Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA

INDONESIA

MATA KULIAH
Pendidikan Pancasila
DOSEN PENGAMPU
Dr.Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd.

Disusun oleh :
Muhammad Amjad Rizal ( 221710101040 )
Adelia Hesti Kumala Dewi ( 221710201004 )
Septian Dewi Maharani ( 221710201025 )

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS JEMBER
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
ucapkan Puja dan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ridho dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Pancasila ini dengan
mengangkat tema Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia dengan baik dan tepat
waktu
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
bagaimana asal muasal Pancasila itu, bagaimana proses penciptaan dasar negara Pancasila,
apa saja yang telah dilalui oleh Pancasila dan bagaimana nasib Pancasila sekarang dan
kedepan dalam makalah ini kami akan mengulas ini serinci yang kami dapat jelaskan
Ini merupakan kali pertama kelompok kami membuat makalah sekiranya ada yang
kurang dari makalah yang kami buat, jika ada kritik dan saran akan sangat berguna bagi kami
membuat, memperbaiki dan menyempurnakan makah kedepannya

Jember, 06 September 2022


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB 1.PENDAHULUAN…………...…...……...…………………………………………... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 5
BAB 2. PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Asal-usul Pancasila di era pra kemerdekaan ............................................................ 6
2.2 Bagaimana Pancasila tercipta sebagai dasar negara ................................................. 6
2.3 Apa saja tantangan dan hambatan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara ........ 7
2.4 Apa Saja Tantangan Penerapan Pancasila Kepada Generasi Muda Atau Generasi
Milenial ................................................................................................................... 7
BAB 3. PENUTUP .............................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 8
3.2 Saran ....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pancasila adalah landasan dasar hukum dan moral bagi negara kesatuan republik
Indonesia, sebagai sebuah negara yang memiliki penduduk heterogen atau beraneka ragam
suku, agama, ras, antar golongan dan juga dipisahkan atas selat lautan antar pulau pancasila
lahir ditengah-tengah bangsa Indonesia untuk mengatur, membimbing serta menjadi pedoman
yang akan menjadi kunci menyatukan bangsa Indonesia yang berasal dari latar belakang yang
berbeda-beda
Pancasila merupakan ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam setiap sila
pancasila terkandung cita-cita bangsa Indonesia, tujuan, dan harapan kedepan negara kesatuan
republik. Hal ini juga ditopang kuat dengan disebutkannya cita-cita nasional bangsa Indonesia
hal ini terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke 4 yang berbunyi
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”
Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, pancasila akan menyertai perjalannya. Nilai-nilai
esensial yang terkandung dalam pancasila, yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan serta Keadilan. Tanggal 1 Juni 1945 adalah lahirnya pancasila dari pidato Ir.
Soekarno di hadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Pancasila adalah filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD
1945 yang diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersamaan dengan
batang tubuh UUD 1945.
Dalam sejarah penerapan pancasila sebagai ideologi nasional mulai pertama sila-sila
dalam pancasila dicetuskan kemudian sampai pengesahan pancasila sebagai dasar negara
kedudukan pancasila sebagai ideologi bangsa banyak mengalami hambatan dan tantangan
untuk penerapannya. Tentu saja sebagai negara yang tersusun atas beraneka ragam bangsa ada
saja upaya-upaya dari sekolompok masyarakat tertentu untuk menggulingkan dasar negara
pancasila ini dengan ideologi lain yang secara sepihak mereka anggap benar. Hal ini dapat
terjadi karena sekelompok masyarakat tersebut merasa tidak puas atas ideologi pancasila ini
hingga melakukan gerakan separatis berusaha untuk memisahkan diri dari NKRI untuk
membuat negara dan ideologi sendiri
1.2 Rumusan masalah
1. Asal usul pancasila pra kemerdekaan
2. Bagaimana pancasila tercipta sebagai dasar negara
3. Apa saja tantangan dan hambatan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Upaya menjaga pancasila untuk tetap menjadi dasar negara

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah awal pancasila
2. Mengetahui bagaimana pancasila tercipta sebagai dasar negara
3. Apa saja tantangan yang dihadapi di dalam pengaplikasian nilai-nilai pancasila
4. Apa saja upaya kita untuk menjaga pancasila sebagai dasar fundamental NKRI
BAB II
Pembahasan

2.1 Asal-usul Pancasila di era pra kemerdekaan


“Pancasila” merupakan gabungan dari 2 kata yaitu pertama adalah kata “Panca”
berasal dari Bahasa sansekerta yang berarti lima dan kata kedua “sila” yaitu diartikan prinsip
atau dasar. Dalam sejarahnya kata Pancasila pertama kali ditemukan dalam suatu kitab
berbahasa sanskerta karangan mpu tantular, kitab tersebut merupakan kitab yang dikarang
oleh mpu tantular pada abad 14 masehi
Tidak ada ditemukan istilah pancasila ini selain dalam kitab sutasoma ini, dalam kitab
ini pancasila merujuk pada suatu gambar batu yang memiliki lima sendi, penegertian tersebut
menjadi tidak terkenal karena istilah pancasila hanya merupakan penjelasan dari kata benda
tetapi selain kata benda, pancasila juga digunakan sebagai kata kerja pelaksanaan norma
kesusilaan yang tersusun atas lima poin yaitu

1. Dilarang melakukan kekerasan


2. Dilarang mencuri
3. Dilarang mendengki
4. Dilarang berbohong
5. Dilarang mabuk

Selain kata pancasila kitab tersebut juga memuat semboyan negara Indonesia yaitu
Bhinneka Tunggal Ika. Kutipan frase “Bhinneka Tunggal Ika” ini terdapat pada pupuh 139
bait 5, yang bertuliskan : “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring
apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal
ika tan hana dharma mangrwa”. Artinya adalah “Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat
yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran
Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecahbelahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak
ada kerancuan dalam kebenaran.”
Sebenarnya istilah pancasila yang ada di dalam kitab sutasoma ini hanyalah bagian
kecil dari pembahasaan yang lebih umum. Secara garis besar kitab tersebut memuat
gambaran kehidupan rakyat di bawah kekuasaan kerajaan majapahit yang saat itu terkenal
hidup damai, tentram dan sejahtera

2.2 Bagaimana Pancasila tercipta sebagai dasar negara


Terciptanya pancasila sebagai dasar negara Indonesia melewati serangkaian proses
sidang di dalam BPUPKI singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan
Indonesia atau dalam Bahasa Jepang biasa disebut “Dokuritsu Junbi Cosakai”. Badan ini
sengaja dibentuk dengan fungsi untuk mempelajari dan menyelidiki apa saja hal-hal yang
berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia oleh letnan Kumakichi Harada selaku
pimpinan pemerintahan kependudukan Jepang di Jawa. Pemberitahuan atas pembentukan
BPUPKI diumumkan pada tanggal 1 Maret 1945 namun mengalami kemunduran dan baru
terealisasikan pada tanggal 29 April 1945
Sesuai dengan janji Jepang yang akan membebaskan Indonesia, dari penjajahan yang
diwujudkan dengan Kaiso Declaration (Rukiyati 2015:39) pada akhirnya BPUPKI resmi
dibentuk yang di Ketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dan memiliki 2 wakil
yaitu R. Pandji Soeroso dan yang kedua merupakan dari pihak Jepang Ichibangase Yosio
Sidang BPUPKI yang pertama dilakukan tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 di Gedung
Chuo Sangi In, sekarang bernama Gedung Pancasila, terletak di Jalan Taman Pejambon
Nomor 6, Senen, Jakarta Pusat. Di Sidang BPUPKI pertama, ada 12 anggota yang naik
podium untuk memaparkan uraian perumusan dasar negara. Salah satunya adalah
Mohammad Yamin. Di depan sidang, ia memaparkan asas-asas dasar negara yang dibutuhkan
Indonesia pada saat telah merdeka. Pada sidang perdana inilah Mohammad Yamin
merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Adapun Mr. Moh. Yamin memberikan usulan secara tertulis kepada ketua sidang
BPUPKI, isi usulan tersebut tampak berbeda dengan apa yang secara langsung oleh Mr. Moh
Yamin secara langsung saat sidang, isi usulan tertulis Moh. Yamin sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Di hari ketiga sidang BPUPKI pertama tepatnya tanggal 31 Mei 1945, Mr. Soepomo
juga membeberkan rumusan serupa yang diberi nama "Dasar Negara Indonesia Merdeka”,
yaitu
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial

Sidang BPUPKI hari terakhir atau tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan 5 sila
yaitu

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan


ketuhanan, lima bilangannya,” kata Bung Karno, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995)
terbitan Sekretariat Negara RI. “Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas
atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan
abadi,” lanjutnya. Tetapi perjuangan para anggota sidang dalam upaya menciptakan negara
yang merdeka dan berdaulat ternyata belum selesai. Bernhard Dahm dalam Sukarno dan
Perjuangan Kemerdekaan (1987) mengungkapkan, terjadi silang pendapat antara kubu
nasionalis dan kubu agamis. Salah satu poin yang paling alot diperdebatkan adalah tentang
bentuk negara, antara negara kebangsaan atau negara Islam. Maka, dibentuklah Panitia
Sembilan yang melibatkan Sukarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Mohammad
Yamin, KH Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Cokrosuyoso, Haji Agus Salim,
dan Alexander Andries Maramis.

Dan sidang kedua dari BPUPKI pada tanggal 10-17 Juli 1945 ini Panitia Sembilan
menghasilkan Piagam Jakarta yang isinya :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun pada poin pertama beberapa tokoh dari panitia 9 tidak menyetujui karena
mengandung unsur syariat islam yang kemudian diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa” pada tanggal 18 Agustus 1945 sekaligus menjadi hari dimana Pancasila disahkan
menjadi dasar negara Indonesia oleh PPKI
2.3 Apa saja tantangan dan hambatan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara

Tantangan Pancasila pada masa awal kemerdekaan (1945-1959)

Penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan menghadapi banyak tantangan, salah
satunya adalah dengan munculnya pemberontakan yang memiliki tujuan untuk mengganti
dasar negara yaitu Pancasila dan penyimpangan terhadap nilai yang terkandung dalam
Pancasila.

Tantangan dalam penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan
yaitu sebagai berikut:

- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Pemberontakan ini dipimpin oleh Soekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Ditandai dengan


didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) yaitu pada tanggal 7 Agustus 1949 yang memiliki
tujuan mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at Islam. Pemberontakan ini
terjadi di beberapa wilayah yakni Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Pelopor dari
terjadinya pemberontakan DI/TII sendiri berawal dari daerah Jawa Barat, dimana pasukan
Hisbullah dan Fisabillah merasa kecewa terhadap hasil perundingan Renville karena
diperintahkan untuk meninggalkan Jawa Barat. Pemberontakan di Jawa Barat terjadi mulai
Februari 1948 sampai dengan 4 Juni 1962 yang diawali dengan diangkatnya Kartosuwiryo
sebagai pemimpin tertinggi pada Februari 1948.

Selanjutnya, terjadi pertempuran antara pasukan Divisi Siliwangi dengan pasukan TII di
Malangbon. Kemudian pada tanggal 7 Agustus 1949 Kartosuwiryo meproklamirkan
berdirinya Negara Islam Indonesia. Banyak cara negara untuk menumpas pemberontakan
tersebut, salah satunya dengan melakukan pendekatan diri oleh Muhammad Natsir sebagai
ketua Masyumi namun mengalami kegagalan. Setelah Jawa Barat melakukan pemberontakan
beberapa daerah di Indonesia juga melakukan hal yang sama yaitu daerah Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Aceh.

- Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun

Pemberontakan ini dipimpin oleh Amir Syarifudin dan Muso yang terjadi pada pertengahan
tahun 1948 berpusat di Madiun, Jawa Timur. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi
terjadinya pemberontakan ini. Pertama yaitu jatuhnya Kabinet Amir Syarifudin akibat
ditanda-tanganinya perjanjian Renville yang dinilai dapat merugikan Republik Indonesia.
Setelah lengser dari jabatannya sebagai perdana menteri, Amir membentuk Front Demokrasi
Rakyat (FDR) yang kemudian bekerja sama dengan organisasi lain yang memiliki paham kiri
seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Barisan Tani Indonesia (BTI), Pemuda Sosialis
Indonesia (Pesindo), dll. Kemudian yang kedua yaitu kedekatan antara Amir Syarifudin
dengan Muso yang memiliki cita-cita menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia. Dan
yang ketika adalah kekecewaan terhadap keputusan Perdana Menteri selanjutnya yaitu
Kabinet Hatta akibat programnya yang menerangkan untuk mengembalikan 100.000 tentara
menjadi rakyat sipil biasa dengan dalih sebagai alasan penghematan biaya.
Puncak pemberontakan tersebut terjadi pada 18 September 1948. Dimana saat itu
pemberontak berhasil menguasai kota Madiun dan mengumumkan lahirnya Republik Soviet
Indonesia.

Selain berusaha untuk menggeser pemerintah Indonesia, pemberontakan ini juga bertujuan
untuk:

-Membentuk negara Republik Indonesia Soviet

-Mengganti dasar negara Pancasila menjadi Komunisme

-Mengajak para buruh dan petani untuk ikut melakukan pemberontakan

Kemudian pemerintah melakukan beberapa cara untuk mengatasi Pemberontakan PKI


Madiun yaitu diantaranya:

-Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat untuk memilih antara


Soekarno-Hatta atau Muso-Amir

-Diperintahkannya Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa
Timur oleh Panglima Besar Sudirman untuk meenjalankan operasi penumpasan dan dibantu
para santri.

Akhirnya pada 31 Oktober 1948, Musso berhasil ditembak mati dalam pertempuran yang
terjadi di Ponorogo. Sedangkan Amir Syarifudin berhasil ditangkap dan kemudian dieksekusi
mati bersama tokoh-tokoh kiri yang mendukung pemberontakan PKI.

- Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil didirikan pada tanggal
25 April 1950. Pemberontakan ini bertujuan untuk membentuk negara sendiri. Sebelum RMS
diproklamasikan, propaganda terhadap NKRI untuk memisahkan Maluku dengan Indonesia
telah dilakukan oleh Gubernur Sembilan Serangkai yang beranggotakan pasukan KNIL
(Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger). Di sisi lain sebelum proklamasi RMS,
Soumokil telah berhasil mengumpul kekuatan dari masyarakat yang ada di daerah Maluku
Tengah. Sementara itu, masyarakat yang mendukung NKRI diancam dan dimasukkan ke
penjara.

Ada dua upaya yang dilakukan untuk penumpasan pemberontakan RMS, yaitu Diplomasi dan
militer. Melalui cara diplomasi Indonesia mengutus Dr. Leimena untuk melakukan
perundingan agar berdamai dan tetap menjadikan Maluku berada dalam kesatuan Indonesia.
Setelah menolak permintaan untuk berdamai, akhirnya pemerintah Indonesia memutuskan
untuk melakukan ekspedisi militer, dipimpin oleh Kolonel AE Kawilarang. Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat (APRIS) melakukan Operasi Malam yang menerjunkan 850
orang untuk melawan pasukan RMS. Kemudian pasukan APRIS melakukan penyebaran di
empat tempat yang berbeda, yaitu Pulau Buru, Kai, Aru dan Seram di Maluku Selatan. Hal
ini menjadi strategi yang bagus untuk bisa menguasai wilayah kekuasaan RMS. Setelah RMS
berhasil dikuasai, para tokoh RMS ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama 3-5 tahun.

2.4 Apa Saja Tantangan Penerapan Pancasila Kepada Generasi Muda Atau Generasi
Milenial

Berkembang pesatnya teknologi informasi pada generasi milenial, menyebabkan berubahnya


karakter yang dimiliki manusia dan juga tingkah laku dalam kehidupan sehari hari. Menurut
teori ( William straus dan Neil howe) generasi Y yang sekarang berumur antara 18-36 tahun,
yang bisa disebut dengan generasi yang berada di usia produktif. Dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, generasi melenial memiliki peranan penting untuk keberlangsunga hidup, hal
ini sangat dipengaruhi oleh semangat produktifitas generasi milenial yang tinggi dan
mempunyai hubungan yang erat dengan generasi lainnya. Namun, pada era moderenisasi ini
generasi milenial condong pada sesuatu yang serba mudah hingga mereka mudah terpengaruh
oleh budaya luar yang negatif. Dengan adanya era tersebut menjadikan negara dan bangsa ini
krisis dalam moral dan karakter bangsa bagi masa depan. Hambatan yang terjadi di negara ini
dikarenakan berkembangannya teknologi yang signifikan sehingga cenderung tidak bisa
mendekatkan dan menyatukan anak bangsa. Perilaku generasi melenial yang negatif dapat
mengakibatkan tidak seimbangnya penerapan Pancasila dan perilaku milenial, seperti
lunturnya ciri khas bangsa kita, contohnya mumudarnya budaya gotong royong seiring
berjalannya waktu. Sehingga menjadikan generasi milenial yang individualis menjadi kurang
rasa Nasionalisme dan Patriotisme.

Berkembangnya teknologi informasi yang dapat memecah belah bangsa, merupakan


penyebab utama pengikisan jati diri bangsa, sehingga bangsa harus Kembali menganut
ideologi negara berupa Pancasila. Untuk mengantisipasi hal tersebut dapat melakukan
beberapa langkah seperti, memeberikan wawasan tentang Pendidikan agama sebagai tonggak
utama pada diri generasi muda Indonesia, pembekalan Pendidikan Pancasila bagi generasi
muda sebagai pedoman dan landasan sebagai warga negara, menumbuhkan semangat
Pancasila di dalam diri setiap warga negara, membangkitkan semangat nasionalisme yang
tinggi dalam diri.

Pembekalan terhadap nilai-nilai Pancasila dibutuhkan bagi generasi milenial sebagai penerus
bangsa agar tidak pernah lupa dan selalu menjaga jati diri bangsa. Di era industry 4.0 ini
mengingat bahwa generasi milenial dituntut berlomba-lomba agar dapat menciptakan
perubahan dan berfikir kreatif, karena hal tersebut dikhawatirkan banyak generasi milenial
melupakan jati diri bangsa. Perkembangan teknologi menjadi sangat berpengaruh besar bagi
karakter hingga tingkah laku generasi milenial. Hal tersebut, dapat mengakibatkan
menurunnya sikap Pancasila dalam perkembangan ilmu teknologi, karena terkikis oleh
adanya globalisasi.
Dengan begitu, Pancasila sangat penting bagi negara Indonesia sebagai pedoman agar
Indonesia tidak terpecah belah. Kita dapat memulai dengan mencintai diri sendiri, keluarga ,
lingkungan dan negara, serta menjalankan semua kewajiban yang terdapat di dalam
Pancasila, baik secara tidak langsung maupun secara langsung demi pertahanan Pancasila.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pada akhirnya Pancasila diciptakan menjadi dasar negara republik Indonesia sekaligus
menjadi ideologi bangsa. Kenapa kita menggunakan Pancasila menjadi ideologi nasional
dibanding dengan ideologi lain di dunia misalkan 2 ideologi besar liberal dan komunis?
Jawabannya karena dalam faham liberal maupun komunis sama sama menentang sila pertama
Pancasila yaitu ketuhanan Yang Maha Esa karena didalam 2 ideologi tersebut mengutamakan
kebebasan di segala bidang bagi penganutnya bahkan dalam agama sekalipun

Yang membedakan 2 ideologi tersebut adalah posisi kita dalam ideologi liberal kita bebas
untuk melakukan apa saja untuk kepentingan individu kiya sendiri sedangkan komunisme kita
diharuskan untuk melaksanakan hak dan kewajiban untuk kepentingan bersama (negara)

Dan juga contoh 2 ideologi besar dunia tidak cocok untuk bangsa Indonesia yang
heterogen yang mempunya latar belakang SARA berbeda hanya dengan Pancasila kita bisa
menyatukan semua lapisan masyarakat Indonesia

3.2 Saran
Kita tahu bahwa tidak mudah bagi tokoh-tokoh cendekiawan untuk merumuskan dasar negara
Pancasila ini, banyak nilai-nilai kegotong-royongan dari pancasila ini mulai terkikis di zaman
sekarang selain tugas kita menjaga nilai-nilai pancasila ini agar tetap ada kita juga bisa
minghidupkan kembali nilai-nilai pancasila yang mulai ditinggalkan seperti musyawarah
untuk mufakat dimulai dari lingkup terkecil terlebih dahulu yaitu keluarga
DAFTAR PUSTAKA
SEMANGAT PANCASILA DI ERA PANDEMI COVID-19

http://dprd.malangkab.go.id/pd/detail?title=dprdmalangkab-semangat-pancasila-di-era-
pandemi-covid-
19#:~:text=Dalam%20kitab%20Sutasoma%2C%20Pancasila%20merupakan,yang%20terd
iri%20dari%20lima%20poin

Melihat Kitab Sutasoma Asli di Pameran Lahirnya Pancasila


https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/melihat-kitab-sutasoma-asli-di-
pameran-lahirnya-pancasila

Hasil Sidang BPUPKI Pertama: Sejarah, Kapan, Tokoh, Proses, Rumusan


https://tirto.id/hasil-sidang-bpupki-pertama-sejarah-kapan-tokoh-proses-rumusan-gh7r
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721317/penerapan-pancasila-sebagai-dasar-negara-
pada-masa-awal-
kemerdekaan#:~:text=Pemberontakan%20DI%2FTII%20ini%20ditandai,negara%20dengan%20syari'a
t%20Islam.

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/511805/sejarah-pemberontakan-ditii-serta-latar-
belakang

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5688948/pemberontakan-pki-madiun-latar-belakang-
tujuan-dan-tokoh-yang-jadi-korban/amp

https://nasional.sindonews.com/read/857719/14/begini-sejarah-dan-latar-belakang-
pemberontakan-pki-madiun-1948-
1660637333?showpage=all&_gl=1*11luv4w*_ga*S0RCWXhtNG52Z1RoMmFvcHZ1X254Q1FoZzNIME
1qQkRXd0VyRWFXQmRnZFNKZVI5REtDQ2ltRW5GdlQwSW5HYQ

Tantangan Penerapan Pancasila Pada Generasi Milenial – UKM Kependudukan (unej.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai