Anda di halaman 1dari 23

ALFRED ADLER

1. FARIDA NUR RAHMAWATI 1802105098


2. ANTI SURYANI 1802105060
3. AYU ULFIANI 1802105061
4. ARDIYA SALSABILA 1802105062
5. ZULFA ALISYA 1802105063
BIOGRAFI ALFRED
ADLER

1.Dilahirkan di Wina pada Februari 1870


2.Saat berusia 5 tahun, ia mengidap sejenis pneumonia dan
dokter keluarga mereka sudah merasa tidak mampu
menyembuhkannya. Ia pernah tertabrak di jalanan, tidak
hanya sekali, tetapi dua kali. Trauma itu begitu hebatnya
hingga membuat Adler kehilangan kesadarannya.
3.Pengetahuannya akan kerapuhan tubuhnya itu membuat
Adler merasa tidak berdaya dan ketakutan. Ia memutuskan
menjadi dokter karna ingin mengalahkan kematian .
4.Adler menempuh studi kedokterannya di University of Vienna
5.Lulus pada tahun 1895 dan memulai prakteknya sendiri tidak
lama kemudian. Ia menikah 2 tahun kemudian dengan Raissa
Epstein; 2 dari 4 anaknya kemudian juga menjadi Psikolog.
POKOK-POKOK TEORI ADLER
• Satu-satunya kekuatan dinamik yang malatarbelakangi
aktivitas manusia adalah perjuangan untuk sukses atau
menjadi superior(striving for superiority).
• Persepsi Subjektif (subjective perception)individu
membentuk tingkah laku dan kepribadian.
• Semua fenomena psikologi disatukan (unity of
perconality)didalam diri individu dalam bentuk self.
• Manfaat dari aktifitas manusia harus dilihat dari sudut
pandang interest sosial.
• Semua potensi manusia dikembangkan sesuai dengan gaya
hidup (life of style)dari self.
• Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif (creative-
power) individu.
A. PERJUANGAN MENJADI SUKSES
ATAU SUPERIORITA
1. Fictional Final Goal
Menurut Adler untuk membimbing
tingkah laku, setiap orang menciptakan
tujuan final yang semu (Fictional Final
Goal), memakai bahan yang diperoleh
dari keturunan dan lingkungan. Tujuan
final adalah hasil dari kekuatan kreatif
individu; kemampuan untuk membentuk
tingkah laku diri dan menciptakan
kepribadian diri (Alwisol, 2017).
2. Mengatasi Infererioritas dan
menjadi superioritas
Adalah perasaan inferiorita yang
melahirkan perjuangan superiorita,
dan bersama-sama keduanya
menjadi dorongan maju yang sangat
besar yang mendorong orang terus
menerus bergerak dari minus ke
plus, dari bawah ke atas.
B. Pengamatan Subyektif
(Subjektive Perceptions)
Tujuan final yang fiktif bersifat subjektif,
artinya orang menetapkan tujuan-tujuan
untuk diperjuangkan berdasarkan
interpretasinya tentang fakta, bukan
berdasarkan fakta itu sendiri
C. Kesatuan (Unity) Kepribadian
Adler memilih nama Psikologi Individu (Individual
Pscyhology) dengan harapan dapat menekankan
keyakinannya bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat
dipecah pecah.
1. Logat Organ (Organ Dialect)
Uniti kepribadian bukan hanya kesatuan aspek-aspek
kejiwaan seperti motivasi, perasaan, dan fikiran, tetapi uniti
juga meliputi keseluruhan organ tubuh. Gejala-gejala fisik,
misalnya kelemahan organ tertentu bukan suatu peristiwa
yang terpisah, tetapi mungkin kelemahan itu berbicara
tentang tujuan individu, yang oleh Adler dinamakan Logat
Organ (Organ Dialect) atau bahasa organ (Organ Jargon).
2. Kesadaran dan Tidak Sadar
Unitas kepribadian juga terjadi antara kesadaran
dan tak sadar. Menurut Adler, tingkah laku tak
sadar adalah bagian dari tujuan final yang belum
diformulasi dan belum dipahami secara jelas.
Adler menolak dikotomi antara kesadaran dan tak
sadar yang dianggapnya sebagian yang bekerja
sama dalam sistem yang unifi. Fikiran sadar adalah
apa saja yang dipahami dan diterima individu
dapat membantu perjuangan menjadi sukses. Dan
apa saja yang dianggap tidak membantu akan
ditekankan ketaksadaran.
D. Dua Dorongan Pokok
Dalam (Sumadi Suryabrata, 2006) disebutkan
bahwa di dalam diri setiap individu terdapat dua
dorongan pokok, yang mendorong serta melatar
belakangi segala perilakunya, yaitu :
a. Dorongan kemasyarakatan, yang mendorong
manusia bertindak untuk kepentingan orang lain;

b. Dorongan keakuan, yang mendorong manusia


bertindak untuk kepentingan diri sendiri.
E. Minat Sosial (Social Interest)
Interest Social adalah bagian dari hakekat manusia
dan dalam besaran yang berbeda muncul pada tingkah
laku setiap orang kriminal, psikotik atau orang yang
sehat.
1. Perkembangan Minat Sosial
Dampak lingkungan sosial mula sangat penting;
hubungan anak dengan ibu dan ayahnya akan
melemahkan peran hereditas. Sesudah usia 5 tahun,
dampak hereditas menjadi kabur, karena pengaruh
lingkungan sosial, dan sejak saat itu belajar akan
mengubah hampir semua aspek kepribadian anak.
Lanjutan...
2. Perlunya Minat Sosial
Kehidupan sosial dalam pandangan Adler merupakan
sesuatu yang alami bagi manusia, dan minat sosial adalah
perekat kehidupan sosial itu. Perasaan inferior dibutuhkan
untuk menjadi bersama membentuk masyarakat.
3. Kriteria Nilai-Nilai Kemanusiaan
Interest Social menjadi satu satunya kriteria untuk
mengukur kesehatan jiwa. Tingkat seberapa tinggi minat
sosial seseorang, menunjukkan kematangan psikologisnya.
Orang yang tidak matang kurang memiliki
gemeinschafgefuhl, mementingkan diri sendiri, berjuang
menjadi superioritik pribadi melampaui orang lain. Orang
yang sehat, peduli terhadap orang lain, dan mempunyai
tujuan menjadi sukses yang mencakup kebahagiaan semua
umat manusia..
PERJUANGAN MENCAPAI TUJUAN FINAL
F. Gaya Hidup (Style of Life)
Gaya hidup adalah cara yang unik dari setiap orang
dalam berjuang mencapai tujuan khusus yang telah
ditentukan orang itu dalam kehidupan tertentu
dimana dia berada.
Gaya hidup telah terbentuk pada usia 4-5 tahun.
Gaya hidup itu tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan instrinsik(hereditas) dan lingkungan
objektif, tetapi dibentuk oleh anak melalui
pengamatannya dan interpretasinya terhadap
keduanya. Terutama, hidup ditentukan oleh
inferioritas-inferioritas khusus yang dimiliki
seseorang (bisa khayalan bisa nyata), yakni
inferioritas itu. Sesudah garis arah itu ditentukan,
persepsi individu terikat dengannya sampai mati.
G. Kekuatan Kreatif Self (Creative
Power Of The Self)
Self Kreatif atau kekuatan kreatif adalah kekuatan
ketiga yang paling menentukan tingkahlaku, penggerak
utama, sendi dan obat mujarab kehidupan, yang
membawahi dua kekuatan dan konsep-konsep lainnya
(kekuatan pertama :heredity, kedua : lingkungan). Diri
kreatif bersifat padu, konsisten, berdaulat, dalam
struktur kepribadian. Menurut Adler, keturunan
memberi “kemampuan tertentu,” dan lingkungan
memberi “impresi/kesan,” tertentu.
Diri kreatif adalah sarana mengolah kata-kata dunia
dan mentransmorfasikan fakta-fakta itu menjadi
kepribadian yang subjektif, dinamika, menyatu,
personal, dan unik. Diri kreatif memberi arti kepada
kehidupan, menciptakan tujuan maupun sarana untuk
mencapainya.
H. Perkembangan Abnormal

1. Faktor Eksternal dalam Salah Suai


a. Cacat Fisik Yang Buruk
b. Gaya Hidup Manja (Pampered)
c. Gaya hidup diabaikan
2. Kecenderungan Pengamanan (safeguarding)
a. Sesalan
b. Agresi
c. Menarik Diri(withdrawal)
I. Tipologi Kepribadian Adler
Adler mencoba untuk memasukkan idenya kedalam ide yunani kuno
mengenai cairan tempramen yang mendasari kepribadian, yaitu :
1. dominasi cairan empedu kuning mengindikasikan tempramen
mudah marah (koleris),
2. dominasi empedu hitam menghasilkan tempramen sedih dan
misterius(melankolis),
3. dominasi darah menghasilkan tempramen gembira(sanguinis), dan
4. dominasi lendir menghasilkan tempramen lesu (plegmatis)

(Friedman & Schustack, 2008).


Lanjutan...
Dalam (Friedman & Schustack, 2008) Adler
mengganti istilah keempat komponen tersebut
dengan topologinya:
(1) Rulling-Dominant (agresif dan mendominasi),
(2) Getting-Leaning (mengambil dari orang lain,
cenderung pasif),
(3) Avoiding (melawan atau mengatasi masalah
dengan menjauh dari masalah) dan
(4) Socially Useful (menghadapi masalah secara
realistis, kooperatif, dan penyayang).
J. Aplikasi Teori Alfred Adler

1. Keadaan Keluarga
Adler mengembangkan teori urutan
lahir, didasarkan pada keyakinan bahwa
keturunan, lingkungan, dan kreatifitas
individual bergabung menentukan
kepribadian (Alwisol, 2017)
Tabel 1 Ciri Kepribadian Menurut Urutan
Kelahiran
Anak Sulung Anak Kedua Anak Bungsu Anak Tunggal
Situasi Dasar
Menerima perhatian tidak terpecah dari Memiliki model atau perintis, yakni Memiliki banyak model, menerima banyak Menerima perhatian tidak terpecah
orang tua. kakaknya. perhatian, walaupun berbagi, tidak berybah dari orang tua
sejak awal.
Turun tahta akibat kelahiran adik, dan harus Harus berbagi perhatian sejak awal Cenderung cukup dengan orang
berbagi perhatian Sering dimanja tuanya

Sering dimanja
Dampak Positif
Bertanggung jawab, melindungi dan Motivasi tinggi. Sering mengungguli semua saudaranya. Masak social
memperhatikan orang lain.
Memiliki interes social. Ambisius yang realistic.
Organisator yang baik
Lebih mudah menyesuaikan diri
dibandingkan kakaknya.

Kompetisi yang sehat.

Dampak Negatif
Merasa tidak aman, takut tiba-tiba Pemberontak dan pengiri permanan, Merasa inferior dengan siapa saja, Ingin menjadfi pusat perhatian,
kehilangan nasib baik. Cenderung berusaha mengalahkan
Tergantung keepada orang lain, Takut bersaing dengan orang lain,
orang lain,
Pemarah, pesimistik, konservatif, perhatian
Ambisi yang tidak realistic Merasa dirinya benar dan setiap
pada aturan dan hukum. Kompetitif berlebihan
tantangan harus disalahkan,
Gaya hidup manja
Berjuang untuk diterima. Mudah kecil hati,
Perasaan kejasama rendah,
Tidak kooperatif,m senang mengkritik Sukar berperan sebagai pengikut,
Gaya hidup manja
orang lain.
Lanjutan...
2. Psikoterapi
Menurut Adler, Psikopatologi merupakan akibat dari kurangnya keberanian,
perasaan inferior yang berlebihan, dan minat sosial yang kurang berkembang. Jadi
tujuan utama, psikoterapinya adalah meningkatkan keberanian, mengurangi
perasaan inferior, dan mendorong berkembangnya minat sosial.

3. Menggali Masa Lalu (Early Recollection)


Menurut Adler ingatan masa lalu seseorang selalu konsisten dengan gaya
hidup orang itu sekarang, dan pandangan subjektif orang itu terhadap pengalaman
masalalunya menjadi petunjuk untuk memahami tujuan final dan gaya hidupnya.

4. Mimpi
Gaya hidup juga terekspresikan lewat mimpi. Adler menolak pandangan Freud
bahwa mimpi adalah ekspresi keinginan masa kecil.
Pro dan Kontra Teori Alfred
Adler
1. Ahli Psikologi yang Pro dengan teori
Alfred Adler
Dalam (Sumadi Suryabrata, 2006)
disebutkan bahwa Kunkel berpegang
teguh pada dasar pemikiran Adler.
Seperti Adler Kunkel berpendapat
bahwa kehidupan jiwa adalah
dinamis, dan dinamika ini dikarenakan
oleh adanya dua dorongan yang saling
bertentangan.
Lanjutan...

2. Ahli Psikologi yang pro dengan teori


Alfred Adler
a. Dalam satu segi, Adler sama dengan
Freud dan Jung, yakni kepribadian
memiliki sifat biologik, kodrat inheren
membentuk kepribadian manusia. Freud
mementingkan seks, Jung menekankan
pola pemikiran primordial, sedagkan
adler menekankan minat sosial.
b. Freud memandang kepribadian sebagai
proses biologik-mekanistik, sedang Adler
termasuk pelopor ego kreatif (ego-
cretive).

Anda mungkin juga menyukai