Anda di halaman 1dari 10

NAMA : NOOR AZIZAH

JURUSAN : PSIKOLOGI ISLAM

DOSEN PENGAMPU : MUBARAK M.A

MATA KULIAH : TEORI TEORI KEPRIBADIAN

BIOGRAFI KAREN HORNEY

Horney dilahirkan pada tanggal 15 september 1885 di Hanburg Jerman. Ayahnya


seorang kapten kapal yang taat beragama dan memiliki pandangan bahwa laki laki
lebih superior dari pada perempuan, berbeda dengan ayahnya,ibunya yang usianya
jauh lebih muda dari pada ayahnya justru merupakan perempuan yang berfikir
liberal. Tidak heran jika hubungan kedua orang tuanya tersebut bisa dibilang tidak
harmonis,Horney sendiri tidak menyukai ayahnya yang suka merendahkan
tampilan dan kecerdasannya ketika ayahnya sedang marah kerap kali melempar
ibunya dengan bible dan pengalaman inilah yang membuat horney tidak suka
dengan agama .Horney pun tidak menyukai ibunya karena menolak kelahirannya
dan lebih memanjakan sodara laki lakinya. Pengalaman masa kecil tersebut
membuat Horney merasa rendah diri teori yang dengan teori yang dibangunnya.
Pada tahun 1923 an, horney pernah mengalami depresi karena berbagai masalah
yang dihadapinya khususnya perceraian dengan suaminya Oskar Horney, dan
saudaranya yang meninggal karena penyakit pnemonia.

Horney mengambil kuliah kedokteran di University Of Berlin dan lulus pada


tahun 1913.ia kemudian mendapatkan pelatihan mengenai Psikoanalisis di Berlin
Psychoanalytic Institute tersebut pada tahun 1932, Horney menjadi Associate
Director dari Chicago Institute Of Psychoanalytic Institute.pada masa inilah antara
pemikiran Horney dan Freud mulai tampak. Awalnya,horney terpesona dengan
Psikoanalisi Freud Namu,seiring dengan berjalannya waktu,Horney merasa
kurang puas dengan penjelasan Freud mengenai seksualitas, gangguan mental
terapi dan lain lain, bagi Horney pandangan Freud mengenai dorongan seksual
yang tidak disadari,oedipus complex,struktur kepribadian tidaklah cocok bagi
konteks budaya yang sedang dihadapi saat itu, pada saat itu kebetulan Amerika
Serikat sedang mengalami depresi ekonomi yang memang berbeda dengan
zamannya Freud.1

Horney pada mulanya pengikut freud yang kemudian terpengaruh oleh jung dan
adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holisik ;
manusia berada pada satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian bagian
kepribadian seperti fisikokimia, emosi ,kognisi sosial,kultural, spriritual, hanya
dapat dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian
yang utuh. Pakar psikoterapi lain seperti manroe berpendapat teori dann konsep
horney berbeda secara radikal dengan pikiran freud dan freudian,sehingga sukar
dengan kesejajaran antara keduanya namun horney sendiri menyatakan bahwa
“tidak ada hal penting yang dapat dikerjakan di ranah psikologi dan psikoterapi
tanpa mengakui penemuan funmental dari Freud”menurut Horney Doktrin Freud
yang terpenting adalah2 :

1. Semua event psikis bersifat ditentukan (semua terjadi karena alasan


tertentu, dan terjadi secara random).
2. Semua tingkah laku mungkin ditentukan oleh motivasi tak sadar.
3. Motivasi yang mendorong manusia adalah kekuatan yang bersifat
emosional dan non rasional.
Disisi lain, Horney menentang freud dalam hal ; teori Freud terlalu
mekanistik dan biologik sehingga tidak bisa menggambarkan keutuhan
motivasi dan tingkah laku manusia.
Perhatian freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga
berakibat penekanan yang salah pada motivasi seksual dan konflik.
Seharusnya ,keamanan dan ketidakpuasan non seksual yang menjadi
kekuatan pendorong berfungsinya kepribadian.

1
Jemes F.Brennan, Sejarah dan sistem psikologi ,(Raja Grafindo Persada ; Jakarta)2006 hal 332
2
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian.( UMM Press ;Malang)2017 Hal 144
STRUKTUR KEPRIBADIAN

A. Kecemasan dan konflik


Menurut Horney, semua orang mengalami creature anxiety, perasaan
kecemasan yang normal muncul pada masa bayi, ketika bayi yang lahir
dalam keadaan tak berdaya dan rentang itu dihadapkan dengan kekuatan
alam yang keras dan tidak bisa dikontrol.bimbingan yang memadai bayi
akan mengembangkan basic anxiety,basic hostility, dan terkadang neurotic
distress.
1. Kecemasan dasar dan permusuhan dasar (basic anxiety dan basic
Hostility)
Kecemasan dasar berasal dari takut ;suatu peningkatan yang berbahaya
dari perasaan tak berteman dan tak berdaya dalam dunia penuh
ancaman, kecemasan dasar selalu di barengi oleh permusuhan dasar,
berasal dari perasaan marah,sesuatu prediposisi untuk mengantisifasi
bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai orang lain itu, bersama
sama,kecemasan dan permusuhan membuat orang yakin bahwa dirinya
harus dijaga untuk melindungi keamanannya.
Kecemasan dan permusuhan cenderung di repres, atau dikeluarkan dari
kesadaran,karena menunjukan rasa takut bisa membuka kelemahan diri
dan menunjukan rasa marah beresiko dihukum dan kehilangan cinta
dan keamanan.
2. Konflik interpersonal: versus kesepian
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam
fungsi manusia, yang tidak dapat dihindari. Mengalami konflik tidak
berarti mengidap neuriotik. Suatu ketika harapan, minat, pendirian
bertabrakan dengan orang lain . konflik dalam diri sendiri adalah
bagian yang integral dari kehidupan manusia,misalnya dihadapkan
pemilihan dua keinginan arahnya yang berbeda, atau antara harapan
dan kewajiban atau antara dua perangkat nilai . juga kultural sering
mengalami konflik di dalam maupun dengan nilai diluarnya.
Misalnya, masyarakat mendorong anggotanya untuk berkompetisi
meraih prestasi, tetapi juga mewajibkan orang lain dari pada
kepentingan pribadi. Nilai nilai tradisional menuntut peran ibu sebagai
pengasuh anak bertentang dengan nilai modern yang menghargai
persamaan hak pria dan wanita. Perbedaan konflik normal dengan
konflik neurotik adalah taraf atau tinggi rendahnya,setiap orang
memakai berbagai cara mempertahankan diri melawan penolakan,
permusuhan, dan persaingan dari orang lain . Horney mengemukakan
10 kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat
dari usaha menekan pemecahan pemecahan masalah gangguan
hubungan antar manusia.
1. Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan :keinginan untuk
membabi buta menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan
harapan orang lain,orang itu mengharapkan dapat diterima baik
orang lain , sehingga berusaha bertingkah laku sesuai dengan
harapan orang lain, cenderung takut berkemauan,dan sangat peka/
terganggu dengan tanda tanda permusuhan dan penolakan dari
orang lain dan peraaan permusuhan di dalam diri sendiri.
2. Kebutuhan partner yang bersedia mengsmbil alih kehidupannya
;tidak memiliki kepercayaan diri, berusaha mengikat diri dengan
parneryang kuat. Kebutuhan ini mencangkup penghargaan yang
berlebihan terhadap cinta, dan ketakutan akan kesepian dan di
abaikan.
3. Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit : penderita
neurotik sering berusaha untuk tidak menarik perhatian, menjadi
orang ke dua, puas dengan serba sedikit, mereka merendahkan nilai
kemampuan mereka sendiri, dan takut menyuruh orang lain.
4. Kekuasaan : kekuasaan dan kasih sayang merupakan kebutuhan
neurotik yang terbesar, kebutuhan kekuatan keinginan untuk
berkuasa , tidak menghormati orang lain, memuja kekuatan dan
melecehkan kelemahan, biasanya di kombinasikan dengan
kebutuhan prestis dan kepemilikan, yang berwujud sebagai
kebutuhan mengontrol orang lain dan menolak perasaan lemah dan
bodoh.
5. Kebutuhan meeksporasikan orang lain; takut menggunakan
kekuasaan secara terang terangan, menguasai orang orang lain
mengenai eksploitasi dan superiorita intelektual,neurotik sering
mengatasi orang lain berdasarkan bagaimana mereka dapat
dimanfaatkan dan di eksploitasi,pada saat yang sama mereka takut
di eksploitasi.
6. Kebutuhan pengakuan sosial dan prestise:kebutuhan memperoleh
penghargaan sebesar besarnya dari masyarakat. Banyak orang yang
berjuang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi
nomor satu, menjadi yang terpenting, menjadi pusat perhatian.
7. Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi. Pengidap neurotik
memiliki gambaran diri untuk melambung dan ingin dikagumi atas
gambaran itu, bukan atas siapa sesungguhnya mereka, inflasi harga
diri yang terus menerus terjadi harus ditutupi juga secara terus
menerus dengan penghargaan dan penerimaan dari orang lain.
8. Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi : penderita neurotik sering
memiliki dorongan untuk menjadi yang terbaik penjual
terbaik,pemain bowling terbaik , pecinta terbaik. Mereka ingin
menjadi yang terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi
sebagai akibat dan perasaan tidak aman, harus menyatakan orang
lain untuk menyatakan superioritas.
9. Kebutuhan mencangkupi diri sendiri dan indepedensi ; neurotik
yang kecewagagal menemukan hubungan hubungan yang hangat
dan memuaskan dengan orang lain yang cenderungakan
memisahkan diri tidak mau terikat dengan orang lain menjadi
orang yang menyendiri.mereka memiliki keinginan yang kuat
untuk jauh dari orang lain menjadi orang menyendiri. Mereka
memiliki keinginan yang kuat untuk jauh dari orang lain,
membuktikan bahwa mereka bisa hidup tanpa orang lain,
gambaran khas pari sifat playboy yang tidak mau terikat dari
wanita manapun.
10. Kebutuhan kesempurnaan dan ketercelaan:melalui perjuangan yang
tidak mengenal lelah untuk menjadi sempurna, penderita neurotik
membuk tikan harga diri dan superioritas pribadinya, mereka
sangat takut membuat kesalahan dan mati matian berusaha
menyembunyikan kelemahan dari orang lain.3

B. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN HORNEY


Horney mendeskripsikan 7 peranti bawah sadar yang digunakan
individu neurotik untuk mengatasi konflik-konflik tak terelakkan yang
muncul dan menyentuh penggantian diri riilnya dengan diri ideal.4
a. Titik Buta
Titik buta adalah tipe penipuan diri yang melibatkan sebuah
penolakan atau pengabaian aspek-aspek tertentu suatu pengalaman
karena tidak sesuai dengan diri ideal. Contohnya ketika individu
neurotik menganggap dirinya sangat pandai, ia cenderung melebih-
lebihkan suatu pengalaman yang sebenarnya tidak menunjukkan
demikian.
b. Pengotakan
Pengotakan adalah tipe penipuan diri yang melibatkan pembagian
hidup pribadi menjadi sejumlah komponen yang memiliki aturan-
aturan berbeda untuk mengaplikasikannya. Contohnya seperangkat
aturan diaplikasikan bagi kehidupan keluarganya, namun aturan lain
untuk kehidupan sosialnya.
c. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah tipe penipuan diri yang melibatkan pemberian
dalih-dalih yang logis, memungkinkan, namun tidak akurat untuk
menjustifikasi persepsi individu neurotik atas kelemahan, kekeliruan,

3
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian.( UMM Press ;Malang)2017 hal 144-145
4
https://www.academia.edu/12636762/KARREN_HORNEY diakses pada tgl 9 Oktober 2019
dan ketidakkonsistenan. Tipe penurut contohnya, harus menawarkan
sejumlah dalih bagi tindakan-tindakan agresifnya terhadap orang lain,
sedangkan tipe bermusuhan harus menawarkan dalih bagi tindakan-
tindakan baik mereka kepada orang lain.
d. Kontrol diri berlebih
Pertahanan gambar diri ideal terhadap kecemasan yang ini
melibatkan pengontrolan secara ketat pengekspresian apa pun atas
emosi. Tujuannya di sini adalah mempertahankan kontrol diri ketat
berapa pun harganya.
e. Kebenaran arbitrer
Hidup individu neurotik sering dicirikan oleh ketidaktepatan,
ambiguitas, dan keraguan. Namun perasaan-perasaan yang
dimunculkan oleh hal-hal ini tidak bisa ditolerir. Dengan
menggunakan kebenaran arbitrer sebagai alat pelindung di situasi-
situasi ambigu, individu neurotik memilih satu solusi, jawaban, satu
pandangan, dan secara dogmatis mendeklarasikan jika persoalan
sudah terjawab dan perdebatan selesai.
f. Pengelakan
Pengelakan sebagai tipe penipuan diri merupakan kebalikan dari
kebenaran arbitrer sebelumnya. Jika seorang tidak terikat kepada
sesuatu pun, maka ia tidak bisa menjadi keliru, karenanya ia tidak
bisa dikritik.
g. Sinisme
Sinisme memperoleh kesenangan dari memperlihatkan betapa sia-sia
dan tak bermaknanya rasa percaya orang lain apalagi mempercayai
mereka. Sinisme tumbuh dari kegagalan berulang-ulang terkait rasa
percaya sebelumnya. Dengan tidak percaya apa pun, individu
neurotik jadi kebal dari kekecewaan yang datang dari memercayai
sesuatu yang kemudian terbukti keliru.
Perbedaan antara individu normal dan neurotik terkait dengan taraf
hal-hal ini. Orang normal juga menggunakan semua teknik penyesuaian
sekunder ini di satu atau lain waktu. Namun, individu neurotik
menggunakan secara berlebihan salah satu atau lebih teknik ini, karenanya
mereduksi fleksibilitas dan efisiensi untuk menyelesaikan masalah hidup
mereka.

1. Psikologi Feminim Menurut Horney


Psikologi feminis adalah pendekatan psikologi yang menganalisis
pengaruh ketidaksetaraan dalam relasi gender dan perilaku antara dua jenis
kelamin yang berbeda. Tujuan dari psikologi feminis adalah untuk
memahami individu dalam aspek sosial dan politik yang lebih besar dalam
masyarakat. Ranah studi ini mengkritik fakta bahwa riset psikologi secara
historis telah dilakukan dalam perspektif laki-laki dengan pandangan bahwa
laki-laki adalah normanya.
Horney dilatih sebagai psikoanalisis Freudian dan dianalisis oleh Karl
Abraham dan Hans Sachs (dua pendukung tergigih Freud). Analisis awal
Horney tentang pernikahan mencerminkan banyak pandangan ortodoks
Freudian tentang kompleks-komples Odipus pria dan wanita. Oleh karena
itu, Horney meyakini anatomi adalah takdir. Namun, seiring waktu Horney
tidak lagi setuju dengan keyakinan Freud bahwa wanita ditakdirkan
memiliki watak-watak kepribadian tertentu sekadar mencerminkan anatomi
tubuhnya. Secara bertahap Horney mulai memasukkan faktor-faktor budaya
dalam konsep sebagai penjelas kepribadian pria dan wanita dari pada faktor
biologisnya.
Horney juga pelopor dalam disiplin psikiatri feminin, juga sebagai
salah satu psikiater wanita pertama yang menyajikan makalah tentang
psikiatri feminin. Empat belas makalah dia tulis antara tahun 1922 dan 1937
yang digabung menjadi satu buku yang berjudul Feminine Psychology.
Sebagai seorang wanita, ia merasa bahwa pemetaan dari tren dalam perilaku
perempuan adalah pengabaian masalah. Dalam esainya yang berjudul “The
Problem of Feminine Masochism” Horney merasa dia membuktikan bahwa
budaya dan masyarakat di seluruh dunia mendorong perempuan bergantung
pada laki-laki untuk cinta mereka, wibawa, kekayaan, perawatan dan
perlindungan. Perempuan dianggap sebagai objek pesona dan keindahan-
berbeda dengan tujuan akhir setiap manusia dari aktualisasi diri.
Wanita, menurut Horney, secara tradisional memperoleh nilai hanya
melalui anak-anak mereka dan keluarga yang lebih luas. Dia menyentuh
lebih lanjut mengenai hal ini dalam esainya “The Distrust Between the
Sexes” di mana ia membandingkan hubungan suami-istri ke orang tua-anak,
hubungan kesalahpahaman yang melahirkan neurosis merugikan.
Horney percaya bahwa pria dan wanita memiliki dorongan untuk
menjadi cerdik dan produktif. Wanita dapat memuaskan kebutuhan normal
dan batin. Untuk melakukan hal ini, mereka hamil dan melahirkan. Pria
akan puas hanya perlu melalui cara-cara eksternal. Horney mengusulkan
agar prestasi mencolok dari pria dalam pekerjaan atau bidang lain dapat
dilihat sebagai kompensasi atas ketidakmampuan mereka untuk melahirkan
anak-anak.
Horney mengembangkan idenya sejauh bahwa ia merilis salah satu
buku “self-help” pertama pada tahun 1946, yang Are You Considering
Psychoanalysis?. Buku ini menegaskan bahwa orang-orang, baik pria dan
wanita, dengan masalah neurotik yang relatif kecil, pada dasarnya bisa
menjadi psikiater sendiri. Dia terus menerus menekankan bahwa kesadaran
diri adalah bagian untuk menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat, dan
lebih kaya.

a. Psikoterapi Menurut Horney


Tujuan psikoterapi adalah membawa pasien kembali bersentuhan
dengan diri riilnya yaitu kapasitas bagi pertumbuhan positif dan bagi
hubungan yang hangat dan produktif dengan sesama manusianya. Menurut
Horney, neurosis berkembang dari konflik dasar yang mulai muncul pada
masa anak-anak. Tujuan Horney yaitu membantu klien secara bertahap
berkembang ke arah realisasi diri, berhenti dari fantasi diri ideal,
melepaskan pencarian kemasyhuran neurotic dan mengubah benci diri
menjadi menerima diri-nyata.
Horney juga memakai mimpi dan asosiasi bebas untuk memahami
kliennya. Baginya, mimpi adalah usaha untuk mengatasi konflik, kalau
terapis dapat menginterpretasi dengan tepat, dapat membantu klien
memahami diri nyatanya secara lebih baik. Asosiasi bebas oleh Horney
dihubungkan dengan ungkapan gambaran diri ideal klien, dan kegagalan
usaha-usaha untuk mengatasi kecemasan dasar.
Horney mendeskripsikan karakteristik-karakteristik yang diharapkan
muncul pada pasien jika psikoterapinya efektif (1945, hlm.241-242) via
(Olson, 2013:254-256) sebagai berikut: tanggung jawab, kemandirian batin,
spontanitas perasaan, dan kesepenuh-hatian. Menurut Horney tujuan analisis
bukanlah membuat hidup bebas dari risiko konflik, melainkan
memampukan individu agar mampu menyelesaikan persoalan sendiri.
Ada 3 tugas utama menurut Horney yang dihadapi siapa pun yang
terlibat dalam psikoanalisis profesional maupun analisis diri. Pertama adalah
mengekspresikan selengkap dan sejujur mungkin. Kedua adalah menyadari
daya-daya penggerak bawah sadarnya dan pengaruh-pengaruhnya bagi
hidupnya. Dan ketiga adalah mengembangkan kapasitasnya untuk
mengubah sikap-sikap yang sudah mengganggu hubungannya dengan diri
sendiri dan dunia sekitarnya. (1943, hlm.93) via Olson (2013:256).

Anda mungkin juga menyukai