Anda di halaman 1dari 29

ALIRAN HUMANISTIK:

ADLER & ERIKSON


KELOMPOK 12
• FX. Elmaoda Diyan Anugrah 15000120120004
• Annisa Dewi Safitri 15000120120011
• Sherly Nurul Aulia 15000120120026
• Alissa Dwi Anggara 15000120120052
• Tri Wahyuningsih 15000120120061
• Nadira Saraswati Talogo 15000120130136
Aliran Humanistik
.Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama
psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang
multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku
manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan
aktualisasi diri manusia.
Alfred Adler
(1870-1937)
• Teori Psikologinya disebut dengan Psikologi Individu
• Dasar teori Psikologi Individu: Bagaimana cara manusia
mengalahkan rasa inferioritas dan memusatkan
perilakunya pada rencana-rencana masa depan untuk
mencapai superioritas (kesempurnaan).
BIOGRAFI
SINGKAT
• Dilahirkan di Wina, Austria, pada tanggal 7 Februari 1870. Masa kanak-kanak Adler
sangat memengaruhi teori Psikologi Individunya.
• Beliau dilahirkan dengan tubuh yang sering sakit dan perawakan yang kurang menarik.
• Hal itu membuatnya cemburu pada kakaknya dan mengalami penolakan dari ibunya.
• Pengalaman ini memunculkan inferioritas yang berusaha ia kalahkan semasa hidupnya.
• Sempat menjadi pengikut Freud namun keluar pada 1911.
• Pada 1935 pindah ke AS dan menjadi guru besar psikologi medis di Long Island College
of Medicine.
• Meninggal di Aberdeen, Skotlandia, saat dalam tur berbicara yang berat.
TOKOH YANG MEMENGARUHI:
SIGMUND FREUD
Menjadi
Pengikut
Adler bertemuan dengan Freud dan menjadi pengikutnya.
Teori Psikoanalisa milik Sigmund Freud memengaruhi teori
yang dibentuk oleh Adler (Psikologi Individu).
Awal
pertemuan
Perkenalannya dengan Berpisah
psikologi ketika membaca buku jalan
Sigmund Freud tentang Dream
Adler pun punya pandangan yang berbeda dengan Freud
Interpretation pada tahun 1902
tentang motivasi dasar, peran masa lalu, kesadaran-
ketidaksadaran, dan juga kehendak bebas manusia. Pada
1911, Adler keluar dari organisasi
PERILAKU MANUSIA MENURUT
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ADLER
Menjelaskan perilaku manusia menurut teori Adler dapatlah berpegang pada pernyataan
Adler sendiri, bahwa tujuan akhir perilaku individuallah yang dapat dijadikan gambaran
untuk menerangkan perilaku tersebut. jadi aktivitas seperti perkawinan, pelanggaran
hukum, bunuh diri, humor, keadaan supranatural, merokok, bermain dan reakreasi, serta
psikoseneurosis, adalah aktivitas yang bertujuan menurut apa yang dirumuskan oleh
individu, yang dipengaruhi oleh perasaan rendah diri atau superior yang khas, gaya hidup
dan diri yang kreatif yang khas pula.
MEMPREDIKSI PERILAKU MANUSIA
MENURUT PSIKOLOGI INDIVIDUAL
ADLER
● Prediksi Pribadi
● Prediksi secara pribadi yang mungkin dilakukan adalah
menerima gagasan Adler mengenai pola perilaku yang muncul
dan menjadi gaya hidup, khususnya mengenai posisi seseorang
dalam keluarganya, sebagai anak sulung, bungsu atau anak
tengah dan tunggal.

● Prediksi Laboratorium
● Teori Adler yang dimasukkan ke dalam wilayah penelitian hanya
sedikit, yakni terbatas pada konsep kedudukan urutan anak
dalam keluarga dan gaya hidupnya yang terbentuk karena
statusnya itu.
PRINSIP PRINSIP ALFRED ADLER
• Inferiority dan Superiority

Inferioritas = Merasa lemah tidak mampu mengatasi keadaan.


Superioritas = Berusaha menjadi lebih baik, lebih dekat dengan
tujuan ideal seseorang.

• Social Interest

Merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain yang berkelanjutan


sepanjang kehidupan untuk mengarahkan perilaku seseorang. Minat sosial membuat
seseorang dapat mencapai superioritas dengan cara sehat, sedangkan kurangnya
minat sosial dapat mengarah pada fungsi yang maladaptif.
• Style of Life

Setiap manusia memiliki tujuan, perasaan inferior, berjuang menjadi superior dan
dapat mewarnai atau tidak mewarnai usaha mencapai superioritasnya itu dengan
minat sosial. Tetapi, setiap manusia melakukannya dengan cara yang berbeda
sesuai dengan gaya hidupnya.

• Creative power

Daya kreatif seseorang bisa membantu dalam mengendalikan kehidupannya,


menentukan cara dan strategi untuk meraih keberhasilan hingga berperan dalam
membentuk minat sosial. Daya kreatif akan membuat seseorang terus bergerak
dalam mencapai tujuannya, dimana pergerakan tersebut merupakan konsep yang
penting dalam suatu karakteristik seseorang.
• Fictional Goals Principle

Adler menganggap masa depan adalah yang terpenting. Tujuan yang


dirumuskan individu adalah semu karena dibuat amat ideal untuk
diperjuangkan sehingga mungkin tidak dapat direalisasikan.
Kontribusi Adler bagi
Psikologi
Kontribusi Adler adalah pada psikologi
konseling yang menekankan pada
minat sosial sebagai peningkatan rasa
superioritas.
Beberapa Tulisan Adler

• Understanding Human Nature


• The Practice & Theory of
Individual Psychology
• Dll.
ERICK ERIKSON (1902-1994)
• Merupakan Psikolog asal Jerman dan seorang
pengikut Freud.
• Terkenal dengan teorinya yaitu Delapan Tahap
Perkembangan Manusia (prinsip epigenetic)
Biografi Singkat
• Lahir di Fankfurt, Jerman pada 15 Juni 1902
• Setelah lulus SMA, Erikson berkeliling Eropa untuk menikmati dan belajar seni.
• Pada tahun 1927-1933, Erikson belajar sebagai Child Analyst di Vienna
Psycholoanalyc Institute bersama Anna Freud.
• Tahun 1933, Erikson pindah ke Copenhagen, lalu ke Denmark dan ke Boston,
Amerika.
• Ia lantas mengajar di Harvard Medical School dan membuka praktik
psikoanalisis anak-anak.
• Selanjutnya, Erikson mengajar di University of California di Berkeley.
• Erikson meninggal dunia pada tanggal 12 Mei 1994 di Harwich, Massachusetts,
AS.
TOKOH YANG MEMENGARUHI: ANNA
FREUD
Masa Pendidikan

Erikson mempelajari spesialisasi tentang analisa


psikologi pada anak – anak dan mempelajari
metode Montessori, kemudian lulus pada 1933.
Awal pertemuan

Berkenalan dengan
perkumpulan Freud, Erikson
mengikuti pendidikan beliau Karir
dengan konsep
psikoanalisis di bawah Pada tahun 1933, Erikson dan keluarganya
bimbingan Anna Freud. pindah ke Amerika Serikat dan menjadi ahli
psikoanalis anak pertama di Boston.
TEORI HUMANIS
Erikson percaya bahwa kepribadian manusia terus berkembang
melewati usia lima tahun, dan dia percaya bahwa perkembangan
kepribadian bergantung langsung pada penyelesaian krisis
eksistensial seperti kepercayaan, otonomi, keintiman,
individualitas, integritas, dan identitas (yang dipandang dalam
tradisi teori psikoanalitik sebagai produk sampingan dari
penyelesaian krisis seksual). Teori perkembangan delapan tahap
yang sangat berpengaruh dari Erikson juga memperluas lima
tahap awal Freud untuk mencakup tahun-tahun kehidupan
setelah masa kanak-kanak. Dalam teori ini, Erikson
memperkenalkan dan mendeskripsikan karakteristik krisis
identitas remaja dan krisis paruh baya
8 Tahap Perkembangan Psikososial

• Kepercayaan Dasar vs. Kecurigaan Dasar


• Otonomi vs. Perasaan Malu dan Keragu-
Raguan
• Inisiatif vs. Kesalahan
• Kerajinan vs. Inferioritas
• Identitas vs. Kekacauan Identitas
• Keintiman vs. Isolasi
• Generativitas vs. Stagnasi
• Integritas vs. Keputusasaan
Kepercayaan Dasar vs. Kecurigaan Dasar

● Terbentuk selama tahap sensorik oral dan ditunjukkan oleh bayi


lewat kapasitasnya untuk tidur dengan tenang, menyantap
makanan dengan nyaman dan membuang kotoran dengan santai.
Kebiasaan itu berlangsung terus dalam kehidupan bayi dan
merupakan dasar paling awal bagi berkembangnya suatu perasaan
identitas psikososial.
Otonomi vs. Perasaan Malu dan Keragu-Raguan

● Anak harus didorong untuk mengalami situasi-situasi


yang menuntut otonomi dalam melakukan pilihan
bebas. Rasa mampu mengendalikan diri akan
menimbulkan dalam diri anak rasa memiliki kemauan
baik dan bangga yang bersifat menetap. Sebaliknya
rasa kehilangan kontrol diri dapat menyebabkan
perasaan malu dan ragu-ragu yang bersifat menetap.
Inisiatif vs. Kesalahan

● Selama tahap ini anak menampilkan diri lebih maju


dan lebih seimbang secara fisik maupun kejiwaan.
Anak secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan
bermain, memakai pakaian, meniru kepribadian
orang dewasa dan berpura-pura menjadi apa saja.
Keterasingan batin yang dapat timbul pada masa
kanak-kanak ini ialah suatu perasaam bersalah.
Kerajinan vs. Inferioritas

● Pada tahap ini, anak harus belajar mengontrol


imjinasinya yang sangat kaya, dan mulai menempuh
pendidikan formal. Bahaya dari tahap ini ialah anak
bisa mengembangkan perasaan rendah diri apabila ia
tidak berhasil menguasai tugas-tugas yang dipilihnya
atau yang diberikan oleh guru dan orang tua.
Identitas vs. Kekacauan Identitas

● Individu mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya


sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik, namun siap
untuk memasuki suatu peranan yang berarti di tengah
masyarakat. Namun, peralihan yang sulit dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa mungkin merasakan kebingungan
dalam dibandingkan pada masa-masa lain akibat kekacauan
peranan atau kekacauan identitas.
Keintiman vs. Isolasi

● Tahap dimana orang dewasa awal siap dan ingin


menyatukan identitasnya dengan orang lain dan
membutuhkan seseorang untuk dicintai serta berbagi rasa
dalam suatu hubungan kepercayaan. Bahaya pada
keintiman ini adalah isolasi.
Generativitas vs. Stagnasi

● Ciri tahap ini adalah perhatian terhadap apa yang


dihasilkan, keturunan, produk, ide serta pembentukan
dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi
mendatang. Apabila generativitas lemah atau tidak
diungkapkan maka kepribadian akan mundur dan
mengalami stagnasi. Nilai pemeliharaan berkembang
dalam tahap ini.
Integritas vs. Keputusasaan

● Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang


dicapai seseorang setelah memelihara benda, produk, ide, orang
dan setelah berhasil menyesuaikan diri dengan keberhasilan dan
kegagalan dalam hidup. Lawan integritas adalah keputusasaan
tertentu menghadapi perubahan siklus kehidupan individu.
Kelebihan dan Kekurangan Teori
Shaffer (2005) mengatakan banyak orang lebih Erikson
memilih teori Erikson daripada Freud karena
mereka hanya menolak untuk percaya bahwa manusia didominasi oleh naluri seksual
mereka. Erikson menekankan banyak konflik sosial dan dilema pribadi yang dialami
seseorang atau orang yang mereka kenal, sehingga mereka dapat dengan mudah
mengantisipasinya.

Selain memiliki kelebihan, teori Erikson juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut beberapa
kritikan terhadap teori Erikson:
• Tidak semua orang mengalami kasus yang sama pada fase dan waktu yang sama seperti yang
dikemukakan Erikson dalam teori perkembangan psikososialnya (Slavin, 2006).
• Teori ini benar-benar hanya pandangan deskriptif dari perkembangan sosial dan emosional
seseorang yang tanpa menjelaskan bagaimana atau mengapa perkembangan ini bisa terjadi
(Shaffer, 2005).
• Teori ini lebih sesuai untuk anak laki-laki daripada untuk anak perempuan dan perhatiannya
lebih diberikan kepada masa bayi dan anak-anak daripada masa dewasa. (Cramer, Craig, Flynn,
Bernadette. & LaFave, Ann, 1997).
Kontribusi Erikson bagi
Psikologi
Erikson menghabiskan waktu mempelajari kehidupan suku Sioux di
South Dakota dan Yurok di California utara untuk lebih
mengembangkan teori psikoanalitiknya. Dia juga berkontribusi
pada dua topik utama yaitu teori psikososial tentang
perkembangan dari mana muncul suatu konsepsi yang luas
tentang ego dan penelitian psikosejarah yang menerangkan
psikososialnya.
Beberapa Karya Erikson

• Childhood and Society.


• Young Man Luther: A study in Psychoanalysis
and History.
• Identity and the Life Circle Insight and
Responsibility.
• Youth and Crisis.
• Dll.
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai