Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL

Dosen Pengampu Martinus Aditya Pardiyanto, S.IP., M.H.

PENYUSUN

FARREL ANTONI PUTRA (C.111.23.0092)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Adapun materi yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah mengenai Identitas Nasional.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan
dan untuk menambah wawasan kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Semoga segala upaya saya dalam membuat makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Ambarawa, 24 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................1

Kata Pengantar................................................................................................................2

Daftar isi..........................................................................................................................3

Identitas Nasional...........................................................................................................4

A. Pengertian Identitas Nasional...................................................................4

B. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional............................5

C. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional.............................8

D. Implementasi Identitas Nasional Terhadap para Penerus Bangsa.............9


Kesimpulan....................................................................................................................10

Daftar Pustaka............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri


yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini
maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, sifat, ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
Demikian hal ini juga sangat di tentukan oleh proses bagaimana bangsa
tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “identitas
nasional” sebagaimana dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu
bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih
popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas sebenarnya
pertama kali muncul dari pakar psikologi. Manusia sebagai individu sulit
dipahami manakala ia terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu
manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa
mamiliki suatu kebiasaan, tingkah laku, serta karakter khas yang
membedakan manusia satu dengan manusia lainnya.
Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian sebagai
suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. tingkah
laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat, serta karakter seseorang
sehingga seseorag tersebut berbeda dengan orang lainnya. Oleh karena itu
kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang
dalam hubungan dengan manusia lain.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan identitas Negara ?

2. Bagaimana hakekat dan dimensi identitas Negara ?

3. Apa saja unsur-unsur pembentukan Nasional ?

4. Bagaimana pembagian Identitas Nasional ?

5. Apa saja faktor-faktor pendukung kelahiran identitas Nasional ?

6. Bagaimana implementasi Identitas Nasional terhadap para penerus


Bangsa ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Identitas Negara

2. Untuk mengetahui bagaimana hakekat dan dimensi Identitas Negara

3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur pembentukan Nasional

4. Untuk mengetahui bagaimana pembagian Identitas Nasional

5. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor pendukung kelahiran identitas


Nasional
6. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Identitas Nasional terhadap
para penerus Bangsa
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

1. Kata “identitas” berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri, tanda-
tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain.
Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang
memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa,
maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Jadi, “Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat
yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi
sebutan nasional.
2. Identitas Nasional adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan
ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan
bangsa lain dalam kehidupannya”. Koento Wibisono (2005).

Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu


merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan
berkembang sebelum masuknya agama-agama besar dibumi nusantara ini
dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun
dalam suatu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan
Pancasila dan roh Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. HAKEKAT DAN DIMENSI IDENTITAS NASIONAL

Identitas adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang


bersifat khas dan membedakan dengan bangsa yang lain. Kekhasan yang
melekat pada sebuah bangsa yang dikaitkan dengan sebutan “identitas
nasional”. Namun demikian, proses pembentukan identitas nasional bukan
sesuatu yang sudah selesai, tetapi suatu yang terus berkembang dan
kontekstual mengikuti perkembangan zaman. Sifat identitas nasional yang
relatif dan kontekstual mengharuskan setiap bangsa untuk selalu
menyegarkan pemahaman dan pemaknaan terhadap jati dirinya dalam
rangka menggali dan menemukan identitas nasional Indonesia, dan bahkan
menciptakan identitas baru Indonesia yang demokratis, toleran, dan anti
kekerasan. Secara umum beberapa unsur yang terkandung dalam identitas
nasional antara lain:
1. Pola perilaku

Adalah gambaran tingkah laku yang terwujud dalam kehidupan


sehari-hari, misalnya adat istiadat, budaya dan kebiasaan, ramah tamah,
hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu
identitas nasional yang bersumber dari adat istiadat.
2. Lambang-lambang

Adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara.


Lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam Undang-Undang,
misalnya bendera, bahasa dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat perlengkapan

Adalah sejumlah perangkat yang digunakan untuk mencapai


tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan teknologi, misalnya candi,
masjid, gereja, pakaian adat, teknologi bercocok tanam, dan teknologi
seperti kapal laut, pesawat terbang, dan lainnya.
4. Tujuan yang ingin dicapai

Yang bersumber dari tujuan yang bersifat dinamis dan tidak tetap,
seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu. Sebagai sebuah
bangsa yang mendiami sebuah negara, tujuan bersama bangsa Indonesia
telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yakni kecerdasan dan
kesejahteraan bersama bangsa Indonesia.
C. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NASIONAL

Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk.


Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentukan
identitas yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.
1. Suku bangsa, adalah golongan sosial khusus yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir). Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau
kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.
2. Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamis. Agama-
agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu.
3. Kebudayaan, adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang
isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolektif digunaan untuk menafsirkan dan memahami lingkungan
yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa, merupakan unsur pendukung identitas nasional yang dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-
unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana
berinteraksi antar manusia

D. PEMBAGIAN IDENTITAS NASIONAL

1. Identitas Fundamental : yaitu pancasila yang merupakan falsafat bangsa,


dasar negara dan ideologi Negara
2. Identitas Instrumental : berisi UUD 1945 dan tata Perundang- undangan,
Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan
“Indonesia Raya”.
3. Identitas Alamiah : meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan
pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan.
E. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN IDENTITAS
NASIONAL

Menurut Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells


dalam bukunya, The Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan teori
tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi
historis antara empat faktor penting, yaitu :

a. Faktor Primer

Mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang


sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai
macam etnis, bahasa, agama, wilayah, serta bahasa daerah,
merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan
kekhasan masing-masing. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan
keberanekaragaman, dan hal inilah yang di kenal dengan Bhineka
Tunggal Ika.
b. Faktor Pendorong

Pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan


bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan
Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan
bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat
dinamis. Pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat
ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia
dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam hubungan ini
sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah
yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
c. Faktor Penarik

Mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,


tumbuhnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah menjadi bahasa
persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah
IMPLEMENTASI IDENTITAS NASIONAL TERHADAP PARA
PENERUS BANGSA resmi menjadi bahasa negara dan bangsa
Indonesia. Demikian pula menyangkut biroraksi serta pendidikan
nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai
saat ini masih senantiasa dikembangkan.
d. Faktor Reaktif.

Meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas


alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang
hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat
dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori
kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup
serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan
merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori
kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan
kebenaran dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
Negara Indonesia.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses
pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah
berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai
kemerdekaan dari penjajahan bangsa ini. Oleh karena itu pembentukan
identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya
seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang
saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang cukup
panjang.

F.

Menurut Anwar, implementasi atau penerapan tentang identitas nasional


harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi
atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara.

Jika para penerus bangsa mampu memahami identitas nasional


maka akan berdampak positif, diantaranya sebagai berikut :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai kebudayaan bangsa Indonesia Menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
2. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.

3. Mewujudkan, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-


benarnya dan seadil-adilnya.
4. Selektif terhadap pengaruh budaya global.
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa :

1. identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
mencerminkan jati diri dan kepribadian suatu bangsa dan didalamnya
memiliki suatu keunikan, sifat, cirri serta karakter yang berbeda dari
bangsa yang lain.
2. Identitas Nasional Indonesia terdiri dari :

a. Bahasa nasional (bahasa persatuan), yaitu bahasa Indonesia.

b. Bendera negara, yaitu sang merah putih.

c. Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.

d. Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.

e. Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

f. Dasar falsafat negara, yaitu Pancasila.

g. Konstitusi (hukum dasar) negara, yaitu UUD 1945.

h. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan


rakyat.
i. Konsepsi wawasan nusantara.

j. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan


nasional.
3. Implementasi atau penerapan tentang identitas nasional tercermin pada
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau
kelompok sehingga menumbuhkan rasa nasionalisme.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, dan Zubaidi, A.2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Perguruan Tinggi.Yogyakarta:Paradigma.

Kaelan, dan Zubaidi.2007.Pendidikan


Kewarganegaraan.Yogyakarta : Paradigma, Edisi pertama

Suryo, J. 2002. Pembentukan Identitas Nasional. Yogyakarta:LP3


UMY.

Ismaun.1981. Pancasila Sebagai Kepribadian


Bangsa Indonesia. Bandung: Carya Remadja.

http://oksida-is.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai