Abdul Munir
Alfred Adler lahir pada 7 Februari 1870 Anak kedua dari enam bersaudara,
dan tumbuh di pinggiran kota Vienna. Adler meninggal pada tahun 1973.
Konseling Adlerian di kembangkan oleh Alfred Adler dan para pengikutnya
berdasarkan teori psikologi individual Adler.
Model Sigmund freud memusatkan perhatian pada psikodinamika individual
pada individu-individu neurotik, sedangkan Adler lebih memusatkan perhatian
pada bidang sosial dan politik serta masyarakat umum.
Pandangan Adler menekankan pada kebulatan kepribadian (unity of
personality) yang menegaskan bahwa manusia hanya dapat di pahami sebagai
suatu entitas yang lengkap dan utuh.
Adler juga memandang manusia sebagai ciptaan dan pencipta kehidupannya
sendiri: dalam arti bahwa setiap manusia mengembangkan gaya hidup yang
unik untuk mencapai tujuan tertentu.
Teori Adler ini sangat menekankan peranan ego dan kontekstualitas sosial
dalam gerak dinamika kehidupan manusia.
Adler percaya adalah selalu ada dan vital sebagai kekuatan penentu dalam
tingkah laku. “untuk menjadi manusia”, tulisnya, “berarti merasakan dirinya
inferior.”
Semua kemajuan manusia, pertumbuhan, dan perkembangan dihasilkan dari
usaha untuk mengkompensasi inferioritas seseorang.
Memanjakan anak juga dapat membawa pada kompleks inferioritas.
Adler sering menggunakan kata perfeksion sebagai sinonim dari superioritas.
Adler berpendapat bahwa tujuan keseluruhan kita adalah sebuah keinginan
fiktif yang tak dapat diuji dengan realita.
Adler menekankan pentingnya masalah hidup yang harus diatasi tiap individu,
dan dia mengelompokkannya kedalam tiga kategori: (1) masalah yang
melibatkan tingkah laku terhadap orang lain, (2) masalah pekerjaan, dan (3)
masalah cinta.
Ada 4 (empat) jenis gaya hidup seseorang, yaitu 1) Dominant or ruling
attitude (sikap memerintah); 2) Getting (mendapat); 3) Avoiding
(menghindar); dan 4) Socially Useful (bermanfaat sosial)
Konsep dasar manusia
Adler memandang manusia lebih dipengaruhi oleh dorongan sosial daripada
dorongan biologis.
Adler meyakini bahwa individu memulai hidupnya dengan kelemahan fisik
yang mengaktifkan perasaan inferior.
Inferiorita bagi Adler diartikan sebagai perasaan lemah dan tidak cakap dalam
menghadapi tugas yang harus diselesaikan. Inferiorita merupakan suatu
perasaan yang menggerakkan orang untuk berjuang menjadi superioritas.
Superioritas menurut Adler merupakan suatu gerak yang mengarahkan
manusia ke jenjang yang lebih sukses, terutama kesuksesan dalam konteks
social.
semua perjuangan tersebut-meski memiliki motivasi yang berbeda-beda,
tetapi semuanya diarahkan menuju tujuan final (final goal).
Adler juga mengakui pentingnya masa lima tahun pertama kehidupan dalam
mempengaruhi perkembangan manusia.
Adler juga memandang manusia sebagai memiliki dorongan untuk menjadi orang yang berhasil.
Adler juga memiliki keyakinan bahwa perilaku manusia harus dipelajari dari sudut pandang
yang holistic.
Adler juga memandang manusia memiliki minat sosial yang menjadi barometer bagi mental
yang sehat.
Gambaran Adler tentang sifat manusia adalah sederhana. Masing-masing orang adalah unik dan
memiliki kemauan dan pilihan yang bebas untuk menciptakan dirinya.
aspek-aspek tertentu dari sifat manusia adalah pembawaan dari lahir seperti minat sosial dan
mengejar kesempurnaan, itu adalah pengalaman yang menentukan seberapa baik kecende
rungan pewarisan ini akan di realisasikan.
Dalam pandangan Adler pengaruh masa kanak-kanak penting, khususnya urutan kelahiran dan
hubungan dengan orang tua.
Meskipun Adler adalah seorang psikodinamik, namun teori psikoindividualnya dapat dimasukkan
ke dalam perspektif fenomenologis.
Perasaan rendah diri (inferiority) merupakan satu dimensi dari tahun-tahun awal kehidupan
yang diyakini oleh Adler menjadi faktor yang memainkan peran penting dalam mempengaruhi
perkembangan manusia.
Gaya hidup (life style) merupakan suatu cara unik yang digunakan oleh setiap individu untuk
menangani perasaan rendah diri dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya.
Implementasi & Aplikasi Model Konseling Adlerian
TERIMA KASIH