Anda di halaman 1dari 3

KONSEP TEORI ADLER – PSIKOLOGI INDIVIDUAL

Alfred Adler mengemukakan Psikologi Individual yang menggambarkan pandangan


optimis akan manusia yang sangat bersandar pada gagasan minat sosial, yaitu perasaan menyatu
dengan semua umat manusia. Aliran Psikologi Individual dikenal dengan nama Adlerian
Counseling. Menurut Adler, manusia itu dilahirkan dalam keadaan tubuh yang lemah. Kondisi
ketidakberdayaan ini menimbulkan perasaan inferior (merasa lemah atau tidak mampu) dan
ketergantungan kepada orang lain. Manusia, menurut Adler, merupakan makhluk yang saling
tergantung secara sosial. Perasaan bersatu dengan orang lain ada sejak manusia dilahirkan dan
menjadi syarat utama kesehatan jiwanya. Terdapat 6 prinsip yang terkandung dari teori Psikologi
Individual Adler, yaitu :

1. Superioritas
Prinsip pertama dari teori Adlerian adalah kekuatan dinamis di balik perilaku manusia
merupakan perjuangan untuk meraih keberhasilan atau superioritas. Adler beranggapan
bahwa manusia adalah makhluk agresif dan harus selalu agresif jika ingin bertahan.
Seseorang yang awalnya lemah, lebih inferior, akan mencari cara untuk mendapatkan
kesuksesannya yakni berupa superioritas. Dalam pandangannya, seseorang akan dianggap
sehat secara psikologis apabila mampu berjuang untuk memperoleh keberhasilan bagi semua
orang. Sementara individu yang tidak sehat akan berjuang untuk keberhasilan pribadinya
saja.
2. Persepsi Subjektif
Seseorang dalam rangka mencapai keberhasilannya akan berjuang. Di situ akan muncul
sebuah harapan-harapan tertentu yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku
mencapai kesuksesannya. Harapan tersebut merupakan bentuk dari persepsi subjektif
seseorang (subjective perception). Bentuknya tidak nyata, terlalu abstrak, tetapi memang
bisa dirasakan.
3. Kesatuan dan Konsistensi Diri dari Kepribadian
Dalam teori Adler, dijelaskan bahwa pikiran, perasaan dan tindakan akan mengarah pada
satu tujuan. Di sini Adler cukup menarik dalam menggambarkan bagaimana adanya
kesatuan dan konsistensi diri manusia. Yang pertama adalah dengan melihat bahasa organ.
Organ tubuh akan berbicara lebih ekspresif dan mengungkapkan apa sebenarnya yang ingin
diungkapkan oleh seseorang daripada melalui kata-katanya. Contohnya ada seorang anak
yang patuh. Suatu saat ia ingin tidak patuh pada orang tuanya. Lalu ia mengompol sebagai
bentuk untuk menjukkan ketidakpatuhannya. Yang kedua, dilihat dari kesadaran dan
ketidaksadaran. Kepribadian yang konsisten dan menyatu antara tindakan dengan pikiran
sadar-tidak sadarnya.
4. Minat Sosial
Minat sosial (social interest) adalah kondisi ilmiah dari seorang manusia dan bahan perekat
yang mengikat masyarakat bersama-sama (Adler, 1964). Minat sosial merupakan bagian
yang juga tidak terlepas dari seorang individu. Ini ada kaitannya dengan prinsip pertama
tentang bagaimana seseorang akan berjuang untuk memperoleh superioritasnya. Individu
yang sehat kemungkinan akan memiliki minat sosial yang cukup tinggi. Oleh karenanya, ia
akan berusaha mencari cara untuk mendapatkan kesuksesan yang bisa dirasakan semua
orang. Minat sosial yang rendah mungkin akan menunjukkan kondisi psikologis yang
kurang sehat.
5. Gaya Hidup
Prinsip di dalam teori Adler dalam psikologi kepribadian selanjutnya adalah gaya hidup.
Dalam prinsip ini, struktur kepribadian yang konsisten dan menyatu bisa berkembang
menjadi sebuah gaya hidup. Ini akan menunjukkan selera hidup yang meliputi konsep diri,
perasaan terhadap orang lain, sikap terhadap dunia dan tujuan hidupnya. Tentu saja, gaya
hidup seseorang akan tercermin dan tertuang dari apa yang menjadi motivasinya tersebut.
Gaya hidup, menurut Adler, telah terbentuk pada usia 4 – 5 tahun. Gaya hidup seseorang
tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intrinsik (hereditas) dan lingkungan objektif, tetapi
dibentuk oleh yang bersangkutan melalui pengamatannya dan interpretasinya terhadap
keduanya. Bagi Adler, gaya hidup itu tidak mudah berubah. Ekspresi nyata dari gaya hidup
mungkin berubah tetapi dasar gayanya tetap sama, kecuali individu menyadari kesalahannya
dan secara sengaja mengubah arah tujuannya.
6. Daya Kreatif
Dalam perkembangannya, gaya hidup seseorang akan dipengaruhi oleh kekuatan kreatif
yang dimilikinya. Seseorang memiliki cara-cara tertentu yang digunakan untuk menciptakan
gaya hidupnya. Daya kreatif seseorang bisa membantu dalam mengendalikan kehidupannya,
menentukan cara dan strategi untuk meraih keberhasilan hingga berperan dalam membentuk
minat sosial. Daya kreatif akan membuat seseorang terus bergerak dalam mencapai
tujuannya, dimana pergerakan tersebut merupakan konsep yang penting dalam suatu
karakteristik seseorang. Daya kreatif, menurut Adler, bersifat padu, konsisten, dan berdaulat
dalam struktur kepribadian. Keturunan memberi kemampuan tertentu, lingkungan memberi
imresi atau kesan tertentu. Daya kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan
menstranformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat subjektif, dinamis,
menyatu, personal dan unik. Daya kreatif memberi arti kepada kehidupan, menciptakan
tujuan maupun sarana untuk mencapainya.

Anda mungkin juga menyukai