Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PENGERTIAN METODE KLINIS DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

1. TRI GUSTIAN (21501244064)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
Pengertian dari psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan yaitu hal disiplin terutama dalam ilmu psikologi yang mana nantinya
memiliki pengaruh terutama dalam proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan.

Maksud dan juga tujuan dari psikologi pendidikan yaitu menerapkan ilmu-ilmu psikolog ke
bagian dalam proses pengubahan tingkah laku ataupun mengajar.
selain itu untuk arti ilmu psikologi pendidikan itu sendiri adalah ilmu yang dapat mempelajari
tentang belajar, pertumbuhan hingga kematangan individu.
Tak hanya itu saja, hal ini juga menerapkan prinsip-prinsip ilmiah khususnya dalam reaksi
manusia.
Oleh karena itu, seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, bahwa dalam proses belajar
mengajar ini tentunya membutuhkan metode khusus yakni metode psikologi pendidikan.
Hal ini yakni dengan tujuan agar belajar dapat jauh lebih efisien dan juga efektif.
Jadi, nantinya metode pembelajaran tersebut merupakan cara-cara yang akan digunakan
terutama dalam aktivitas pengajar dan juga peserta didik pada saat proses belajar.

Berikut adalah beberapa metode yang digunakan pada Psikologi Pendidikan


1. Metode Intropeksi
2. Metode Observasi
3. Metode Klinis
4. Metode diferensial
5. Metode Ilmiah
6. Metode Eksperimen

Metode Klinis
Metode Klinis Adalah mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian
dan kasus-kasus perilaku menyimpang. Contohmya seperti anti sosial, gangguan emosional,
gangguan belajar dan keterbelakangan yang menjadi kasus penyimpangan sosial. Mempunyai
2 studi kasus:

Studi Kasus Klinis digunakan untuk menyelesaikan masalah disamping kesukaran belajar,
gangguan emosional, juga untuk masalah deliquency (kenakalan remaja), kemudian di
analisis dan diinterpretasikan untuk menemukan sebab-sebab yang menimbulkan masalah
tersebut.
Studi Kasus Perkembangan Digunakan untuk mengetahui bagaimana jalannya perkembangan
dari satu aspek ke aspek tertentu. Contohnya, bagaimana perkembangan emosi anak umur 6-9
tahun sehingga kita dapat menentukan metode pengajaran matematika yang tidak
menimbulkan terlalu banyak kecemasan.

Ada 2 macam pendekatan :


Pendekatan Longitudinal dalam jangka waktu tertentu pada subjek yang sama, contoh kita
mengamati anak tersebut dalam jangka waktu 3 tahun (dari usia 6 sampai 9 tahun)
Pendekatan Cross-Sectional dilakukan dengan cara memakai sampel-sampel yang mewakili
usia anak yang ingin diteliti. Contohnya kita menggunakan sekelompok anak usia 6 tahun
untuk mengetahui kondisi emosi anak usia 6 tahun. Sekelompok anak usia 7 untuk
mengetahui kondisi emosi anak usia 7 dan seterusnya sampai akhirnya kita ambil sampel dari
sekelompok anak usia 9 untuk mengetahui kondisi anak usia 9. Kemudian diambil
kesimpulan perkembangan emosi setiap tingkat usia sehingga dapat disimpulkan
perkembangan emosi anak usia 6 sampai 9.

Anda mungkin juga menyukai