Mendekati orang lain dan melawan orang lain, dalam banyak hal, merupakan
dua hal yang bertolak belakang. Orang penurut terdorong untuk mendapatkan kasih
sayang dari semua orang, sementara orang agresif menganggap semua orang
sebagai musuh potensial. Akan tetapi, bagi kedua tipe ini, “pusat gravitasi terletak di
luar dirinya”. Kedua tipe ini sama-sama membutuhkan orang lain. Orang-orang penurut
membutuhkan orang lain untuk membuktikan perasaan ketidakberdayaan mereka,
sedangkan orang-orang agresif menggunakan orang lain sebagai pelindung terhadap rasa
permusuhan dari orang lain yang nyata atau imajiner.
Menjauhi Orang Lain
Supaya dapat mengatasi konflik dasar terisolasi, beberapa orang memisahkan diri
dari orang lain dan mengadopsi sebuah kecenderungan neurotik yaitu menjauhi orang
lain. Strategi ini merupakan ekspresi dari kebutuhan akan kesendirian, kebebasan, dan
kemandirian. Sama seperti sebelumnya, masing- masing kebutuhan ini dapat mengarah
kepada tingkah laku positif, dan beberapa orang memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini
dengan cara yang sehat. Akan tetapi, kebutuhan-kebutuhan ini menjadi neurotik ketika
orang berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan membuat jarak emosional
antara diri mereka dan orang lain secara terus-menerus.
Banyak dari orang-orang neurotik menganggap berhubungan dengan orang
lain sebagai tekanan berat. Sebagai akibatnya, mereka terdorong untuk menjauh
dari orang lain secara terus-menerus, untuk memperoleh kebebasan dan terpisah dari
orang lain. Mereka sering kali membangun dunianya sendiri dan menolak orang lain
yang berusaha dekat dengan mereka. Mereka menghargai kebebasan dan
kemandirian serta sering kali terlihat menyendiri dan sulit didekati.
Semua orang neurotik memiliki keinginan untuk merasa lebih baik dari orang
lain (superior), tetapi orang-orang yang memisahkan diri dari orang lain mempunyai
kebutuhan yang sangat kuat untuk menjadi kuat dan berpengaruh. Perasaan terpisah
yang mereka miliki hanya bisa diterima oleh keyakinan yang salah tentang diri mereka
bahwa mereka sempurna dan oleh karena itu tidak bisa dikritik. Mereka takut akan
kompetisi, takut hal itu dapat membuyarkan perasaan keunggulan mereka yang tidak
nyata. Mereka lebih memilih kehebatan mereka yang tersembunyi diketahui orang lain
tanpa mereka harus memberitahu orang lain.