Anda di halaman 1dari 5

RESUME TEORI KEPRIBADIAN KAREN HORNEY

Karen Horney berasal dari Jerman dan meninggal di Amerika. Horney sangat tertarik
pada psikoanalisa Freud, tapi Horney mendasarkan jika konsep-konsep dari Freud banyak
pertentangan antara lain :

1. Konsep “Penis Envy”


Freud :
Seorang anak perempuan sebenarnya menunjukkan genital inferiority (rasa rendah diri
terhadap keadaan seksualnya), anak perempuan iri karena mengapa anak laki-laki
mempunyai penis sedangkan perempuan tidak.
Diperbarui oleh Horney :
Anak perempuan inferior/pasif bukan karena iri sebab tidak mempunyai penis, tapi karena
pada dasarnya rasa percaya diri pada perempuan itu berkembang, alasannya adalah
tuntutan sosial (dikaitkan dengan kodrat perempuan yang merawat, sehingga perempuan
akan selalu mengalah dan bersikap pasif).
2. Konsep “Oedipus Complex”
Freud :
Cinta anak laki-laki pada ibunya karena dorongan seksual.
Diperbaharui oleh Horney :
Cinta anak laki-laki pada ibunya bukan dari dorongan seksual, tapi lebih disebabkan
karena anak laki-laki menolak perlindungan yang diberikan oleh ibunya, dimana cara
penolakan itu adalah dengan menguasai ibu.
3. Konsep tentang “Agresi”
Freud :
Agresi merupakan sesuatu yang dibawa sejak lahir.
Diperbarui Horney :
Dorongan agresi merupakan dasar perilaku individu, agresi merupakan suatu cara untuk
melindungi individu.
4. Konsep “Narcisme”
Freud :
Yaitu orang yang mencintai dirinya sendiri
Diperbarui oleh Horney :
Narcisme merupakan suatu bentuk dari over invatuation (selalu melihat kalau dirinya
lebih).

Dorongan agresi berinteraksi dengan kecenderungan Basic Anxiety.


Pada dasarnya setiap individu mempunyai rasa cemas yang makin lama akan berkembang
makin kuat, hal ini karena disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
· Kurangnya kehangatan.
Akibatnya, orang sangat mudah menunjukkan perlaku-perilaku neurotis.
Contoh :
Ø Konflik antara anak dengan orang tua, menunjukkan semakin tingginya
anxiety.
Ø Anak-anak yang sejak usia dini terlalu dibebani oleh tanggung jawab sangat
mudah kena anxiety.
Ø Anak-anak yang tidak pernah diberi tanggungjawab, oleh orang tua, akan
merasa anxiety, karena sebenarnya aturan/norma itu merupakan keharusan
hidup manusia.
· Situasi yang over protection
Ø Memisahkan anak dari pergaulan dengan anak-anak lain/anak kampung.
Ø Adanya diskriminasi perbedaan (membawa sifat tidak adil)
Ø Janji orang tua terhadap anak yang tidak ditepati.

Apapun yang mengganggu hubungan anak dengan lingkungannya akan menumbuhkan


anxiety (kecemasan). Pada dasarnya anak selalu diliputi oleh kecemasan, karena
bagaimanapun juga anak tidak bisa lepas dari orang lain. Perilaku yang ditunjukkan oleh
individu sebagai reaksi terhadap situasi hubungan individu dengan orang lain.
Individu juga terlahir dengan beberapa kebutuhan, dimana kebutuhan ini memerlukan
pemecahan/pemenuhan yang irrasional, kebutuhan-kebutuhan itu antara lain :
1) Kebutuhan neurotis akan kasih sayang dan perilaku (affection dan approval)
Dicintai orang, kebutuhan ini tidak hanya dalam perilaku yang pasif. Jika kebutuhan
ini tidak terpenuhi, orang akan cenderung neurotis, orang akan menunjuk rejection
unfriendlines (menolak terhadap suatu persahabatan)
2) Kebutuhan neurotis akan partner (The neurotic needs for partner who will take over
for one’s life)
Merupakan kebutuhan setiap orang dimana individu membutuhkan untuk diperhatikan
oleh orang lain, pada tingkat neurotis, jika seseorang sangat kuat membutuhkan
partner, akan berkembang menjadi sikap hidup parasit. Dia menilai rasa cinta telah
berlebihan (sangat cemas jika ditinggalkan dan harus hidup sadar)
3) Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan seseorang dalam sempit (The
neurotic need to restrict one’s life within narrow).
Tidak pernah menuntut, lebih suka untuk tidak menonjol, menilai sifat rendah diri di
atas segalanya, lebih suka untuk tidak dikenal orang
4) Kebutuhan neurotic akan kekuasaan (The neurotic need for power).
Kekuatan bagi individu merupakan hal yang utama
5) Kebutuhan neurotis untuk menguasai orang lain (The neurotic needs to exploit other).
Jika belum menindas orang lain, individu merasa tidak puas. Dalam menguasai orang
lain tidak hanya dengan menggunakan kekuatan tapi dapat memanfaatkan kelemahan
orang lain.
6) Kebutuhan neurotis untuk gengsi (The neurotic need for prestige)
Harga diri seseorang ditentukan oleh banyaknya penghargaan yang diterima.
7) The neurotic needs for personal administration
Keinginan untuk dikagumi oleh orang lain secara berlebihan, menganggap dirinya
sendiri
8) The neurotic ambition for personal achievement
Ingin menjadi orang yang baik, sehingga mendorong dirinya untuk menjadi orang
yang terbesar sebagai akibat dari ketidakamanan tanpa dasar yang ada pada dirinya.
9) The neurotic need for self succifienty and independence
Kebutuhan akan kehangatan orang lain. Karena pernah dikecewakan, kemudian
individu menjadi mengasingkan diri dari orang lain, menolak untuk terikat terhadap
siapapun perihal apapun.
10) The neurotic need for protection and immassailability
Selalu merasa cemas untuk berbuat kesalahan dan dikecam/dikritik orang lain.
Individu berusaha untuk membuat diri sempurna dan tidak dapat diganggu gugat,
dengan mencari kesalahan-kesalahan pada diri mereka agar dapat menutupinya
sebelum terlihat oleh orang lain.

Dari penjelasan diatas, horney menyimpulkan ada 3 orientasi need terhadap dunia luar :
 Moving towards people (bersandar pada orang lain)
- Termasuk orang penurut, mempunyai keinginan afeksi (kasih sayang)
terhadap orang lain sehingga selalu bersandar pada orang lain.
- Tidak dapat berdiri sendiri.
- Terlalu merendahkan dirinya.
- Merasa orang lebih kuat dari dirinya sehingga mengambil sikap untuk
menggantungkan diri padanya.
 Moving against people (agresif terhadap orang lain)
- Bertipe agresif, hidupnya untuk melawan dunia luar
- Selalu berusaha untuk menang
- Semua hal dianggap sebagai sesuatu menguntungkan / tidak menguntungkan
- Orang lain diluar dianggap kurang.
- Tidak menganggap hubungan dengan orang lain adalah simpatik melainkan
menganggap sesuatu itu sebagai musuh.
 Moving away from people (mengambil jarak terhadap orang lain)
- Merasa bahwa suatu kebutuhan emosional untuk menjauhi diri dari
lingkungan
- Tampil menyendiri
- Menjada perasaannya terhadap orang lain (hanya menjaga jarak saja, tidak
seekstrem seperti pada moving against people)

Dari dominasi kebutuhan, setiap kebutuhan neurotic merupakan sebab dari konflik yang
bersifat internal (dengan dirinya) dan bersifat eksternal (dengan lingkungan). Konflik dapat
terjadi jika dalam diri individu terdapat 2 kebutuhan yang dominan sementara diantara 2
kebutuhan tersebut bersifat tantangan.

Contoh :

Kebutuhan pertama = partner, kebutuhan kedua = independent. Dari satu pihak ingin
mempunyai partner, tapi dipihak lain ingin mandiri, tidak terikat orang lain, orang yang pada
masa kecilnya tidak bahagia mendambakan partner, tapi karena dendam pada dunia membuat
dia tidak mau menerima kehadiran orang lain (internal konflik).

Menurut Horney : jika orang menunjukkan dominasi kebutuhan tertentu maka dapat
digolongkan dalam ketiga tipe kepribadian (3 orientasi need).
Semua orang menurut Horney adalah neurotic, tapi seberapa besar intensitas neurotic itu
tergantung individu.

Semua orang terkena neurotic karena tidak pernah lepas dari ancaman-ancaman, kecemasan
dalam intensitas tertentu itu baik, tapi jangan sampain dominan.

Contoh orang yang neuroticnya lebih :

Salah satu kebutuhan neurotic yang tidak terpenuhi (ex : kebutuhan akan kekuasaan).

Horney sangat menekankan pada interpersonal relationship sebagai penyebab timbulnya


kecemasan, tapi Horney tidak menerangkan tentang guilty feeling.

Adanya norma sangat mengganggu orang yang mempunyai ‘neurotic need for perfection,
karena sering kali norma membuat orang menjadi takut salah sehingga dia akan menekankan
diri sedemikian rupa agar orang tidak tahu jika dia bersalah.

Norma erat kaitannya dengan moving forwards people. Norma diacuhkan oleh moving
againts people. Guilty feeling lebih terasa pada moving againts people.

Anda mungkin juga menyukai