Anda di halaman 1dari 7

c.

    Agar terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur.


d.    Agar tercapai kelancaran, efisien, dan efektivitas pelaksanaan program layanan BK.
Tujuan: Manifestasi dari tujuan-tujuan BK itu sendiri.
Administrasi Bimbingan dan Konseling Manajemen merupakan keseluruhan proses
aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok manusia dalam suatu system organisasi dengan
menggunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Tujuan: Untuk mempermudah pencapaian suatu tujuan.
Fungsi
a.    Menciptakan suatu kordinasi dan komunikasi tugas setiap personel dan antara personel
organisasi.
b.    Mendorong setiap personel melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien
c.    Memudahkan pelaksanaan analisis tugas dan tanggungjawab setiap personel secara efektif
Aspek manajemen menurut Babbage, Taylor, Fayol, Henry Gantt, dan Gillbert :
a. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan
dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk
mencapai suatu tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkn
segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang
menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan
yang bermaksud untuk mencapai tujuan.
b. .  Pengoorganisasian (organizing) yaitu sebagai cara untuk
mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka sesuai
kemampuan dan keahliannya dalam berbagai perkerjaan yang sudah di
rencanakan.
c. Pengarahanan (actuating) yaitu untuk menggerakkan organisasi agar
berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta
menggerak kan seluruh sumber daya yang ada dalam
organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa
berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.
d. Koordinasi (coordinating)
e.    Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi
ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber
daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang
melenceng dari rencana
Konsep dasar pengoorganisasian BK
Pengertian
Pengoorganisasian berarti suatu bentuk kegiatan yang menyangkut cara kerja, prosedur
kerja, dan pola atau mekanisme kerja kegiatan layanan BK.
Manfaat
a.    Agar setiap personel bimbingan menyadari tugas, peranan, kedudukan, wewenang dan
tanggungjawab masing-masing.
b.    Agar terhindar dari terjadinya tumpang tindih tugas diantara personel bimbingan.
Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli
a.    The Liang Gie
Administrasi adalah  segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan.
b.    Sondang P. Siagian
Administrasi adalahkeseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih didasarkan
atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Secara luas; kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada tingkat sekolah, sebagai
salah satu bentuk kerjasama diantara semua personel sekolah (kepsek,guru, staff TU,
murid, dan orang di luar lingkungan sekolah yang ada kaitannya)
Secara sempit; kegiatan ketatausahaan yang intinya kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarkan surat –menyurat dengan segala aspek
serta membuat laporan.
Jadi, administrasi adalah kegiatan pengendalian kerjasama sejumlah orang secara
sistematis, terarah, dan berencana guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pengertian AdministrasiBimbingan dan Konseling
1. Pengertian Administrasi
Pengertian administrasi menurut etimologi. Berasal dari kata latin ad + ministrate yang
berarti melayani atau membantu, dan memenuhi. Dari kata itu terbentuk kata benda
administration dan kata sifat administrativus yang kemudian masuk kedalam bhassa inggris
administration. Perkataan itu lalu diterjemahkakn kedalam bahsa Indonesia yaitu
administrasi. Sedangkan administrasi dalam arti sempit diambil dari bahsa Belanda
dministratie yang berarti setiap penyusunan keterangan – keterangan secara sistematis dan
pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mngenai
ketrangan – ketrangan itu dalam keseluruhannya dan dalam hubungannya antara satu sama
lain. Sedangkan dalam arti luas administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara
dua orang atu lebih yang didasarkan asas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
2. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli,
namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian
tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang
diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang
bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan
yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang
dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama
lain.
“Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam
jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951).
Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan
diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam
jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik yang berorientasi karir.
3. Pengertian Konseling
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi
antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya,
mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya
sehingga konseli merasa bahagia dan efktif perilakunya.
Tugas Administrasi Bimbingan dan Konseling
1. Mencatat identitas mahasiswa yang akan melakukan bimbingan dan konseling;
2. Menata arsip surat dan dokumen bimbingan dan konseling sesuai dengan prosedur
agar tertib administrasi;
3. Melayani peminjaman arsip surat dan dokumen lain sesuai dengan ketentuan;
4. Menyusun kebutuhan dana penyediaan alas tulis kantor sesuai dengan ketentuan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
5. Melakukan inventarisasi peralatan dan perlengkapan layanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan ketentuan untuk tertib administrasi;
6. Merawat dan menjaga peralatan bimbingan dan konseling yang ada di layanan
bimbingan dan konseling agar selalu siap bila sewaktu-waktu digunakan;
7. Menyiapkan bahan dan dokumen layanan bimbingan dan konseling;
8. Menyiapkan dan memberikan peralatan yang dibutuhkan Konselor dalam menangani
mahasiswa;
9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan
pertanggungjawaban;dan Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan.
Landasan,Fungsi,Tujuan,dan Prinsip Bimbingan dan Konseling
Landasan BK
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang
harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama
dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Secara teoritik, berdasarkan
hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat empat aspek pokok yang
mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, yaitu landasan filosofis,
landasan psikologis, landasan sosial-budaya, dan landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan
teknologi. Selanjutnya, di bawah ini akan dideskripsikan dari masing-masing landasan
bimbingan dan konseling tersebut:
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman
khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling
yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.
b. Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi
konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untuk
kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh
konselor adalah tentang : (a) motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan, (c)
perkembangan individu; (d) belajar; dan (e) kepribadian.
a. Motif dan Motivasi
Motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakkan seseorang berperilaku
baik motif primer yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki oleh individu
semenjak dia lahir, seperti : rasa lapar, bernafas dan sejenisnya maupun motif sekunder
yang terbentuk dari hasil belajar, seperti rekreasi, memperoleh pengetahuan atau
keterampilan tertentu dan sejenisnya.
b) Pembawaan dan Lingkungan
Pembawaan dan lingkungan berkenaan dengan faktor-faktor yang membentuk dan
mempengaruhi perilaku individu. Pembawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir
dan merupakan hasil dari keturunan, yang mencakup aspek psiko-fisik, seperti struktur
otot, warna kulit, golongan darah, bakat, kecerdasan, atau ciri-ciri-kepribadian tertentu.
Pembawaan pada dasarnya bersifat potensial yang perlu dikembangkan dan untuk
mengoptimalkan dan mewujudkannya bergantung pada lingkungan dimana individu itu
berada.
c) Perkembangan Individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu
yang merentang sejak masa konsepsi (pra natal) hingga akhir hayatnya, diantaranya
meliputi aspek fisik dan psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan sosial.
d) Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar
untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan
mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan
mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk
menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu.
e) Kepribadian
Menurut pendapat Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) bahwa
kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang
menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata
kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider dalam Syamsu
Yusuf (2003) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik
yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan
dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma)
lingkungan.
c. Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada
konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu pada dasarnya merupakan
produk lingkungan sosial-budaya dimana ia hidup.
d. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-
dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun prakteknya. Pengetahuan tentang
bimbingan dan konseling disusun secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai
metode, seperti: pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau
analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan
tulisan-tulisan ilmiah lainnya.
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi Bimbingan dan Konseling adalah :
a. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama).
b. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh konseli.
c. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif
dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
d. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
e. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya.
f. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
g. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar
dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak).
i. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri
konseli.
j. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya.

Tujuan Bimbingan dan Konseling


Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
(akademik), dan karir.
a. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli
adalah:
• Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan
teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
• Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan
memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
• Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
b. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :
• Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
• Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
• Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
• Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca
buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi
ujian.
c. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
• Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
• Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir.
• Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai
dengan norma agama.
Prinsip Bimbingan dan Konseling
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi
pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang
kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik
di Sekolah/Madrasah maupun di luar Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah
maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa.
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik
(berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan
perkembangan keunikannya tersebut.
3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang
memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai
satu cara yang menekan aspirasi.
4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau
tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai
dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling.
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan
mengambil keputusan.
6. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan.
Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga
di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan
masyarakat pada umumnya.

 Fungsi
Mengarahkan semua kegiatan  di sekolah supaya tujuan institusional dapat tercapai
seefisien mungkin dan mencakup segala usaha untuk mendayagunakan semua sumber, baik
personil, maupun materiil yang menunjang tercapainya pendidikan itu.
Fungsi bidang administrasi terlaksana melalui :Perencanaan, Pengoorganisasian,
Pengaturan dan pengarahan, Pengkoordinasian, Pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai