Wordpress.com
Kuntjojo: 2010
PERJUANGAN MENUJU
SUPERIORITAS
• Adler menggambarkan manusia sebagai individu yang berjuang untuk meraih kesempurnaan atau
superioritas.
maksudnya setiap orang memulai hidup dengan kelemahan fisik yang memunculkan perasaan inferior, yaitu perasaan
yang memotivasi seseorang untuk berjuang demi meraih superioritas atau keberhasilan. Perjuangan ke arah superioritas
adalah perjuangan yang bersifat bawaan. Dari lahir sampai mati perjuangan ke arah superioritas itu membawa setiap
individu dari satu tahap perkembangan ke tahap-tahap perkembangan berikutnya yang lebih tinggi.
• Adler menyebutkan bahwa dorongan ke arah superioritas itu dapat menjelma dengan bermacam-macam cara yang
berbeda-beda, dan setiap individu memiliki cara masing-masing untuk mencapai kesempurnaan. Individu yang tidak sehat
secara psikologis (neurotik) akan berjuang untuk superiotitas pribadi (memperjuangkan tujuan-tujuan egoistik), sedangkan
individu yang sehat secara psikologis (normal) mencari keberhasilan untuk semua umat manusia (bersifat sosial).
TUJUAN AKHIR (FINAL DESTINATION)
Menurut Adler, manusia berjuang demi sebuah tujuan akhir, entah itu
superioritas pribadi atau keberhasilan untuk semua umat manusia.
Tujuan akhir ini semata-mata bersifat fiktif, yang tidak ada bentuk objektifnya.
Namun demikian, tujuan akhir memiliki makna yang besar karena
mempersatukan kepribadian dan membuat semua perilaku dapat dipahami
Tujuan ini tidak ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan. Ia lebih sebagai
produk dari daya kreatif (creative power), yaitu kemampuan manusia untuk
secara bebas membentuk perilakunya dan menciptakan kepribadian mereka
sendiri.
Tujuan akhir dari individu adalah mengurangi rasa sakit akibat perasaan
inferior dan mengarahkan individu tersebut kepada superioritas atau
keberhasilan. Di dalam prinsip ini, Adler mereduksi semua motivasi menjadi
satu dorongan tunggal-berjuang untuk meraih keberhasilan atau superioritas
PENELITIAN ALFRED ADLER
Konstelasi Keluarga
Ketika melakukan terapi terhadap pasien, Adler selalu bertanya tentang konstelasi keluarga mereka, yakni
urutan kelahiran, gender dari saudara kandung, dan jarak umur diantara mereka. Adler mengamati ada
hubungan antara urutan kelahiran dan kepribadian anak, namun persepsi anak terhadap situasi dimana
mereka dilahirkan berperan lebih penting daripada sekedar nomor urut .
1. Anak-anak
2. Anak-anak 3. Anak-anak
yang memiliki
yang dimanjakan yang diabaikan
inferioritas-
inferioritas
URUTAN KELAHIRAN
Adler menempatkan urutan kelahiran sebagai salah satu pengaruh sosial mayor dalam masa kanak-kanak dimana individu
membentuk gaya hidup. Adler focus pada tiga posisi ; anak pertama, anak kedua, dan yang paling muda.
1. Anak pertama
• menemukan dirinya dalam keunikan dan dalam banyak situasi yang patut ditiru.
• Keras kepala
• menerima perhatian yang sepenuhnya dari orangtua.
• Suka mengganggu
• memiliki ketertarikan pada pemeliharaan urutan dan kekuasaan.
2. anak kedua
4. anak tunggal
• anak pertama yang tidak pernah kehilangan posisi unggul dan kuat—
paling tidak dalam masa kanakkanak.
• tumbuh dewasa dengan cepat dan meraih kedewasaan perilaku dan
sikap lebih cepat
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
URUTAN KELAHIRAN
3. menurut adler manusia manusia di motivasi oleh dorongan sosial, bukan dorongan
seksual.
KETIDAKSEPAKATAN ADLER DENGAN
SIGMUND FREUD.
1. Kehidupan yang sejati adalah kemampuan mencintai dan 1. Kehidupan yang sehat lebih dari mencintai dan berkarya,
berkarya namun juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan
memperdulikan kesejahteraan mereka.
2. Motivasi tindakan manusia oleh pengaruh sosial dan
2. Motivasi tindakan manusia lebih pada seks dan agresi
perjuangan menuju keberhasilan.
3. Kepribadian sebagai proses biologis mekanistik 3. Kepribadian adalah ego kreatif yang menginterpretasikan
dan membuat pengalaman organisme penuh makna
4. Pusat kepribadian adalah ketidaksadaran 4. Pusat kepribadian adalah kesadaran
5. Manusia sedikit/tidak sama sekali pilihan 5. Manusia bertanggungjawab sepenuhnya untuk menjadi siapa
dalam mebuat kepribadian mereka. diri mereka
6. Perilaku manusia dibentuk oleh 6. Perilaku anusia dibentuk oleh pandangan manusia
pengalaman-pengalaman masa lalu mengenai masa depan
Mengatasi
Inferioritas dan
Superiorita
PEMBAHASAN KONSEP ALFRED ADLER
Fictional Final Goal
Kompasiana.com
(Novie Oktaviana Putri: 2014)
SELESAI .....
Terimakasih atas perhatian nya