Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA sebagai IDEOLOGI NEGARA

Disusun Oleh :

Nama :

Kenny Cristi Nehe (2141100266)

FAKULTAS SAINS DAN KOMPUTER


UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL
YOGYAKARTA

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai
Ideologi.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi kami sang penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik.

Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh
kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita
bersama.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1

DATAR ISI ..................................................................................................................................... 2

BAB 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3

1.2 Rumusan masalah .................................................................................................................. 3

1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 4

BAB 2

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5

2.1 Pengertian Pancasila ......................................................................................................... 5

2.2 Pengertian Ideologi .......................................................................................................... 7

2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Negara .................................................................................. 8

2.4 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ................................................................................ 8

2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup ................................................................................ 9

2.6 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara .................................................................... 12

BAB 3

PENUTUP..................................................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13

3.2 Saran ............................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yangmenjadi alas untuk berpijak


dan mampu memberikan kekuatan untuk berdirimenjadi Negara yang kokoh. Pancasila
sebagai dasar Negara bearti pancasiladijadikan dasar, pedoman, dan petunjuk dalam
mengatur kehidupan bersama sertamengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara.

Pancasila sebagai ideologi bangsa berakar pada pandangan hidup dan budaya
bangsa. Oleh karena nilai-nilai pancasila harus direalisasikan dalam aspekkehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. hal ini berdasarkan padasuatu kenyataan
secara filosofis dan objektif bahwa bangsa indonesia dalam hidup berbangsa dan
bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila.

Pengamalan nilai pancasila sangat penting dalam kehidupan bernegara,karena


pancasila merupakan sendi, asas dan aturan hukum tertinggi. Namun, padasaat
sekarang ini pengamalan nilai-nilai pancasila tidak tertanam pada jati diri bangsa
indonesia, kesetian warga Negara Indonesia terhadap negaranya terlihatsangat kurang
terutama dalam tingkah laku dalam melakukan pelanggaranhukum, dan rasa
nasionalisme yang mulai memudar. Dengan demikian pancasilasebagai ideologi bangsa
diharapkan mampu untuk menyaring pengaruh dari luardan memperkokoh kekuata

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Pancasila?

2. Apa pengertian dari Ideologi?

3. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi negara?

4. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka?

5. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi tertutup?

6. Apa saja fungsi Pancasila sebagai ideologi negara?

3
1.3 Tujuan

1. Apa pengertian dari Pancasila?

2. Apa pengertian dari Ideologi?

3. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi negara?

4. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka?

5. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi tertutup?

6. Apa saja fungsi Pancasila sebagai ideologi negara?

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

a. Pengertian Pancasila secara Etimologis

Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India


(bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.
Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila”
memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :

“panca” artinya “lima”

“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”

“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau yang senonoh”

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa


Jawa diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena
itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah
“Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal “berbatu
sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah
“Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang
penting.

b. Pengertian Pancasila secara Historis

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama


dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada
sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan
Soekarno.

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia.
Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini
menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli
bahasa yang tidak disebutkan namanya.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan


kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945

5
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945, termasuk Pembukaan UUD 1945 di
mana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu
dasar negara yang diberi nama Pancasila.

Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan


merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945
tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara
Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan
atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan
dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

c. Pengertian Pancasila secara terminologis

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan


negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam
sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri
atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang
berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan
Tambahan terdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum
rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang
secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

6
2.2 Pengertian Ideologi

a. Pengertian Ideologi Secara Umum

Dicetuskan pertama kali oleh Antoine Destutte de Tracy. Dan telah


dikenalkan sejak abad ke 18M silam. Bertujuan untuk menyamakan gagasan
dalam mencapai tujuan bersama yang telah disepakati dan bersifat sistematis.

Pengertian ideologi secara umum juga dapat diartikan sebagai sekumpulan


peraturan baik berupa ide maupun gagasan dan kepercayaan yang digunakan
untuk mengatur kehidupan di bidang tertentu. Bersifat mengikat dan tersistematis.

b. Pengertian Ideologi Secara Harfiah

Sedangkan jika pengertian ideologi diartikan menurut asal katanya.


Seperti kebangsaan penemu pertama ideologi, kata ini berasal dari Yunani. Yang
terdiri dari dua kata dasar yang menyusun terciptanya istilah ideologi.

Yaitu dari kaya ideos atau idéo dan kata logos atau logie. Kata idéo berarti
ide atau juga gagasan dan pemikiran. Sedang kata Logie yang diartikan sebagai
ilmu atau logika. Maka secara bahasa arti kata ideologi adalah segenap pemikiran
dan ilmu yang ditujukan untuk dapat mencapai tujuan dan angan-angan
masyarakat dalam aspek hidup tertentu.

c. Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

Bermacam pendapat menurut ahli dikemukakan untuk memberikan penjelasan


mengenai arti dari kata ideologi. Baik yang dicetuskan oleh cendekiawan dalam
dan luar negeri. Berikut beberapa penjelasan dari ideolog menurut para ahli,

• William James

Mengemukakan bahwa pengertian ideologi yaitu “ A man’s total view or


thought about live” yang dituli dalam buku yang berjudul Varietis Religious
Eksperience. Menyimpulkan bahwa ideologi merupakan pemikiran manusia
yang dapat digunakan untuk merujuk pada totalitas yang dapat ia lakukan.

• Mubyarto

Dalam buku kumpulan tulisan pancasila sebagai ideologi th 1991. Mubyarto


menyebutkan bahwa pengertian ideologi adalah sebagai sejumlah doktrin,
kepercayaan, dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau satu bangsa
yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai
tujuan masyarakat atau bangsa itu.

7
2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia


menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap
butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan
kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara bermakna
menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk
pemerintah dan seluruh warga negara.

Pengertian ini juga ada di dalam Ketetapan MPR No.XVIII Tahun 1998 Pasal 1,
yang bunyinya: "Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara".

2.4 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah sebuah ideologi yang bisa menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Biasanya, ideologi terbuka hanya berisi pandangan dasar dan
juga pengembangannya yang disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Ideologi jenis ini, hanya bisa digunakan dalam sistem demokratis, seperti
yang sudah ada di Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila yang enggak perlu mengubah
nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman. Maka, nilai-nilai dasar
pancasila bisa dikembangkan sesuai dengan perkembangan bangsa Indonesia dan juga
perkembangan zaman.

• Syarat-Syarat Ideologi Terbuka

Sebelum menjadi negara yang menganut ideologi terbuka, pancasila harus sudah
ada dalam tiga syarat berikut ini.

1. Nilai Instrumen

Nilai instrumen adalah nilai dasar yang dijelaskan secara lebih luas, seperti
yang ada di UUD 1945 dan undang-undang lainnya. Tujuannya, supaya
masyarakat bisa lebih memahami maksud dan tujuan dari nilai dasar ideologi
bangsa.

2. Nilai Praktis

Nilai praktis adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari,


baik di masyarakat, bangsa, bangsa, dan juga negara. Contohnya, seperti
saling mengormati, selalu bergotong royong, dan menjalin kerukunan.

8
3. Nilai Dasar

Nilai dasar adalah sebuah nilai yang mendasar dan biasanya tetap dan enggak
berubah. Hal ini terdapat dalam isi lima sila dalam pancasila.

2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup bisa diartikan sebagai ideologi yang dimutlakkan, dan kebenaran
suatu ideologi tertutup gak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai atau prinsip moral
yang lain. Ideologi tertutup memakai pemaksaan dalam pemberlakuan yang dipatuhi
setiap masyarakat yang kordinir oleh masyarakat elit atau kelompok masyarakat, hal
ini berarti bersifat otoriter yang dijalankan dengan totaliter.

• Ciri-ciri Ideologi Tertutup :

1. Berupa Budaya Yang di Paksakan Dalam Masyarakat

Ideologi tertutup bukan merupakan budaya yang muncul dari masyarakat


melainkan budaya yang muncul dari kelompok atau golongan yang
mempunyai kekuasaan. Budaya yang dikeluarkan oleh kelompok atau
golongan yang berkuasa harus dipatuhi karena setiap anggota masyarakatnya
dipaksa untuk melaksanakan dan memaknai ideologi ini di dalam
kehidupannya. Pemaksaaan ideologi yang menjadi budaya dalam masyarakat
cenderung memiliki efek yang cenderung negatif jika ideologi yang
dipaksakan bukan merupakan budaya yang sudah berkembang di masyarakat
sebelum ideologi tertutup itu diberlakukan.

2. Berasal Dari Pemerintah/Sekelompok Masyarakat

Berbeda dengan ideologi terbuka, ideologi tertutup berasal dari pemerintah


atau kelompok yang berkuasa di suatu wilayah tersebut. Hanya pemerintah
atau kelompok yang berkuasa yang dapat menentukan perubahan atau
pengembangan ideologi itu sendiri. Masyarakat hanya bertindak sebagai
robot dan pemerintah atau kelompok yang berkuasalah yang
mengendalikannya. Masyarakat sama sekali tidak diperkenankan untuk ikut
campur dalam pembahasan ideologi. Jika ideologi tertutup dilakukan di
Indonesia, maka Pancasila sebagai ideologi nasional tidak dapat berjalan
sebagaimana fungsinya dengan baik.

3. Kaku dan Otoriter

Ideologi tertutup cenderung bersifat kaku dan otoriter. Semua warga


negaranya harus tunduk pada peraturan-peraturan negara yang mengacu pada

9
ideologi tersebut. Penerapan ideologi tertutup yang kaku dan otoriter dapat
dicontohkan dalam negara Indonesia pada era pemerintahan orde baru dimana
setiap warga negara harus mematuhi dan melakukan peraturan yang berlaku
tanpa terkecuali dan alasan apapun. Jika melanggar, maka sanksi yang berat
dapat dikenakan pada setiap pelanggarnya.

4. Adanya Pembatasan Kebebasan

Kebebasan dalam ideologi tertutup sangat dibatasi bahkan ada beberapa yang
dilarang. Perkataan dan perbuatan yang dilakukan dalam masyarakat harus
benar-benar lurus sesuai dengan ideologi yang ada. Dalam ideologi tertutup,
kebebasan masyarakat sangat dikekang agar tidak timbul gejolak yang dapat
meruntuhkan ideologi tertutup yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.
Pembatasan terhadap kebebasan masyarakat tentunya bertentangan dengan
ideologi terbuka dimana kebebasan diwujudkan dalam sistem kehidupan
bermasyarakat dimana sejarah demokrasi digunakan sebagai pertimbangan
memberikan kebebasan kepada setiap warga negaranya.

5. Keberagaman Tidak di Biarkan Berkembang

Dalam ideologi tertutup, keberagaman dan kemajukan tidak dibiarkan


berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Istilah keberagaman dan
kemajemukan tidak dikenal dalam ideologi ini. Ideologi tertutup menganggap
bahwa keberagaman dan kemajemukan dapat mengganggu stabilitas
pemerintahan atau tatanan yang berlaku pada suatu wilayah tertentu.
Keberagaman dan kemajemukan membuat ideologi tertutup sulit untuk
diterapkan secara penuh sehingga dalam penerapan ideologi ini, keberagaman
dan kemajemukan ditekan bahkan dihilangkan sehingga semuanya menjadi
seragam. Keseragaman yang dibuat dalam ideologi tertutup membuat dan
menjadi sama walaupun masyarakat tersebut berbeda daerah tempat tinggal
namun masih di dalam negara yang sama.

6. Hasil Dari Pikiran Kelompok/Golongan

Ideologi tertutup berasal dari pemikiran kelompok atau golongan yang


berkuasa pada saat itu. Hanya kelompok atau golongan yang berkuasalah
yang berhak menentukan kebijakan-kebijakan dalam rangka menerapkan
ideologi tertutup untuk masyarakatnya. Masyarakat umum sama sekali tidak
diperbolehkan untuk menyumbangkan aspirasi atau idenya dalam rangka
melakukan pengembangan ideologi.

10
7. Memiliki Sistem Pemeritahan yang Tertutup

Negara yang menerapkan ideologi tertutup memiliki sistem pemeritahan yang


tertutup. Masyarakat tidak diperkenankan untuk berpartisipasi dalam sistem
pemeritahan atau mencari informasi tentang pelaksanaan pemerintahaan yang
ada. Sekalipun bisa dilakukan, maka pemerintah akan memberikan kriteria
khusus kepada masyarakat yang ingin mencari informasi dan berpartisipasi
dalam pemerintahan. Akses ini sangat sulit didapatkan oleh masyarakat awam
apabila tidak mempunyai kedudukan atau dipandang orang penting oleh
pemerintah.

8. HAM Kurang di Junjung Tinggi

Negara yang menerapkan ideologi tertutup secara penuh, pemenuhan dan


perlindungan hak-hak asasi manusia kurang dijunjung tinggi. Ideologi
tertutup mempunyai anggapan bahwa hak-hak asasi manusia akan terpenuhi
jika masyarakat atau warga negara tunduk kepada pemerintahan yang
menjalankan ideologi tertutup. Namun nyatanya tidak demikian. Masih
banyak ditemukan jenis-jenis pelanggaran HAM di negara-negara yang
menggunakan ideologi tertutup bagi kelangsungan negaranya.

9. Mencerminkan Cita-Cita atau Falsafah Hidup Kelompok/Golongan

Karena ideologi tertutup berasal dari kelompok atau golongan tertentu, maka
cita-cita atau falsafah yang tercemin dalam ideologi tersebut adalah cita-cita
dari kelompok penggagas ideologi bukan cita-cita masyarakat secara
menyeluruh. Oleh karena itu tidak jarang jika dalam menentukan kebijakan
tidak mewakili apa yang menjadi keinginan masyarakatnya. Bagi kelompok
atau golongan yang menggagas ideologi ini, mewujudkan cita-cita
kelompoknya adalah hal yang utama.

10. Berlakunya Sistem Hukum Yang Keras

Sistem hukum yang berlaku dalam negara yang menganut ideologi tertutup
sangat keras dan tidak memandang siapapun yang melanggar. Sesorang yang
dinyatakan bersalah harus diadili sesuai dengan kesalahannya. Seringkali,
pelaksanaan sistem hukum di negara atau wilayah yang menganut ideologi
tertutup bertentangan dengan sistem hukum internasional.

11
2.6 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Sebagai ideologi negara, tentu saja pancasila juga memiliki fungsi. Berikut ini
adalah fungsi pancasila sebagai ideologi negara :

• Fungsi pertama adalah, pancasila berperan sebagai sarana pemersatu masyarakat


dan juga bertindak sebagai pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

• Kedua, berfungsi untuk mengarahkan dan motivasi bangsa untuk mencapai cita-
citanya.

• Ketiga, karena pancasila merupakan identitas bangsa, ia juga berperan untuk


memelihara dan mengembangkan identitas tersebut.

• Keempat, pancasila sebagai ideologi negara juga berfungsi sebagai kontrol sosial.
Maksudnya adalah, pancasila menjadi tolak ukur sejauh mana negara kita telah
menggapai cita-citanya.

12
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar
yang berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat
statis melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan
gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip
dasar yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya.Pancasila membawakan nilai-
nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi
membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi lainnya.

3.2 Saran

Dengan adanya Pancasila sebagai ideologi negara yang memuat berbagai norma serta
panduan hidup bangsa, sudah sepantasnya kita terus mematuhi serta mengamalkan
nilai-nilai Pancasila yang ada. Hal ini tentunya agar nilai budaya itu sendiri tidak pudar
dan terlupakan karena peradaban zaman.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html

https://www.romadecade.org/pengertian-ideologi/#!

https://bobo.grid.id/amp/081913493/pengertian-pancasila-sebagai-ideologi-negara-dan-
fungsinya-bagi-bangsa?page=all

https://www.academia.edu/8406910/makalah_pancasila_sebagai_ideologi_nasional

https://kids.grid.id/amp/472315944/pengertian-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-
masyarakat-indonesia-wajib-tahu?page=all

https://cerdika.com/ideologi-terbuka-dan-ideologi-tertutup/

14

Anda mungkin juga menyukai