Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Penggunaan Handphone terhadap Otak

Fathia Amrina R., M. Ainun Najah, M. Tulus Ramdhani, Najwa Muthia I


Jurusan Psikologi S1| Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Handphone atau yang biasa kita sebut Hp merupakan alat telekomunikasi modern
yang mempunyai kemampuan dasar sebagai alat komunikasi jarak jauh yang dapat
dibawa kemana saja. Semakin berkembangnya zaman dan teknologi yang makin
canggih, kini handphone tidak hanya digunakan sebagai alat telekomunikasi, namun
handphone telah menyediakan berbagai macam fitur layanan yang beragam. Berbagai
macam fitur layanan yang memudahkan kehidupan sehari-hari kini membuat
handphone telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya
sarana komunikasi, bahkan melalui handphone kita dapat menjual barang, membeli
barang, bermain game, menonton film, dan masih banyak lagi. Hampir seluruh
aktivitas sehari-hari kini tak lepas dari penggunaan handphone. Penggunaan
handphone pun telah di gunakan oleh berbagai kalangan usia, gender, dan profesi.
Handphone bukan lagi menjadi barang yang sulit dibeli, harga dari yang sangat mahal
hingga murah pun tersedia sehingga semua orang dapat dengan mudah memilikinya.

Namun, tahukah kalian bahwa tanpa disadari penggunaan handphone secara


ketergantungan ternyata memiliki dampak buruk. Meski handphone memberikan
begitu banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, rupanya penggunaan handphone
yang tidak sehat atau terus-menerus dapat memberikan begitu banyak efek negatif
dalam diri kita. Bahkan berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk membahas
mengenai dampak buruk penggunaan handphone.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah handphone berpengaruh pada kinerja otak?
2. Bagaimana dampak dari penggunaan handphone pada otak?
3. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan mengenai dampak penggunaan
handphone?
PEMBAHASAN

Pengaruh Handphone pada Otak

Keamanan adalah suatu hal yang paling penting yang harus kita perhatikan dalam diri
kita terutama para pengguna nirkabel peralatan, khususnya, yang sehubungan dengan
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh medan elektromagnetik (EM). Ada
kekhawatiran yang berkembang tentang kemungkinan dampak buruk bagi kesehatan
yang ditimbulkan dari paparan radiasi frekuensi radio (RFR), seperti yang ada dari
perangkat komunikasi seluler. Komunikasi seluler adalah dimana sinyal ditransfer
melalui gelombang elektromagnetik frekuensi radio dan sinyal gelombang mikro.
Sinyal ini menghasilkan radiasi elektromagnetik dalam bentuk radiasi termal itu
terdiri dari radiasi ionisasi berbahaya dan non-ionisasi berbahaya radiasi. Saat
menggunakan handphone, gelombang elektromagnetik dapat pindah ke tubuh yang
menyebabkan masalah kesehatanterutama dekat daerah tengkorak telinga dimana
mereka diketahui mempengaruhi neuron. Radiasi mengganggu listrik impuls yang
menghubungkan dua neuron satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan tuli dan
migrain.

Orang yang menggunakan handphone rentan terhadap tekanan darah tinggi dan gejala
lain seperti panas telinga, kulit terbakar, sakit kepala, dan kelelahan. Berbagai
penelitian telah dilakukan tentang hubungan antara handphone dan hilang ingatan.
Karena kepala mereka lebih kecil, tengkorang lebih tipis dan konduktivitas jaringan
lebih tinggi, anak-anak dapat menyerap lebih banyak energi dari telepon daripada
orang dewasa.

Dampak Penggunaan Handphone

Sebuah laporan hasil penelitian dari Swedia (European Journal of Cancer Prevention,
2002) menyebutkan bahwa pengguan handphone lebih rentan terkena kanker otak
bila dibandingkan dengan yang tidak pernah menggunakan sama sekali. Semakin
lama menggunakan, semakin besar resiko terkena kanker otak. Sedangkan itu,
dampak bagi bayi di usia 0-6 bulan saat otak bayi sedang berkembang pesat,
perkembangan otaknya dapat terganggu oleh radiasi yang disebabkan oleh
handphone. Sedangkan itu, radiasi gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh
handphone dapat menyebabkan stres oksidatif, yaitu keadaan dimana jumlah radikal
bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkanya. Dampak lain
yang disebabkan oleh penggunaan Handphone yang terus-menerus antara lain adalah
:

1. Vertigo : Vertigo adalah gejala yang dialami oleh individu yang merasa
sekelilingnya berputar. Ada yang menyebutnya sebagai “halusinasi gerakan” atau
“ilusi bergerak”. Individu yang bersangkutan merasakan adanya sensasi berputar-
putar yang disertai dengan rasa mual, muntah, telinga berdenging, sakit kepala,
dan kelelahan. Kondisi yang terkadang menimbulkan vertigo diantaranya
pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis), gangguan pada pembuluh otak,
kafein, nikotin, dan alkohol. Namun, menurut teori terbaru tentang melatonin,
melatonin yang rendah dapat menimbulkan gejala ini. Salah satu penghambat
produksi hormon melatonin adalah radiasi elektromagnetik, termasuk berasal dari
ponsel.
2. Keletihan Menahun (Chronic Fatigue Syndrome) Tanda awal gangguan ini
berupa keletihan yang kuat, terjadi secara tiba-tiba dan selalu berulang. Pada
umumnya penderita mula-mula menderita bronkhitis, pilik, hepatitis, atau stres
emosional. Namun, sebagian orang yang hipersensitif terhadap radiasi
elektromagnetik akan mengalaminya. Radiasi medan elektromagnetik akan
menimbulkan penurunan produksi hormon melatonin. Secara umum, keluhan
pada keletihan menahun dapat berupa rasa lemah pada otot yang menetap atau
hilang timbul, rasa sakit pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa lemah
atau sakit pada otot dan persendian secara bersamaan yang menetap atau hilang
timbul.
3. Insomnia Insomnia adalah persepsi tentang kurangnya kualitas dan kuantitas
tidur, dengan akibat yang terkait pada siang hari. Keluhan yang dikemukakan,
yaitu sulit memulai tidur, sering terbangun dari tidur, sulit tidur lagi setelah
terbangun malam hari, dan cepat bangun di pagi hari. Sesuai definisinya, gejala
tersebut berhubungan dengan gangguan di siang hari, misalnya keletihan,
konsentrasi maupun memori terganggu, dan sebagainya. Namun, hormon
melatonin yang turun, antara lain karena rangsangan sinar yang terang serta
radiasi elektromagnetik ponsel, juga dapat menimbulkan gangguan ini. Diagnosis
lain tentang penyebab insomnia mencakup gangguan neuropsikiatri seperti
depresi, ansietas, demensia, juga penyalahgunaan obat, maupun gangguan irama
sirkadian. „Salah satu penyebab gangguan irama sirkadian yang menyebabkan
orang sukar tidur adalah radiasi elektromagnetik‟. Itulah yang diucapkan oleh
Anies (2009:65). Irama sirkadian yang terganggu menyebabkan terganggunya
irama bangun dan tidurnya seseorang. Jika hal tersebut terjadi, maka orang yang
bersangkutan akan mengantuk dan tidur siang hari, sedangkan di malam hari ia
justru akan terbangun dan sulit untuk tidur.
4. Leukimia Leukemia dapat menyerang pria dan wanita, tetapi angka kejadian
leukemia pada umumnya menyerang lebih banyak pria daripada wanita. Faktor
keturunan dan lingkungan berperan dalam terjadinya leukemia. Faktor-faktor
lingkungan berupa kontak dengan radiasi. Radiasi di sini terutama berupa radiasi
pegion, meskipun untuk kondisi tertentu juga berasal dari radiasi
nonpegion.Tanda dan gejala leukemia akut adalah infeksi berat disertai
timbulnya luka pada selaput lendir, demam, napas cepat, mimisan, dan
perdarahan saluran cerna dan sistem saluran kemih. Dapat pula timbul gejala
kurang darah seperti pusing, cepat lelah, susah bernapas sewaktu bekerja fisik,
dan pucat yang nyata. Sedangkan tandadan gejala leukemia kronik dapat berupa
kelelahan, kehilangan berat badan, produksi keringat yang meningkat, tidak
tahan panas, cepat kenyang, dan buang air besar tidak teratur.Semua tanda dan
gejala pada leukemia, baik akut maupun kronik, dapat merupakan gejala dan
tanda khas dari tiap-tiap leukemia ataupun merupakan gejala dan tanda gabungan
dari kedua jenis leukemia.
5. Kanker Payudara Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat ditakuti
oleh perempuan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan angka kematiannya
cukup tinggi. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, meskipun banyak
dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para peneliti.Ternyata lingkungan
berhubungan berat dengan kanker payudara, dalam hal ini sebagai pemicu
timbulnya kanker tersebut. Paparan bahan-bahan radioaktif, sinar-Xserta bahan
lain yang termasuk radiasi pegion, beresiko menimbulkan kanker payudara.
„Bukan hanya radiasi pegion saja, bahkan radiasi seperti radiasi nonpegion
seperti radiasi elektromagnetik yang berasal dari berbagai peralatan elektronik,
dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan kanker payudara‟. Sebagaimana
dikemukakan oleh Harmaya (2009) dan Mahendra (2008). „Keterkaitan radiasi
elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta merta terjadi begitu saja,
melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya hormon melatonin. Hormon
melatonin bersifat menghambat tumorogenesis. Artinya hormon melatonin yang
turun, salah satunya adalah akibat radiasi elektromagnetik yang berpotensi
menimbulkan kanker payudara‟. Itulah pendapat Anies (2009:74).
6. Teori Melatonin Hormon melatonin adalah hormon yang sebagian besar dibuat
oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yag terletak di antara
kedua sisi otak‟, Anies (2009:83).Melatonin berfungsi mengatur hormon-hormon
lainnya serta memelihara irama sirkadian. Irama sirkadian adalah suatu sistem
pemeliharaan waktu 24 jam yang berperan penting dalam menentukan kapan kita
tidur dan kapan kita bangun. Kadar melatonin dalam tubuh dapat mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh, memengaruhi kinerja organ- organ reproduksi, juga
kesehatan psikologis serta proses penuaan tubuh. Kelenjar pineal dalam
memproduksi melatonin, sangat sensitif terhadap cahaya matahari dan suhu
lingkungan. Ketika kegelapan datang dalam bentuk malam hari, reseptor
melatonin diaktifkan dan kemudian menyebabkan efek-efek kimiawi dan
biologis dalam bentuk rasa kantuk serta penurunan suhu tubuh. Aktivitas organ-
organ akan berkurang dan bersiap-siap istirahat. Produksi hormon melatonin
bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga
menyebabkan orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini berkurang oleh
adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnetik.
Sebagaimana dikemukakan oleh Mahendra (2008) bahwa, „Cahaya maupun
medan elektromagnetik dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan
berpotensi menimbulkan berbagai keluhan termasuk sakit kepala, pening, dan
keletihan‟. Penggunaan peralatan elektronik maupun komunikasi pada malam
hari yang menimbulkan radiasi elektromagnetik, merupakan salah satu alasan
gangguan sukar tidur pada malam hari. Banyak orang kesal karena sukar tidur
pada malam hari, tetapi tidak menyadari bahwa sebelumnya telah berkomunikasi
menggunakan ponsel dalam jangka waktu lama. Anies (2009:86) menemukan
bahwa, „Timbulnya berbagai keluhan seperti sakit kepala banyak dijumpai pada
para pemakai ponsel‟. “Sensasi medan elektromagnetik dapat menimbulkan
keluhan sakit kepala dan pening‟. Itulah yang dikatakan oleh Harmaya (2009)
maupun Mahendra (2008) .

Dalam sebuah penelitian lain tentang pengaruh penggunaan handphone dan kualitas
tidur menunjukkan hasil bahwa semakin besar penggunaan handphone maka kualitas
tidur kita semakin buruk. (Sarip, 2014:8) Menyatakan perilaku kecanduan
penggunaan smartphone menyebabkan fokus seseorang terpaku pada satu hal yang
disenangi seperti bermain games atau media sosial hingga larut malam sehingga
waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur malah digunakan untuk bermain-main
dengan handphone. Penelitian lain juga pernah dilakukan (Arora, dkk., 2013)
menyatakan bahwa penggunaan teknologi berkaitan erat dengan penurunan durasi
tidur di beberapa daerah di Eropa. Banyak pengguna teknologi lebih tertarik untuk
memanfaatkan malam hari dengan mendengarkan musik, menonton video, dan
berinteraksi melalui media sosial. Hal tersebut menyebabkan individu banyak
kehilangan waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur sehingga pada keesokan
harinya merasa tidak semangat.

Penelitian lain menunjukkan bahwa potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat
paparan radiasi elektromagnetik yang terdapat pada handphone dapat terjadi pada
berbagai sistem tubuh, antara lain: (1) sistem darah, (2) sistem reproduksi, (3) sistem
saraf, (4) sistem kardiovaskular, (5) sistem endokrin, (6) psikologis, dan (7)
hipersensitivitas.
Selain dari penyakit-penyakit yang ditimbukan yang telah disebutkan diatas, radiasi
Handphone juga sangat berbahaya bagi sistem reproduksi. Sebuah penelitian yang
dilakukan para ilmuwan di Cleveland, Mjmbai dan New Orleans, menemukan bahwa
semakin banyak waktu penggunaan ponsel setia harinya, maka jumlah sperma akan
semakin menurun. Bahaya lain yang disebabkan oleh pengaruh radiasi terhadap organ
reproduksi dapat menimbulkan kemandulan. Penyebabnya dikarenakan testis lebih
sensitif daripada ovum. Radiasi handphone akan merusak sel-sel sperma

Solusi Mengurangi Dampak Radiasi Elektromagnetik Ponsel

Pakar kesehatan menemukan beberapa upaya untuk memperkecil pengaruh radiasi


ponsel terhadap kesehatan pengguna ponsel. Upaya tersebut meliputi:

1. Menjauhkan ponsel dari kepala. Kekuatan gelombang elektromagnetik akan


berkurang secara drastis dengan bertambahnya jarak,
2. Pergunakan headset atau handsfree seefektif mungkin,
3. Memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS) dibanding telepon,
4. Tidak menggunakan ponsel sewaktu sinyal lemah,
5. Tunggulah sampai telepon sudah menyambung ke tempat tujuan, sebelum
mendekatkan ponsel ke telinga,
6. Jangan menyimpan ponsel di saku atau ikat pinggang pada saat ponsel dalam
kondisi on,
7. Dalam buku manual ponsel selalu dianjurkan untuk mematikan ponsel pada
saat berada di dekat pompa bensin maupun tempat-tempat penyimpanan
bahan kimia yang mudah meledak. Ponsel dapat mengganggu operasi instalasi
teknis dari tempat-tempat tersebut,
8. Meminimalisir pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau
baja, misalnya di dalam mobil,
9. Memilih ponsel dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah.
Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP
(International Commission on Non- Ionizing Radiation Protection)
memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg.
KESIMPULAN

Berdasarkan berbagai informasi yang telah didapat dari penyusunan makalah,


ternyata handphone memiliki pengaruh terhadap otak dan juga kesehatan tubuh kita.
Terlepas dari berbagai manfaat yang didapatkan dari handphone, ada begitu banyak
penyakit yang ditimbulkan dari penggunaan handphone yang harus diwaspadai.
Radiasi handphone timbul tidak hanya saat digunakan, tetapi saat meletakkan ponsel
di saku juga dapat menyebabkan radiasi. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita
mulai lebih berhati-hati dalam penggunaannya dan meminimalisir waktu yang kita
habiskan dalam menggunakan handphone serta memaksimalkan jarak handphone
dengan tubuh kita saat dalam kondisi menyala.

Daftar Pustaka

Hidayat, Sarip dan Mustikasari. (2014). Kecanduan Penggunaan Smartphone dan


Kualitas Tidur pada Mahasiswa RiK UI. Depok: Universitas Indonesia.

Enny.(2013). Efek Samping Penggunaan Ponsel. Jurnal Gema Teknologi, 17(4), 180-
182.

Tyagi, Aruna, D. Manoj, and B. Dinesh. (2011). Effect of Mobile Phone Radiation on
Brain Activity : GSM vs CDMS. International Journal of Science Technology
& Management, 2(2), 1-4.

Kesari, K. K., etc. (2013). Cell Phone Radiation Exposure on Brain and Associated
Biological System. Indian Journal of Experimental Biology, volume 51, 187-
200.

Anda mungkin juga menyukai