bahwa kepribadian setiap orang itu unik dan tidak dapat dipecah-pecah.
Menurut Adler tiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai khas
tiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang membawakan corak khas gaya kehidupannya
yang bersifat individual. Teori psikologi individual Adler ini memang lebih banyak berupaya
menyadarkan manusia bahwa ia merupakan makhluk yang berdaya dan memiliki rasa sosial yang
dalam, sehingga dengan itu pulalah ia dapat survive dalam menjalani hidup. Teori ini pula,
memiliki kekuatan dalam hal memprediksi perilaku manusia melalui tujuan semu atau akhir dari
6
Adler, Psikologi Individual Menurut Alfred. "Teori Psikologi Individu Adler."
perilaku yang diperbuatnya, sebagai tujuan akhir yang merupakan gambaran dari diri manusia
tersebut.7
7
Fatwikiningsih, Nur, and S. Psi. Teori Psikologi Kepribadian Manusia. Penerbit Andi. h. 72
REFERENSI
Fatwikiningsih, N., & Psi, S. Teori Psikologi Kepribadian Manusia. Penerbit Andi.