Anda di halaman 1dari 46

MODUL I

TIPE TIPE INDIVIDU

1. Tujuan praktikum
 Memperkenalkan tipe tiep individu yang ada dikehidupan sehari hari
 Mengenali tipe individu pada diri sendiri maupun orang lain
2. Tugas
1. Cari dan rangkumlah tiga teori selain yang sudah dijelaskan
2. Gunakan teori-teori tersebut untuk menjelaskan lima orang yang ada
disekitar anda!
3. Dari pengamatan yang dilakukan, adakah individu yang tidak bisa
dijelaskan oleh teori diatas? Jelaskan pendapat amda sediri tentang hal
tersebut
3. Pembahasan
1. Teori-teori
 Teori Alfred Adler
Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasi oleh
dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah
makhluk sosial. mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut
dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan
sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup
yang mengutamakan orientasi sosial. Maka Biscof menyimpulkan ada 7
jenis yang terkandung dalam teori individual Adler

1. Prinsip Rasa Rendah Diri

Adler menciptakan istilah masculine protest, yakni istilah


yang dimaksud untuk menerangkan perasaan rendah diri atau inferior
ini dihubungkan dengan kelemahan (weakness) dan kewanita-
wanitaan (femininity). Istilah ini merupakan suatu dinamika
kepribadian manusia yang utama, karena hal ini merupakan usaha
individu dalam mencapai kondisi yang kuat dalam
mengkompensasikan perasaan rendah dirinya.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 1


2. Prinsip Superior
Adler beranggapan bahwa manusia adalah makhluk agresif
dan harus selalu agresif bila ingin survive. Namun kemudian
dorongan agresif ini berkembang menjadi dorongan untuk
mencari kekuatan baik secara fisik maupun simbolik agar dapat
survive. Dari sini konsepnya berkembang lagi, bahwa manusia
mengharapkan untuk bisa mencapai kesempurnaan (superior).
Dorongan superior ini sangat bersifat universal dan tak
mengenal batas waktu. Namun perlu dicatat bahwa superior
disini bukanlah kekuatan melebihi orang lain, melainkan usaha
untuk mencapai keadaan superior dalam diri dan tidak selalu
harus berkompetisi dengan orang lain.
3. Prinsip Gaya Hidup
Gaya hidup manusia tidak ada yang identik sama, sekalipun
pada orang kembar. Sekurang-kurangnya ada dua kekuatan yang
dituntut untuk menunjukkan gaya hidup seseorang yang unik,
yakni kekuatan dari dalam diri yang dibawa sejak lahir dan
kekuatan yang datang dari lingkungan yang dimasuki individu
tersebut.
4. Prinsip Diri Kreatif
Diri yang kreatif adalah faktor yang sangat penting dalam
kepribadian individu, sebab hal ini dipandang sebagai penggerak
utama, sebab pertama bagi semua tingkah laku. Dengan prinsip
ini Adler ingin menjelaskan bahwa manusia adalah seniman bagi
dirinya
5. Prinsip Diri yang Sadar
Adler merasa bahwa manusia menyadari segala hal yang
dilakukannya setiap hari, dan ia dapat menilainya sendiri.
Meskipun kadang-kadang individu tak dapat hadir pada
peristiwa tertentu yang berhubungan dengan pengalaman masa
lalu, tidak berarti Adler mengabaikan kekuatan-kekuatan yang

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 2


tersembunyi yang ditekannya. Manusia dengan tipe otak yang
dimilikinya dapat menampilkan banyak proses mental dalam
satu waktu
6. Prinsip Tujuan Semu
Tujuan yang dirumuskan individu adalah semu karena dibuat
amat ideal untuk diperjuangkan sehingga mungkin saja tidak
dapat direalisasikan. Tujuan fiksional atau semu ini tak dapat
dipisahkan dari gaya hidup dan diri kreatif. Manusia bergerak ke
arah superioritas melalui gaya hidup dan diri kreatifnya yang
berawal dari perasaan rendah diri dan selalu ditarik oleh tujuan
semu tadi. Tujuan semu yang dimaksud oleh Adler ialah
pelaksanaan kekuatan-kekuatan tingkah laku manusia.
7. Prinsip Minat Sosial
Manusia dilahirkan dikaruniai minat sosial yang bersifat
universal. Kebutuhan ini terwujud dalam komunikasi dengan
orang lain, yang pada masa bayi mulai berkembang melalui
komunikasi anak dengan orang tua. Dimulai pada lingkungan
keluarga, kemudian pada usia 4-5 tahun dilanjutkan pada
lingkungan pendidikan dasar dimana anak mulai
mengidentifikasi kelompok sosialnya. Individu diarahkan untuk
memelihara dan memperkuat perasaan minat sosialnya ini dan
meningkatkan kepedulian pada orang lain. Dikarenakan manusia
tidak sepenuhnya dapat mencapai superioritas, individu tetap
memiliki perasaan ketidakmampuan. Namun individupun yakin
bahwa masyarakat yang kuat dan sempurna akan dapat
membantunya mencapai pemenuhan perasaan superior.

 Teori John L. Holland


1. Tipe Realistik
Kepribadian ini menggambarkan pekerjaan dengan orientasi
penerapan. Karakter orang yang memilih pekerjaan ini biasanya
mengutamakan kekuatan dan keterampilan fisik, kurang bisa

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 3


mengatur bahasa secara verbal, suka kepada hal-hal yang nyata,
kurang dapat bersosialisasi kepada orang lain. Contoh profesi :
Operator atau teknisi mesin, petani dan supir truk.
2. Tipe Intelektual
Kepribadian ini menunjukkan minat profesinya kepada hal
yang berbau akademis. Mereka menunjukkan ciri khas bekerja
dengan area pemikiran atau perenungan masalah, kurang
bersosialisasi dan beracuan kepada tugas. Contoh profesi :
ilmuwan fisika, ahli kimia, peneliti dan pekerjaan sejenis
lainnya..
3. Tipe Sosial
Jenis kepribadian ini akan memilih profesi yang bersifat untuk
membantu orang lain. Ciri khas yang muncul dari tipe ini
adalah mereka panda untuk bersosialisasi, bertanggung jawab,
rela berkorban, berorientasi pada perasaan ketimbang
intelektual, peduli kemanusiaan dan menyukai kegiatan yang
teratur. Contoh : psikolog, pekerja sosial, guru, terapis dan
sejenisnya.
4. Tipe Konvensional
Tipe kepribadian yang memilih profesi yang mengutamakan
kemampuan verbal ini biasanya menunjukkan kesenangan
kepada angka, suka mengabdi, memandang status sosial dan
materi serta mampu mencapai tujuan dengan dampingan
atasan. Contoh profesinya adalah ahli statistic, kasir, pegawai
bank dan sejenisnya.
5. Tipe Wirausaha
Kepribadian mereka yang memilih profesi ini biasanya
menunjukkan keterampilan dalam berkomunikasi,
mempengaruhi orang lain, memiliki perhatian terhadap
kekuasaan, status sosial, memiliki jiwa kepemimpinan dan
cenderung agresif. Contoh profesi : pedagang, politisi,
pengusaha dan sejenisnya

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 4


6. Tipe Artistik
Tipe unik yang satu ini mempunyai kecenderungan kepada hal
yang berhubungan dengan orang lain namun tidak langsung,
memiliki sifat sosial dan sulit menyesuaikan diri.

 Teori Carl Gustav Jung


1. Introversi
Menurut Jung, introversi adalah membalikkan energi psikis
ke dalam sebuah orientasi terhadap subjektivitas. Orang-orang
introver selalu mendengarkan dunia batin mereka dengan
semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang
teridividualisasikan. Orang-orang ini tetap bersentuhan
dengan dunia eksternal, tetapi mereka melakukannya dengan
selektif dan didasarkan kepada pandangan subjek mereka.
Orang dengan tipe ini akan menikmati kesendiriannya dan
akan mencurahkan perhatiannya terhadap hal-hal yang
sifatnya subjektif. Dan oleh karenanya ia akan tampak lebih
bisa mandiri dalam melakukan penilaian (judgement)
2. Ekstroversi
Ekstarversi adalah sikap yang mengarahkan energi psikis
keluar sehingga sesorang dioreintasikan menuju sesuatu yang
objektif dan menjauh dari subjektif. Seorang ekstraver akan
menaruh perhatian lebih pada dunia di luar dirinya orang,
kejadian dan benda atau barang lain, dan akan dapat dengan
mudah menjalin hubungan dengan mereka. Orang tipe ini akan
memiliki kecenderungan untuk superficial, siap untuk
menerima dan mengadopsi conventional standard, tergantung
dalam usaha untuk memberikan kesan yang baik.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 5


2. Analisa Individu disekitar

 Subjek Pertama
Menurut saya, subjek pertama lebih kearah tipe X karena subjek
mempunyai kesan malas, suka hadiah dan kurang bertanggung jawab. Hal
ini bisa saya simpulkan setelah 3 tahun mengamati subjek. Untuk teori
Mc.Celland, subjek pertama mempunyai karakter need for achievement.
Dikarenakan, subjek pertama berjuang keras untuk membuktikan bahwa
dirinya mampu. Subjek pertama juga cenderung menginginkan standar
yang lebih dari yang lain.
Subjek pertama juga mempunyai kepribadian koleris. Subjek sangat
senang menyuruh-nyuruh orang lain, sangat ambisius dan sangat goal-
oriented
 Subjek Kedua
Untuk subjek kedua, menurut saya beliau lebih kearah melankolis.
Karena subjek kedua sangat sensitive dan sulit diajak bercanda. Subjek
juga sangat khawatir dan mempunyai standar tinggi. Subjek juga
memiliki sifat perfeksionis.
Subjek memiliki kecendrungan sifat Y namun ada sedikit sifat X
yang berada didalam diri subjek contohnya suka hadiah.
Subjek mempunyai kecendrungan sifat need for achievement.
Subjek lebih memiliki kecendrungan suka dengan prestasi dan memliki
standar tinggi untuk hal tersebut. Subjek sangat ingin mencapai hasil
yang sempurna.
 Subjek Ketiga
Subjek ketiga sedikit unik dikarenakan subjek ketiga memiliki sifat
sanguinis dan juga tipe Y. Subjek ketiga sangat ramah, sangat antusias
dan juga ceria. Subjek ketiga juga memliki sifat need for affiliation. Hal
ini membuat subjek menjadi individu yang sangat cocok dari tiga teori
idnividu yang digunakan.
 Subjek Keempat
Subjek keempat merupakan subjek yang sulit untuk ditebak
dikarenakan waktu pengamat sangat terbatas dan jarang bertemu atau

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 6


berinteraksi langusng dengan subjek, membuat saya sebagai pengamat
hanya bisa menerka nerka dari apa yang sering subjek perlihatkan.
Dari hasil pengamatan, subjek lebih ke tipe Y namun mempunyai sifat
koleris. Hal ini dapat saya simpulkan dari gaya subjek memperlakukan
pekerjaan, dan sangat workaholic. Saya menyimpulkan subjek tipe Y
dikarenakan sang subjek tidak pernah menyerah ketika mendapatkan
tantangan dan selalu bisa menemukan solusi kreatif.

 Subjek Kelima
Subjek kelima mepunyai karakter plegmatis, dan tipe Y. Subjek
lebih sering bergaul dengan teman namun ia selalu menjadi yang paling
pendiam diantara individu individu lainnya. Subjek juga tidak butuh
untuk diberikan sebuah motivasi untuk melakukan sesuatu. Subjek juga
lebih mau diajak bekerja sama dibanding diberi perintah

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 7


DAFTAR PUSTAKA

Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Words. Oxford: Oxford


University Press

Chusmeru. 1995. Pengaruh Pemahaman Komunikasi Nonverbal

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 8


MODUL II : KOMUNIKASI

SUB MODUL : KONSEP DASAR KOMUNIKASI

2.1 Tujuan Praktikum

1. Memperkenalkan cara komunikasi yang efektif dalam kelompok.


2. Bentuk komunikasi : Mengarahkan orang lain bisa mencapai tujuan.
3. Bentuk komunikasi : Menebak dan memahami gerak tubuh dan ekspresi
wajah
2.2 Alat dan Bahan
1. Paku
2. Tali rafia
3. Botol
4. Penutup mata
2.3 Prosedur Praktikum
Game 1 : Komunikasi verbal
1. 1 Kelompok terdiri dari 5-7 orang
2. Botol minuman ditegakkan lalu siapkan orang di depan botol
3. Semua peserta ditutup matanya, dan bergantian lalu siapkan di
depan botol
4. Pemandu memberikan panduan ( instruksi ) agar peserta bisa
memasukkan paku dalam botol
5. Seorang peserta hanya boleh 1 kali menjadi pemandu
Game 2 : komunikasi Non-verbal
1. 1 kelompok 5-7 orang
2. Berbaris lurus ke depan dan menghadap kedepan
3. Asisten memberikan soal tentang gaya yang akan dipergakan
kepada praktikan di baris paling belakang
4. Lalu baris depannya menebak gaya yang dilakukan teman baris
belakangnya, dan begitu seterusnya.
5. Seorang peserta hanya boleh 1 kali menjadi pemandu

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 9


2.4 Laporan
1. Rangkumlah teori tentang teknik komunikasi
2. Bandingkan teknik komunikasi dengan praktek yang telah dilakukan
tadi.
3. Diskusikan dan simpulkan bagaimana agar komunikasi bisa efektif
2.5 Analisa dan Pembahasan

2.5.1 Teori tentang komunikasi


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.

o Komunikasi terbagi 2, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal :


Komunikasi Verbal Simbol atau pesan verbal adalah semua
jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga
dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa
dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan
dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara
fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat
yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan
dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada
kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk
menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua
kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan
tatabahasa.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 10


 Jenis komunikasi verbal :
1. Mendengarkan dan membaca
Memungut getaran bunyi sedangkan mendengarkan adalah
mengambil makna dari apa yang di dengar
2. Berbicara dan menulis
Bericara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis
adalah komunikasi verbal-nonvocal.

Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata


harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat dalam
bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya dapat menukar
uang?” akan disusun dengan tatabahasa bahasa-bahasa yang lain
sebagai berikut:
Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I
change some money?).

Komunikasi Nonverbal menurut para ahli


 Menurut Adityawarman (2000), komunikasi nonverbal adalah
komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata.
 Resberry (2004) berpendapat bahwa komunikasi nonverbal
merupakan suatu tindakan dan perilaku manusia serta memiliki
makna.
 Atep Adya Barata menyampaikan bahwa: “Komunikasi non
verbal adalah komunikasi yang diungkapkan lewat objek di
setiap kategori lainnya (the object language), komunikasi
menggunakan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language),
serta komunikasi melalui tindakan atau gerakan tubuh (action
language).
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari : Mengerutkan dahi, Mengigit
bibir bawah, Menganggukkan kepala

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 11


 Jenis-jenis komunikasi non-verbal :
1. Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan,
berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan,
dan lain-lain. komunikasi ini menyampaikan pesan tentang
tujuan atau perasaan dari sang penyentuh.
2. Kronemik
Mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal.
Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi
durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya
aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
3. Gerakan tubuh
Gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat,
dan sikap tubuh.
4. Proxemik
Jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang
lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada
5. Vokalik
Vokal yaitu meliputi, bicara, nada suara, keras atau lemahnya
suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-
lain
6. Lingkungan
Penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna
yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu

o Prinsip komunikasi.
a. Seluruh prilaku mengkomunikasikan sesuatu dengan sengaja atau
tidak sengaja (tangan, mulut, wajah, baju, kerudung, dll)
b. Komunikasi non-verbal sangat berpengaruh terhadap persepsi.
c. Konteks berpengaruh terhadap komunikasi
d. Arti/makna terdapat pada orang, bukan dalam kata-kata.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 12


e. Komunikasi tidak dapat diubah, sekali mereka dapat begitulah
persepsinya.
f. Komunikasi adalah sirkular bukan linier dan Komunikasi tidak
mungkin dihindari
g. Komunikasi memerlukan keterbukaan dari pengirim dan
penerima
h. Komunikasi bisa memberikan beberapa efek.

o Hal lain dalam berkomunikasi


a. Ekspresi mata (Eyes to eyes contact)
b. Menjadi kawan berbicara yang empatik.
c. Mendengar sarana komunikasi yang paling banyak digunakan.
d. Melayani orang sepenuh hati (relatinoshif)
e. Ketidak sepahaman dapat dihadapi dengan negosiasi.
f. Symbol dan penampilan diri.
g. Menerapkan etika komunikasi terhadap siapapun.

2.5.2 Perbandingan permainan


Dalam teknik komunikasi telah di jelaskan beberapa teknik
berkomunikasi, jenis komunikasi, dan hal – hal apa saja yang mendukung
dalam penyampaian komunikasi ( bahasa suara ).
Yang kami lakukan pada saat praktikum adalah menggunakan
komunikasi verbal dan non-verbal. Pada saat menggunakan komunikasi
verbal yang kami lakukan adalah mencoba untuk menuntun anggota
kelompok yang matanya ditutup untuk memasukkan paku yang diikatkan
kepinggang mereka kedalam botol dengan menggunakan pengarahan secara
verbal dan artikulasi yang jelas agar pihak yang dipandu melakukan apa
yang diberi tahu pemandu. Kendalanya adalah pemandu sering kebingungan
untuk mengarahkan peserta yang mata nya tertutup sehingga membuat paku
memakan waktu lebih lama untuk bisa masuk kedalam botol, dan adanya

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 13


salah pemahaman antara pemandu dan peserta untuk seberapa banyak atau
langkah yang diambil ketika diarahkan membuat permainan ini lebih lama.
Pada saat menggunakan teknik komunikasi non-verbal kami
menggunakan bahasa tubuh saat menyampaikan informasi. Hal yang
dilakukan adalah asisten memberi kalimat yang terdiri dari 3-4 kata.
Penerima pertama harus bisa menyampaikan kata tersebut kepada anggota
kelompok lain dengan gerakan tubuh, bukan secara verbal.. Kendala yang
didapat dari permainan ini adalah kesulitan teman dalam memperagakan
kalimat yang diberi sehingga membuat anggota lain kebingungan dengan
gerakan yang dilakukan.

2.5.3 Agar komunikasi bisa efektif


Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan,
kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan
penampilan fisik secara eksternal. Berikut beberapa hal yang sebaiknya
jadi pertimbangan untuk dikembangkan
1. Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah
menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah
pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk
menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan
kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa
diabaikan.
2. Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah
mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi
contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-
sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan
dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan
berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang
berbeda yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi
tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 14


3. Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan
kekuatan meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan
untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara
verbal.
Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian
pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu
sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau
kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan
komunikasi dengan lawan bicara.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
a. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
c. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di
pihak komunikan.
d. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
e. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk
komunikan.

2.6 Kesimpulan
1. Cara berkomunikasi yang efektif dalam kelompok adalah dengan cara
bertukar informasi, ide dan perasaan agar tercapainya sebuah tujuan yang
dimaksud oleh pengirim pesan
2. Bentuk komunikasi mengarahkan orang lain agar bisa mencapai tujuan
diperlukan komunikasi dengan artikulasi yang jelas berupa perintah untuk
melakukan sesuatu.
3. Bentuk komunikasi menebak dan memahami gerak tubuh dan ekspresi
wajah ialah pemberi pesan harus bisa memperagakan secara jelas agar bisa
dibaca oleh penerima pesan.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 15


DAFTAR PUSTAKA

Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Words. Oxford: Oxford


University Press

Chusmeru. 1995. Pengaruh Pemahaman Komunikasi Nonverbal

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 16


MODUL III : KOMUNIKASI

SUB MODUL : KOMUNIKASI EFEKTIF

3.1 Tujuan Praktikum


1. Memperkenalkan cara komunikasi yang efektif dalam kelompok.
2. Bentuk komunikasi : Mengarahkan orang lain bisa mencapai tujuan.

3.2 Alat Bahan


1. Kertas
2. Bolpoin
3.3 Prosedur
Game 1 (Komunikasi non verbal)
1. Kelompok terdiri dari 5-7 orang
2. Satu orang akan ditunjuk sebagai pemberi informasi.
3. Pemberi informasi akan diberi instruksi oleh asisten.
4. Setelah diberi instruksi, pemberi informasi akan menyampaikan kepada
audience menggunakan bahasa isyarat.

Game 2 (komunikasi verbal)

1. Menyiapkan 2 kelompok berhadapan dengan jumlah yang sama.


2. Peserta pertama memberikan instruksi atau informasi kepada peserta
kedua, setelah peserta kedua melanjutkan informasi yang sama kepada
peserta ketiga dan seterusnya

3.2 Laporan
1. Perkaya diri anda mengenai teori tentang teknik komunikasi dan
komunikasi secara efektif
2. Bandingkan dengan praktek yang telah dilakukan dalam permainan diatas!
3. Diskusikan dan simpulkan bagaimana agar komunikasi bisa efektif!

3.3 Analisa dan pembahasan

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 17


3.4.1. Komunikasi
a. Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris
“communication” ), secara epistemologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan
ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki
makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha
yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana proses
komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode)
pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu
kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Jenis komunikasi
1) Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal adalah komunikasi Lisan yang
disampaikan melalui kata-kata yang diucapkan seperti
pidato, presentasi, diskusi dan dialog tatap muka.
2) Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi Non-Verbal ini meliputi bahasa tubuh
(bodylanguange), gerak tubuh (gesture), ekspresi wajah
(facialexpression) dan bentuk tubuh (posture). Dengan
kata lain, si pengirim informasi tidak menggunakan kata-
kata dalam menyampaikan sesuatu yang diinginkannya
namun dengan menggunakan bahasa tubuh atau ekspresi
wajah dan gerak tubuh tertentu untuk mengirimkan
informasi yang ingin disampaikannya.
Teknik dasar dalam berkomunikasi :
1) Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
2) Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
3) Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah
dan badan,pahami pikiran lawan bicara.
4) Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 18


5) Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
6) Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal
penerima informasi
7) Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru
detailnya.
8) Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai
model langsung.
9) Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan,
membuat sadar dan menimbulkan kecemasan yang
mengcerahkan.
10) Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk
meyakinkan informasi anda diterima. Contoh dengan
bertanya atau menyuruh mengulanginya.
Tujuan Komunikasi:
Secara khusus komunikasi bertujuan untuk:
1) Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
2) Menyusun rencana untuk menyelesaikan tujuan
3) Mengorganisasi SDM serta sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien
4) Menyeleksi, mengembangkan, dan menilai anggota
organisasi
5) Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan
iklim yang memunculkan keinginan untuk memberikan
kontribusi, dan
6) Mengendalikan prestasi
Proses komunikasi
Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19)
membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

1) Proses komunikasi secara primer

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 19


Proses komunikasi secara primer adalah proses
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambing sebagai media.
2) Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian


pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambing sebagai media pertama.

b. Komunikasi secara efektif


Komunikasi efektif atau dalam bahasa lain sering pula
disebut diplomasi, perlu dilakukan untuk dapat membangun
sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi yang
disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan
secara bersama-sama.
Komunikasi dapat dikatakn efektif apabila memenuhi tiga
persyaratan utama, yaitu:
1) Pesan yang dapat diterima dan dipahami oleh komunikan
sebagaimana dimaksud oleh komunikator
2) Ditindak lanjuti dengan perbuatan secara suka rela
3) Meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi

Komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan melalui tiga


tahap yaitu:

1) Fact finding : Untuk berbicara perlu dicari fakta dan tentang


komunikan berkenaan dengan keinginan dan komposisinya.
2) Planning : rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan
bagaimana mengemukakannya berdasarkan fakta dan data
yang diperoleh
3) Communicating : berkomunikasi berdasarkan planning yang
telah disusun

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 20


Komunikasi yang efektif berfungsi membantu untuk

1) Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu


2) Menyampaikan pengetahuan/ informasi
3) Mengubah sikap dan perilaku
4) Pemecahan masalah hubungan antar manusia
5) Citra diri menjadi lebih baik
3.4.2. Perbandingan Game
Game pertama
Pada saat praktikum, game pertama kita mendapat permainan
dengan menggunakan teknik komunikasi verbal dan teknik komunikasi
verbal. Permain pertama kita harus menebak kata apa yang dimaksud
dari pemberi informasi dengan menebutkan kemungkinan-
kemungkinan deskripsi barang dan pemberi informasi hanya bisa
menjawab “iya”, “tidak” dan “bisa jadi”. Setelah pemain pertma
berhasil menebak, maka pemain pertama akan menjadi pihak pemberi
informasi kepada pemain kedua. Game ini membutuhkan imajinasi
kemungkinan kosa kata dan juga kemampuan menyeleksi kata itu
termasuk dalam kategori apa.

Game kedua
Menurut pendapat saya, pada permainan kedua kita menggunakan teknik
komunikasi verbal dengan mengeja huruf pada satu kata. Game ini membutuhkan
konsentrasi tinggi dan daya ingat yang kuat. Game ini dimainkan oleh dua
kelompok. Jika kelompok yang ditunjuk tidak bisa menyelesaikan ejaan dengan
lengkap maka akan dilempar kepada kelompok lawan. Saat mengeja
membutuhkan suara yang keras agar anggota kelompok yang lain bisa
mendengar.

3.5 Kesimpulan

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 21


1. Komunikasi efektif atau dalam bahasa lain sering pula disebut
diplomasi, perlu dilakukan untuk dapat membangun sebuah kesamaan
keinginan dari sebuah informasi yang disajikan. Sehingga tujuan yang
ingin diraih dapat dilakukan secara bersama-sama.
2. Adapun syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara
lain:
1) Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2) Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3) Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di
pihak komunikan.
4) Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
5) Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di
pihak komunikan.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 22


DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosda
Winardi.2001. Motivasi & Permotivasian dalam Manajemen. Jakarta :
Rajawali Press.
Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan
Pendidikan, Malang : UMM Press.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 23


MODUL IV : LEADERSHIP
SUB MODUL : MENJADI PEMIMPIN

4.1 Tujuan Praktikum


4. Setelah menyelesaikan praktikum modul leadership sub modul :
menjadi pemimpin ini, diharapkan mampu memberikan pemahaman
kepada praktikan bagaimana menjadi pemimpin.
5. Melatih praktikan untuk bisa menjadi pemimpin dalam kelompoknya.

4.2 Alat dan Bahan


1. Bolpoint
2. Tali raffia
3. Kertas

4.3 Prosedur Praktikum


Game 1

 Menyiapkan kelompok untuk membahas suatu permasalahan


Game 2

 Menyiapkan 2 kelompok minimal 5 orang


 Masing masing peserta memegang tali raffia
 Kelompok diminta untuk membuat bentuk bangunan datar yang diberikan oleh
asisten

4.4 Laporan
1. Bandingkan teori dengan praktek yang telah dilakukan dalam permainan diatas
2. Diskusikan dan simpulkan bagaiana seseorang dapat dikatakan sebagai pemimpin
3. Berikan 5 contoh tokoh yang memeliki kepemimpinan yang efektif dan beri alasan

4.5 Analisa dan pembahasan


4.5.1 Teori
 Konsep kepemimpinan dan teori situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan
oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 24


tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang
berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P.
Siagian (1994:129) adalah :
1. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas.
2. Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan.
3. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan.
4. Norma yang dianut kelompok.
5. Rentang kendali.
6. Ancaman dari luar organisasi.
7. Tingkat stress.
8. Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang akan ditentukan oleh
kemampuan membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya
kepemimpinannya agar cocok dan mampu memenuhi tuntutan situasi
tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan yang dimaksud adalah
kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena
tuntutan situasi tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut, berkembanglah model – model
kepemimpinan berikut :
a. Model Otokratik – Demokratik.
Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi
kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh : dalam hal
pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil
keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai
perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas. Sedangkan
pemimpin bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk
berpartisipasi. Ciri kepemimpinan yang menonjol disini adalah menjadi
pendengar yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada
kepentingan dan kebutuhan bawahan.
b. Model Interaksi Atasan – Bawahan.
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang
tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dan

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 25


bawahannya dan sejauh mana interaksi tersebut mempengaruhi
perilaku pemimpin yang bersangkutan.

Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila :


1. Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik.
2. Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat
struktur yang tinggi.
3. Posisi kewenangan pemimpin yang tergolong kuat.
c. Model Situasional.
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan
seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang
tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa
bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini
adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas
kepemimpinannya dan hubungan atasan – bawahan. Berdasarkan
dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah
:
1. Memberitahukan.
2. Menjual.
3. Mengajak bawahan berperan serta
4. Melakukan pendelegasian
d. Model Jalan – Tujuan.
Seseorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah
pemimpin yang mampu menunjukan jalan yang dapat ditempuh
bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut
yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian
pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya.
Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut merupakan faktor
motivasional bagi bawahannya.
e. Model Pimpinan - Peran serta bawahan.
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan
dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu
disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh
bawahannya. Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut
adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 26


bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan
dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta
bawahan tersebut didiktekan oleh situasi yang dihadapi dan masalah
yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.

Pengertian kepemimpinan menurut Hemhill dan Coons adalah


perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu
kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goals).
Pengertian kepemimpinan menurut Tannenbaum, Weschler dan Masarik
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah Pengaruh antar pribadi yang
dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses
komunikasi, ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu”.
Pengertian kepemimpinan menurut Stogdill menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur
dalam harapan dan interaksi. Pengertian kepemimpinan menurut Katz dan
Kahn menyatakan bahwa adalah peningkatan pengaruh sedikit demi
sedikit pada , dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-
pengarahan rutin organisasi.
4.5.2 Perbandingan game
Game 1
Untuk game pertama praktikan diberi masalah dalam bentuk naskah dan
diberikan solusi yang tidak masuk akal dan bukan solusi yang tepat, namun dituntut
untuk bisa mempertahankan pendapat atau jawaban mereka masing masing dan
mencoba untuk membawa semua anggota memilih jawaban yang sama dengan
yang dipilih oleh anggota tersebut. Dalam game ini teori yang digunakan adalah
teori situasional karena diperlukannya seorang pemimpin yang bisa menyesuaikan
dengan kondisi dari bawahan yang dipimpin. Pemimipin harus bisa mengikuti arah
arus bawahan yang berganti ganti, dan harus bisa mengajak bawahan untuk sepakat
dengan keputusan pemimpin. Kendala nya adalah semua anggota ingin
mempertahankan jawabannya

Game 2
Untuk game 2 praktikan diberikan tali raffia dengan ukuran kurang lebih
50m dan dituntut untuk membuat suatu bentuk bangungan datar dengan tingkat
kesulitan yang berbeda untuk tiap bangunannya. Disini dibutuhkan model

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 27


kepemimpinan yang cocok adalah model kepemimpinan Jalan – Tujuan. Seorang
pemimipin harus bisa mengarahkan bawahan agar mengikuti arahannya namun
seorang pemimpin tersebut juga harus memposisikan dirinya didalam kondisi
bawahan agar tujuan yang ingin dicapai tercapai. Kendalanya adalah perbedaan
presepsi antar anggota terhadap bangun datar

4.5.3 Kategori seorang pemimipin


1. Seorang pemimpin harus memiliki tingkat itelegensi yang tinggi
2. Mempunyai wawasan luas dalam bidangnya
3. Ramah tutur katanya
4. Mempunyai sifat wibawa yang besar
5. Mempunyai kemampuan analitis yang besar
6. Memiliki daya ingat yang baik
7. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik
8. Memilki kemampuan mendidik
9. Memiliki keadilan yang tinggi
10. Memiliki tingkat kejujuran yang tinggi

4.5.4 5 Contoh pemimpin dan alasan


1. Adolf Hitler
Adolf hitler salah satu contoh pemimpin yang mempunyai keefektifan
kepemimpinan yang tinggi dikarenakan ia bisa merumpun Jerman yang
beragam menjadi satu kesatuan. Adolf hitler menggunakan sifat otoriter dalam
gaya kepemimipinannya dikarenakan ia harus membuat keputusan
berdasarkan diri nya sendiri
2. Soekarno
Soekarno dapat dikategorikan sebagai pemimpin yang efektif karena Soekarno
dapat menyatukan bangsa Indonesia dengan segala keragaman yang ada dan
berhasil membuat pergerakan perlawanana terhadap penjajah sehingga
Indonesia bisa merdeka. Gaya kepemimipina yang dihimpun Soekarno adalah
demokratis karena ia mengambil kepputusan dengan mempertimbangkan
bawahannya
3. Joseph Stalin
Joseph Stalin merupakan pemimipin yang sangat disegani bahkan ditakuti oleh
pemipin lain dijamannya. Stalin dikenal dengan dedikasi penuhnya yang

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 28


tangguh, ulet dan berpendirian kuat. Stalin menggunakan sifat otoriter yang
diktatoris, diakrenakan ia mengambil keputusan yang berdasarkan dirinya
sendir dan akan menghukum siapa saja yang melawan keputusannya. Jika ada
perlawanan sedikit saja maka Gulag jawabannya
4. Husni Mubarak
Kepemimpinan Husni Mubarak tidak dapat dipertanayakan lagi. Ia memimpin
mesir selama 30 tahun dan merupakan presiden terlama di Mesir. Gaya
kepemimpinannya adalah Diktator otoriter yang tidak peduli dnegan keadaan
sekitar. Kedaan ekonomi kritis membuat ia harus mundur secara paksa oleh
para rakyat yang sudah lelah
5. Joseph Estrada
Terlepas dari skandal yang ia hasilkan, joseph merupakan contoh
kepemimipian yang berbentuk demokratis dan merupakan contoh tokoh yang
hebat

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 29


4.5.5 Kesimpulan
 Menjadi pempimpin yang ideal harus memiliki beberapa syarat
diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut, memiliki inteligensi
yang tinggi dan pendidikan umum yang luas, bersifat ramah tamah dalam
tutur kata, sikap, dan perbuatan, berwibawa dan memiliki daya tarik, sehat
jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental), kemampuan analistis,
memiliki daya ingat yang kuat, keterampilan berkomunikasi, keterampilan
mendidik, personalitas dan objektivitas, serta jujur (terhadap diri sendiri,
atasan, bawahan, sesama pegawai)
 Untuk menjadi seorang pemimpin dalam kelompok, harus memiliki
jiwa kepemimpinan, bisa memimpin atau mengarahkan anggotanya, pandai
berkomunikasi agar arahan/intruksi yang diberikan kepada anggotanya
langsung bisa di lakukan oleh anggotanya sehingga tujuan utama antara
pemimpin dengan anggota kelompok dapat terwujud bersama.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 30


DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich,John. M, dkk. 2008.Perilaku dan Managemen Organisasi.


Jakarta : Erlangga
Siagian, Sondang. 2008. Managemen SDM. Cet 16. Jakarta : Bumi Aksara.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 31


MODUL V: LEADERSHIP
SUBMODUL: GAYA LEADER

5.1 Tujuan Praktikum


Membandingkan beberapa gaya kepemimpinan

5.2 Alat dan Bahan


1. Bangkiak
2. Penutup mata
3. Bendera

5.3 Prosedur Praktikum


Tiap kelompok diharapkan membuat barisan dan mengisi bangkiak yang asih
kosong, pemimpin yang telah dipilih berdasarkan diskusi kelompok akan
berada di bagian baris belakang. Peserta akan ditutup matanya sedangkan
pemimpin akan menginstruksikan teman sekelompoknya untuk membawa
bendera dan menaruh ke tempat yang telah disediakan sebanyak – banyaknya.
a. Direktif:
1. Atasan sering memberikan perintah atau tugas khusus
2. Pemimpin berhak menentukan apa saja tanpa melakukan diskusi
dengan bawahan
3. Anggota tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
b. Supportif:
1. Pemimpin yang selalu bersedia menjelaskan segala permasalahan ke
bawahannya
2. Pemimpin ramah dan peduli kepada bawahan
c. Demokratis:
1. Pemimpin melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
2. Harusdiskusi (musyawarah)
3. Saling percaya, menghormati dan menghargai
4. Memperhatikan perasaan bawahan
d. Bohemian:

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 32


1. Kepentinganperorangan harus didahulukan dari pada kepentingan
kelompok
2. Lebihsenang bekerja sendiri
3. Takmau merepotkan dan tak mau direpotkan orang lain

5.4 Analisa dan Pembahasan


5.4.1 Perkayalah teori gaya kepemimpinan lalu bandingkan dengan
game yang telah dilakukan diatas. (Bisa menggunakan teori yang
ada di modul atau yang kalian cari sendiri).
a. Gaya kepemimpinan menurut Thoha (2013:49) mengatakan bahwa
gaya kepemimpinan terbagi menjadi dua kategori gaya yang
ekstrem yaitu :
1. Gaya kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang sebagai gaya
yang di dasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.
2. Gaya kepemimpinan demokratis, gaya ini dikaitkan dengan
kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
b. Gaya kepemimpinan menurut pendapat Hasibuan (2007:170) gaya
kepemimpinan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang,
sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau kalau
pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang.
2. Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif,
menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas,
dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan
agar merasa ikut memiliki perusahaan.
3. Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin
mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan dengan agak
lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil
keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam
melaksanakan pekerjaannya.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 33


c. Gaya kepemimpinan menurut Sutikno (2014:35) mengatakan gaya
kepemimpinan atau perilaku kepemimpinan atau sering disebut
Tipe Kepemimpinan. Tipe kepemimpinan yang luas dikenal dan
diakui keberadaanya adalah sebagai berikut :
1. Tipe Otokratik Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa
kepemimpinan adalah hak pribadinya (pemimpin), sehingga ia
tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh ada
orang lain yang turut campur.
2. Tipe Kendali Bebas atau Masa Bodo (Laisez Faire) Tipe
kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe
kepemimpinan otokratik. Dalam kepemimpinan tipe ini sang
pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang pasif dan
seringkali menghindar diri dari tanggung jawab.
3. Tipe Paternalistik Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik
tentang peranannya dalam kehidupan organisasi dapat dikatakan
diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya. Harapan bawahan
berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai
bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai
tempat bertanya dan untuk memperoleh petunjuk, memberikan
perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan bawahannya.
4. Tipe Kharismatik Seorang pemimpin yang kharismatik
memiliki karakteristik khusus yaitu daya tariknya yang sangat
memikat, sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat
besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan
secara konkrit mengapa orang tersebut itu dikagumi.
5. Tipe Militeristik Pemimpin tipe militeristik berbeda dengan
seorang pemimpin organisasi militer. Pemimpin yang bertipe
militeristik ialah pemimpin dalam menggerakan bawahannya
lebih sering mempergunakan sistem perintah, senang
bergantung kepada pangkat dan jabatannya, dan senang kepada
formalitas yang berlebih-lebihan.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 34


6. Tipe Pseudo-demokratik Tipe ini disebut juga kepemimpinan
manipulatif atau semi demokratik. Tipe kepemimpinan ini
ditandai oleh adanya sikap seorang pemimpin yang berusaha
mengemukakan keinginan-keinginannya dan setelah itu
membuat sebuah panitia, dengan berpura-pura untuk berunding
tetapi yang sebenarnya tiada lain untuk mengesahkan saran-
sarannya.
7. Tipe Demokratik Tipe demokratik adalah tipe pemimpin yang
demokratis, dan bukan kerena dipilihnya sipemipin secara
demokratis. Tipe kepemimpinan dimana pemimpin selalu
bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan
nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah
untuk mencapai kata sepakat.

Perbandingan dengan game

Dari praktikum yang telah dilakukan, tiap kelompok diharapkan


membuat barisan dan mengisi bangkiak yang masih kosong,
pemimpin yang telah dipilih berdasarkan diskusi kelompok akan
berada di bagian baris belakang. Peserta akan ditutup matanya
sedangkan pemimpin harus memberi intruksi dengan jelas kepada
teman sekelompoknya untuk membawa bendera dan menaruh ke
tempat yang telah disediakan sebanyak – banyaknya, dan mencapai
tujuan yang telah diinginkan. Dari game yang telah saya lakukan
terdapat kendala yaitu saya sebagai yang memimpin kesulitan
memberi instruksi dikarenakan 2 anggota peserta mempunyai nama
yang sama yaitu Yoga. Untuk menghindari miskomunikasi seperti
ddiatas, sebaiknya pemimpin menamai anggota nya dengan nama
panggilan yang khusus untuk setiap anggota yang mempunyai nama
yang sama. Bisa dengan memakai nama belakang atau dengan nama
tengah dari anggota tersebut

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 35


5.4.2 Diskusikan menurut individu dan kelompok dan simpulkan gaya
kepemimpinan seperti apa yang diinginkan olehbawahan
a. Menurut Individu:
Kepemimpinan yang diinginkan oleh bawahan adalah
pemimpin yang demokratis yaitu yang bijaksana, penuh tanggung
jawab, ramah, suportif, menghargai pendapat, saran, dan nasehat
bawahannya, menunjukan loyalitas terhadap bawahannya, tidak
egois, dan suka memberi apresisasi kepada bawahannya. Serta
benar benar mengambil keputusan dengan kesepakatan bersama,
memubuat anggota merasa dekat dengan pemimpin dan
mempunyai andil dalam sebuah organisasi

b. Menurut Kelompok:
Gaya kepemimpinan yang demokratis yaitu pemimpin yang tidak
semena mena menggunakan kepemimpinannya unutk mengambil
keputusan, pemimipin demokratis membuat anggota ambil andil
dalam pembuatan keputusan dan sebagian wewenang sebagai
pemimpin sehingga keselarasan terbentuk.

5.4.3 Jika kamu menjadi pemimpin, gaya apa yang akan kamu pakai ?
Jelaskan alasannya
Jika saya sebagai pemimpin, saya akan memakai gaya kepemimpinan
demokratis yaitu pemimpin yang memberi kesempatan
anggota/bawahannya untuk berpartisipasi, ide-ide dipertukarkan
secara bebas dan mendorong untuk berpartisipasi dalam diskusi.
Karena berdasarkan penelitian telah dikemukakan bahwa gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang paling
efektif untuk mengarahkan pada peningkatan produktivitas, kontribusi
dan semangat anggota kelompok yang lebih baik.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 36


5.5 Kesimpulan
Dalam sebuah organisasi/ kegiatan apapun itu tentunya wajib untuk
mempunyai seorang pemimpin yang dapat mengatur organisasi/ suatu
kegiatanitu agar dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
(terarah). Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing
yang berbeda satu sama dengan lainnya.
Perbandingan dari beberapa gaya kepemimpinan yang paling efektif bagi
suatu organisasi/ kegiatan yaitu gaya kepemimpinan demokratis yaitu dengan
memberi kesempatan anggota/bawahannya untuk berpartisipasi, ide-ide
dipertukarkan secara bebas dan mendorong untuk berpartisipasi dalam diskusi
akan dapat meningkatkan produktivitas.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 37


DAFTAR PUSTAKA

Anaroga, Panji. 1992.Psikologi Kerja. Jakarta: PT.Rineka Cipta


Winardi.2001. Motivasi & Permotivasian dalam Manajemen. Jakarta :
Rajawali Press.
Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan
Pendidikan, Malang : UMM Press.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 38


MODUL VI : TEAMWORK

6.1 Tujuan

1. Berlatih untuk menjalin kerjasama tim

6.2 Alat dan Bahan

1. Tali rafia
2. Pipa
3. Bola
4. Wadah

6.3 Prosedur

1. Game 1
 Masing-masing tangan praktikan memegang tali di tangan kanan
dan tangan kiri.
 Tali akan terlilit satu lain
 Setiap praktikan wajib melepaskan lilitan tersebut tanpa melepas
pegangan tali
2. Game 2
 Tersedia pipa yang terikat oleh tali.
 Masing-masing praktikan memegang tali yang terikat oleh pipa
tersebut tidak boleh jatuh pada saat permainan dimulai.
 Praktikan berjalan dengan memegang tali dan menstabilkan pipa
agar tetap lurus dan bola tidak terjatuh.
 Tersedia wadah kecil yang dimana praktikan harus menjatuhkan
bola kecil tersebut kedalam wadah tanpa menyentuh pipa maupun
bola.

6.4 Laporan

1. Rangkum teori tentang kerjasama, jenis-jenisnya dan bagaimana


bekerjasama yang baik
2. Bandingkan dengan praktek yang telah dilakukan dalam permainan
diatas dan bahaslah

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 39


3. Diskusikan dan simpulkan bagaimana cara efektif untuk bekerjasama

6.5 Analisa dan Pembahasan

6.5.1 Rangkuman Tentang Teori kerjasama

Sargent dalam Santosa (1992:29) menyatakan bahwa kerjasama


merupakan usaha terkoordinasi di antara anggota kelompok atau
masyarakat yang diarahkan untuk mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut
Santosa (1992: 29-30) menyatakan bahwa kerjasama adalah suatu bentuk
interaksi sosial di mana tujuan anggota kelompok yang satu berkaitan erat
dengan tujuan anggota kelompok yang lain atau tujuan kelompok secara
keseluruhan sehingga seseorang individu hanya dapat mencapai tujuan bila
individu lain juga mencapai tujuan.

Bila tipe interaksi ini berkembang di antara anggota tani maka kelompok
dapat diduga bahwa para petani akan saling membantu, saling mendukung,
saling memberi/menerima, saling bergantung, dan saling memotivasi satu
sama lain untuk maju. Inovasi yang ada dengan mudah menyebar di antara
mereka, karena para petani mempunyai kepentingan yang sama yaitu ingin
maju, sehingga mereka akan berupaya untuk saling berkoordinasi dan saling
berkomunikasi dalam rangka lebih mengenal, memahami dan menguasai
inovasi yang diperkenalkan pada mereka. Dalam setiap atau kelompok
masyarakat selalu saja ada orang yang lebih dahulu memiliki informasi
teknologi baru dan lebih maju (perintis, pelopor) (Arintadisastra, 1997:
118). Dengan pola interaksi kerjasama yang berkembang dalam masyarakat,
mereka ini secara sadar atau tidak dapat memajukan anggota lainnya. Pada
umumnya, tipe interaksi ini yang paling banyak dijumpai pada masyarakat
petani di Indonesia, karena masyarakat petani Indonesia secara kultural dan
historis memiliki jiwa gotong royong dan kerjasama.

Sikap kerjasama dalam kelompok merupakan perpaduan dari sikap individu


yang terbentuk berdasarkan komitmen bersama yang diwujudkan berupa
satu sikap dan perilaku kelompok sesuai dengan karakteristik dari pada sikap
dan perilaku individu. Sikap dan perilaku kelompok ini akan baik dan
mendukung jalannya adalah :

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 40


 Ada kejelasan visi dan misi kelompok yang dilahirkan secara bersama.
 Ada Partisipasi individu dalam kelompok.
 Ada pengaruh dalam pembuatan keputusan.
 Ada berbagi informasi.
 Seringnya terjadi interaksi antar anggota kelompok.

Sikap kerjasama dalam kelompok merupakan hal yang penting untuk


menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif. Karakteristik-karakteristik
pribadi dari anggota kelompok yang baik meliputi:

1. Kesetiaan
2. Kesopanan
3. Kesabaran
4. Semangat
5. Optimis
6. Komunikasi
7. Kemampuan untuk menyetujui
8. Dapat diandalkan
9. Ketepatan waktu
10. Keberhati-hatian
11. Humoris

Agar mekanisme kerja kelompok menjadi lancar dan terarah, masing-masing


kelompok hendaknya mempunyai pengurus kelompok yang terdiri atas: ketua
kelompok, sekretaris kelompok dan kalau perlu bendahara kelompok. Dalam
mengembangkan sikap kerjasama kelompok yang kreatif dan inovatif seorang
pengusaha perlu mengkaji secara komprehensif tujuan kerjasama kelompok yang
dibentuk agar sesuai dengan visi dan misi pengusaha. Dengan demikian, kelompok
harus mempunyai satu visi untuk memberikan fokus dan pengarahan pada energi
kreatif. Contoh, kelompok penilaian (evaluation team) di tingkat pengusaha harus
memiliki visi yang jelas, dianut bersama, dirundingkan, bisa dicapai dan melibatkan
personil yang profesional dalam bidangnya. Kelompok tersebut harus dapat
memberikan inspirasi bagi anggota kelompok untuk menyumbangkan hasil
pemikirannya bagi kepentingan pengusaha.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 41


Bekerja sama dalam satu tim memang membutuhkan kekompakan dan kerja sama
yang solid. Tapi meski demikian, anda juga dituntut untuk mandiri di dalam
kelompok. Artinya, walau kerja tim, anda tidak boleh hanya mengandalkan bantuan
dan pertolongan rekan satu tim. Anda tetap harus memberikan kontribusi pribadi
bagi kepentingan kelompok. Menjadi mandiri dalam kelompok kerja sama, dapat
diupayakan dengan berbagai cara:

1. Inisiatif. Bekerja sama bukan berarti anda cukup menunggu perintah


ketua kelompok. Kalau perlu lakukan apa saja yang dapat anda perbuat
untuk kelompok tanpa menanti perintah. Tentu saja asal anda tahu batas
inisiatif yang jelas. Selain itu, jangan ragu untuk menawarkan bantuan
pada rekan yang membutuhkan bantuan anda. Jangan lupa, inisiatif juga
merupakan bagian dari kontribusi pada kelompok.
2. Jangan tergantung. Jangan biasakan sifat ketergantungan di dalam
kelompok. Tanamkan bahwa anda juga harus berbuat sesuatu untuk
kelompok. Nggak perlu cemas dan takut jika salah satu anggota tim tidak
hadir. Bahkan seandainya ketua tim berhalangan, anda tidak boleh
kehilangan semangat untuk bekerja sama.
3. Kembangkan diri. Jangan menganggap bahwa nama anda akan ikut
terangkat meski anda “malas-malasan” dalam kelompok, sementara
yang lain bekerja keras. Jangan lupa, walau kerja tim, masing-masing
anggota kelompok juga memiliki nilai tersendiri. Karena itu jangan
mengandalkan kerja keras rekan lain. Sadarlah bahwa anda juga perlu
mengembangkan diri di dalam kelompok. Buka mata dan telinga anda
terhadap segala bentuk informasi yang bersifat membangun. Perkaya
wawasan dan pengetahuan anda, ini berguna untuk kontribusi bagi
kelompok.
4. Kesempatan berharga. Tanamkan pada diri anda bahwa bekerja dalam
tim merupakan kesempatan berharga untuk banyak belajar. Pelajari hal-
hal baru di dalam kelompok, yang tak anda temui jika anda bekerja
sendiri. Dengan demikian anda dapat lebih mandiri untuk melakukan
sesuatu di dalam tim.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 42


6.5.2 Bandingkan dengan praktek yang telah dilakukan dalam permainan
diatas dan bahaslah
Pada game pertama, praktikan diberi 2 tali yang mempunyai ujung yang
berbeda, ujung dan pangkal tidak saling bertemu. Ujung dan pangkal tali dipegang
oleh anggota yang berbeda sehingga membuat keadaan tali runyam dan praktikan
diminta untuk menyelesaikan masalah tersebut hingga tali bebas dari ikatan masing
masing dan membentuk lingkaran yang mengelilingi tiap anggota. Kendala yang
terjadi pada game ini adalah, tiap anggota kebingungan untuk menyelesaikan tali
yang mana terlebih dahulu dan ketika menyelesaikan tali yang runyam, terkadang
membuat keadaan tali semakin rumit, membuat keadaan makin parah. Keadaan tali
ada yang tidak bias diselesaikan sehingga asisten harus turun tangan untuk
menyelesaikan kerumitan dengan cara biasa. Solusi nya adalah dengan
memprioritaskan tali mana yang paling luar agar bias diselesaikan terlebih dahulu
dan keadaan tali sebelum permainan dimulai harus diperhatikan terlebih dahulu.

Pada game kedua, praktikan diharuskan mengantarkan bola tenis dengan


menggunkanan paralon yang diseimbangkan oleh raffia. Tali raffia dipegang oleh
setiap anggota kelompok dan diharuskan menstabilkan pipa agar bola tidak jatuh
sampai ketujuan. Kendala game ini adalah, anggota kelompok yang terlalu santai
atau terlalu kuat menarik tali sehingga keseimbangan tidak terjaga dengan benar,
serta cuaca yang berangin dan gerimis membuat bola juga sulit seimbang. Solusi
nya adalah dengan menyamakan prinsip penarikan tali dan permainan dilakukan
digedung yang minim angin dari luar.

6.5.3 Hasil Diskusi dan Simpulan Cara Efektif Bekerjasama

Individu

Menurut saya cara efektif bekerja sama dengan menyamakan presepsi, emosi, dan
tujuan serta visi agar suatu pekerjaan tercapai sesuai yang diharapkan. Dengan
menyamakan hal tersebut dapat berdampak besar terhadap keefektifan teamwork
yang akan dijalankan.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 43


Kelompok

Dari hasil diskusi yang didapatkan cara efektif bekerjasama dengan


membangun ikatan emosional antara satu anggota dengan yang lain agar terjadinya
chemistry yang baik. Melakukan interaksi yang baik sehingga kelompok yang
terbentuk menjadi solid dan mengerti satu sama lain. Sebuah kelompok harus
mempunyai ketua agar dalam permasalahan cepat selesai. Jika kelompok tidak ada
ketua atau pemimpin, maka dalam pengambilan keputusan atau pemecahan
masalah akan terhambat. Anggota kelompok juga harus bisa memppunyai rasa
tanggung jawab agar terjadi keselarasan dan tidak saling menyalahkan.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 44


6.6 Kesimpulan

Dalam kerjasama diperlukannya kekompakan antara satu anggota dengan


yang lain. Kekompakkan didapatkan dengan mementingkan tujuan kelompok
seperti apa dan mengesampingkan ego masing masing agar tujuan tercapai dengan
baik

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 45


DAFTAR PUSTAKA

https://imadiklus.com/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok/

Faturochman, Ancok, D. 2001. DINAMIKA PSIKOLOGIS PENILAIAN


KEADILAN. JURNAL PSIKOLOGI. No. 1, 41-60. Universitas Gadjah
Mada.

Praktikum Psikologi Indiustri 2018 46

Anda mungkin juga menyukai