Anda di halaman 1dari 8

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

Maryo Indra Manjaruni

Apa pengertian etika ?


Pengertian Etika (Etimologi) ; berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.

Apa Pengertian Profesionalisme


Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan menurut Longman (1987) profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional.

Pengembangan Diri
Saya percaya bahwa manusia pada dasarnya adalah penentu dirinya (Self-determined) dan bahwa mereka membentuk kepribadian dari makna yang mereka berikan kepada pengalaman-pengalaman mereka. Hereditas memberkati manusia dengan kemampuan tertentu dan lingkungan memberikan mereka bebrapa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut namun pada akhirnya kita sendiri yang harus bertanggung jawab dengan penggunaan-kemampuan-kemampuan tersebut. Manusia bergerak maju dimotivasikan oleh tujuan didepan lebih dari pada insting-insting bawaan atau daya kasual. Kebebasan pribadi manusia mengisinkan mereka membentuk ulang tujuan-tujuan mereka, dan karenya mengubah hidup mereka.

Kita harus memahami bahwa reaksi-reaksi jiwa manusia tidak final dan absolut ; Setiap respons bukan lain adalah respon yang parsial, valid untuk sementara waktu namun tidak bisa di anggap solusi final sebuah masalah. dengan kata lain, meskipun tujuan akhir kita ditetapkan selama masa kanak-kanan, kita masi sanggup mengubahnya di titik kehidupan manapun.

Menurut Adler (1956)


Kepedulian Sosial yang tidak berkembang. Selain kekurangan kepedulian sosial, penderita neurotik cenderung ; 1. Menetapkan Tujuan Akhir Selalu Tinggi 2. Hidup di dunia pribadi mereka sendiri 3. Memiliki gaya hidup yang kaku dan Dogmatis Tiga ciri ini merupakan konsekuensi tak terelakkan dari kekurangpedulian Sosial. Singkatnya, Manusia Menjadi Gagal dalam hidupnya karena mereka terlalu sibuk dengan diri sendiri dan kurang memperhatikan orang lain.

Gaya Hidup Yang Tertolak


Anak-anak yang merasa teraniaya dan tidak diperlakukan dengan benar mengembangkan sedikit saja kepedulian sosial dan cenderung menciptakan gaya hidup yang tertolak. Mereka memiliki sedikit saja kepercayaan pada diri sendiri dan menaksir secara berlebihan kesulitan yang berkaitan dengan masalahmasalah hidup yang utama. Mereka tidak mempercayai orang lain dan tidak sanggup bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Mereka melihat masyarakat sebagai negeri musuh, merasa terasing dari orang lain, dan mengalami perasaan iri hati yangkuat terhadap keberhasilan orang lain. Anak-anak yang tertolak memiliki banyak karakter yang mirip dengan anak-anak manja, tetapi umumnya mereka memiliki rasa curiga lebih besar dan lebih berbahaya kepada orang lain. (Adler, 1972)

Perkembangan kepribadian dapat berhenti jika manusia lari dari kesulitan.

Anda mungkin juga menyukai