Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA


INDONESIA
TANTANGAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA
Di susun untuk memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Bapak Dayat Solikin, S.Pd, M.Pd

Di Susun Oleh :

1. Asih Swarsih (121130004)


2. Cindy Junita (121020035)
3. Fadly Agung (121020010)
4. Kharissa Damayanti (121020015)
5. Naura Assyifa (121130015)
6. Nur kholifah (121030003)
7. Rosmala Rahma (121030024)
8. Yohana Puspitarani (121050023)

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pancasila Dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia, Tantangan Terhadap Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Dayat Solikin, S.Pd, M.Pd pada Bidang Studi Pancasila di semester 1. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia, Tantangan Terhadap Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dayat Solikin, S.Pd, M.Pd , selaku
dosen Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dan rekan-rekan saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya dan rekan-rekan saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Cikarang, 10 Oktober 2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia........................................................6
B. Tantangan Terhadap Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara...............8
BAB III......................................................................................................................................9
KESIMPULAN.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
dengan bangsa Indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang
saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan
kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini
berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan
kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa
yang sebelumnya
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan
mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia
dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila.
Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-
unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya
merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara
Replubik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai arti yaitu mengatur
penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan pancasila sebagai dasar Negara yang
berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan
perundang-undangan di Negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ditunjukan untuk merumuskan permasalahan


yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah , sebagai berikut :
a. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
b. Tantangan terhadap pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

C. Tujuan

Tujuan penulisan dalam makalah ditunjukan untuk mencari tujuan dari


dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan
penulisan makalah, sebagai berikut:
a. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
b. Tantangan terhadap pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia


1. Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia
Sebagaimana diketahui bahwa setiap bangsa mana pun di dunia ini pasti memiliki
identitas yang sesuai dengan latar belakang budaya masing-masing. Budaya
merupakan proses cipta, rasa, dan karsa yang perlu dikelola dan dikembangkan secara
terus-menerus. Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses
inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan
konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut.
Kebudayaan itu sendiri mengandung banyak pengertian dan definisi. Salah satu
defisini kebudayaan adalah sebagai berikut: ”suatu desain untuk hidup yang
merupakan suatu perencanaan dan sesuai dengan perencanaan itu masyarakat
mengadaptasikan dirinya pada lingkungan fisik, sosial, dan gagasan” (Sastrapratedja,
1991: 144). Apabila definisi kebudayaan ini ditarik ke dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, maka negara Indonesia memerlukan suatu rancangan masa depan bagi
bangsa agar masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan baru,
yakni kehidupan berbangsa yang mengatasi kepentingan individu atau kelompok.
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses perpaduan
berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadikan masyarakat
berkembang secara dinamis. (J.W.M. Bakker, 1984: 22) menyebutkan adanya beberapa
saluran inkulturasi, yang meliputi: jaringan pendidikan, kontrol, dan bimbingan keluarga,
struktur kepribadian dasar, dan self expression. Kebudayaan bangsa Indonesia juga
merupakan hasil akulturasi sebagaimana yang ditengarai Eka Dharmaputera dalam bukunya
Pancasila: Identitas dan Modernitas. Haviland menegaskan bahwa akulturasi adalah
perubahan besar yang terjadi sebagai akibat dari kontak antarkebudayaan yang berlangsung
lama. Hal-hal yang terjadi dalam akulturasi meliputi: 1) Substitusi; penggantian unsur atau
kompleks yang ada oleh yang lain yang mengambil alih fungsinya dengan perubahan
struktural yang minimal; 2) Sinkretisme; percampuran unsur-unsur lama untuk membentuk
sistem baru; 3) Adisi; tambahan unsur atau kompleks-kompleks baru; 4) Orijinasi;
tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi kebutuhan situasi yang berubah; 5) Rejeksi;
perubahan yang berlangsung cepat dapat membuat sejumlah besar orang tidak dapat
menerimanya sehingga menyebabkan penolakan total atau timbulnya pemberontakan atau
gerakan kebangkitan (Haviland, 1985: 263).
Pemaparan tentang Pancasila sebagai identitas bangsa atau juga disebut sebagai jati diri
bangsa Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai literatur, baik dalam bentuk bahasan
sejarah bangsa Indonesia maupun dalam bentuk bahasan tentang pemerintahan di Indonesia.
As’ad Ali dalam buku Negara Pancasila; Jalan Kemashlahatan Berbangsa mengatakan bahwa
Pancasila sebagai identitas kultural dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku
dalam masyarakat Indonesia. Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia dapat diitelusuri
melalui peran agama-agama besar, seperti: peradaban Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen.
Agama-agama tersebut menyumbang dan menyempurnakan konstruksi nilai, norma, tradisi,
dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya, konstruksi tradisi
dan kultur masyarakat Melayu, Minangkabau, dan Aceh tidak bisa dilepaskan dari peran
peradaban Islam. Sementara konstruksi budaya Toraja dan Papua tidak terlepas dari
peradaban Kristen. Demikian pula halnya dengan konstruksi budaya masyarakat Bali yang
sepenuhnya dibentuk oleh peradaban Hindu (Ali, 2010: 75).
2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap
mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Sikap mental, tingkah laku dan perbuatan
bangsa Indonesia mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain.
Kepribadian itu mengacu pada sesuatu yang unik dan khas karena tidak ada pribadi yang
benar-benar sama. Setiap pribadi mencerminkan keadaan atau halnya sendiri, demikian pula
halnya dengan ideologi bangsa (Bakry, 1994: 157). Meskipun nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan juga terdapat dalam ideologi bangsa-bangsa lain, tetapi
bagi bangsa Indonesia kelima sila tersebut mencerminkan kepribadian bangsa karena
diangkat dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia sendiri dan dilaksanakan secara
simultan. Di samping itu, proses akulturasi dan inkulturasi ikut memengaruhi kepribadian
bangsa Indonesia dengan berbagai variasi yang sangat beragam. Kendatipun demikian,
kepribadian bangsa Indonesia sendiri sudah terbentuk sejak lama sehingga sejarah mencatat
kejayaan di zaman Majapahit, Sriwijaya, Mataram, dan lain-lain yang memperlihatkan
keunggulan peradaban di masa itu. Nilainilai spiritual, sistem perekonomian, politik, budaya
merupakan contoh keunggulan yang berakar dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri.

3. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia


Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya,
keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk
mengamalkannya dalam kehidupan nyata (Bakry, 1994: 158). Pancasila sebagai pandangan
hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma
dalam bersikap dan bertindak. Ketika Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia, maka seluruh nilai Pancasila dimanifestasi ke dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa


Sebagaimana dikatakan von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai
jiwanya masing-masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa
bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya
bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan
adanya bangsa Indonesia (Bakry, 1994: 157)

5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur


Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian
bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar negara
Indonesia (Bakry, 1994: 161). Kesepakatan para pendiri negara tentang Pancasila sebagai
dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu
yang tepat

B. Tantangan Terhadap Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara
Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga nilai-nilai
Pancasila menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara. Salah satu
contohnya, pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS dalam TAP
No.III/MPRS/1960 Tentang Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup. Hal
tersebut bertentangan dengan pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa, ”Presiden dan wakil presiden memangku jabatan selama lima tahun, sesudahnya
dapat dipilih kembali”. Pasal ini menunjukkan bahwa pengangkatan presiden seharusnya
dilakukan secara periodik dan ada batas waktu lima tahun.
Hal lain mengenai penyimpangan nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan
kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Bangsa Indonesia yang setengah – setengah
melaksanakan Dasar Negara yaitu Pancasila, sekarang ini banyak kendala – kendala yang
timbul. Pertama tentang kehidupan keagamaan banyak terjadi gesekan – gesekan
keyakinan di dalam masyarakat sehingga timbul anarki atau bertindak hakim sendiri.
Demikian juga sila kedua tentang kemanusiaan sudah mulai hilang rasa kemanusiaannya.
Persatuanpun sudah mulai memudar dan demokrasi juga hanya kelihatan semu karena
hanya memikirkan kepentingannya sendiri sehingga timbul rasa keadilan yang tidak
merata.
Maka dengan demikian bangsa Indonesia sudah selayaknya kembali dengan dasar
Negara Indonesia Pancasila secara lahir batin dalam melaksanakannya, baik dari segi
dasar Negara sebagai segala sumber hukum atau sebagai Pandangan hidup Bangsa. Untuk
mengejawantahkan kesejahteraan bangsa Indonesia dengan mendanai lembaga –lembaga
riset yang dapat di harapkan hasil produksinya untuk kesejahteraan bangsa Indonesia
sehingga mengurangi ketergantungannya produk- produk dari luar.
BAB III

KESIMPULAN

Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan
bangsa Indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling
berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa
sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua
aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk
mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya. Sejarah perjuangan
bangsa Indonesia berlalu dengan melewati suatu proses waktu yang sangat panjang. Dalam
proses waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting yang merupakan
tonggak sejarah perjuangan.

Dan Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu
memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga
berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya
sebagai dasar Negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Replubik
Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan
rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Replubik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf

https://www.google.com

Anda mungkin juga menyukai