Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERTEMUAN 9

TEORI KEPRIBADIAN I

PSYCHOANALITIC SOCIAL THEORY: KAREN HORNEY

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2023

1
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mampu menguraikan teori kepribadian Karen Horney.

CPL DAN CPMK:


P2. Mampu menguraikan (C4) konsep dasar dan teori psikologi dan perspektif Islam untuk
memahami gejala-gejala psikologi pada individu, kelompok, organisasi, dan komunitas.
CPMK3. Mampu menguraikan (C4) teori-teori kepribadian psikodinamika.

PERTANYAAN EKSPLORASI:
1. Bagaimana pengalaman masa kecil Horney mempengaruhi teori kepribadiannya?
2. Jelaskan kebutuhan rasa aman pada masa kanak-kanak dan perilaku orang tua yang
diperlukan untuk menciptakan rasa aman pada anak!
3. Apa yang dimaksud dengan basic anxiety, dan bagaimana asalnya?
4. Jelaskan tiga tren neurotik dan perilaku yang terkait dengan masing-masing tren!
5. Jelaskan perbedaan orang normal dan neurotik dalam hal kecenderungan neurotik!
6. Bagaimana Horney menafsirkan kembali gagasan Freud mengenai Oedipus Complex?
7. Kritik apa saja yang ditujukan terhadap Psychoanalitic Social Theory dari Karen Horney?

PENDAHULUAN
Konsep kemanusiaan menurut Karen Horney hampir seluruhnya didasarkan pada
pengalaman klinisnya dengan pasien neurotik; oleh karena itu, pandangannya tentang
kepribadian manusia sangat diwarnai oleh konsep neurosisnya. Menurut Horney, perbedaan
utama antara orang sehat dan individu neurotik adalah tingkat kompulsif yang masing-
masing bergerak ke arah, melawan, atau menjauh dari orang.
Sifat kompulsif dari tren neurotik menunjukkan bahwa konsep kemanusiaan Horney
bersifat deterministik. Namun, orang yang sehat tentu memiliki unsur yang besar pilihan
bebas. Bahkan seorang individu neurotik, melalui psikoterapi dan kerja keras, dapat
merebut kendali atas konflik intrapsikis tersebut. Untuk alasan ini, teori sosial psikoanalitik
Horney dinilai sedikit lebih tinggi kebebasan untuk memilih daripada determinisme
sebagaimana teori Psikoanalisa. Atas dasar yang sama, teori Horney lebih optimis daripada
pesimistik. Horney percaya bahwa orang memiliki kekuatan kuratif yang melekat yang
menuntun mereka menuju realisasi diri. Jika kecemasan dasar (perasaan sendirian dan tidak

2
berdaya di dunia yang berpotensi bermusuhan) dapat dihindari, orang akan merasa aman
dan terjamin dalam hubungan interpersonal mereka dan akibatnya akan mengembangkan
kepribadian yang sehat.
Horney meyakini, bahwa manusia memiliki kapasitas serta keinginan untuk
mengembangkan potensi dirinya dan menjadi manusia yang layak, dan bahwa ini akan
memburuk jika hubungannya dengan orang lain dan karenanya dengan dirinya sendiri, dan
terus berlanjut, terusik. Horney percaya bahwa manusia bisa berubah dan terus berubah
selama dia hidup.
Konsep kepribadian Horney sangat ditekankan pengaruh sosial lebih daripada yang
biologis. Perbedaan psikologis antara pria dan wanita, misalnya, lebih disebabkan oleh
ekspektasi budaya dan masyarakat daripada anatomi. Bagi Horney, kompleks Oedipus dan
kecemburuan pada penis (Penis-envy) bukanlah konsekuensi biologi yang tak terhindarkan,
melainkan dibentuk oleh kekuatan sosial. Horney tidak mengabaikan faktor biologis
sepenuhnya, tetapi penekanan utamanya adalah pada pengaruh sosial. Karena teori Horney
melihat hampir secara eksklusif pada neurosis, ia cenderung menyoroti kesamaan di antara
orang-orang lebih dari keunikan. Tidak semua neurotik itu sama, tentu saja, dan Horney
menggambarkan tiga tipe dasar — yang tidak berdaya, yang bermusuhan, dan yang tidak
terikat. Namun, dia sedikit menekankan pada perbedaan individu dalam masing-masing
kategori ini.

Istilah dan Konsep Utama


• Horney bersikeras pengaruh sosial dan budaya lebih penting daripada yang
biologis.
• Anak-anak yang kurang kehangatan dan kasih sayang gagal untuk bertemu
dengan mereka kebutuhan akan keamanan dan kepuasan.
• Perasaan terisolasi dan tidak berdaya ini memicu kecemasan dasar, atau
perasaan terisolasi dan tidak berdaya di dunia yang berpotensi bermusuhan.
• Ketidakmampuan orang untuk menggunakan taktik yang berbeda dalam
hubungan mereka dengan orang lain konflik dasar: yaitu, kecenderungan yang
tidak sesuai untuk bergerak menuju, melawan, dan menjauh dari orang.
• Horney menyebut kecenderungan untuk bergerak menuju, melawan, atau
menjauh dari orang bertiga tren neurotik.

3
• Orang sehat menyelesaikan konflik dasar mereka dengan menggunakan ketiga
tren neurotik, sedangkan neurotik secara kompulsif hanya mengadopsi salah satu
tren ini.
• Tiga tren neurotik (bergerak ke arah, melawan, atau menjauh dari orang) adalah
kombinasi dari 10 tren neurotik yang telah diidentifikasi Horney sebelumnya.
• Pengalaman orang yang sehat dan neurotik konflik intrapsikis bahwa telah
menjadi bagian dari sistem kepercayaan mereka. Dua konflik intrapsikis utama
adalah citra diri yang diidealkan dan kebencian terhadap diri sendiri.
• Itu citra diri yang diidealkan menghasilkan upaya neurotik untuk membangun
gambaran seperti dewa tentang diri mereka sendiri.
• Kebencian diri adalah kecenderungan neurotik untuk membenci dan membenci
diri mereka yang sebenarnya.
• Semua psikologis perbedaan antara pria dan wanita disebabkan oleh ekspektasi
budaya dan sosial dan bukan karena biologi.
• Tujuan dari Horneyian psikoterapi adalah membawa pertumbuhan menuju
aktualisasi diri sejati.

Basic Anxiety dan Basic Hostility


Kecemasan berasal dari takut yang merupakan suatu peningkatan yang
berbahaya dari perasaan berteman tak berdaya dalam dunia penuh ancaman.
Kecemasan dasar selalu dibarengi oleh permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah,
suatu predisposisi untuk mengantisipasi bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai
orang lain itu. Bersama-sama, kecemasan dan permusuhan membuat orang yakin
bahwa dirinya harus dijaga untuk melindungi keamanan.
 Kecemasan dan Konflik
Menurut Horney semua orang mengalami creature anxiety, perasaan
kecemasan yang normal muncul pada masa bayi, ketika bayi lahir dalam keadaan
tak berdaya dan rentan dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan tidak
bisa dikontrol. Bimbingan yang penuh kasih sayang dan cinta pada awal kehidupan
membantu bayi belajar menangani situasi bahaya itu. Sebaliknya, tanpa bimbingan
yang memadai akan mengembangkan basic anxiety, bastic, hostility, dan terkadang
neurotik distress.

4
a. Konflik Interpersonal
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi
manusia, tidak dapat dihindari. Mengalami konflik tidak berarti neurotik.
Perbedaan konflik normal dan neurotik adalah taraf atau tinggi rendahnya. Setiap
orang memakai berbagai cara mempertahankan diri dengan penolakan,
permusuhan, dan persaingan dengan orang lain. Orang normal mampu memakai
bermacam-macam strategi pertahanan disesuaikan dengan masalahnya, sedang
orang neurotik secara kompulsif memakai strategi pertahanan yang sama yang
pada dasarnya tidak produktif.
Kecemasan dasar menyebabkan perasaan tidak berdaya dan sendirian/
kesepian. Siapa pun yang mengalaminya pasti akan mencari cara-cara untuk
mengurangi atau meminimkan kecemasan tersebut. Horney (1942) mendeskripsi-
kan 10 strategi untuk meminimkan kecemasan dasar, yang disebut
kecenderungan-kecenderungan neurotik atau kebutuhan-kebutuhan neurotik.
1. Kebutuhan akan afeksi dan persetujuan (the neurotic need for affection and
approval). Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama hidup
hanyalah dicintai/disayangi dan disetujui orang lain. Dalam hal ini, pendapat
orang lain adalah yang terpenting, orang seperti ini takut dimusuhi orang lain
atau memusuhi perasaan diri sendiri, tidak berani mengatakan bahwa dirinya
benar.
2. Kebutuhan akan pasangan yang akan mendampingi hidupnya (the neurotic
need for a powerful patner). Seseorang yang kurang percaya diri dan
berusaha mendekatkan diri mereka dengan pasangan yang lebih kuat atau
berpengaruh. Termasuk dalam kebutuhan ini adalah penilaian yang terlalu
tinggi terhadap cinta dan ketakutan jika sendirian atau ditinggalkan.
3. Kebutuhan untuk menjalani hidup di dalam batas-batas yang sempit (the
neurotic need to restrict one’s life within narrow borders). Orang-orang
neurotik seringkali berusaha untuk tidak menonjol, berada ditempat kedua,
dan merasa puas dengan stimulus yang sangat sedikit. Mereka menurunkan
kemampuan mereka ketingkat yang lebih rendah dan takut membuat
permintaan yang membebani orang lain.

5
4. Kebutuhan akan kekuasaan (the neurotic need for power). Seseorang yang
menekankan bahwa kebutuhan akan menguatkan dirinya dan melepaskannya
dari kelemahan yang kemudian berkembang menjadi pemujaan terhadap
yang kuat dan menghina yang lemah.
5. Kebutuhan untuk mengeksploitasi orang lain (the neurotic need to exploit
others). Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama di dalam
hidup adalah mengambil keuntungan dari orang lain, bukan menguntungkan
orang lain.
6. Kebutuhan akan pengakuan sosial dan prestise pribadi (the neurotic need for
social recognition or prestige). Seseorang yang menekankan bahwa
kebutuhan utama dalam hidup adalah diakui dan terkenal. Semua hal dalam
dirinya dievaluasi semata-mata untuk mendapatkan prestise. Meraka takut
direndahkan, dipermalukan, diabaikan, takut aibnya terkuak yang akan
merugikan namanya.
7. Kebutuhan akan pemujaan pribadi (the neurotic need for personal
admiration). Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama di dalam
hidup adalah mendapatkan pujian dan kekaguman. Harga diri mereka yang
tinggi harus terus menerus ditunjang dengan kegaguman dan penerimaan
dari orang lain.
8. Kebutuhan akan ambisi dan pencapaian/prestasi pribadi (the neurotic need
for ambition and personal achievement). Seseorang yang menekankan bahwa
kebutuhan utama di dalam hidup adalah menjadi terkenal, kaya raya, atau
penting dan tak peduli berapa pun harga yang harus dibayarkan. Jika mereka
tidak bisa memenuhi hal ini akan membuatnya resah dan marah.
9. Kebutuhan untuk bisa mencukupi diri dan mandiri (the neurotic need for self
sufficiency and independence). Seseorang yang menekankan terlalu ekstreem
kebutuhan untuk menghindari sebagai beban orang lain, tidak ingin terikat
oleh siapa pun atau apa pun. Kebebasan mutlak bagi dia adalah menjadi
mandiri sepenuhnya.
10. Kebutuhan akan kesempurnaan dan ketaktercelaan (the neurotic need for
perfection and unassailability). Seseorang yang menekankan bahwa
kebutuhan utama dalam hidup adalah menjadi tak bercacat karena sangat

6
sensitif terhadap kritik. Orang seperti ini selalu merasa unggul dari orang lain
karena merasa dirinya sempurna. Dia takut ditemukan cacat atau melakukan
kesalahan sekecil apa pun.
b. Konflik Intrapsikis
Kecenderungan neurotik yang timbul dari kecemasan dasar, berkembang dari
hubungan anak dengan orang lain. Dinamika kejiwaan yang terjadi menekankan
pada konflik budaya dan hubungan antar pribadi. Dalam hal ini Horney tidak
mengabaikan faktor intrapsikis dalam perkembangan kepribadian. Menurutnya,
proses intrapsikis semula berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi, yang
sudah terjadi menjadi bagian dari sistem keyakinan, proses intrapsikis itu
mengembangkan eksistensi dirinya terpisah dari konflik interpersonal. Ada
empat macam konsep diri :
1. Diri rendah (Despised Real Self ). Konsep yang salah tentang kemampuan
diri, keberhargaan dan kemenarikan diri, yang didasarkan pada evaluasi
orang lain yang dipercayainya, khususnya orang tuanya. Evaluasi negatif
mungkin mendorong orang untuk merasa tak berdaya.
2. Diri Nyata (Real Self). Pandangan subyektif bagaimana diri yang
sebenarnya, mencakup potensi untuk berkembang, kebahagiaan,
kekuatan, kemauan, kemampuan khusus dan keinginan untuk “realisasi
diri”, keinginan untuk spontan menyatakan diri yang sebenarnya.
3. Diri Ideal ( Ideal Self ). Pandangan subyektif mengenai diri yang
seharusnya, suatu usaha untuk menjadi yang sempurna dalam bentuk
khayalan, sebagai kompensasi perasaan tidak mampu dan tidak dicintai.
4. Diri Aktual (Actual Self ). Berbeda dengan real self yang subyektif, aktual
self adalah kenyataan diri seseorang, fisik dan mental apa adanya, tanpa
dipengaruhi oleh persepsi orang lain.
Konflik intrapsikis yang terpenting adalah gambaran diri ideal atau ideal
self image dengan diri yang dipandang rendah atau despised real self.
Membangun diri ideal adalah usaha untuk memecahkan konflik dengan
membuat gambaran bagus mengenai diri sendiri. Diri rendah adalah
kecenderungan yang kuat dan irasional untuk merusak gambaran nyata diri.

7
Dinamika Kepribadian
1. Gerak Menuju Orang Lain (moving forward people)
Merupakan proses mendekati orang lain yang mengacu kepada sebuah
kebutuhan neurotik untuk melindungi diri dari perasaan ketidak-berdayaan.
Usaha pertama yang dilakukan adalah mereka berusaha mendapatkan kasih
sayang dan penerimaan dari orang lain atau mereka mencari pasangan yang
kuat yang bertanggung jawab terhadap hidup mereka. Meski seseorang dapat
menyesuaikan diri terhadap kecemasan dasar afeksi, individu ini pada dasarnya
masih melakukan permusuhan. Jadi keramahan individu penurut dibuat-buat
saja karena sebenarnya didasarkan kepada agresivitas yang direpresi.

2. Gerak Melawan Orang Lain (against people)


Dalam pengadopsian strategi melawan orang lain, orang-orang neurotik yang
agresif cenderung menanggap orang lain tidak ramah. Sehingga, mereka sama
kompulsifnya dengan orang-orang penurut, dan tingkah laku mereka juga sama-
sama dipicu oleh kecemasan dasar. Daripada mendekati orang lain dengan selalu
menurut dan bergantung, orang-orang neuritik yang agresif lebih memilih untuk
melawan orang lain dengan cara tampil kuat dan kejam. Mereka termotivasi
oleh keinginan kuat untuk memeras orang lain dan memanfaatkan orang
tersebut untuk kepentingan diri mereka sendiri.

3. Gerak Menjauhi Orang Lain (moving away from people)


Agar dapat mengatasi konflik dasar terisolasi, beberapa orang memisahkan diri
dari orang lain dan mengadopsi sebuah kecenderungan neurotik yaitu menjauhi
orang lain. Strategi ini merupakan ekspresi dari kebutuhan akan kesendirian,
kebebasan dan kemandirian. Sama seperti sebelumnya, masing-masing
kebutuhan ini dapat mengarah kepada tingkah laku positif, dan beberapa orang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini dengan yang sehat. Akan tetapi,
kebutuhan-kebutuhan ini menjadi neurotik ketika orang-orang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dengan membuat jarak emosional antara diri
mereka dan orang lain secara terus menerus

8
Sumber bacaan :
Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. UPT Penerbitan Universitas Muhammadyah Malang.
Feist,J., Feist, G.J. (2006). Theories of Personality. 6ed. McGraw Hill Companies, Inc.
Hjelle, L.A., Ziegler, D.J. (1992). Personality Theories. Basic Assumptions, Research and
Applications. 3ed. McGraw Hill Companies, Inc.

Anda mungkin juga menyukai