NIM : 4518091025
Kelas : Psikologi B
C. Pengaruh Kultur
Horney menitikberatkan pengaruh kultural sebahagai peran utama
perkembangan kepribadian neurotik dan kepribadian normal. Ia menyakini
bahwa kultur modern terbentuk berdasarkan kompetisi antar individual. Daya
saing dan rasa permusuhan dasar yang ditimbulkan oleh kultur modern
menyebabkan perasaan terpisah. Perasaan sendiri di dunia yang tidak ramah
ini akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kasih sayang (need for
affection) yang pada akhirnya membuat orang menilai cinta terlalu tinggi.
Sebagai akibatnya banyak orang melihat cinta dan kasih sayang sebagai
jawaban atas permasalahan yang mereka hadapi. Memang cinta yang tulus
dapat menjadi pengalaman yang baik dan bermanfaat bagi seseorang. Akan
tetapi kebutuhan akan cinta yang berlebihan akan menjadi dasar yang kuat
bagi berkembangnya neurosis.
Menurut horney, masyarakat Barat mempunyai peranan dalam beberapa
hal. Pertama, orang-orang dalam masyarakat diperkenalkan dengan ajaran
kultur tentang kekeluargaan dan kerendahan hati. Kedua, keinginan
masyarakat untuk sukses dan berhasil mencapai sesuatu yang tidak pernah
berakhir. Ketiga, masyarakat Barat meyakinkan orang-orang bahwa mereka
hidup bebas dan dapat memperoleh apapun yang mereka inginkan melalui
kerja keras dan ketekunan.
Kontradiksi-kontradiksi ini yang ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan
dan bukan pengaruh biologis menghasilkan konflik-konflik intrapsikis yang
mengancam kesehatan mental dari orang normal dan menghasilkan rintangan-
rintangan yang sulit dihadapi orang-orang neutorik.
G. Kecenderungan Neurotik
Horney mengdentifikasi tiga sikap dasar yaitu, mendekati orang lain,
melawan orang lain, dan menjauhi orang lain.
1. Mendekati Orang Lain
Kecenderungan untuk melindungi diri dengan mendekati dan
mendapatkan kasih sayang kepada orang yang lebih kuat dan akan
mempertanggungjawabkan hidup mereka.
b. Permintaan Neurotik
Orang- orang orang mebangun dunia imajinasi yang bertolak belakang
dengan dunia nyata. Mereka merasa special dan berhak mendapatkan
perlakuan sesuai dengan pandangan dan imajinasi mereka. Ketika
harapannya tidak terpenuhi, mak mereka akan menjadi bingung dan
marah dan tidak memahami mengapa orang lain tidak bisa
mengabulkan permintaan mereka.
c. Kebanggaan Neurotik
Kecenderungan membayangkan bahwa diri mereka adalah seseorang
yang mulia, hebat, dan sempurna. Sehingga ketik orang lain tidak
meberikan perlakuan special maka mereka tersakiti.
Kebencian Diri
Orang- orang ini cenderung membenci dan menganggap rendah
diri mereka karena tidak dapat memenuhi tuntutan diri ideal mereka. Ada
enam cara untuk mengekspresikan kebencian diri yaitu :
a. Tuntutan yang tidak henti- henti terhadap diri, disini orang terus –
menerus berusaha untuk menjadi sempurna tanpa celah sedikitpun.
b. Dakwaan terhadap diri yang kejam, disini, orang- orang neurotic
akan memaki diri sendiri secara berulang.
c. Penghinaan terhadap diri, diekspresikan dengan cara
meremehkan, merendahkan, dan mengolok- olok diri sendiri dan
mencegah orang lain untuk melakukan perbaikan.
d. Frustasi diri, bermula dari kebencian diri dan membuat gambaran
diri menjadi nyata. Orang- orang neurotic sering terhambat dalam
melakukan hal- hal menyenangkan yang dianggap tabu.
e. Penyiksaan diri, untuk mendapatkan kepuasan masochistic dengan
cara menderita saat mengambil keputusan, membesar- besarkan
rasa sakit yang dialami, mengajak berkelahi orang yang sudah pasti
mengalahkan mereka atau memicu untuk menjadi korban
penyiksaan fisik.
f. Tindakan dan dorongan menghancurkan diri, orang- orang
neurotic akan menyerang dirinya secara psikologis.
I. Psikologi Feminim
Psikologi feminis adalah pendekatan psikologi yang menganalisis
pengaruh ketidaksetaraan dalam relasi gender dan perilaku antara dua jenis
kelamin yang berbeda. Tujuan dari psikologi feminis adalah untuk memahami
individu dalam aspek sosial dan politik yang lebih besar dalam masyarakat.
Ranah studi ini mengkritik fakta bahwa riset psikologi secara historis telah
dilakukan dalam perspektif laki-laki dengan pandangan bahwa laki-laki adalah
normanya.
Bagi Horney, perbedaan psikis antara pria wanita adalah dari perbedaan
kultur dn harapan social masing- masing. Perbedaan psikis ini terjadi karena
adanya kecemasan dasar dari kebutuhan pria yang mengalahkan wanita dan
wanita yang ingin menaklukan pria. Menurutnya, hal ini merupakan akibat
dari kondisi lingkungan bukan dari pengaruh biologis.
Perilaku menampilkan tingkah laku cemburu kepada orang tua lainnya
adalah untuk mengurangi kecemaan dasar, bukan atas dasar kepuasan seksual.
J. Psikoterapi
Tujuan Horney dari terapinya adalah untuk membantu pasien berkembang
ecara bertahap menuju realisasi diri. Ia ingin agar pasiennya menghilangkan
gambaran ideal diri mereka, menghentikan pencarian neurotic akan kemuliaan
mereka, dan mengubah kebencian diri menjadi penerimaan terhadap diri
mereka yang sebenarnya.
Horney menggunakan beberapa teknik pada terapisnya yaitu pertama
berdasarkan interpretasi mimpinya, sama seperti metode Freud. Kedua,
asosiasi bebas, pasien akan dimina untuk mengatakan segala hal dalam pikiran
mereka dan mengekspresikan perasaan apapun yang muncul.
K. Penelitian Terkait
Penelitian tentang tingkat neurotisme yang tinggi diasosiasikan dengan
kemunginan mengalami lebih banyak emosi negatif dan kemungkinan
mengembangkan masalah kecemasan umum, penelitian tentang, orang-orang
neurotik biasanya tidak mampu lepas daro pola pikir menghindar, dan
penelitian yang dilakukan oleh Michael Robinson dan rekan-rekan tentang
bagaimana seseorang bisa menjadi seorang neurotik yang berhasil.