Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“IDENTITAS NASIONAL”

Disusun guna memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Ridwan Arif, Ph.D

Disusun Oleh:

 Efnu Munanda (120108004)


 Krisnina Bungaria (120107004)
 Melodius Yusuf Hekmatyar (120107147)
 Muhammad Daffa Satria (120107144)
 Nazila Faradhila Adiba (120107011)
 Selgi Nur Nabilah (120107003)

UNIVERSITAS PARAMADINA

JAKARTA

2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-hisayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Identitas Nasional” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang topik Identitas Nasional Indonesia bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ridwan Arif, selaku dosen Universitas
Paramadina pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah Ini.

Jakarta, 20 Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
I.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
I.3 Tujuan dan Manfaat...........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................2
II.1 Pengertian Identitas Nasional............................................................................................................2
II.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional................................................................................................2
II.3 Sifat Identitas Nasional.....................................................................................................................4
II.4 Hubungan antara Identitas Nasional dengan Karakter Bangsa..........................................................4
II.5 Proses Berbangsa dan Bernegara sebagai Identitas Nasional............................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................................8
III.1 Kesimpulan......................................................................................................................................8
III.2 Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas
Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu
pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati
bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah
tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal – Hal yang
seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan yang ada di suatu
Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak
mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan
seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut
dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang
hukum di dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan
pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan
memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi
dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di
Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional?
3. Bagaimana sifat Identitas Nasional?
4. Bagaimana hubungan antara Identitas Nasional dengan karakter bangsa?
5. Bagaimana proses berbangsa dan bernegara sebagai Identitas Nasional?

I.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional

1
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional
3. Untuk mengetahui sifat Identitas Nasional
4. Untuk mengetahui hubungan antara Identitas Nasional dengan karakter bangsa
5. Untuk mengetahui proses berbangsa dan bernegara sebagai Identitas Nasional

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Identitas Nasional


Identitas nasional merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang dapat
membedakan ciri khasnya dengan bangsa lain, karena ciri khas suatu bangsa terletak pada
konsep bangsa itu sendiri. Secara etimologis, istilah identitas nasional berasal dari kata
“identitas” dan “nasional”. Identitas bersal dari kata identity yang artinya memiliki tanda, ciri
atau jati diri yang melekat pada suatu individu, kelompok atau sesuatu yang membedakannya
dengan yang lain. Sedangkan nasional berasal dari ka nation yang artinya bangsa. Pengertian
bangsa menurut sosiologis antropologis yaitu persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan
merasa kesatuan agama, bahasa, ras dan adat istiadat. sedangkan bangsa dalam pengertian
politik ialah masyarakat yang tinggal dalam suatu daerah dan tunduk terhadap kedaulatan
negaranya. Dengan demikian nasional merujuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-
ciri kesamaan, fisik, citacita dan tujuan.1

Maka dapat disimpulkan bahwa, identitas nasional adalah suatu kelompok masyarakat
yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Berdasarkan pengertian tersebut setiap bangsa di dunia pasti memiliki identitas tersendiri
yang sesuai dengan karakter, ciri khas dari bangsa tersebut.2

II.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Faktor pembentuk Identitas Nasional dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Primordialisme
1
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, (Jakarta Sinar:
Grafika, 2013), Ed. 3, Cet. 1, hlm. 9-10.

2
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, hlm. 2-4.

2
Kaitan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah,
bahasa dan adat istiadat merupakan faktor-faktor primordial yang dapat
membentuk bangsa-bangsa. Primordialisme tidak hanya menimbulkan pola
perilaku yang sama, tetapi juga melahirkan persepsi yang sama tentang
masyarakat negara yang dicita-citakan. Walaupun ikatan kekerabatan dan
kesamaan budaya itu tidak menjamin terbentuknya suatu bangsa, karena
mungkin ada factor yang lain yang lebih menonjol, namun kemajemukan
secara budaya mempersukar pembentukan suatu nasionalisme baru
(bangsabangsa) karena perbedaan ini akan melahirkan konflik nilai.

b. Keagamaan (Sakralitas Agama)


Kesamaan agama yang dipeluk oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideologi
doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat merupakan faktor sakral yang
dapat membentuk bangsa-negara. Ajaran-ajaran agama dan ideologi doktriner
tidak menggambarkan semata-mata bagaimana seharusnya hidup (dalam hal
ini cara hidup yang suci, agama menjanjikan surga, ideologi doktriner
menjanjikan masyarakat tanpa kelas), karena menggambarkan cara hidup
yang seharusnya dan tujuan suci. Walaupun kesamaan agama atau ideologi
tidak menjamin bagi terbentuknya suatu bangsa-negara, sebagaimana
ditunjukkan dengan kenyataan lebih dari sepuluh Negara Arab untuk Islam,
puluhan negara Amerika Latin untuk Katholik, dan sejumlah negara komunis,
namun faktor ini ikut menyumbangkan bagi terbentuknya satu nasionalitas.3

c. Pemimpin Bangsa
Kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara luas
oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan suatu bangsa-
negara. Pemimpin ini menjadi panutan sebab warga masyarakat
mengidentifikasikan diri kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai
"penyambung lidah" masyarakat. Berdasarkan masyarakat yang tengah
membebaskan diri dari belenggu penjajahan, biasanya muncul pemimpin
yang kharismatik untuk menggerakkan massa rakyat mencapai
kemerdekaannya. Kemudian pemimpin ini muncul sebagai simbol persatuan
bangsa, seperti tokoh dwitunggal Soskarno-Hatta di Indonesia dan Joseph
Bros Tito di Yugoslavia.

d. Sejarah Bangsa
Persepsi yang sama tentang asal-usul (nenek moyang) dan/atau persepsi yang
sama tentang pengalaman masa lalu seperti penderitaan yang sama yang
disebabkan dengan penjajahan tidak hanya melahirkan solidaritas
(sependeritaan dan sepenanggungan), tetapi juga tekad dan tujuan yang sama
antar kelompok masyarakat. Solidaritas, tekad, dan tujuan yang sama itu
dapat menjadi identitas yang menyatukan mereka sebagai bangsa sebab hal-
hal ini akan membentuk konsep ke-kita-an dalam masyarakat. Sejarah tentang
3
Pasaribu, R. B. (n.d.). Identitas Nasional. Hlm 51-53.

3
asal-usul dan pengalaman masa lalu ini biasanya dirumuskan (cenderung
didramatisasikan), dan disosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat
melalui media massa (film dokumenter, film cerita, dan drama melalui
televisi dan radio). Khusus bagi generasi baru, konsep sejarah ini disampaikan
melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah dalam mata ajaran Sejarah
Perjuangan Bangsa (Sejarah Nasional).

e. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan yang beraneka sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin
tinggi mutu dan semakin bervariasi kebutuhan masyarakat, semakin tinggi
pula tingkat saling bergantung di antara berbagai jenis pekerjaan. Setiap
orang bergantung pada pihak lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Semakin kuat suasana saling bergantung antaranggota masyarakat karena
perkembangan ekonomi maka semakin besar pula solidaritas dan persatuan
dalam masyarakat. Solidaritas yang ditimbulkan dengan perkembangan
ekonomi itu disebutkan oleh pula sebagai solidaritas organis. Hal ini berlaku
dalam masyarakat industri maju, seperti Eropa Barat, Jepang, dan Amerika
Utara.

II.3 Sifat Identitas Nasional


Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang
menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era
globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang
sangat kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas
nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan
terombang-ambing oleh tantangan zaman. Bangsa yang tidak mampu mempertahankan
identitas nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan dalam mencapai cita-cita dan
tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang sedemikianrupa sudah tentu merupakan hal
yang mudah bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan
bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu, identitas nasional sangat mutlak diperlukan
supaya suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang
menjadi cita-cita dan tujuan hidup bersama.4

Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang kemudian disepakati
oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau juga dari identitas beberapa
bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara untuk mendukung identitas
nasional perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-menerus. Warga lebih dulu
memiliki identitas kelompoknya, sehingga jangan sampai melunturkan identitas nasional. Di
sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas nasional akan mempersatukan warga
bangsa itu sebagai “satu bangsa” dalam negara.
4
Astawa, I. P. IDENTITAS NASIONAL. Materi Kuliah Kewarganegaraan, Hlm 11.

4
II.4 Hubungan antara Identitas Nasional dengan Karakter Bangsa
Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang
menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era
globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang
sangat kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas
nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan
terombang-ambing oleh tantangan zaman. Bangsa yang tidak mampu mempertahankan
identitas nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan dalam mencapai cita-cita dan
tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang sedemikianrupa sudah tentu merupakan hal
yang mudah bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan
bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu, identitas nasional sangat mutlak diperlukan
supaya suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang
menjadi cita-cita dan tujuan hidup bersama.

Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang kemudian disepakati
oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau juga dari identitas beberapa
bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara untuk mendukung identitas
nasional perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-menerus. Warga lebih dulu
memiliki identitas kelompoknya, sehingga jangan sampai melunturkan identitas nasional. Di
sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas nasional akan mempersatukan warga
bangsa itu sebagai “satu bangsa” dalam negara.

II.5 Proses Berbangsa dan Bernegara sebagai Identitas Nasional


Pada dasarnya Identitas Nasional Indonesia sebagai bangsa dan negara adalah
Pancasila, melalui nilai-nilai Pancasila yang berasal dari sifat-sifat dan sikap-sikap rakyat
Indonesia sesungguhnya yang tercermin dan teraktualisasikan dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari karena Identitas Nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.5

a. Pengertian bangsa dan negara menurut para ahli:


Otto Bauer
Bangsa adalah suatu persatuan perangai yang timbul dari persamaan nasib

Rawink
Bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan mempunyai
keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan terletak dalam
geografis tertentu.

Hans Khon
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah.
5
Astawa, I. P. IDENTITAS NASIONAL. Materi Kuliah Kewarganegaraan, Hlm 16.

5
Ernest Renan
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (sejarah & cita-cita).

b. Pengertian Negara menurut para ahli:


Benedictus de Spinoza
Negara adalah susunan masyarakat yang integral (kesatuan) antara semua golongan
dan bagian dari seluruh anggota masyarakat (persatuan masyarakat organis).

Prof.Mr. Soenarko

Negara adalah organisasi masyarakat di wilayah tertentu dengan kekuasaan yang


berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.

c. Unsur-unsur Negara meliputi:

1. Unsur Konstitutif atau Unsur Pembentuk

a) Rakyat Yaitu orang-orang yang bertempat tinggal diwilayah itu, tunduk


pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.
b) Wilayah Yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi
tempat tinggal bagi rakyat negara. Wilayah juga menjadi sumber
kehidupan rakyat negara. Wilayah negara mencakup wilayah darat, laut
dan udara
c) Pemerintah yang berdaulat Yaitu penyelenggaraan negara yang memiliki
kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut.
Pemerintahan tersebut memiliki kedaulatan baik kedalam maupun keluar.
Kedaulatan kedalam berarti negara memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh
masyarakatnya. Kedaulatan keluar artinya negara mempunyai kemampuan
mempertahankan diri dari serangan negara yang lain.
2. Unsur Deklaratif, yaitu pengakuan dari negara lain. Unsur deklaratif adalah unsur
yang sifatnya menyatakan, bukan unsur yang mutlak.

d. Sifat-sifat Negara
Sebagai organisasi kekuasaan negara mempunyai sifat:
1) Memaksa
2) Monopoli
3) Mencakup semua

e. Teori Terjadinya Negara


1) Teori Hukum Alam
Kondisi alam tempat tumbuhnya manusia yang terus berkembang dan
membutuhkan aturan dan ketertiban hingga membentuk suatu pemerintahan, dan
menjadi negara
2) Teori Ketuhanan
Segala sesuatu terjadi karena kehendak dan ciptaan Tuhan
3) Teori Perjanjian

6
Manusia menghadapi kondisi alam dan menimbulkan manusia akan musnaj bila tidak
mengubah hidupnya. Akhirnya mereka bersatu untuk mengatasi tantangan dan
menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.
4) Proses terjadinya Negara di Zaman Modern
 Penaklukan
 Peleburan atau fusi
 Pemecahan
 Pemisahan diri
 Perjuangan atau Revolusi
 Penyerahan atau pemberian
 Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya
 Bangsa dan Negara Indonesia

Ciri-ciri yang dimiliki kelompok besar manusia dengan persamaan nasib dalam proses
sejarahnya, sehingga memiliki persamaan watak dan karakter kuat untuk tinggal bersama
pada suatu wilayah tertentu untuk mebentuk suatu kesatuan nasional yang dinamakan dengan
proses berbangsa. Sementara proses bernegara merupakan proses sekelompok manusia yang
melakukan kegiatan pemerintah sebagai ciri yang membedakan dengan kegiatan
pemerintahan negara lain.

Proses pembentukan bangsa dan negara membutuhkan identitas-identitas untuk


menyatukan masyarakat bangsa yang bersangkutan seperti Bhineka Tunggal Ika sebagai
semboyan negara, kebudayaan daerah diterima sebagai kebudayaan Nasional, memiliki
Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, memiliki konsepsi wawasan Nusantara, dan masih
banyak lagi identitas-identitas yang berperan untuk menyatukan masyarakat bangsa demi
membentuknya bangsa dan negara.6

f. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa:


1. Primordial
2. Sakral
3. Tokoh
4. Sejarah
5. Perkembangan Ekonomi
6. Kelembagaan
7. Bhineka Tunggal Ika

g. Faktor penting pembentukan bangsa Indonesia:


1. Persamaan nasib
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka dan lepas dari penjajah
3. Adanya kesatuan wilayah dan tempat tinggal
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran

6
Damayanti, R. R. Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara .

7
Identitas Nasional proses berbangsa dan bernegara secra eksplisit, khususnya dalam
pembentukan budaya nasional, yaitu:

1. Kebersamaan gotong royong mampu mengikat dan menyatukan masyarakat dari


berbagai hirarki dan status sosial.
2. Menyelesaikan masalah dan persoalan dengan musyawarah hingga mencapai mufakat
untuk menghindari perselisihan.

Proses berbangsa dan bernegara menciptakan serta memberikan gambaran tentang


bagaimana terbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang hidup di dalamnya
merasakan bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu bangsa dan negara.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional
dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas
suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok.

8
Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi identitas nasional senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.
Impementasi 32 identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg
mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus
tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor primodial dan
faktor kondisional. Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan
khas yang menjadi pandangan hidup. Politik Identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi
yang ditandai dengan kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk
represi yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu.

III.2 Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan
dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih jauh daru sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi
lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Astawa, I. P. (2017). IDENTITAS NASIONAL. Materi Kuliah Kewarganegaraan.

Damayanti, R. R. (2011, November 17). Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara.

Pasaribu, R. B. (n.d.). Identitas Nasional. 51-53. Retrieved from staff.gunadarma.ac.id.

Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di


Perguruan Tinggi. Jakarta Sinar: Grafika.

10

Anda mungkin juga menyukai