INDONESIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Samawi, MHum.
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA
INDONESIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Samawi, MHum.
MAKALAH
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH BANGSA INDONESIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu: Drs. Zainal Abidin
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia Nya sehingga makalah yang berjudul “Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa
Indonesia” dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan kali ini,
tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Zainal Abidin, selaku dosen
pengampu pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dan
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan makalah ini kedepannya. Penulis berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia.......................6
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang berisi lima nilai dasar yang dijadikan
sebagai kaidah negara yang mendasar. Pancasila sebagai dasar negara memiliki
arti bahwa Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan segala norma
hukum dan negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah
dilegalkan oleh Instruksi Presiden Nomor 12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia memiliki arti bahwa segala peraturan negara harus sesuai dan
tidak bisa bertentangan dengan Pancasila. Menurut menjadirawan Inggris, John
TSup sejarah merupakan memori kolektif, pengalaman melalui pengembangan
suatu rasa sosial manusia dan prospek manusia tersebut di masa yang akan
datang. Negara Indonesia adalah suatu proses sejarah yang panjang dan melalui
beberapa tahap, yang dalam tahapan tersebut mencakup beberapa peristiwa
berkaitan dengan nilai-nilai perumusan Pancasila.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan
Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara (Philosofische
Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis berdirinya suatu
negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai
berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat.
PROKLAMASI
singkatnya.
Soekarno-Hatta
Hatta).
3. Persatuan Indonesia.
Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan
akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan konsekuensi
dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut. Defisini kebudayaan adalah
sebagai berikut: "suatu desain untuk hidup yang merupakan suatu perencanaan dan
sesuai dengan perencanaan itu masyarakat mengadaptasikan dirinya pada lingkungan
fisik, sosial, dan gagasan" (Sastrapratedja, 1991: 144). Apabila definisi kebudayaan
ini ditarik ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara Indonesia
memerlukan suatu rancangan masa depan bagi bangsa agar masyarakat dapat
menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan baru, yakni kehidupan berbangsa
yang mengatasi kepentingan individu atau kelompok.
Kebudayaan bangsa indonesia merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses
perpaduan berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakat sehingga
menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis. UW.M. Bakker, 1984: 22)
menyebutkan adanya beberapa saluran inkulturasi, yang meliputi: jaringan
pendidikan, kontrol, dan bimbingan keluarga, struktur kepribadian dasar, dan self
expression. Kebudayaan bangsa Indonesia juga merupakan hasil akulturasi
sebagaimana yang ditengarai Eka Dharmaputera dalam bukunya Pancasila: identitas
dan Modernitas. Haviland menegaskan bahwa akulturasi adalah perubahan besar
yang terjadi sebagai akibat dari kontak antarkebudayaan yang berlangsung lama.
1) Substitusi, penggantian unsur atau kompleks yang ada oleh yang lain yang
mengambil alih fungsinya dengan perubahan struktural yang minimal
5) Rejeksi; perubahan yang berlangsung cepat dapat membuat sejumlah besar orang
tidak dapat menerimanya sehingga menyebabkan penolakan total atau timbulnya
pemberontakan atau gerakan Kebangkitan (Haviland, 1985: 263).
Pemaparan tentang Pancasila sebagai identitas bangsa atau juga disebut sebagai
jati diri bangsa Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai literatur, baik dalam
bentuk bahasan sejarah bangsa Indonesia maupun dalam bentuk bahasan tentang
pemerintahan di Indonesia. As'ad Ali dalam buku Negara Pancasila; Jalan
Kemashlahatan Berbangsa mengatakan bahwa Pancasila sebagai identitas kultural
dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalarn masyarakat Indonesia.
Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia dapat ditelusuri melalui peran agama-
agama besar, seperti: peradaban Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Agama-agama
tersebut menyumbang dan menyempurnakan konstruksi nilai, norma, tradisi, dan
kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya, konstruksi
tradisi dan kultur masyarakat Melayu, Minangkabau, dan Aceh tidak bisa dilepaskan
dari peran peradaban Islam. Sementara konstruksi budaya Toraja dan Papua tidak
terlepas dari peradaban Kristen. Demikian pula halnya dengan konstruksi
elah
dilalui bangsa Indonesia. Ada beberapa sejarah yang tercatat, diantaranya:
• Sejarah Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
• Sejarah Pancasila pada Era Kemerdekaan
• Sejarah Pancasila Pada Era Orde Lama
• Sejarah Pancasila pada Era Orde Baru
• Sejarah Pancasila pada Era Reformasi
Sejarah Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidikan Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden
Tumenggung (K. R. T) Radjiman Widyodiningrat. Dalam pembukaan pidato
pada sidang pertama Radjiman Widyodiningrat melontarkan pertanyaan "Apa
permusyawaratan perwakilan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar negara Indonesia
sekaligus menjadi pedoman hidup dan identitas diri bangsa Indonesia, yang
mana kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah dilegalkan oleh
Instruksi Presiden Nomor 12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
memiliki arti bahwa segala peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila. Pancasila terbentuk melalui proses sejarah yang panjang dan bertahap,
mulai dari proses pengumpulan sila-sila Pancasila, proses perumusan Pancasila,
hingga proses pengesahan Pancasila. Pancasila merupakan buah pikiran,
musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan
kemerdekaan yang dirumuskan melalui sidang BPUPKI, pada tanggal 29 Mei-1 Juni
1945. Adapun alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia adalah karena Pancasila merupakan identitas dan jiwa bangsa, serta
mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan
pandangan hidup bangsa Indonesia, yang artinya semua nilai-nilai Pancasila dijadikan
pedoman hidup yang melekat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Misnan Munir, M. ,. (2016, Juni). PENDIDIKAN PANCASILA. Direktoral Jendral Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 48-
54.
Nurwadani, P. d. (2016). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Pendidikan Pancasila untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta:Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KementerianRiset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.