Anda di halaman 1dari 4

TEORI ADLER (HAKIKAT MANUSIA, MANUSIA SEHAT DAN TIDAK

SEHAT, FUNGSI DAN PERAN KONSELOR, TEKNIK - TEKNIK)


Almira Adjani Fardha (04040320069)¹ Cindy Safira Wijaya (04040320078)²
¹Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Email: penulis_1 almiraadjani@gmail.com
² Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya Email: penulis_2 cindysafirawijaya@gmail.com

Abstract
This study aims to find out how Adler views personality, with the core topics of discussion (human nature, healthy and unhealthy
humans, the function and role of counselors, and counselor techniques). With this discussion, it can be seen that according to Adler,
humans are social creatures, need other people and humans must work hard to achieve their goals.

Pendahuluan
Teori-teori psikoanalitik merupakan teori kepribadian yang dilandaskan atas dasar biologis
manusia. Selain atas dasar biologis, teori kepribadian juga dilandaskan oleh pengaruh sosial.
Menurut ilmu-ilmu sosial, individu merupakan produk dari masyarakat dimana ia hidup.
Kepribadian orang lebih dibentuk oleh lingkungan sosial dan budaya (Hall & Lindzey
1993:238). Salah satu tokoh yang memandang kepribadian merupakan bentukan sosial adalah
Alfred Adler, sehingga Alfred Adler dianggap sebagai bapak psikologi sosial baru (Hall &
Lindzey 1993:238).1
Boeree (2005:147) menuliskan sejarah singkatnya, bahwa Alfred Adler lahir di Wina pada
tanggal tujuh Februari, tahun 1870 sebagai anak ketiga dari seorang pengusaha Yahudi. Alfred
menerima ijazah dokter dari Universitas of Vienna pada tahun 1895. Selama kuliah, dia sering
bergabung dengan mahasiswa sosialis. Memulai karir sebagai seorang opthamologis, tapi
kemudian beralih praktik umum dan membuka praktik di daerah kelas bawah di Wina dekat
Prader, sebah tempat percampuran antara taman bermain dan sirkus. Saat berpraktek dokter umum,
klien-kliennya termasuk anggota kelompok sirkus. Kekuatan dan kelemahan para pemain sirkus
inilah salah satu yang membuatnya mencetus konsep kepribadian inferoritas dan kompensasi, dan
kemudian menjadikannya seorang psikiater.
Adler sendiri merupakan salah satu tokoh psikoanalisis, yang mengembangkan metodenya
sendiri. Ketika Freud mengemukakan manusia sebagai seorang individu, atau Jung kemudian
menambahkan bahwa manusia merupakan makhluk bertuhan, Adler melengkapi pembahasan manusia
sebagai makhluk sosial. Dengan penjelasan itu maka pada makalah ini akan dibahas konsep
kepribadian menurut Alfred Adler, dengan pembahasan yang meliputu (hakikat manusia menurut
Adler, manusia sehat dan tidak sehat menurut Adler, peran konselor menurut Adler, teknik -
teknik yang digunakan dalam Adler).
Hasil dan Pembahasan
A. Hakikat Manusia
Adler beranggapan bahwa manusia adalah mahluk yang agresif dan harus selalu agresif
bila ingin mencapai kesuksesan. Manusia menginginkan kekuatan dan mengharapkan
kesempurnaan. Dorongan untuk menjadi superior ini bersifat universal dan tidak mengenal
batas waktu.
Menurut Adler juga bahwa manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior, suatu
kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan pada
oranglain. Oleh karena itu, minat sosial sudah menjadi sifat manusia dan merupakan
standarakhir untuk kesehatan psikologis.

1
M.H, Olson & Hergenhahn, Pengantar Teori-teori Kepribadian. (Yogyakarta: 2013, Pustaka Pelajar)
Selain energi untuk menggapai superioritas, Adler juga meyakini bahwa urutan kelahiran
juga mempengaruhi pada kepribadian manusia, dengan penjelasan sebagai berikut :
1) Anak Pertama/Anak Sulung, anak sulung umumnya punya kepribadian, dengan ciri:
ambisius, rapi, kaku, teliti, disiplin, sensitif, tidak sabar, hati-hati, cemas, proaktif, sangat
peduli dengan manajemen waktu, dan bisa diandalkan—secara alami ia punya kepribadian
seorang pemimpin. Saat dewasa, anak sulung biasanya menjadi workaholic yang berprestasi.
Sebagai kakak tertua, anak sulung selalu ingin lebih unggul daripada adik-adiknya. Orang
tua pun berharap ia bisa menjadi contoh positif. Ini memotivasi dirinya untuk menjadi
teladan. Terhadap adiknya, ia cenderung suka mengatur dan protektif.
2) Anak Tengah, biasanya memulai hidup dalam situasi yang lebih baik untuk
mengembangkan kerjasama dan minat sosial. Pada tahap tertentu, kepribadian anak
dibentuk melalui pengamatannya terhadap sikap kakaknya. Jika sikap kakaknya penuh
kemarahan dan kebencian, anak kedua mungkin menjadi sangat kompetitif, atau menjadi
penakut dan sangat kecil hati. Umumnya anak kedua tidak mengembangkan kedua arah
itu, tetapi masak dengan dorongan kompetisi yang baik, memiliki keinginan yang sehat
untuk mengalahkan kakaknya. Jika dia banyak mengalami keberhasilan, anak akan
mengembangkan sikap revolusioner dan merasa bahwa otoritas itu dapat dikalahkan.
3) Anak bungsu, seringkali dimanja, sehingga beresiko tinggi menjadi anak bermasalah.
mudah terdorong pada perasaan inferior yang kuat dan tidak mampu berdiri sendiri.
Namun demikian ia mempunyai banyak keuntungan, ia termotivasi untuk selalu
mengungguli kakak-kakaknya dan menjadi anak yang ambisius.2
Jika tidak mempunyai saudara, berarti yang terjadi adalah, kondisi anak sebagai, anak
tunggal, dengan penjelasan sebagai berikut :
Anak tunggal, mempunyai posisi unik dalam berkompetisi, tidak dengan saudara-
saudaranya melainkan dengan kedua orangtuanya. Mereka sering mengembangkan perasaan
superior berlebihan, konsep diri rendah dan perasaan bahwa dunia adalah tempat yang
berbahaya bila kedua orangtuanya terlalu menjaga kesehatannya. Adler menyatakan bahwa anak
tunggal mungkin kurang baik mengembangkan kerjasama dan minat sosial, memiliki sifat
parasit, dan mengharapkan perhatian untuk melindungi dan memanjakannya. Anak tunggal
sering kali tampil manis dan penuh sayang, dan difase kehidupan selanjutnya bisa saja mereka
mengembangkan cara-cara yang menawan untuk menarik perhatian orang lain.

B. Manusia Sehat dan Tidak Sehat Menurut Adler


Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat Rincian pokok teori Adler mengenai kepribadian yang
normal/sehat adalah sebagai berikut:
1. Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah
perjuangan untuk sukses atau menjadi superior.
2. Persepsi subjektif individu membentuk tingkah laku dan kepribadian
3. Semua fenomena psikologis disatukan didalam diri individu dalam bentuk self.
4. Manfaat dari aktivitas manusiaharus dilihat dari sudut pandang interes sosial.
5. Semua potensi manusia dikembangkan sesuai dengan gaya hidup dari self.
6. Gaya hidup dikembangkan melalui kreatif individu.
Alwisol (2006:78) Kepribadian yang tidak sehat Keprbadian yang tidak sehat menurut
adler adalah individu yang tidak mampu mengatasi perasaan inferiornya dan juga dalam
mencapai superior atau tujuan final mempunyai dorongan minat pribadi bukan dorongan
minat sosial. Sebab utama kepribadian yang tidak sehat adalah perasaan rendah diri yang amat
sangat yang ditimbulkan oleh, Cacat mental atau fisik, penganiayaan oleh orang tua dan
penelantaran.

2
L.A ,Pervin, D Cervone, Kepribadian Teori dan Penelitian.( Jakarta : 2011, Salemba Humanika)
Apabila ketiga hal diatas dibesar-besarkan maka perasaan rendah diri akan semakin
berkembang. Kepribadian yang tidak sehat adalah hasil dari pengaruh lingkungan, yang pada
umumnya berawal dari tingkah laku orang tua sewaktu masih kanak-kanak.
Apabila pada diri individu berkembang situasi tegang karena memuncaknya perasaan rendah
diri, maka kepribadian yang tidak sehat mulai berkembang, dan menjadi memiliki sifat superioritas
yang tinggi, dimana sebagai berikut :
a. Terlalu keras, hingga menjadi kaku (rigid).
b. Perfeksionistik tidak wajar. Sosial interes terganggu.
c. Hubungan sosial tidak mengenakkan.
d. Mengisolasi diri (selfish). Prayitno (1998:52)

C. Fungsi dan Peran Konselor Dalam Adler


Implikasi dari teori adler dalam konseling diantaranya adalah untuk menentukan tujuan
konseling. Tujuan konseling menurut Adler adalah mengurangi intensitas perasaan rasa
rendah diri (inferior), memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam persepsi, menetapkan
tujuan hidup, mengembangkan kasih sayang terhadap orang lain, dan meningkatkan kegiatan.
Berikut penulis sajikan implikasi dari konsep-konsep teori adler dalam bimbingan konseling
NO KONSEP IMPLIKASI
1. Striving for superiority, or Dalam konseling konselor diharapkan dapat menjadikan
perfect inferiority atau perasaan rendah diri konseli menjadi
pendorong kesuksesan untuk mencapai tujuan atau goal
karena pada dasarnya setiap individu punya dorongan untuk
superior atau sukses.

2. Fictional Final Goals Setiap individu dalam membentuk perilaku selalu dilandasi
dengan tujuan-tujuan semu (fictional final goals) implikasi
dalam konseling, konselor harus dapat mengungkap dan
memperjelas tujuan-tujuan hidup dari konseli sebagai
kekuatan untuk meraih kesuksesan yang menjadi goalnya.

3. The Style of Life Gaya hidup disamping faktor bawaan juga terbentuk melalui
interaksi social individu pada masa usia 4 – 5 tahun.
Implikasinya dalam konseling, bahwa orang tua harus dapat
memberikan lingkungan yang positif untuk perkembangan
gaya hidup anak pada usia tersebut. Karena gaya hidup
seseorang itu relative sulit untuk diubah. Gaya hidup
menjadi salah satu penentu dari sikap- sikap kita ke
depannya.
4. Social Interest Orang tua harus dapat mengembangkan potensi social anak
sejak lahir sampai kanak-kanak karena hal tersebut akan
berpengaruh pada kemampuan social seseorang kedepannya.

5. Urutan kelahiran Urutan kelahiran mempunyai peranan yang penting bagi


pembentukan perilaku seseorang, maka sebagai orang tua
harus dapat memberikan stimulasi yang tepat kepada anak-
anaknya disesuaikan dengan urutan kelahirannya supaya
perilaku negative akibat urutan kelahiran dapat
dikurangi atau
dihilangkan.
Konstruk utama psikologi individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai
suatu
kompensasi terhadap perasaan inferioritas. Tujuan hidup dipandang untuk mengatasi felling
of inferiority (FOI) menuju felling of superiority (FOS). Tujuan dari konseling ini antara lain
Mengubah gaya hidup yang salah, Mengurangi intensitas inferior klien, Meningkatkan minat sosial
klien dan Mengkonfrontir mekanisme superioritas.
Aliran Adler menganggap hubungan baik antara klien dan terapis itu adalah keduannya
berkedudukan sederajat didasari pada kerjasama, saling percaya, saling menghormati, saling
menjaga rahasia dan keselarasan sasaran.
D. Teknik - Teknik Yang Digunakan Dalam Adler
Ada dua teknik yang digunakan dalam Adler, ialah sebagai berikut :
a. Teknik komparatif.
Dalam teknik ini konselor melakukan perbandingan dirinya dengan konselor. Dengan
empati, konselor mencoba membayangkan gaya hidup dan masalah klien dalam dirinya.
Atas dasar itu konselor kemudian membantu klien untuk memperbaiki gaya hidup dan
memecahkan masalah klien.
b. Teknik analisis mimpi.
Menurut Adler, mimpi merupakan refleksi gambaran tujuan hidup klien. Dengan menganalisis
mimpi yang dialami klien maka konselor dapat memperkirakan tujuan hidup klien. Atas
dasar itu kemudian konselor membantu klien.
Kesimpulan
Menurut Adler manusia itu dilahirkan dalam keadaan tubuh yang lemah. Kondisi ketidak
berdayaan ini menimbulkan perasaan inferior (merasa lemah atau tidak mampu) dan
ketergantungan kepada orang lain. Manusia, menurut Adler, merupakan makhluk yang saling
tergantung secara sosial. Perasaan bersatu dengan orang lain ada sejak manusia dilahirkan dan
menjadi syarat utama kesehatan jiwanya. Selain hal tersebut menurut Adler urutan kelahiran juga
mempengaruhi pada kepribadian manusia, dimana urutan kelahiran tersebut dibagi menjadi empat
yaitu (Anak sulung, anak tengah, anak bungsu, dan anak tunggal).
Manusia sehat menurut Adler, ialah mereka yang adalah orang yang jiwanya dimotivasi
oleh perasaan normal ketidak lengkapan diri dan minat sosial yang tinggi. Mereka berjuang
menjadi sukses, mengacu kekesempurnaan dan kebahagiaan siapa saja. Jika orang tidak sesuai
dengan hal tersebut, maka dapat dikatakan sebagai manusia tidak sehat.
Fungsi konselor menurut Adler adalah membuat konseling, untuk membantu klien
mengurangi intensitas perasaan rasa rendah diri (inferior), memperbaiki kebiasaan-kebiasaan
yang salah dalam persepsi, menetapkan tujuan hidup, mengembangkan kasih sayang terhadap
orang lain, dan meningkatkan kegiatan klien.
Teknik yang diguanakan dalam Adler ada dua yaitu, teknik Komparatif, teknik dimana
konselor membantu klien untuk memperbaiki gaya hidup dan memecahkan masalah klien. Dan
Teknik analisis mimpi, konselor dapat memperkirakan tujuan hidup klien dari mimpi yang
dialami klien.

Daftar Pustaka
Handriatno (Penj.), 2010. Teori Kepribadian. Salemba Humanika : Jakarta
Inyak Ridwan Muzir, 2010. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda bersama Psikolog
Dunia, Pustaka Fajar : Jakarta
Olson, M.H & Hergenhahn, 2013. Pengantar Teori-teori Kepribadian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Pervin, L.A, Cervone D, 2011. Kepribadian Teori dan Penelitian. Jakarta : Salemba Humanika
Supratiknya, A. (Ed.), 2009. Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai