Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ainul Fitrianisa Suroso

NIM : 4518091025
Kelas : Psikologi B
Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian
Dosen : Hasniar AR.,S.Psi.,M.Psi

Rangkuman Psikologi Kepribadian


Teori Adler : Psikologi Individual

BIOGRAFI ALFRED ADLER


Alfred Adler lahir pada 7 Februari 1870 di Rudolfsheim, sebuah desa
dekat Wina. Ibunya, Pauline adalah ibu rumah tangga yang disibukkan dengan
dengan mengurus ketujuh anaknya. Ayahnya, Leopold, adalah Yahudi kelas
menengah yang merupakan seorang pedagang gandum dari Hungaria. Semasa
kecil, Adler adalah seorang anak yang lemah dan sakit- sakitan, bahkan pada
umur 5 tahun, ia hamper meninggal karena radang paru- paru (pneumonia).
Kondisi Adler sangat berkebalikan dengan kondisi kesehatan kakak laki- lakinya,
Sigmund Adler.
Kehidupan Freud dan Adler memiliki kesamaan menarik. Mereka sama
dari orang tua Yahudi Wina kelas memnengah atau menengah ke bawah, namun
mereka tidak ada yang religious. Freud jauh lebih menyadari darah Yahudi yang
ia miliki ketimbang Adler dan mempercayai bahwa dirinya dianiaya karena latar
belakang tersebut. Pada 1904, ia beralih keyakinan menjadi Protestantisme.
Walaupun terjadi perubahan keyakinan, ia tidak mempunyai pendirian religious
yang dalam, bahkan salah satu penulis biografinya yaitu Rattner menganggap
Adler sebagai agnostik.
Terdapat perbedaan di antara para sarjana mengenai pertemuan pertama
Adler dan Freud. Pada akhir musim gugur 1902, Freud mengundang Adler dan
tiga dokter Wina untuk menghadiri pertemuan kelompok di rumah Freud untuk
mendiskusikan psikologi dan neuropatologi. Selama dalam kelompk, Adler tidk
pernah menganggap Freud sebagai mentornya dan ia meyakini dengan agak naïf
bahwa dirinya dan yang lainnya mampu memberikan kontribusi pada
psikoanalisis- kontribusi yang akan diterima oleh Freud.
Selama beberapa tahun berikutnya, Adler menjadi semakin yakin bahwa
psikoanalisis seharusnya lebih luas dibandingkan pandangan Freud tentang
seksualitas kanak- kanak. Pada 1911, Adler yang waktu itu menjabat sebagai
presiden Vienna Psychoanalytic Society, mempresentasikan pandangannya di
depan kelompok tersebut dan mengutarakan ketidaksetujuan terhadap
kecenderungan seksual dari psikonalisis dan bersikeras bahwa dorongan untuk
superioritas lebih sesuai dengan motivasi dasar daripada seksualitas. Oktober
1911, Adler mengundurkan diri dari jabatan presiden dan keanggotaannya di
Psychoanalythic Society.
Selama beberapa tahun dalam hidupnya, Adler kerap mengunjungi
Amerika Serikat, tempat ia mengajar psikologi individual di Columbia University
dan di New School for Social Research.
Adle menikah dengan wanita Rusia yang sangat independen, Riassa
Epstein pada Desember 1897. Raissa adalah seorang feminis awal dan lebih
politis dibandingkan suaminya. Mereka memiliki empat orang anak, Alexandra
dan Kurt, yang menjadi psikiater dan melanjutkan pekerjaan ayahnya, Valentine
(Vali) yang meninggal sebagai tahanan politik di Uni Soviet pada 1942, dan
Cornelia (Nelly) yang bercita- cita menjadi artis.
Dari pertengahan masa kanak- kanak sampai ulang tahunnya yang ke- 67,
Adler menikmati kesehatan yang baik. Kemudian pada awal tahun 1937, Adler
merasakan nyeri dada ketika tengah menjadi pembicara keliling di Belanda. Pada
28 Mei 1937 ia meninggal karena serangan jantung.
FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETIDAKMAMPUAN
MENYESUAIKAN DIRI
a. Kelemahan Fisik yang Berlebihan
Setiap orang yang lahir kedunia dikaruniai kelemahan fisik dan hal tersebut
mengarah pada perasaan inferior. Orang- orang dengan kelemahan fisik
berlebihan terkadang membentuk perasaan inferior yang berlebhan karena
berusaha keras untuk melakukan kompensasi terhadap kelemahan mereka dan
cenderung menjadi terlalu peduli pada diri sendiri dan kurang
mempertimbangkan keadaan orang lain.

b. Gaya Hidup Manja


Factor ini kebanyakan dijalani oleh orang- orang neurotis. Orang- orang yang
manja memiliki minat social yang lemah, namun mempunyai hasrat yang kuat
untuk terus mempertahankan hubungan yang bersifat ketergantungan. Mereka
mengharapkan orang lain untuk merawat, melindungi, dan memuaskan
kebutuhan mereka. Karakteristik yang mereka miliki adalah putus asa yang
berlebihan, kebimbangan, oversensitive, tidak sabar, emosi berlebihan,
terutama kecemasan.

c. Gaya Hidup Terabaikan


Pengabaian adalah konsep relative. Tidak ada orang yang merasa benar- benar
diabaikan atau diinginkan. Anak- anak yang disiksa dan diperlakukan tidak
baik menumbuhkan minat social yang minim dan cenderung memunculkan
gaya hidup terabaikan, sedikit memiliki rasa percaya diri dan membuat
perkiraan yang terlalu jauh yang berkaitan dengan dengan masalah- masalah
penting dalam hidup. Mereka tidak percaya orang lain dan tidak mampu
bekerja sama untuk kebaikan bersama.
d. Kecenderungan untuk Melindungi
Dalam factor ini, manusia menciptakan pola perilaku untuk melindungi
perasaan berlebihan akan penghargaan diri mereka terhadap rasa malu di
muka umum. Gejala- gejala dibentuk sebagai perlindungan terhadap
kecemasan. Terdapat perkembangan penting di antara konsep Adler dan
Freud. Mekanisme pertahana diri Freudian dilakukan secara tidak sadar untuk
melindungi ego dan kecemasan, sedangkan yang dikemukakan Adler adalah
kecenderungan untuk melindungi sebagian besar dilakukan secara sadar untuk
melindungi penghargaan diri seseorang yang rapuh dari rasa malu di muka
umum.

e. Membuat Alasan
Adalah kecenderungan untuk melindungi yang paling umum. Orang pertama-
tama akan menyatakan sesuatu yang akan mereka lakukan atau sesuatu yang
akan terdengar bagus untuk orang lain kemudian diikuti oleh alasan.

f. Agresi
Orang menggunakan agresi untuk melindungi superioritas mereka yang
berlebihan, yaitu melindungi penghargaan diri mereka yang rapuh.
Perlindungannya bisa berbentuk depresiasi, daakwaan, atau mendakwa diri
sendiri.

g. Menarik Diri
Adalah perkembangan kepribadianyang dapat terhenti ketika manusia lari dari
kesulitan atau perlindungan dengan membuat jarak. Adler menyebutkan empat
cara perlindungan menarik diri yaitu bergerak mundur, berdiam diri, keragu-
raguan, dan membangun penghalang. Kecenderungan untuk melindungi
ditemukan pada hamper setiap orang, tetapi ketika kecenderungan itu berubah
menjadi terlalu kaku, maka perlindungan ini menjadi merusak diri.
MASCULIN PROTEST
Menurut Adler, budaya dan praktik social yang bukan anatomi
memengaruhi banyak pria dan wanita dalam melebih- lebihkan pentingnya
kejantanan, suatu kondisi.

Asal Mula Masculine Protest


Sejak kecil, anak laki- laki sering diajarkan bahwa menjadi maskulin
berarti menjadi berani, kuat, dan dominan. Lambing keberhasilan untuk anak laki-
laki adalah menang, berkuasa, dan berada diatas. Sebaliknya, anak perempuan
belajar untuk menjadi pasif dan menerima posisi inferior dalam masyarakat.

Adler, Freud, dan Masculine Protest


Freud meyakini bahwa anatomi adalah takdir. Menurut Adler,sikap
terhadap wanita bisa menjadi bukti dari seseorang dengan masculine protest yang
kuat dan mengasumsikan bahwa wanita memiliki kebutuhan fisiologis dan
psikoloogis yang sam dengan pria dan juga bisa menginginkan hal- hal yang
kurang lebih sama dengan pria.

PENERAPAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL


Konstelasi Keluarga
Menurut Adler, anak sulung kemungkinan besar memiliki perasaaan
berkuasa dan superioritas yang kuat, kecemasan tinggi, serta kecenderungan
untuk bersikap overprotektif dan kemudian mengalami penurunan posisi yang
traumtis ketika adiknya lahir. Mereka kemungkinan besar akan merasakan
permusuhan dan kemarahan kepada bayi yang baru lahir. Dan anak kedua
memulai hidup dalam situasi yang lebih baik untuk membentu kerja sama dan
minat social. Serta anak bungsu yang biasanya paling dimanja dan
konsekuensinya memiliki risiko tinggi untuk menjadi anak yang bermasalah.
Mereka sering memiliki perasaan inferior kuat dan kurang mandiri. Meski
demikian, mereka memiliki motivasi tinggi.
Ingatan Masa Kecil
Adler menegaskan bahwa ingatan masa kecil selalu konsisten dengan gaya
hidup seseorang pada saat ini, dan laporan subjektif mereka akan pengalaman
menghasilkan pemahaman tentang tujuan akhir dan gaya hidup mereka saat ini.
Pada pasiennya, ia meyakini bahwa pasien yang memiliki kecemasan tinggi akan
sering memproyeksikan gaya hidup yang dijalaninya ke dalam ingatan akan
pengalaman masa kecil dengan mengungkapkan kembali peristiwa yang
menyebabkan timbulnya rasa takut dan kecemasan.

Mimpi
Mimpi dapat memberikan petunjuk untuk mengtsi masalah masa depan
meskipun tidak dapat meramalkan masa depan. Ia menyatakan bahwa kebanyakan
mimpi itu bersifat menipu dan tidak mudah dipahami. Semakin tidak konsisten
tujuan seseorang dengan realitas, semakin besar kemungkinan mimpi orang
tersebut digunakan untuk mengecoh diri.

Psikoterapi
Tujuan utama dari psikoterapi Adlerian adalah untuk meningkatkan
keberanian, memperkecil perasaan inferior, dan menumbuhkan minat social. Akan
tetapi, tugas ini tidak mudah karena pasien berusaha untuk bertahan pada
pandangan terhadap diri mereka sendiri yang sudah menetap dan nyaman.

PENELITIAN TERKAIT
Dampak Urutan Lahir
Ia menyatakan bahwa saudara sekandung sering kali bersaing demi sumber
yang penting dan sulit didapatkan seperti kasih saying orangtua dan perhatian.
Keberhasilan anak dalam kompetisi ini mencerminkan strategi berdampak pada
kepribadian mereka, dan posisi urutan lahir serta memprediksikan cirri- cirri
kepribadian. Sulloway mengungkapkan bahwa anak yang lahir pertama cenderung
berorientasi pada pencapaian, memiliki kecemasan, dan konformitas. Sedangkan
anak yang lahir setelahnya cenderung lebih berani untuk mencoba dan mengambil
risiko, inovatif, dan menolak status quo.

Ingatan Masa Kecil dan Pilihan Karier


Adler meyakini bahwa pilihan karir mencerminkan kepribadian seseorang.
Ingatan masa kecil tersebut berpusat pada interaksi social dan hubungan. Para
peneliti sebelumnya telah mengklasifikasikan ingatan masa kecil dan minat karir
ketika dewasa ke dalam enam tipe karier yaitu realistis, investigative, social,
enterprising, dan konvensional.

MASA KANAK- KANAK AWAL DAN PERMASALAHAN YANG


TERKAIT DENGAN KESEHATAN
Menurut Susan Belangee, diet, makan berlebihan, dan bulimia dapat
dilihat sebagai cara yang umum dilakukan untuk mengekspresikan perasaan
inferior. Penelitian lain menemukan bahwa 35% pelaku diet yang masih muda
berkembang menjadi diet yang patologis. Dengan kata lain, gangguan makan dan
usahanya mencapai superioritas adalah cara yang tidak sehat untuk melakukan
kompensasi terhadap inferioritas.
Teori Adler juga dapat menjelaskan tentang perilaku lain yang terkait
dengan kesehatan yaitu kebiasaan minum yang berlebihan. Mahasiswa dan
mahasiswi berusia antara 18 hingga 30 tahun memiliki risiko tinggi untuk menjadi
peminum berat. Akan tetapi, tingkat kebiasaan minum ini belum dapat dianalisis
berdasarkan urutan kelahiran, gender dari saudara kandung, etnis, dan topik- topic
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai