Anda di halaman 1dari 6

TEORI KONSELING ADLERIAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Teori Konseling 1
Yang di ampu oleh :
Setyo Pranoto, M.Pd.

Disusun Oleh :
Arildalona Ilhamawan Tarnasta
NIM : 22109920001

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
Oktober 2023
A. Tokoh dan Fokus Utama
Pencetus pendekatan adlerian adalah Alfred Adler dan pengembang signifikan dari
pendekatan ini adalah Rudolf Dreikurs. Pendekatan adlerian ini juga dikenal dengan nama
psikologi individu yang diambil dari bahasa latin karena secara teoritisnya, pendekatan ini
menghindari reduksionisme dan menggambarkan penekanan pada keunikan serta kesatuan
individu. Fokus pendekatan ini adalah pemahaman individu dalam konteks sosial yang
tertanam dari keluarga, budaya, sosial, dan pekerjaan individu tersebut. Dreikurs adalah
tokoh utama yang bertanggung jawab untuk mentransplantasikan prinsip-prinsip Adlerian ke
Amerika Serikat, terutama dalam menerapkan prinsip-prinsip ini untuk pendidikan,
bimbingan anak, dan kerja kelompok.

B. Filsafat dan Asumsi Dasar


Adler menekankan psikologi sosial dan pandangan positif tentang sifat manusia.
Pendekatan ini memandang manusia dengan lebih dipengaruhi oleh kekuatan sosial daripada
kekuatan biologis. Manusia tersebutlah yang mengendalikan nasib dan pilihan hidupnya.
Adler berfokus pada masa lalu seseorang yang mempengaruhi masa sekarang dan bagaimana
interpretasinya tentang peristiwa di masa lalu memiliki pengaruh yang berkelanjutan.
Individu menciptakan gaya hidup yang khas pada usia dini, bukan hanya dibentuk oleh
pengalaman masa kanak-kanak. Gaya hidup ini bersifat cenderung relatif konstan dan
mendefinisikan keyakinan individu tentang kehidupan dan cara menghadapi tugas atau
permasalahannya.

C. Konsep
Kesadaran merupakan hal penting yang menjadi pusat kepribadian individu.
Pendekatan Adlerian, berdasarkan model pertumbuhan, menekankan kapasitas positif
individu untuk hidup sepenuhnya dalam masyarakat. Hal ini ditandai dengan melihat
kesatuan dalam kepribadian, memahami dunia individu dari sudut pandang subjektif, dan
menekankan tujuan hidup yang memberi arah pada perilaku. Individu dimotivasi oleh
kepentingan sosial, atau rasa memiliki dan ingin dimiliki yang signifikan dalam masyarakat.
Sementara, Adler menganggap minat sosial sebagai bawaan, dan mempercayai bahwa minat
sosial tersebut harus dipelajari, dikembangkan, dan digunakan. Perasaan rendah diri sering
menjadi sumber kreativitas, memotivasi orang untuk berjuang demi kompetensi, penguasaan,
keunggulan, dan kesempurnaan.

D. Tujuan Konseling
Tujuan utama konseling dengan pendekatan Adlerians adalah membantu konseli
mengidentifikasi dan mengubah keyakinan yang keliru tentang diri sendiri, orang lain, dan
kehidupan. Adlerians tidak memutuskan konseli mengenai hal-hal apa yang harus mereka
ubah atau apa tujuan mereka seharusnya; melainkan, konselor bekerja secara kolaboratif
dengan konseli mereka dengan cara yang memungkinkan mereka mencapai tujuan yang
ditentukan dan membantu konseli dalam mengembangkan tujuan yang bermanfaat secara
sosial. Beberapa tujuan khusus termasuk menumbuhkan minat sosial, membantu konseli
mengatasi perasaan putus asa, mengubah motivasi yang salah, menyusun dan mengubah
kembali asumsi yang salah, dan membantu konseli merasakan kesetaraan dengan orang lain.
Adlerians fokus pada mendidik kembali konseli dan membentuk kembali persepsi
konseli tersebut tentang masyarakat. Konselor dengan pendekatan Adlerian mendidik konseli
dengan cara baru dalam memandang diri mereka sendiri, orang lain, dan kehidupan. Tujuan
terapi adalah untuk membantu konseli dalam memodifikasi gaya hidup mereka sehingga
mereka dapat lebih efektif menavigasi setiap tugas kehidupan yang mereka hadapi.

E. Hubungan Teraupetik
Hubungan antara konselor dan konseli didasarkan pada rasa saling menghormati, dan
baik konselor maupun konseli sama-sama aktif. Konseli tidak dipandang sebagai penerima
pasif; sebaliknya, konseli adalah pihak yang aktif dalam hubungan antara orang-orang yang
sederajat. Melalui kolaborasi ini, konseli menyadari bahwa mereka bertanggung jawab atas
perilaku mereka sendiri. Perhatian tertuju pada pemeriksaan gaya hidup konseli yang
diekspresikan dalam segala hal yang dilakukan oleh konseli. Konselor sering menafsirkan
gaya hidup ini dengan menunjukkan hubungan antara masa lalu, masa kini, dan perjuangan
masa depan konseli. Tanpa kepercayaan dan hubungan awal, dan perhatian berkelanjutan
pada kualitas hubungan terapeutik, pekerjaan sulit untuk mengubah gaya hidup seseorang
tidak mungkin terjadi.
F. Teknik dan Prosedur
Adlerians lebih memperhatikan pengalaman subjektif klien daripada menggunakan
teknik sehingga pendekatan menyesuaikan teknik dengan kebutuhan setiap konseli. Selama
fase awal konseling, teknik utama adalah menghadiri dan mendengarkan dengan empati,
mengikuti pengalaman subjektif konseli sedekat mungkin, dan mengidentifikasi serta
mengklarifikasi tujuan.
Adlerians telah mengembangkan berbagai teknik dan gaya terapi untuk menciptakan
perubahan, beberapa di antaranya telah menjadi intervensi umum dalam model pendekatan
lainnya. Beberapa teknik dalam pendekatan adlerian adalah teknik yang menggunakan
kedekatan, saran, humor, keheningan, niat paradoks, bertindak seolah-olah (acting as if..),
spitting the client’s soup (teknik paradoks adlerian yang digunakan untuk mengurangi gejala
konseli dengan terlebih dahulu menentukan tujuan yang mendasari konseli dan mengajak
konseli untuk berfokus pada tujuan atau desain intervensi dalam konseling untuk mereduksi
perilaku maladaptif pada remaja), catchingoneself, teknik the push-button, eksternalisasi,
penulisan ulang, menghindari jebakan, konfrontasi, penggunaan cerita dan fabel, analisis
ingatan awal, penilaian gaya hidup, mendorong, pengaturan tugas dan komitmen,
memberikan pekerjaan rumah, dan mengakhiri dan meringkas semuanya telah digunakan.
Praktisi Adlerian biasanya memulai proses konseling dengan penilaian gaya hidup,
yang berfokus pada konstelasi keluarga dan ingatan awal. Informasi yang diperoleh dari
penilaian komprehensif individu inilah yang nantinya akan memandu proses pelaksanaan
konseling. Kelebihan pendekatan Adlerian adalah pada berbagai teknik kognitif, perilaku,
dan pengalaman yang dapat diterapkan pada berbagai konseli dalam berbagai pengaturan dan
format. Konselor tidak terikat untuk mengikuti serangkaian prosedur tertentu; melainkan,
mereka dapat memanfaatkan kreativitas mereka dengan menerapkan teknik-teknik yang
menurut mereka paling tepat untuk setiap konseli.
Beberapa teknik khusus yang sering mereka gunakan adalah perhatian empatik,
dorongan, konfrontasi, pertanyaan, meringkas, interpretasi konstelasi keluarga,
mengeksplorasi ingatan awal, saran, dan pekerjaan rumah. Sebagian besar prosedur ini
awalnya dikembangkan oleh Adler.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/teori-dan-pendekatan-
konseling/pendekatan-konseling-adlerian/34743931 (diakses pada hari Senin, 31 Oktober 2023)

Anda mungkin juga menyukai