Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TERSTRUKTUR

“Interpretasi Skor”

Dosen Pengampu: Dra. Jofie H. Mandang, M.S.

Meike E. Hartati, S.H., S.Psi., M.Si.

Disusun oleh:

Agnes Manggu/18101051

Lolapiyora M. M. Pelikarta/18101006

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

TAHUN 2021
1.1. Konsep Interpretasi Skor
Pada dasarnya, interpretasi terhadap skor alat ukur psikologi selalu besifat
normatif, yang artinya makna skor diacuhkan pada posisi relatif skor terhadap
suatu norma sebagai parameter sehingga skor yang berupa angka dapat
diinterpretasikan secara kualitatif, dan pada akhirnya memudahkan pembaca
memahami hasil dari suatu pengukuran psikologis. Hal ini dilakukan dengan
memahami distribusi data skor kelompok yang umumnya mencakup banyaknya
subjek (n) dalam kelompok, mean skor skala (M), defiasi standar skor skala (s)
dan variasi (s2), skor minimum (Xmin) dan maksimum (Xmax).
Sebuah interpretasi kriteria yang direferensikan dari skor tes membandingkan
kinerja individu untuk beberapa kriteria selain kinerja individu lainnya. Misalnya,
tes sekolah umum memberikan skor dalam referensi pada domain subjek;
seorang pelajar mungkin memperoleh skor 80% pada tes geografi. Interpretasi
skor kriteria yang direferensikan umumnya lebih dapat diaplikasikan pada tes
kemampuan daripada tes psikologi. Agar dapat diinterpretasikan secara
kualitatif, maka skor skala memerlukan suatu norma pembanding. Untuk
memberikan makna yang memiliki nilai diagnostik maka skor mentah perlu
diderivasi dan diacuhkan pada suatu norma kategorisasi.
1.2. Norma dan Interpretasi Skor
Tes psikologi, seperti banyak pengukuran karakteristik manusia, dapat diartikan
dalam dalam cara norma yang direferensi atau kriteria yang direferensi. Norma
adalah representasi statistik dari populasi. Sebuah interpretasi skor norma yang
direferensi membandingkan hasil individu pada tes dengan representase statistik
dari populasi, yang diuji adalah sampel atau grup yang representatif. Hal ini
memberikan norma kelompok atau seperangkat norma. Salah satu representasi
dari norma adalah kurva Bell. Norma yang tersedia untuk tes psikologi standar,
memungkinkan untuk pemahaman tentang bagaimana nilai individu
dibandingkan dengan norma-norma kelompok. Norma referensi skor biasanya
dihasilkan pada skala skor standar (z) atau dari pensakalaan kembali.
1.3. Ada dua rujukan yang bisa kita gunakan untuk menginterpretasikan sebuah skor,
yaitu norma tes dan kriteria peformansi
a. Norma
Interpretasi tes yang merujuk ke norma menggunakan standar yang
berdasarkan kepada peformansi sekelompok orang tertentu untuk memberi
informasi untuk menginterpretasikan skor. Jenis interpretasi ini sangat
berguna ketika kita harus membandingkan orang satu sama lain dengan
merujuk kelompoknya untuk mengevaluasi perbedaan antar mereka sesuai
dengan apa yang diukur oleh tes itu. Norma biasanya ditampilkan dalam
bentuk tabel dengan statistic deskriptif yang diperoleh dari peformansi
sebuah kelompok dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
kelompok itu. Jika noma yang diperoleh dari sebuah kelompok maka
kelompok itu bisa disebut sebagai sampel normatif atau standarisasi.
b. Kriteria Peformansi
Ketika hubungan antar item atau aspek-aspek tes dan standar peformansi
bisa ditampilkan dan didefinisikan dengan baik, skor tes bisa dievaluasi
melalui interpretasi yang merujuk kepada kriteria. Jenis interpretasi ini
menggunakan prosedur, seperti sampling dari domain isi atau perilaku yang
didesain untuk menilai apakah dan sejauh mana level penguasaan atau
kriteria peformansi yang diinginkan bisa dicapai.

Anda mungkin juga menyukai