Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Psikodiagnostik dengan Cabang Ilmu Lain

Pendahuluan

Penerapan Psikodiagnostik pada saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sedemikian pesatnya
kemajuan tersebut hingga berbagai literature diterbitkan demi mewadahi kepentingan berbagai pihak, khususnya
ilmu Psikologi.

Perkembangan Psikodiagnostik

Perkembangan psikodiagnostik pada saat ini menunjukkan perluasan di berbagai sektor kehidupan. Hal ini
ditunjukkan oleh meluasnya bidang praktek atau pekerjaan yang dilakukan oleh para ahli psikologi atau psikolog.
Psikodiagnostik yang senantiasa melibatkan assessment dan pengukuran baik secara kualitatif maupun kuantitatif,
mau tidak mau harus mengembangkan dirinya untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bidang Penerapan Psikodiagnostik

Bidang penerapan psikodiagnostik pada saat ini meliputi beberapa bidang yang cukup luas. Pada awalnya
pemeriksaan psikologi (diagnostik psikologis) digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan praktis, baik pada
individu, kelompok, institusi atau bidang-bidang sosial. Sektor-sektor tersebut, menjadi penyebab terdiferensiasinya
bidang penerapan psikodiagnostik. Perkembangan berikutnya, diferensiasi juga terjadi pada obyek material dan
obyek formal seiring dengan perubahan keorganisasian keilmuan psikologi.

Bidang terapan Psikodiagnostik semula meliputi empat bidang, yaitu Bidang Umum & Eksperimen; Bidang
Perkembangan, Bidang Sosial, & Bidang Klinis.

Lebih lanjut, bidang-bidang dimaksud berkembang sesuai dengan minat, yaitu sbb.

Psikologi klinis dan kesehatan; Psikologi pendidikan; Psikologi organisasi; Psikologi vocational; Neurological psikologi;
Psikologi Perkembangan; Psikologi Sosial; Psikologi Klinis.

Penerapan psikodiagnostik di Bidang Klinis dan Konseling

Penerapan psikodiagnostik dalam bidang klinis dan konseling memiliki variasi yang sangat luas, serta meliputi
hampir seluruh tes yang ada. Hal ini karena konseling merupakan bidang yang cukup luas serta tempat bertemunya
seluruh kasus dari berbagai bidang dalam kehidupan, mulai pendidikan, perkembangan, sosial, industri dsb.

Survey secara periodik telah dilakukan untuk mengetahui tes yang digunakan dalam bidang klinis dan konseling. Dari
survey tersebut dihasilkan bahwa ternyata frekwensi yang tinggi adalah penggunaan tes inteligensi WAIS, DAT serta
beberapa tes kepribadian. Konseling dalam bidang pendidikan sering menggunakan tes untuk mendiagnosa
kesulitan belajar serta problem-problem yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Contoh kasus konseling dalam
bidang pendidikan adalah permasalahan mengenai anak lambat belajar, atau menurunnya prestasi. Konseling dalam
bidang perkembangan salah satu kasusnya adalah kesiapan anak-anak dalam memasuki usia sekolah, perkembangan
emosi anak balita, dsb.

Penerapan psikodiagnostik di Bidang Industri dan Organisasi

Penerapan psikodiagnostik dalam bidang industri merupakan bidang yang baru berkembang pada akhir-akhir ini,
karena kebutuhan yang besar untuk melakukan seleksi terhadap calon karyawan. Oleh karena itu seringkali
penerapan yang lebih populer adalah bidang pekerjaan (ocupational). Aplikasi tersebut diantaranya adalah seleksi,
penugasan, promosi, dan evaluasi pekerja.
Penerapan psikodiagnostik di Bidang Psikologi Perkembangan

Bidang psikologi perkembangan merupakan bidang yang menggunakan psikodiagnostik dengan karakteristik testee
yang paling bervariasi. Hal ini dikarenakan testee yang dapat dikenai psikodiagnostik dalam bidang ini memiliki usia
yang bervariasi, mulai dari bayi sampai lanjut usia, dengan tinjauan persoalan dari berbagai sudut pandang.
Misalnya dari segi motorik pada anak-anak, perkembangan emosi pada remaja, kemandirian pada lanjut usia, dan
sebagainya. Penerapan kasus yang sering ditemui adalah perkembangan anak-anak yang terhambat (hambatan
perkembangan anak-anak), perkembangan emosi, perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, tugas
perkembangan remaja, perkembangan emosi dan sosial pada lanjut usia, dan sebagainya.

Alat tes yang digunakan dapat merupakan tes inteligensi untuk mengetahui perkembangan inteligensi, tes
kepribadian, tes kecerdasan emosi, tes perkembangan motorik, dan sebagainya. Salah satu contoh alat yang
digunakan dalam bidang ini adalah : SSCT (Sack Sentence Completion Test) untuk mengetahui dinamika pikiran anak-
anak, Bender Gestalt untuk mengetahui motorik halus pada anak-anak, NST tes untuk mengetahui kesiapan masuk
sekolah pada anak-anak. WPPSI tes untuk mengetahui inteligensi pada anak-anak usia pra sekolah.

Beberapa kasus yang merupakan penerapan psikodiagnostik dalam bidang psikologi perkembangan misalnya
masalah hambatan perkembangan pada anak-anak; kenakalan remaja; & penyesuaian diri pada remaja awal.

Penerapan psikodiagnostik di Bidang Psikologi Sosial

Penerapan psikodiagnostik dibidang sosial merupakan penerapan yang sifatnya lebih terbuka, klasikal, dan jarang
yang sifatnya individual, meskipun sebenarnya individu merupakan satuan kelompok sosial yang akan
menggambarkan kondisi sosial dalam suatu populasi. Contoh kasus yang dapat diberikan adalah misalnya adalah
efek sosial pada korban Tsunami, dampak pembangunan jembatan Suramadu, analisis terhadap kerusuhan pada
suporter sepak bola, ketahanan keluarga yang hidup di lingkungan industri, penyesuaian keluarga terhadap kenaikan
harga BBM. Alat yang digunakan dalam psikodiagnostik di bidang sosial sebagian besar adalah dengan observasi dan
wawancara, sementara tes hanya digunakan sebagai data penunjang untuk menganalisa kejadian-kejadian sosial
yang ada di sekitar lokasi. Misalnya, untuk mengetahui efek pembangunan jembatan Suramadu, tidak mungkin
memberikan tes yang mengukur efek tersebut di masyarakat. Yang bisa dilakukan adalah wawancara dan
mengobservasi langsung pada masyarakat. Karena wawancara dan observasi akan memberikan data yang lebih
akurat dibandingkan dengan tes atau angket yang mungkin akan mendapatkan informasi yang kurang benar.
Tatacara mengenai observasi dan wawancara untuk tujuan psikodiagnostik akan diberikan pada mata kuliah yang
lain. Bagi yang tertarik dapat membaca sumber bacaan yang relevan.

Penerapan Psikodiagnostik dalam Bidang Pendidikan

Penerapan psikodiagnostik dalam bidang pendidikan diantaranya adalah pengambilan keputusan dalam kenaikan
kelas, kelulusan siswa, penempatan tingkatan pendidikan (placement test), dan sebagainya. Terdapat beberapa
fungsi tes dalam bidang pendidikan yaitu penempatan, formatif, diagnostik dan sumatif. Keuntungan penerapan
psikodiagnostik dalam bidang pendidikan adalah bahwa hampir semua tes yang tersedia dapat diterapkan dalam
bidang pendidikan. Misalnya tes inteligensi, tes bakat khusus, tes bakat umum, dan tes kepribadian dapat dijumpai
dalam laporan yang dibuat oleh seorang konselor pendidikan maupun psikolog pendidikan. Guru dan beberapa
pengambil keputusan dalam bidang pendndikan sering merasakan pentingnya mengetahui hasil yang diperoleh dari
beberapa jenis tes. Walaupun untuk tipe tes tertentu memang dirancang khusus untuk digunakan dalam bidang
pendidikan.

Contoh yang paling utama tentang tes yang bisa digunakan dalam bidang pendidikan adalah tes prestasi. Beberapa
tipe tes dalam bidang pendidikan adalah General Achievement Batteries yang digunakan untuk mengukur prestasi
pendidikan secara umum pada bidang yang terkait dengan kurikulum pendidikan; Test Of Minimum in Bassic Skills;
Assessment in Early Childhood Education.

Beberapa kasus dalam bidang pendidikan yang memerlukan psikodiagnostik adalah sbb.
Kasus anak yang mengalami hambatan dalam menyerap pelajaran matematika.

Dilakukan psikodiagnostik dengan mengadministrasikan beberapa tes. Tes yang dibutuhkan disesuaikan dengan
diagnosa awal, misalnya adalah inteligensi yang belum memadai. Maka pada tahap awal diberikan tes inteligensi
pada siswa tersebut. Dari hasil tes inteligensi yang didalamnya terdapat kemampuan numerik dapat dilihat apakah
individu mengalami kesulitan pada sub tes tersebut. Apabila mengalami kesulitan dapat diarahkan pada konsultasi
atau observasi untuk menelaah kesulitan yang dialami. Tahap berikutnya, bila masih mengalami hambatan, dapat
dilihat apakah situasi belajar, metode mengajar serta cara belajar sudah sesuai. Bila belum, dapat dilakukan
intervensi dengan mengubah cara mengajar, mengubah setting situasi belajar atau memberikan beberapa altenatif
cara belajar yang efektif. Untuk melihat apakah perubahan yang dilakukan telah berhasil atau tidak, selanjutnya
diberikan tes matematika, apakah ia mengalami hambatan atau tidak.

Kasus anak yang tidak memiliki motivasi dalam belajar.

Seorang anak yang memiliki nilai rendah dalam belajar, diasumsikan ia memiliki kecerdasan yang rendah, sehingga
lambat dalam menerima pelajaran. Untuk menjawab pertanyaan awal, diberikan tes inteligensi pada anak tersebut,
ternyata hasilnya cukup memuaskan. Oleh seorang psikolog diberikan tes kepribadian untuk melihat dinamika
kepribadian maupun motivasi siswa dalam belajar. Dari tes tersebut diperoleh bahwa siswa memiliki motivasi yang
rendah untuk belajar. Dengan mengetahui hal ini, seorang guru tidak sertamerta memberikan nilai buruk karena
tidak mampu, melainkan berusaha menumbuhkan minat dan dorongan untuk bisa berhasil dengan baik.

Kasus penjurusan dalam peminatan pendidikan.

Pada beberapa kasus tertentu, penentuan jurusan / peminatan dalam pendidikan menjadi masalah yang cukup
rumit, dan sering menjadi pemicu perselisihan antara anak dan orang tua. Pada kasus seperti ini, seorang psikolog
dapat melakukan wawancara mengenai keinginan dan tujuan atau harapan seorang siswa, serta bila memungkinkan
memberikan tes minat. Salah satu contoh tes minat adalah tes RMIB atau Kuder. Dengan tes ini dapat diketahui
minat seseorang dalam berbagai bidang kehidupan yang akan menentukan jurusan pendidikan yang diinginkannya.

Seleksi dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk memasuki pendidikan yang lebih tinggi, bila tempat sangat terbatas, maka perlu dilakukan seleksi bagi calon.
Contoh yang paling mudah adalah seleksi masuk SMP, SMU atau Perguruan Tinggi.

Kenakalan remaja di sekolah

Masalah kenalan remaja di Sekolah sering menjadi masalah pada masa sekarang ini. Guru BP sangat sibuk bila di
sekolahnya terdapat remaja yang bermasalah. Penerapan psikodiagnostik dalam bidang ini adalah memberikan
wawancara dan konseling untuk menemukan penyebab masalah tersebut. Selanjutnya bila memungkinkan dapat
dilakukan intervensi dengan berbagai metode yang sesuai.

Perkembangan Bidang Penerapan Psikodiagnostik

Perkembangan bidang penerapan psikodiagnostik akhir-akhir ini mulai meluas kebidang-bidang praktis dalam
kehidupan. Misalnya adalah bidang pengukuran dan eksperimen, olahraga, bidang perbankan, bidang kesehatan,
bidang neurologi, dan sebagainya. Untungnya, perkembangan bidang praktek psikodiagnostik tersebut seiring
dengan perkembangan tes psikologi yang ada, sehingga psikologi dapat mengimbangi persoalan-persoalan yang ada
di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai