Anda di halaman 1dari 5

Psikologi Individual oleh Alfred Adler

Adler adalah seorang ketua masyarakat psikoanalisis wina yang menjadi organisasi
pengembangan teori freud, namun kemudian beliau memisahkan diri karena mengembangkan
ide-idenya sendiri. Perbedaan prinsip Adler dengan Freud adalah :

1. Freud memandang komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan “mencaintai dan
berkarya”. Tetapi menurut adler fungsi hidup sehat bukan hanya mencintai dan berkarya,
tetapi juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan memperdulikan kesejahteraan
mereka.
2. Freud memandang kepribadian sebagai proses biologic-mekanistik, sedangkan Adler
merupakan pelopor ego-kreatif. Ego merupakan system subyektif yang sangat
dipersonifikasikan yang menginterpretasi dan membuat pengalaman organisme menjadi
penuh makna
3. Adler menekankan adanya keunikan pribadi. Menurutnya setiap pribadi merupakan
konfigurasi unik dari motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai.
4. Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian
5. Adler dengan keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak.

Psikologi Individual memandangn individu sebagai makhluk yang saling tergantung secara
sosial. perasaan bersatu dengan orang lain (Interes Sosial) ada sejak manusia dilahirkan dan
menjadi sebuah syarat utama kesehatan jiwa.

A. Perjuangan menjadi Sukses atau Superiorita


Adler yakin bahwa individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang
kemudian mengaktifkan perasaan inferior, perasaan yang menggerakkan orang untuk
berjuang menjadi superiorita atau untuk menjadi sukses. Individu yang secara psikologis
kurang sehat berjuang untuk menjadi pribadi yang superior dan untuk individu yang
secara psikologis sehat termotivasi untuk mensukseskan umat manusia.
Pada teori finalnya, Adler membatasi perjuangan menjadi superiorita sebagai
miliki orang neurotik yang berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih superior dibanding
orang lain, yang kemudian dikenal sebagai “Perjuangan menjadi Sukses”.
a. Fictional Final Goals
Menurut Adler untuk membimbing tingkah laku setiap orang menciptakan
tujuan final yang semu (Fictional Final Goal) memakai bahan yang diperoleh
dari keturunan dan lingkungan. Tujuan ini semu karena mereka tidak harus
didasarkan pada kenyataan, tetapi tujuan itu lebih menggambarkan fikiran
orang itu mengenai bagaimana seharusnya kenyataan itu, didasarkan pada
interpretasi subjektifnya mengenai dunia.
b. Mengatasi inferioritas dan menjadi superiorita.
Inferiorita bagi adler berarti perasaan lemah dan tidak terampil dalam
menghadapi tugas yang harus diselesaikan. Lalu, superiorita adalah terus
menerus berusaha menjadi lebih baik menjadi semakin dekat dan semakin
dekat dengan tujuan final.
B. Pengamatan Subyektif (Subjective Perceptions)
Kepribadian manusia dibangun bukan oleh realita, tetapi oleh keyakinan subyektif orang
itu mengenai masa depannya. Pandangan subyektif yang terpenting adalah tujuan
menjadi superiorita atau tujuan menjadi sukses, tujuan yang diciptakan di awal
kehidupan, yang hanya bisa dipahami secara kabur. Tujuan final fiktif itu membimbing
gaya hidup (Style of Life) manusia, membentuk kepribadian menjadi kesatuan, dan kalau
tujuab itu dapat dipahami akan memberi tujuan kepada semua tingkah laku.
C. Kesatuan (Unity) Kehidupan
Psikologi individual menekankan pentingnya unitas kepribadian. Fikiran, perasaan, dan
kegiatan semuanya diarahkan pada satu tujuan tunggal.
a. Logat Organ (Organ Dialect)
Uniti juga meliputi keseluruhan organ tubuh, tidak hanya kesatuan pada aspek
kejiwaan saja.
b. Kesadaran dan Tak Sadar.
Unitas kepribadian juga terjadi antara kesadaran dan tak sadar.
D. Minat Sosial (Social Interest)
Interes social adalah sikap keterikatan diri dengan manusia secara umum, serta empati
kepada setiap angota per-orang. Interes social merupakan satu-satunya kriteria untuk
mengukur kesehatan jiwa, orang yang tidak matang atau kurang memiliki interes social
akan mementingkan diri sendiri, berjuang menjadi superiority pribadi melampaui orang
lain sedangkan orang yang sehat akan perduli terhadap orang lain dan mempunyai tujuan
menjadi sukses yang mencakup kebahagian semua umat manusia.
E. Gaya Hidup (Style of Life)
Gaya hidup adalah cara yang unik dari setiap orang untuk berjuang mencapai tujuan
khusus yang telah ditentukan orang itu dalam kehidupan tertentu dimana ia berada.
Setiap orang memiliki tujuan, rasa inferioritas, berjuang menjadi superiority dan dapat
mewarnai atau tidak mewarnai usaha superiornya dengan minat social. namun, setiap
orang memiliki gaya hidup yang berbeda untuk mewujudkannya
F. Kegiatan Kreatif Self (Creative Power of The Self)
Self kreatif merupakan puncak prestasi adler sebagai teoritisi kepribadian. Self kreatif
atau kekuatan kreatif adalah kekuatan ketiga yang paling menentukan tingkahlaku,
penggerak utama, sendi, dan obat mujarab kehidupan yang membawahi dua kekuatan dan
konsep-konsep lainnya (Kekuatan pertama : Healthy, Kekuatan kedua : Lingkungan).
Jadi, diri kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan mentransformasikan
fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat subyektif, dinamik, menyatu, personal,
dan unik.

PERKEMBANGAN ABNORMAL
Adler percaya bahwa manusia adalah gambaran dari apa yang mereka ciptakan atau mereka buat dalam
hidupnya sendiri. Daya kreatif membantu manusia sampai Batasan tertentu, dengan kebebasan untuk
menjadi sehat secara psikologis atau tidak sehat secara psikologis dan untuk mengikuti gaya hidup yang
berguna atau tidak.

Faktor internal Penyebab ketidak mampuan menyesuaikan diri

Menurut Adler (1956), satu faktor yang mendasari ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri adalah
minat sosial yang tidak berkembang, selain kurangnya minat sosial orang-orang neurotic cenderung
untuk

1. Menetapkan tujuan yang terlalu tinggi,

2. Hidup dalam dunianya sendiri

3. Mempunyai gaya hidup yang kaku dan dogmatis


Ketika karakteristik ini terjadi karena kurangnya minat sosial. Singkatnya manusia mengalami kegagalan
dalam hidupnya karena mereka terlalu memperhatikan diri mereka sendiri dan kurang memperhatikan
orang lain.

Faktor eksternal Penyebab ketidak mampuan menyesuaikan diri

Mengapa ada orang-orang yang mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri? Adler (1964)
menyebutkan 3 faktor penyebab, satu dari ketiganya cukup untuk menyebabkan ketidaknormalan : 1,
kelemahan fisik yang berlebihan 2, gaya hidup manja 3, gaya hidup terabaikan

1. Kelemahan fisik yang berlebihan

Orang-Orang dengan kelemahan fisik yang berlebihan terkadang membentuk perasaan inferior yang
berlebihan karena mereka berusaha keras untuk melakukan kompensasi terhadap kelemahan mereka.
Mereka merasa seakan-akan hidup di tempat musuh, rasa takut telah mengalahkan Hasrat mereka
untuk mencapai keberhasilan

2. gaya hidup manja

Orang-orang yang manja memiliki minat sosial yang lemah, namun punya Hasrat kuat untuk terus
mempertahankan hubungan yang sifatnya parasite, seperti hubungan mereka dengan orang tua
mereka. Mereka mengaharapkan orang lain untuk merawat, melindungi dan memuaskan kebutuhan
mereka. Karakteristik yang menonjol dari mereka adalah putus asa yang berlebih, kebimbangan,
oversensitive, tidak sabar, emosi yang berlebih dan kecemasan

3. Gaya hidup terabaikan

Anak-anak yang disiksa dan diperlakukan tidak baik mempunyai minat sosial yang minim dan cenderung
menciptakan gaya hidup terabaikan. Mereka hanya memiliki sedikit rasa percaya diri, mereka tidak
percaya dengan orang lain dan tidak mampu bekerja sama untuk kebaikan Bersama. Mereka melihat
masyarakat sebagai musuh, merasa terasing dari orang lain, dan mengalami rasa iri yang kuat terhadap
keberhasilan orang lain.

KECENDERUNGAN UNTUK MELINDUNGI (safeguarding tendencies)

Adler percaya bahwa manusia menciptakan pola perilaku untuk melindungi perasaan berlebihan akan
harga diri mereka terhadap rasa malu di depan umum.

Konsep Adler mengenai ini bisa dibandingkan dengan konsep Freud tenang Ego defends mechanism.
Dasar dari keduanya adalah gagasan tentang gejala-gejala yang dibentuk sebagai perlindungan terhadap
kecemasan. Akan tetapi, ada perbedaan penting di antara kedua konsep tsb.

Freud: 1. Melindungi ego dari rasa sakit akibat kecemasan

2. Hal yang umum pada setiap orang

3. terjadi hanya di level ketidaksadaran


Adler: 1. melindungi harga diri yang rapuh dari rasa malu di muka umum

2. terbatas, sebagian besar, pada kontruksi gaya hidup neurotic

3. Bisa sebagian besar terjadi karena sadar

Membuat alasan, agresi dan penarikan diri adalah tiga hal yang umumnya terjadi akibat kecenderungan
untuk melindungi.

1. Membuat alasan (excuses)

Kencenderungan yang paling umum adalah membuat alasan yang sering diekspresikan dalam bentuk
“Ya, tetapi” atau “jika saja”.

Contoh : “ya, saya kuliah, tetapi anak-anak saya menuntut perhatian lebih dari saya” atau “Jika saja
suami saya mendukung, maka saya akan lebih cepat berkembang”

2. Agresi (aggression)

Perlindungan melalui agresi bisa berbentuk depresiasi, dakwaan atau mendakwa diri sendiri

- depresiasi (depreciation)

Merupakan kecenderungan untuk menilai rendah pencapaian orang lain dan meninggikan penilaian
terhadap diri sendiri

- dakwaan (accusation)

Kecenderungan menyalahkan orang lain untuk kegagalan seseorang dan untuk membalas dendam.

- mendakwa diri sendiri (self-accusation)

Mendakwa diri sendiri adalah kebalikan dari depresiasi, walaupun keduanya ditujukan untuk mencapai
superioritas pribadi. Dalam depresiasi orang-orang yang merasa inferior merendahkan orang lain untuk
membuat dirinya terlihat baik. Sedangkan mendakwa diri sendiri, orang merendahkan dirinya untuk
menimbulkan penderitaan pada orang lain sambil melindungi harga dirinya.

3. menarik diri

Perkembangan kepribadian bisa terhenti ketika manusia lari dari kesulitan. Adler menyebut
kecenderungan ini sebagai menarik diri atau perlindungan dengan membuat jarak.

Adler menyebutkan 4 cara perlindungan dalam menarik diri: 1. Bergerak mundur 2. Berdiam diri 3.
Keragu-raguan 4. Membangun penghalang

Anda mungkin juga menyukai