1. Tujuan praktikum
Memperkenalkan tipe tiep individu yang ada dikehidupan sehari hari
Mengenali tipe individu pada diri sendiri maupun orang lain
2. Tugas
1. Cari dan rangkumlah tiga teori selain yang sudah dijelaskan
2. Gunakan teori-teori tersebut untuk menjelaskan lima orang yang ada
disekitar anda!
3. Dari pengamatan yang dilakukan, adakah individu yang tidak bisa
dijelaskan oleh teori diatas? Jelaskan pendapat amda sediri tentang hal
tersebut
3. Pembahasan
1. Teori-teori
Teori Alfred Adler
Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasi oleh
dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah
makhluk sosial. mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut
dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan
sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup
yang mengutamakan orientasi sosial. Maka Biscof menyimpulkan ada 7
jenis yang terkandung dalam teori individual Adler
Subjek Pertama
Menurut saya, subjek pertama lebih kearah tipe X karena subjek
mempunyai kesan malas, suka hadiah dan kurang bertanggung jawab. Hal
ini bisa saya simpulkan setelah 3 tahun mengamati subjek. Untuk teori
Mc.Celland, subjek pertama mempunyai karakter need for achievement.
Dikarenakan, subjek pertama berjuang keras untuk membuktikan bahwa
dirinya mampu. Subjek pertama juga cenderung menginginkan standar
yang lebih dari yang lain.
Subjek pertama juga mempunyai kepribadian koleris. Subjek sangat
senang menyuruh-nyuruh orang lain, sangat ambisius dan sangat goal-
oriented
Subjek Kedua
Untuk subjek kedua, menurut saya beliau lebih kearah melankolis.
Karena subjek kedua sangat sensitive dan sulit diajak bercanda. Subjek
juga sangat khawatir dan mempunyai standar tinggi. Subjek juga
memiliki sifat perfeksionis.
Subjek memiliki kecendrungan sifat Y namun ada sedikit sifat X
yang berada didalam diri subjek contohnya suka hadiah.
Subjek mempunyai kecendrungan sifat need for achievement.
Subjek lebih memiliki kecendrungan suka dengan prestasi dan memliki
standar tinggi untuk hal tersebut. Subjek sangat ingin mencapai hasil
yang sempurna.
Subjek Ketiga
Subjek ketiga sedikit unik dikarenakan subjek ketiga memiliki sifat
sanguinis dan juga tipe Y. Subjek ketiga sangat ramah, sangat antusias
dan juga ceria. Subjek ketiga juga memliki sifat need for affiliation. Hal
ini membuat subjek menjadi individu yang sangat cocok dari tiga teori
idnividu yang digunakan.
Subjek Keempat
Subjek keempat merupakan subjek yang sulit untuk ditebak
dikarenakan waktu pengamat sangat terbatas dan jarang bertemu atau
Subjek Kelima
Subjek kelima mepunyai karakter plegmatis, dan tipe Y. Subjek
lebih sering bergaul dengan teman namun ia selalu menjadi yang paling
pendiam diantara individu individu lainnya. Subjek juga tidak butuh
untuk diberikan sebuah motivasi untuk melakukan sesuatu. Subjek juga
lebih mau diajak bekerja sama dibanding diberi perintah
o Prinsip komunikasi.
a. Seluruh prilaku mengkomunikasikan sesuatu dengan sengaja atau
tidak sengaja (tangan, mulut, wajah, baju, kerudung, dll)
b. Komunikasi non-verbal sangat berpengaruh terhadap persepsi.
c. Konteks berpengaruh terhadap komunikasi
d. Arti/makna terdapat pada orang, bukan dalam kata-kata.
2.6 Kesimpulan
1. Cara berkomunikasi yang efektif dalam kelompok adalah dengan cara
bertukar informasi, ide dan perasaan agar tercapainya sebuah tujuan yang
dimaksud oleh pengirim pesan
2. Bentuk komunikasi mengarahkan orang lain agar bisa mencapai tujuan
diperlukan komunikasi dengan artikulasi yang jelas berupa perintah untuk
melakukan sesuatu.
3. Bentuk komunikasi menebak dan memahami gerak tubuh dan ekspresi
wajah ialah pemberi pesan harus bisa memperagakan secara jelas agar bisa
dibaca oleh penerima pesan.
3.2 Laporan
1. Perkaya diri anda mengenai teori tentang teknik komunikasi dan
komunikasi secara efektif
2. Bandingkan dengan praktek yang telah dilakukan dalam permainan diatas!
3. Diskusikan dan simpulkan bagaimana agar komunikasi bisa efektif!
Game kedua
Menurut pendapat saya, pada permainan kedua kita menggunakan teknik
komunikasi verbal dengan mengeja huruf pada satu kata. Game ini membutuhkan
konsentrasi tinggi dan daya ingat yang kuat. Game ini dimainkan oleh dua
kelompok. Jika kelompok yang ditunjuk tidak bisa menyelesaikan ejaan dengan
lengkap maka akan dilempar kepada kelompok lawan. Saat mengeja
membutuhkan suara yang keras agar anggota kelompok yang lain bisa
mendengar.
3.5 Kesimpulan
4.4 Laporan
1. Bandingkan teori dengan praktek yang telah dilakukan dalam permainan diatas
2. Diskusikan dan simpulkan bagaiana seseorang dapat dikatakan sebagai pemimpin
3. Berikan 5 contoh tokoh yang memeliki kepemimpinan yang efektif dan beri alasan
Game 2
Untuk game 2 praktikan diberikan tali raffia dengan ukuran kurang lebih
50m dan dituntut untuk membuat suatu bentuk bangungan datar dengan tingkat
kesulitan yang berbeda untuk tiap bangunannya. Disini dibutuhkan model
b. Menurut Kelompok:
Gaya kepemimpinan yang demokratis yaitu pemimpin yang tidak
semena mena menggunakan kepemimpinannya unutk mengambil
keputusan, pemimipin demokratis membuat anggota ambil andil
dalam pembuatan keputusan dan sebagian wewenang sebagai
pemimpin sehingga keselarasan terbentuk.
5.4.3 Jika kamu menjadi pemimpin, gaya apa yang akan kamu pakai ?
Jelaskan alasannya
Jika saya sebagai pemimpin, saya akan memakai gaya kepemimpinan
demokratis yaitu pemimpin yang memberi kesempatan
anggota/bawahannya untuk berpartisipasi, ide-ide dipertukarkan
secara bebas dan mendorong untuk berpartisipasi dalam diskusi.
Karena berdasarkan penelitian telah dikemukakan bahwa gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang paling
efektif untuk mengarahkan pada peningkatan produktivitas, kontribusi
dan semangat anggota kelompok yang lebih baik.
6.1 Tujuan
1. Tali rafia
2. Pipa
3. Bola
4. Wadah
6.3 Prosedur
1. Game 1
Masing-masing tangan praktikan memegang tali di tangan kanan
dan tangan kiri.
Tali akan terlilit satu lain
Setiap praktikan wajib melepaskan lilitan tersebut tanpa melepas
pegangan tali
2. Game 2
Tersedia pipa yang terikat oleh tali.
Masing-masing praktikan memegang tali yang terikat oleh pipa
tersebut tidak boleh jatuh pada saat permainan dimulai.
Praktikan berjalan dengan memegang tali dan menstabilkan pipa
agar tetap lurus dan bola tidak terjatuh.
Tersedia wadah kecil yang dimana praktikan harus menjatuhkan
bola kecil tersebut kedalam wadah tanpa menyentuh pipa maupun
bola.
6.4 Laporan
Bila tipe interaksi ini berkembang di antara anggota tani maka kelompok
dapat diduga bahwa para petani akan saling membantu, saling mendukung,
saling memberi/menerima, saling bergantung, dan saling memotivasi satu
sama lain untuk maju. Inovasi yang ada dengan mudah menyebar di antara
mereka, karena para petani mempunyai kepentingan yang sama yaitu ingin
maju, sehingga mereka akan berupaya untuk saling berkoordinasi dan saling
berkomunikasi dalam rangka lebih mengenal, memahami dan menguasai
inovasi yang diperkenalkan pada mereka. Dalam setiap atau kelompok
masyarakat selalu saja ada orang yang lebih dahulu memiliki informasi
teknologi baru dan lebih maju (perintis, pelopor) (Arintadisastra, 1997:
118). Dengan pola interaksi kerjasama yang berkembang dalam masyarakat,
mereka ini secara sadar atau tidak dapat memajukan anggota lainnya. Pada
umumnya, tipe interaksi ini yang paling banyak dijumpai pada masyarakat
petani di Indonesia, karena masyarakat petani Indonesia secara kultural dan
historis memiliki jiwa gotong royong dan kerjasama.
1. Kesetiaan
2. Kesopanan
3. Kesabaran
4. Semangat
5. Optimis
6. Komunikasi
7. Kemampuan untuk menyetujui
8. Dapat diandalkan
9. Ketepatan waktu
10. Keberhati-hatian
11. Humoris
Individu
Menurut saya cara efektif bekerja sama dengan menyamakan presepsi, emosi, dan
tujuan serta visi agar suatu pekerjaan tercapai sesuai yang diharapkan. Dengan
menyamakan hal tersebut dapat berdampak besar terhadap keefektifan teamwork
yang akan dijalankan.
https://imadiklus.com/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok/